PEMERINTAH/PEMERINTA
H
DAERAH DALAM SUKSESNYA
BAWASLU TAHAPAN PEMILU TAHUN 2024
Oleh:
Drs. Harimurti Wicaksono, M.H
a n K e p a l a B i r o Fa s i l i t a s i P e n y e
l e s a i a n S e n g ke t a P r o s e s P e m i l u
B a w a s l u RI
Disampaikan dalam Webinar Dukungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam Menyukseskan
Penyelenggaraan Tahapan Pemilu Tahun 2024
Jakarta, 03 Januari 2023
Dukungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah
BAWASLU
PEMBAHASAN Tahun 2024
Netralitas ASN
DUKUNGAN PEMERINTAH & PEMERINTAH DAERAH
2
SINERGI ENAM ELEMEN PENDUKUNG KEBERHASILAN
Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024
3
KONDISI AKTUAL BAWASLU DALAM
PERSIAPAN PELAKSANAAN
PEMILU
Informasi Data Terkini di Bawaslu Yang Berkaitan dengan
Peran Pemerintah/Pemerintah Daerah
KESEDIAAN APARATUR SEKRETARIAT BAWASLU
Jumlah Total SDM dan Kendala
5
PERMASALAHAN TENAGA PENDUKUNG TEKNIS
*Minus Data Provinsi Divisi Pengawasan: Sumsel, Bengkulu, Kep. Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, NTB, Kaltim, Kaltara, Sulut, Sulteng,
Sulsel, Sultra, Gorontalo, Sulbar, Maluku, Malut, Papua, Papua Barat.
** Minus Data Provinsi Divisi HPPS: DIY, Sultra, Papua Barat.
6
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
Data Status Gedung/Kantor Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota
2 34 514
HIBAH/MILIK SENDIRI - 3 (8,82%)
STATUS
2 (0,39%)
PINJAM PAKAI 1 17 (50%) 211 (41,05%)
SEWA 1 14 (41,38%)
301 (58,56%)
7
FASILITAS RUANG SIDANG
Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota
50
0
Layak Tidak Layak
8
NETRALITAS ASN
KONTEKS PENYELENGGARAA
SOSIAL DAN N PEMILU
KONTESTASI PARTISIPASI
11
POLITIK
• Keamanan • Hak Memilih, • Hak Dipilih, • Partisipasi Pemilih,
• Otoritas Penyelenggara • Pelaksanaan Kampanye, • Kampanye Calon • Partisipasi Kelompok
Pemilu • Pelaksanaan Pemungutan Masyarakat
• Otoritas Penyelenggara Suara,
Negara • Ajudikasi dan Keberatan
Pemilu,
• Pengawasan Pemilu
10
VARIABEL YANG MEMENGARUHI NETRALITAS ASN
Mentalitas birokrasi kita yang masih jauh dari semangat reformasi birokrasi yang mestinya mewujudkan
ASN yang loyal pada pelayanan publik dan kepentingan negara ketimbang atasan atau aktor politik lokal
Kepentingan politik partisan ASN yang punya irisan kekerabatan atau kesukuan dengan calon – melahirkan
politik identitas
Mengambil posisi keberpihakan karena peluang menduduki jabatan tertentu atau keuntungan lainnya.
Intimidasi dan tekanan orang kuat lokal yang terlalu dominan kepada ASN yang berada dalam
cengekraman ekosistem yang tidak menguntungkan
Penegakan hukum yang masih birokratis, terlalu banyak melibatkan pihak dan belum
sepenuhnya
memberi efek jera pada para pelaku pelanggaran atas netralitas ASN
11
LARANGAN BAGI ASN Data Dugaan Pelanggaran
Netralitas ASN Pemilu
Larangan Bagi PNS Larangan Bagi PNS Tahun 2019
Dalam PP 94 Tahun 2021 Dalam PP 42 Tahun 2004
Temuan 914
3. Partai Atau PNS
2. Memasang Spanduk/Baliho Yang Mempromosikan
4. Sebagai Peserta Kampanye Dengan Mengerahkan PNS
Dirinya/Orang Lain;
5. Lainnya
3. Mendeklarasikan Dirinya Sebagai Bakal Calon;
6. Sebagai Peserta Kampanye Dengan Menggunakan Fasilitas
4. Menghadiri Deklarasi Bakal Pasangan Calon,
7. Negara.
5. Dengan Atau Tanpa Atribut;
8. Membuat Keputusan Dan/Atau Tindakan Yang
6. Mengunggah Foto Atau Menanggapi (Like, Share,
9. Menguntungkan Atau Merugikan Salah Satu Pasangan
7. Komentar Dan Sejenisnya) Semua Hal Yang Terkait
10. Calon Sebelum, Selama, Dan Sesudah Masa Kampanye; Dan Dengan Pasangan Calon Di Media Online Dan Media
11. Mngadakan Kegiatan Yang Mengarah Kepada Keberpihakan Sosial;
Terhadap Pasangan Calon Yang Menjadi Peserta Pemilu Sebelum, 8. Berfoto Bersama Dengan Pasangan Calon; Dan
Selama, Dan Sesudah Masa Kampanye Meliputi Pertemuan,
9. Menjadi Pembicara/Narasumber Pada Kegiatan
Ajakan, Imbauan, Seruan, Atau Pemberian Barang Kepada Pns Bukan
Dalam Lingkungan Unit Kerjanya, 10. Pertemuan Parpol. Pelanggara Rekomend
Laporan 85 Proses 4
n 101 asi 894
12. Anggota Keluarga, Dan Masyarakat.
13. Memberikan Surat Dukungan Disertai Fotokopi Ktp Atau
14. Surat Keterangan Tanda Penduduk.
12
NETRALITAS ASN DALAM REZIM HUKUM PEMILU
UU PEMILU UU PEMILIHAN
1. Pasal 93, Bawaslu bertugas : huruf f, mengawasi netralitas aparatur sipil negara, 1. Pasal 7 ayat (2) huruf t, Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan
netralitas anggota Tentara Nasional Indonesia, dan netralitas anggota Kepolisian Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota harus
Republik Indonesia; menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai Pegawai Negeri Sipil sejak
ditetapkan sebagai pasangan calon peserta Pemilihan;
2. Bakal Calon anggota DPR, DPD, DPRD harus mengundurkan diri sebagai ASN, yang
dinyatakan dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali (Pasal 182 2. 2. Pasal 70 ayat (1) huruf b, Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan
huruf k, dan Pasal 240 ayat (2) huruf h) aparatur sipil Negara;
3. Pasal 280 ayat (2) huruf f, Pelaksana dan/atau tim kampanye dalam kegiatan 3. 3. Pasal 71 ayat (1), Pejabat aparatur sipil negara dilarang membuat keputusan dan/atau
Kampanye Pemilu dilarang mengikutsertakan: aparatur sipil negara; ayat (3), setiap tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon;
orang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilarang ikut serta sebagai
pelaksana dan tim Kampanye pemilu;
4. Pasal 282, Pejabat negara, pejabat strukural, dan pejabat fungsional dalam jabatan
negeri, serta kepala desa dilarang membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan
yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu selama masa
Kampanye.
5. Pasal 283 (1) Pejabat negara, pejabat stuktural dan pejabat fungsional dalam jabatan
negeri serta aparatur sipil negara lainnya dilarang mengadakan kegiatan yang
mengarah kepada keberpihakan terhadap Peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa Kampanye; ayat (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi pertemuan, ajakan, imbauan, seruan atau pemberian barang kepada aparatur
sipil negara dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
13
PENGUATAN DUKUNGAN TERHADAP SKB NETRALITAS
ASN
SOSIALISASI
TERHADAP
PEMERINTAH
DAERAH DAN
DINAS
14
@Bawaslu_RI
BAWASLURI
Bawaslu
RI
TERIMA KASIH
“ BE RS AM A RA KY AT A WA S I PE M IL U
BERSAMA BAWASLU TEGAKKAN KEADILAN
PEMILU”