Anda di halaman 1dari 16

SINERGI BAWASLU DAN

PEMERINTAH/PEMERINTA
H
DAERAH DALAM SUKSESNYA
BAWASLU TAHAPAN PEMILU TAHUN 2024
Oleh:
Drs. Harimurti Wicaksono, M.H
a n K e p a l a B i r o Fa s i l i t a s i P e n y e
l e s a i a n S e n g ke t a P r o s e s P e m i l u
B a w a s l u RI

Disampaikan dalam Webinar Dukungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam Menyukseskan
Penyelenggaraan Tahapan Pemilu Tahun 2024
Jakarta, 03 Januari 2023
Dukungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Sinergi Enam Elemen Pendukung Keberhasilan

OUTLINE Kondisi Aktual Bawaslu dalam Persiapan Pemilu

BAWASLU
PEMBAHASAN Tahun 2024

Netralitas ASN
DUKUNGAN PEMERINTAH & PEMERINTAH DAERAH

Penugasan ASN Pemda pada Sekretariat Panwascam

Pasal 434 UU 7/2017


Penyediaan Sarana dan Prasarana Sekertariat
Panwascam Untuk kelancaran pelaksanaan tugas wewenang dan
kewajiban Penyelenggara Pemilu, Pemerintah, Pemerintah
Daerah Wajib memberikan bantuan dan Fasilitas sesuai
Pelaksanaan Pendidikan Politik untuk meningkatkan dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan.
partisipasi masyarakat

Pasal 166 UU 10/2016


Kelancaran transportasi pengiriman logistik

Pendanaan kegiatan Pemilihan dibebankan pada APBD dan


dapat didukung oleh APBN.
Pementauan kelancaran penyelenggaraan Pemilu

Dukungan Anggaran Untuk Penyelenggaraan Pemilihan


3

2
SINERGI ENAM ELEMEN PENDUKUNG KEBERHASILAN
Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024

Bawaslu dalam tanggung


jawabnya sebagai pengawal Penyelenggara Aparat Keamanan
pemilu dan demokrasi (the KPU, Bawaslu, TNI/Polri, Satpol PP,
DKPP Satlinmas
guardian of election
democracy) harus mampu
mengawal terciptanya proses transisi Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
kekuasaan secara adil, demokratis
dan legitimate, serta mendorong Tomas, Termasuk di dalamnya kementerian
Toga, dan Lembaga Terkait
kepercayaan rakyat terhadap
Todat, Toda
prosedur demokrasi dalam
menjembatani proses transisi
Peserta Pilkada
kekuasaan. Peran krusial
Media/Pers Paslon dan Parpol
Bawaslu inI dapat Pengusung/Pendukung
dijalankan dengan
dukungan seluruh elemen
kebangasan
4

3
KONDISI AKTUAL BAWASLU DALAM
PERSIAPAN PELAKSANAAN
PEMILU
Informasi Data Terkini di Bawaslu Yang Berkaitan dengan
Peran Pemerintah/Pemerintah Daerah
KESEDIAAN APARATUR SEKRETARIAT BAWASLU
Jumlah Total SDM dan Kendala

UNIT KERJA URAIAN KEBUTUHAN IDEAL TERISI KEKURANGAN


KENDALA
Total Kebutuhan Pegawai ASN 615 353 -262
1. Struktural:
a. Eselon 1 4 4
b. Eselon 2 12 12 1. Pemerintah Daerah sebagian besar telah menarik
Sekretariat Jenderal
c. Eselon 3 5 - PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada
d. Eselon 4 4 -
Bawaslu
2. Tenaga Ahli 5 5 Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota
3. Fungsional
4. Pelaksana PNS:
67
yang
mengakibatkan kekosongan pegawai;
a. PNS 251 2. Bahwa, dari 514 Kabupaten/Kota baru 81
b. Formasi CPNS 2021 22
5. Pelaksana PPNPN 168 Kabupaten/Kota yang telah disetujui/ditetapkan
Total Kebutuhan Pegawai ASN
1. Struktural:
1506 1212 -294 menjadi Unit Kerja Mandiri oleh KemenpanRB;
a. Eselon 2 34 34 3. Dari data ketersediaan pegawai di atas, dapat
b. Eselon 3 118 101
Sekretariat Bawaslu
Provinsi 2. Fungsional 184 dilihat bahwa mayoritas pegawai khususnya di
3. Pelaksana PNS: Sekretariat Bawaslu Kabupaten/Kota adalah
a. PNS 839
b. Formasi CPNS 2021 54 Pegawai Pemerintah Non-PNS (76,3%),
4. Pelaksana PPNPN
Total Kebutuhan Pegawai ASN 9043
722
1799 -7244
berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 2018 dimana
1. Struktural: Manajemen Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian
a. Eselon 3
b. Eselon 4
514
1542
65
-
Kerja, Pegawai Non-PNS yang bertugas tentang
pada
Sekretariat Bawaslu
Kabupaten/Kota
2. Fungsional - instansi pemerintah hanya dapat melaksanakan
3. Pelaksana PNS:
a. Organik 27
tugasnya sampai dengan tahun 2023.
b. DPK 1449
c. Formasi CPNS 2021 258
4. Pelaksana PPNPN 5784

5
PERMASALAHAN TENAGA PENDUKUNG TEKNIS

*Minus Data **Minus Data


• Terdapat Penggabungan Fungsi Staf dalam 19 Provinsi 3 Provinsi
Pelaksanaan Tugas Penanganan Pelanggaran,
Penyelesaian Sengketa dan Hukum
• Perbedaan latar belakag Pendidikan yang tidak
sesuai dengan Tugas dan Fungsi
• Adanya perbadaan jumlah SDM pendukung teknis
berdasarkan Tipe (A dan B) meskipun dengan beban
Divisi
kerja yang sama pada saat pelaksanaan tahapan. Divisi HPPS
Pengawasan
• Minimnya Bimtek dan Pelatihan dalam rangka 1594
334

Pengembangan untuk menunjang kerja


pengolahan dan pemeliharaan data.

*Minus Data Provinsi Divisi Pengawasan: Sumsel, Bengkulu, Kep. Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, NTB, Kaltim, Kaltara, Sulut, Sulteng,
Sulsel, Sultra, Gorontalo, Sulbar, Maluku, Malut, Papua, Papua Barat.
** Minus Data Provinsi Divisi HPPS: DIY, Sultra, Papua Barat.

6
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
Data Status Gedung/Kantor Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota

PUSAT PROVINSI KAB/KOTA

2 34 514
HIBAH/MILIK SENDIRI - 3 (8,82%)
STATUS

2 (0,39%)
PINJAM PAKAI 1 17 (50%) 211 (41,05%)

SEWA 1 14 (41,38%)
301 (58,56%)

7
FASILITAS RUANG SIDANG
Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota

Kondisi Ruang Sidang Kondisi Ruang Sidang


Bawaslu Provinsi Bawaslu Kabupaten/Kota
400
KENDALA
342
350
Terdapat Pengguna Ruangan
yang dipakai untuk 2 kegiatan Tidak 300
penegakan Hukum Pemilu yaitu Layak; 7
Fungsi Ruangan yang digunakan 250
untuk melakukan Sidang
Penyelesaian Sengketa Proses 200
172
dan Sidang Penanganan
150
Pelanggaran
Layak ; 27 100

50

0
Layak Tidak Layak

8
NETRALITAS ASN

Dukungan Pemerintah dalam Mensosialisasikan SKB


Netralitas ASN/TNI/Polri
DIMENSI
DAN SUB DIMENSI
IKP

KONTEKS PENYELENGGARAA
SOSIAL DAN N PEMILU
KONTESTASI PARTISIPASI
11
POLITIK
• Keamanan • Hak Memilih, • Hak Dipilih, • Partisipasi Pemilih,
• Otoritas Penyelenggara • Pelaksanaan Kampanye, • Kampanye Calon • Partisipasi Kelompok
Pemilu • Pelaksanaan Pemungutan Masyarakat
• Otoritas Penyelenggara Suara,
Negara • Ajudikasi dan Keberatan
Pemilu,
• Pengawasan Pemilu

10
VARIABEL YANG MEMENGARUHI NETRALITAS ASN

Mentalitas birokrasi kita yang masih jauh dari semangat reformasi birokrasi yang mestinya mewujudkan
ASN yang loyal pada pelayanan publik dan kepentingan negara ketimbang atasan atau aktor politik lokal

Kepentingan politik partisan ASN yang punya irisan kekerabatan atau kesukuan dengan calon – melahirkan
politik identitas

Mengambil posisi keberpihakan karena peluang menduduki jabatan tertentu atau keuntungan lainnya.

Intimidasi dan tekanan orang kuat lokal yang terlalu dominan kepada ASN yang berada dalam
cengekraman ekosistem yang tidak menguntungkan

Penegakan hukum yang masih birokratis, terlalu banyak melibatkan pihak dan belum
sepenuhnya
memberi efek jera pada para pelaku pelanggaran atas netralitas ASN

Politisasi birokrasi yang dilakukan oleh calon peserta pemilu/pemilihan

11
LARANGAN BAGI ASN Data Dugaan Pelanggaran
Netralitas ASN Pemilu
Larangan Bagi PNS Larangan Bagi PNS Tahun 2019
Dalam PP 94 Tahun 2021 Dalam PP 42 Tahun 2004

1. Ikut Kampanye 1. Melakukan Pendekatan Kepada Partai Politik


2. Menjadi Peserta Kampanye Dengan Menggunakan Atribut (Parpol) Terkait Rencana Pengusulan Dirinya Atau
Orang Lain Sebagai Bakal Calon;

Temuan 914
3. Partai Atau PNS
2. Memasang Spanduk/Baliho Yang Mempromosikan
4. Sebagai Peserta Kampanye Dengan Mengerahkan PNS
Dirinya/Orang Lain;
5. Lainnya
3. Mendeklarasikan Dirinya Sebagai Bakal Calon;
6. Sebagai Peserta Kampanye Dengan Menggunakan Fasilitas
4. Menghadiri Deklarasi Bakal Pasangan Calon,
7. Negara.
5. Dengan Atau Tanpa Atribut;
8. Membuat Keputusan Dan/Atau Tindakan Yang
6. Mengunggah Foto Atau Menanggapi (Like, Share,
9. Menguntungkan Atau Merugikan Salah Satu Pasangan
7. Komentar Dan Sejenisnya) Semua Hal Yang Terkait
10. Calon Sebelum, Selama, Dan Sesudah Masa Kampanye; Dan Dengan Pasangan Calon Di Media Online Dan Media
11. Mngadakan Kegiatan Yang Mengarah Kepada Keberpihakan Sosial;
Terhadap Pasangan Calon Yang Menjadi Peserta Pemilu Sebelum, 8. Berfoto Bersama Dengan Pasangan Calon; Dan
Selama, Dan Sesudah Masa Kampanye Meliputi Pertemuan,
9. Menjadi Pembicara/Narasumber Pada Kegiatan
Ajakan, Imbauan, Seruan, Atau Pemberian Barang Kepada Pns Bukan
Dalam Lingkungan Unit Kerjanya, 10. Pertemuan Parpol. Pelanggara Rekomend
Laporan 85 Proses 4
n 101 asi 894
12. Anggota Keluarga, Dan Masyarakat.
13. Memberikan Surat Dukungan Disertai Fotokopi Ktp Atau
14. Surat Keterangan Tanda Penduduk.

12
NETRALITAS ASN DALAM REZIM HUKUM PEMILU
UU PEMILU UU PEMILIHAN

1. Pasal 93, Bawaslu bertugas : huruf f, mengawasi netralitas aparatur sipil negara, 1. Pasal 7 ayat (2) huruf t, Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan
netralitas anggota Tentara Nasional Indonesia, dan netralitas anggota Kepolisian Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota harus
Republik Indonesia; menyatakan secara tertulis pengunduran diri sebagai Pegawai Negeri Sipil sejak
ditetapkan sebagai pasangan calon peserta Pemilihan;
2. Bakal Calon anggota DPR, DPD, DPRD harus mengundurkan diri sebagai ASN, yang
dinyatakan dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali (Pasal 182 2. 2. Pasal 70 ayat (1) huruf b, Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan
huruf k, dan Pasal 240 ayat (2) huruf h) aparatur sipil Negara;
3. Pasal 280 ayat (2) huruf f, Pelaksana dan/atau tim kampanye dalam kegiatan 3. 3. Pasal 71 ayat (1), Pejabat aparatur sipil negara dilarang membuat keputusan dan/atau
Kampanye Pemilu dilarang mengikutsertakan: aparatur sipil negara; ayat (3), setiap tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon;
orang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilarang ikut serta sebagai
pelaksana dan tim Kampanye pemilu;
4. Pasal 282, Pejabat negara, pejabat strukural, dan pejabat fungsional dalam jabatan
negeri, serta kepala desa dilarang membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan
yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu selama masa
Kampanye.
5. Pasal 283 (1) Pejabat negara, pejabat stuktural dan pejabat fungsional dalam jabatan
negeri serta aparatur sipil negara lainnya dilarang mengadakan kegiatan yang
mengarah kepada keberpihakan terhadap Peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa Kampanye; ayat (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi pertemuan, ajakan, imbauan, seruan atau pemberian barang kepada aparatur
sipil negara dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

13
PENGUATAN DUKUNGAN TERHADAP SKB NETRALITAS
ASN

SOSIALISASI
TERHADAP
PEMERINTAH
DAERAH DAN
DINAS

14
@Bawaslu_RI

BAWASLURI

Bawaslu
RI

TERIMA KASIH
“ BE RS AM A RA KY AT A WA S I PE M IL U
BERSAMA BAWASLU TEGAKKAN KEADILAN
PEMILU”

Anda mungkin juga menyukai