Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN MANAJEMEN BENCANA ALAM MENGHADAPI

BENCANA ALAM PADA BPBD KABUPATEN DOMPU

SKRIPSI

Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untuk meyelesaikan Program Studi Ilmu Administrasi Negara
dan mencapai gelar sarjana social

Oleh :
ABDUL WAHAB
NIM. 1801298

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI


PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
(STISIP) MBOJO BIMA
TAHUN 2022
A. Latar Belakang Masalah

Potensi penyebab bencana di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) jenis bencana, yaitu bencana alam, bencana nonalam dan

bencana sosial. Bencana alam antara lain berupa gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi,

angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/lahan, hama penyakit tanaman,

epidemi, kejadian luar biasa dan kejadian antariksa/benda-benda angkasa. Sementara nonalam

antara lain yang disebutkan ulah manusia, kecelakaan transfortasi, kegagalan

konstruksi/teknologi, dampak industri ledakan nuklir dan pencemaran lingkungan. Bencana

sosial antara lain berupa kerusakan dan konflik sosial dalam masyarakat yang sering terjadi.
Bencana banjir hampir terjadi setiap musim hujan melanda Indonesia.

Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kerja dan bencana banjir terlihat adanya

peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat

dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang tinggi, permukaan tanah

lebih rendah dibandingkan muka air laut. Bencana banjir sudah menjadi isu

nasional yang seakan tidak dapat diatasi lagi. Bencana banjir yang terjadi

dibeberapa wilayah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Upaya

pengurangan dampak bencana yang dilakukan oleh pemerintah masih terfokus

pada kebijakan struktural saja.


A. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana


daerah dalam pengurangan resiko bencana di Kabupaten Dompu?
2. Apa saja peluang dan hambatan yang dihadapi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah dalam sistem manajemen terhadap pengurangan resiko
bencana di Kabupaten Dompu?

B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Tujuan diadakannya penelitian ini :
1. Untuk mengentahui upaya yang dilakukan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah dalam pengurangan resiko bencana di Kabupaten
Dompu.

2. Untuk mengetahui peluang dan hambatan yang dihadapi Badan


Penaggulangan Bencana Daerah dalam sistem manajemen terhadap
pengurangan resiko bencana di Kabupaten Dompu.
A. Fokus Penelitian
Maka berdasarkan pada fokus penelitian, dapat dideskripsikan berdasarkan substansi
permasalahan atau subtansi pendekatan, kesiapsiagaan BPBD terhadap bencana banjir di
Kabupaten Dompu. Agar menghindari kesalahpahaman tentang judul dalam penelitian ini,
maka penulis mencantumkan deskripsi fokus sebagai berikut:

a. Kesiapsiagaan
b. Banjir

c. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)


BAB KEDUA : Merupakan bab tinjauan pustaka menyajikan
tentang beberapa tinjuan: tinjauan tentang
manajemen penanggulangan bencana, tinjauan
tentang faktor pendukung dan penghambat
manajemen penanggulangan bencana.
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif sebagaimana

menurut Bogdan dan Taylor dalam bukunya Lexy. J. Moleong mendefenisikan metode

penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini diarahkan kepada pengungkapan pola

pikir yang digunakan penulis dalam menganalisis sasarannya atau dalam

ungkapan lain pendekatan adalah disiplin ilmu yang dijadikan acuan dalam menganalisis

objek yang di teliti sesuai dengan lokasi objek penelitian itu. Adapun pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 pendekatan yaitu:

a) Pendekatan Sosiologi

b) Pendekatan Komunikasi
Jenis dan Sumber Data Penelitian
Pada penelitian kualitatif, tidak mengenal istilah populasi atau sampel. Populasi
atau sampel pada penelitian kualitatif lebih tepat disebut sumber data pada
situasi sosial tertentu.
Sumber data pada penelitian skripsi ini terdiri atas dua sumber data, yaitu:
1.Data Primer
2.Data Sekunder

A. Teknik Pengumpulan Data

Penulis akan menggunakan Teknik Deskriptif Kualitatif yang bertujuan untuk

menggambarkan data yang diperoleh secara kualitatif. Teknik ini digunakan untuk

mengelolah data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.2

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah, sebagai berikut:

1. Observasi

2. Wawancara

3. Dokumentasi
Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data dalam penelitian kualitatif secara umum

dimulai:

1.Analisis selama pengumpulan data

2.Reduksi data

3.Verifikasi/penarikan kesimpulan

4.Penyajian data
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


1. Profil Singkat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Dompu

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu dipimpin oleh

Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu membawahi unsur pengarah yang dipimpin oleh

ketua harian (Eselon II-b) dan unsur-unsur pelaksana yang dipimpin oleh Kepala Pelaksana

(Eselon II-b) yang mempunyai sekretariat.

2. Visi Dan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten

Dompu

a. Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu

“Terwujudnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang Tangguh

dan Berkualitas dalam Penanganan Bencana di Kabupaten Dompu


A. Upaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah terhadap Penanggulangan Bencana

Banjir di Kabupaten Dompu

Upaya penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Dompu perlu dimulai dengan

adanya kebijakan daerah yang bertujuan untuk menanggulangi bencana banjir sesuai

dengan peraturan yang ada. Strategi yang ditetapkan daerah dalam menanggulangi bencana

banjir perlu disesuaikan dengan kondisi daerah yang sering terjadi bencana banjir. Untuk

mendukung pengembangan sistem penanggulangan bencana banjir yang mencakup

kebijakan, strategi dan operasi secara Nasional mencakup pemerintah pusat dan

daerah.

Setelah terjadi bencana dan semua data dalam posko terkumpul barulah dilakukan

tindakan selanjutnya. Dalam posko ada data yang mengungkap bahwa sekian yang di

efakuasi dan luka itu semua sudah ditangani secara profesinal sehingga pada saat

menolong itu semua tidak acak-acakan atau hanya sekedar menolong saja. Dalam melakukan

tugas penanggulangan bencana banjir memang dibutuhkan kerjasama dengan instansi yang

ada di daerah agar semua masalah yang terkena bencana banjir dapat terselesaikan sesuai

dengan harapan.
Adapun upaya yang terstruktur dilakukan BPBD dalam
penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Dompu dalam
mengantisipasi segera terjadinya dan kemungkinan tidak terjadinya
bencana banjir di Kabupaten Dompu.
a. Sosialisasi
b. Kontinjensi
c.Gladi Lapang
Faktor Penghambat Internal dan Eksternal Badan Penanggulangan Bencana
Daerah dalam Penanggulangan Bencana Banjir di Kabupaten Dompu
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa yang menjadi faktor penghambat Badan
Penanggulangan Bencana Daerah dalam Penanggulangan bencana banjir di
Kabupaten , yaitu:
a. Faktor Penghambat External Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Terhadap Penanggulangan Bencana Banjir Di Kabupaten Dompu yaitu:

1.Belum Meningkatnya Kapasitas Masyarakat


2.Kurangnya Dana
3.Alat Penanggulangan Bencana Kurang Lengkap
a. Faktor Penghambat Internal Badan Penanggulangan Bencana Daerah Terhadap

Penanggulangan Bencana Banjir Di Kabupaten Dompu, yaitu:

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia

Jumlah personil yang ada di instansi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Dompu yaitu 27 orang secara keseluruhan. Adapun jumlah personil di bagian

Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan yaitu terdiri atas masing-masing 1 (satu) orang kepala

bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, seksi pencegahan, dan seksi kesiapsiagaan.

Jadi di dalam melakukan penanggulangan bencana banjir, Badan Penanggulangan Bencana

Daerah harus membentuk atau menambah personil untuk bagian pencegahan dan

kesiapsiagaan terutama di bagian seksi kesiapsiagaan agar pada saat terjadi bencana banjir di

Kabupaten Dompu itu tidak terhambat lagi di bagian sumber daya manusianya (personil).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dengan beberapa invorman,
penelitian di lokasi dan beberapa dokumentasi, dapat disimpulakan
bahwa:
1. Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu sudah
berjalan dengan bagus karena upaya-upaya BPBD dilaksanakan setiap
tahunnya dan sudah melibatkan pemerintah Kabupaten Dompu dan
masyarakat kabupaten Dompu yang sering terkena bencana banjir
setiap tahunnya.
2. Upaya-upaya BPBD Kabupaten Dompu adalah upaya yang sudah
tersusun secara struktur dan dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat dalam penanggulanagan bencana banjir yang
akan segera terjadi atau kemungkinan tidak akan terjadi. Adapun
upaya-upaya BPBD yang sudah tersusun secara struktur, yaitu:
Sosialisasi
Kontinjensi
Gladi Lapang
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui faktor penghambat

BPBD dalam penanggulangan bencana banjir yang terjadi di

Kabupaten Dompu yaitu sebagai berikut:

a. Kurangnya dana dari pemerintah sehingga dalam

penanggulangan bencana banjir biasanya kurang efektif dan lambat

di tangani oleh pemerintah BPBD

b. Kurangnya alat yang tersedia di instansi BPBD khususnya alat yang

digunakan pada saat melaksanakan pertolongan pada saat terjadi

bencana banjir

c. Kurangnya SDM atau personil di bagian bidang kesiapsiagaan atau

pencegahan bencana yang ada di BPBD Kabupaten Dompu.

Anda mungkin juga menyukai