Sosialisasi Hasil Pelkon 2023MPI 2 - Pelayanan Kontrasepsi Kondisi Khusus-2
Sosialisasi Hasil Pelkon 2023MPI 2 - Pelayanan Kontrasepsi Kondisi Khusus-2
Materi Pokok 1
DEFINISI
Suatu metode KB yang digunakan dalam 5 hari pasca senggama
yang tidak terlindung dengan kontrasepsi yang tepat dan konsisten.
Tujuannya adalah menurunkan resiko terjadinya Kehamilan yang
Tidak Diinginkan (KTD).
3
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JENIS KONTRASEPSI
DARURAT
Terdapat dua jenis, yaitu:
1. Pil Kontrasepsi Darurat
Pil kondar dapat mencegah kehamilan jika diminum
dalam jangka waktu 3-5 hari pasca senggama tanpa per-
lindungan
2. AKDR Copper T
Metode ini sangat efektif untuk mencegah kehamilan dan Sumber gambar: shinesa.org.au
4
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
TABEL 1. JUMLAH TABLET BERDASARKAN
JENIS PIL KONDAR
Tipe Kontrasepsi Hormon dan Pil Formulasi
Jumlah Tablet yang Diminum
Pertama kali 12 jam kemudian
Pil Progestin
Pil khusus untuk kontrasepsi darurat berisi 1,5 mg LNG 1 0
progestin
0,75 mg LNG 2 0
Pil kontrasepsi progestin 0,003 mg LNG 50* 0
0,0375 mg LNG 40* 0
0,075 mg norgestrel 40* 0
Pil Estrogen dan Progestin
Pil khusus untuk kontrasepsi 0,05 mg EE + 0,25 mg LNG 2 2
darurat berisi estrogen dan
progestin
Pil kontrasepsi kombinasi (estrogen dan progestin) 0,02 mg EE + 0,1 mg LNG 5 5
0,03 mg EE + 0,15 mg LNG 4 4
0,03 mg EE + 0,125 mg LNG 4 4
0,05 mg EE + 0,25 mg LNG 2 2
0,03 mg EE + 0,3 mg norgestrel 4 4
0,05 mg EE + 0,5 mg norgestrel 2 2
Pil Ulipristal Acetate
Pil khusus untuk kontrasepsi darurat berisi 30 mg ulipristal acetate 1 0
ulipristal
*) Walaupunacetate
jumlah pil yang banyak ini aman, tidak lazim untuk mengkonsumsi 40 pil sekaligus
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5
Internal
INDIKASI KONTRASEPSI
DARURAT
1. Korban perkosaan
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
2. AKDR Copper T
Kategori
Kondisi
AKDR Copper T
Kehamilan 4
Perkosaan
a. Risiko tinggi IMS 3
a. Risiko rendah IMS 1
Keterangan:
1: Metode kontrasepsi dapat digunakan setiap saat
2: Metode kontrasepsi dapat digunakan
3: Metode kontrasepsi tidak direkomendasikan
4: Metode kontrasepsi tidak dapat digunakan
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
PELAYANAN KONTRASEPSI PASCA
KEGUGURAN
Materi Pokok 2
DEFINISI
Pelayanan KB Pasca Keguguran (PK) adalah pelayanan KB yang
diberikan setelah penanganan keguguran saat di fasilitas kesehatan.
Kontrasepsi pasca keguguran perlu dimulai segera karena ovulasi
dapat terjadi dalam 11 hari setelah keguguran.
Klien perlu mendapat konseling dan informasi agar mereka mengerti bahwa:
Klien dapat hamil lagi sebelum haid berikutnya
Ada kontrasepsi yang aman untuk menunda atau mencegah kehamilan
Dimana dan bagaimana klien dapat memperoleh pelayanan
WHO merekomendasikan untuk kehamilan setelah keguguran adalah minimal enam bulan untuk mengurangi
risiko yang dapat merugikan ibu dan perinatal.
9
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JENIS Metode
Kontrasepsi
● Kontrasepsi
Waktu Mulai Penggunaan Ciri-Ciri Khusus Catatan
DIGUNAKAN ● Implan
sembuh,
pemasangan
● Pada trimester II
pendarahan Kemungkinan risiko
1. Kontrasepsi yang dianjurkan sesudah keguguran diatasi dan anemia diperbaiki perforasi sewaktu
pemasangan lebih besar
trimester I sama dengan yang dianjurkan pada Trimester II
● Tunda pemasangan 4-6 minggu
masa interval. pasca keguguran kecuali jika
tenaga terlatih dan peralatan
untuk insersi pasca keguguran
2. Kontrasepsi yang dianjurkan sesudah keguguran tersedia
trimester II sama dengan yang dianjurkan pada ● Yakinkan tidak ada infeksi. Jika
ada infeksi tunda pemasangan
masa pasca persalinan 3 bulan sampai infeksi teratasi
Perlukaan jalan lahir: ● AKDR jangan dipasang sampai ● Kontrasepsi Kombinasi dapat
● Perforasi uterus perlukaan sembuh segera diberikan
● Perlukaan vagina atau serviks ● Tubektomi jangan dilakukan ● Kontrasepsi Progestin dapat
sampai perlukaan sembuh segera diberikan
● Kondom dapat segera
digunakan
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
PELAYANAN KONTRASEPSI PASCA
PERSALINAN
Materi Pokok 3
DEFINISI
Pelayanan KB Pasca Persalinan (KBPP) adalah pelayanan KB yang diberikan sebagai upaya pencegahan
kehamilan dengan menggunakan alat/obat kontrasepsi segera setelah persalinan sampai jangka waktu
42 hari setelah melahirkan/masa nifas.
Target KB pasca persalinan adalah ibu pasca persalinan (normal maupun sesar).
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
JENIS-JENIS METODE KBPP
Metode Kontrasepsi Waktu Pasca Persalinan Ciri Khusus Catatan
Metode Amenorea Laktasi (MAL) ● Mulai segera pasca persalinan ● Manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi ● Harus benar-benar ASI eksklusif
● Efektivitas tinggi sampai 6 bulan ● Memberikan waktu untuk memilih ● Efektivitas berkurang jika mulai
pasca persalinan dan belum dapat metode kontrasepsi lain suplementasi
haid
● Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK) ● Jika menyusui: ● Selama 6-8 minggu pasca persalinan ● Kontrasepsi kombinasi merupakan
● Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK) − Jangan dipakai sebelum 6-8 minggu kontrasepsi kombinasi akan pilihan terakhir pada klien
pasca persalinan mengurangi ASI dan mempengaruhi menyusui
tumbuh kembang bayi
− Sebaiknya tidak dipakai dalam waktu Selama 3 minggu pasca persalinan ● Dapat diberikan pada klien dengan
●
6 minggu - 6 bulan pasca persalinan kontrasepsi kombinasi meningkatkan riwayat preeklampsia atau
● Jika pakai MAL tunda sampai 6 bulan risiko masalah pembekuan darah hipertensi dalam kehamilan
● Jika tidak menyusui dapat dimulai 3 ● Jika klien tidak mendapat haid dan ● Sesudah 3 minggu pasca persalinan
minggu pasca persalinan sudah berhubungan seksual, mulailah tidak meningkatkan risiko
kontrasepsi kombinasi setelah yakin pembekuan darah
klien tidak ada kehamilan
● Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP) ● Sebelum 6 minggu pasca persalinan, ● Selama 6 minggu pasca persalinan, Perdarahan tidak biasa dapat terjadi
● Kontrasepsi Pil Progestin klien menyusui jangan menggunakan progestin mempengaruhi tumbuh
● Implan kontrasepsi progestin kembang bayi
● AKDR LNG ● Jika memakai MAL, tunda dulu hingga ● Tidak ada pengaruh terhadap ASI
6 bulan
● Jika tidak menyusui, dapat segera
dimulai
● Jika tidak menyusui, lebih dari 6
minggu pasca persalinan atau sudah
dapat haid, kontrasepsi progestin
dapat dimulai setelah yakin klien
tidak ada kehamilan
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
Metode Waktu Pasca Persalinan Ciri Khusus Catatan
Kontrasepsi
AKDR Copper ● Dapat dipasang maksimal dalam waktu 10 ● Tidak ada pengaruh terhadap ASI ● Konseling dilakukan sewaktu asuhan
menit setelah plasenta lahir (AKDR pasca ● Efek samping lebih sedikit pada klien yang menyusui antenatal
plasenta) atau setelah 10 menit sampai 48 ● Teknik pemasangan pasca plasenta dan
jam pasca persalinan (AKDR pasca pasca persalinan dini berbeda dengan
persalinan dini) atau saat operasi sesar pemasangan interval
setelah plasenta lahir (AKDR trans sesaria)
Jika tidak, pemasangan harus ditunda ● Pemasangan 4-6 minggu pasca
● persalinan sama dengan interval
sampai 4 hingga 6 minggu pasca persalinan
(dianjurkan 6 minggu pasca persalinan)
● Jika menyusui atau sudah dapat haid,
insersi dilakukan setelah yakin klien tidak
hamil
Kondom Dapat digunakan setiap saat pasca persalinan Tidak ada pengaruh terhadap ASI atau tumbuh kembang bayi Sebaiknya pakai kondom yang diberi pelicin
Sadar Masa Subur Tidak dianjurkan sampai siklus haid kembali Tidak ada pengaruh terhadap ASI atau tumbuh kembang bayi Suhu basal tubuh kurang akurat jika klien
teratur sering terbangun malam hari untuk menyusui
Coitus Interruptus Dapat digunakan setiap saat pasca persalinan Tidak ada pengaruh terhadap ASI atau tumbuh kembang bayi Beberapa pasangan tidak sanggup
Tubektomi ● Idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca ● Minilaparotomi pasca persalinan paling mudah ● Perlu anestesi lokal
persalinan dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan ● Konseling dilakukan sewaktu asuhan
● Dapat dilakukan setelah persalinan atau ● Tidak ada pengaruh terhadap ASI dan tumbuh kembang antenatal
setelah operasi sesar bayi
● Jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu
setelah persalinan, tunda 4-6 minggu
Vasektomi Dapat dilakukan setiap saat Tidak segera efektif karena perlu paling sedikit 20 kali Metode KB pria
ejakulasi (± 3 bulan) sampai benar-benar steril
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Internal
MATERI POKOK DAN SUB-MATERI
POKOK
1. Metode-Metode Kontrasepsi
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 16 16
Internal
TENAGA KESEHATAN PERLU MELAKUKAN
IDENTIFIKASI KONDISI KLIEN SEBELUM
MEMBERIKAN PELAYANAN KB DENGAN
MEMASTIKAN HAL-HAL BERIKUT:
• Tidak melakukan hubungan seksual sejak haid terakhir
• Menggunakan kontrasepsi dengan tepat dan konsisten
• Berada pada siklus haid hari ke-7 setelah haid normal
• Dalam masa 4 minggu pasca persalinan
• Dalam masa 7 hari pasca keguguran
• Menyusui sepenuhnya atau hampir sepenuhnya, amenorea, dan
kurang dari 6 bulan pasca persalinan
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 17 17
Internal
KLASIFIKASI
Metode kontrasepsi yang digunakan dalam program pemerintah adalah berdasarkan masa perlindungan yaitu
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (non-MKJP).
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 18 18
Internal
1. TUBEKTOMI
Prosedur bedah sukarela untuk
menghentikan kesuburan secara permanen
pada perempuan yang tidak ingin anak lagi.
Ada 2 jenis:
Cara Kerja
2. Laparoskopi dengan memasukkan pipa Mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong
kecil panjang dengan lensa di dalamnya atau memasang cincin), sehingga sperma tidak
ke dalam perut melalui insisi kecil. dapat bertemu dengan ovum.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 19 19
Internal
Kriteria Kelayakan Medis Tubektomi
Yang boleh Yang tidak boleh
1. Perempuan berusia >22 tahun hingga 1. Perempuan dengan perdarahan
<45 tahun pervaginam yang belum terjelaskan
2. Perempuan yang sudah memiliki 2. Perempuan dengan infeksi sistemik atau
minimal 2 anak, usia anak terkecil pelvik yang akut
minimal >2 tahun 3. Perempuan yang kurang pasti mengenai
3. Perempuan yang pada kehamilannya keinginan untuk fertilitas di masa depan
akan menimbulkan risiko kesehatan 4. Perempuan yang belum memberikan
serius persetujuan medis
4. Perempuan yang paham & secara
sukarela setuju dengan prosedur ini
5. Pasca Persalinan/pasca keguguran
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 20 20
Internal
2. VASEKTOMI
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 21 21
Internal
Kriteria Kelayakan Medis Vasektomi
Dengan konseling dan informed consent yang tepat, semua pria dapat menjalani vasektomi secara
aman, termasuk pria:
• Sudah memiliki jumlah anak >2
• Sudah memiliki jumlah anak 2, usia anak terkecil minimal >2 tahun
• Mempunyai istri usia reproduksi
• Menderita penyakit anemia sel sabit (sickle cell anemia)
• Berisiko tinggi terinfeksi HIV atau IMS lainnya
• Terinfeksi HIV, sedang dalam pengobatan antiretroviral atau tidak
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 22 22
Internal
WAKTU TINDAKAN VASEKTOMI
Jika tidak ada alasan medis untuk menunda, kapanpun klien menghendaki.
Klien disarankan menunggu selama 3 bulan sebelum mengandalkan vasektomi
Selama periode ini, pengguna boleh melakukan hubungan seksual dengan catatan:
Setelah 3 bulan tindakan, klien perlu melakukan pemeriksaan cairan sperma untuk
memastikan tercapainya azoospermia atau cairan kosong sperma saat ejakulasi.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 23 23
Internal
3. METODE AMENORE LAKTASI
(MAL)
Metode keluarga berencana Mekanisme kerja utama
sementara yang dengan cara mencegah
mengendalikan pemberian pelepasan telur dari ovarium
ASI secara eksklusif (ovulasi).
Ketentuan Efektivitas
• Ibu belum menstruasi bulanan • Efektif hingga 6 bulan, jika
• Bayi disusui secara eksklusif klien belum ingin hamil dapat
dan sering disusui >8 kali dikombinasikan dengan
sehari, siang dan malam. metode kontrasepsi
• Bayi berusia <6 bulan tambahan lain
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 24 24
Internal
WAKTU PENGGUNAAN MAL
Belum haid
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 25 25
Internal
4. SADAR MASA SUBUR
Seorang perempuan mengetahui kapan periode masa suburnya dari waktu mulai dan berakhirnya
siklus haid. Pasangan secara sukarela menghindari sanggama pada masa subur perempuan.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 26 26
Internal
Kriteria Kelayakan Medis Sadar Masa Subur
• Semua perempuan dapat menggunakan metode berbasis kalender, namun beberapa
kondisi dapat membuat metode ini lebih sulit untuk digunakan secara efektif.
TUNDA TUNDA/HATI-HATI
• Baru saja melahirkan atau sedang menyusui -> Tunda • Menggunakan obat yang membuat siklus
hingga klien mendapat minimal 3 siklus menstruasi menstruasi menjadi tidak teratur
dan siklusnya teratur lagi. Untuk beberapa bulan • Contoh: antidepresan tertentu, medikasi
setelah siklus yang teratur kembali, gunakan dengan tiroid, penggunaan antibiotik tertentu
perhatian dalam jangka panjang, atau penggunaan
• Baru saja mengalami keguguran -> Tunda hingga obat anti inflamasi non steroid (NSAIDs)
permulaan menstruasi bulan berikutnya dalam jangka panjang seperti aspirin atau
• Perdarahan vagina yang tidak teratur -> Tunda hingga ibuprofen.
siklusnya menjadi lebih teratur
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 27 27
Internal
5. SANGGAMA TERPUTUS
Metode KB tradisional/koitus
Cara Kerja: sperma tidak masuk ke dalam
interruptus: dimana pria mengeluarkan
vagina akibatnya tidak ada pertemuan
alat kelamin (penis)-nya dari vagina
antara sperma dan ovum
sebelum mencapai ejakulasi.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 28 28
Internal
Kriteria Kelayakan Medis Sanggama Terputus
Yang boleh Yang tidak boleh
1. Tidak mempunyai metode lain 1. Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
2. Jarang berhubungan seksual 2. Pria yang sulit melakukan sanggama terputus
3. Keberatan menggunakan metode lain
4. Pasangan yang memerlukan kontrasepsi
dengan segera
5. Pasangan yang memerlukan metode sementara
sampai menunggu metode yang lain
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 29 29
Internal
METODE SUNTIK
Materi Pokok 2
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 30
A. Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)
KSK mengandung 2 hormon yaitu progestin & estrogen
seperti hormon progesterone dan estrogen alami pada
tubuh perempuan.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 32 32
Internal
Kriteria Kelayakan Medis KSK
Yang boleh Yang tidak boleh
• Menderita anemia atau riwayat • Penyakit infeksi/ tumor berat
anemia • Menderita kanker payudara >5 tahun yang lalu, dan tidak
• Menderita varises vena muncul kembali
• Terkena HIV, sedang atau tidak • Diabetes selama >20 tahun atau mengalami kerusakan
sedang dalam terapi antiretroviral pembuluh darah arteri, penglihatan, ginjal, atau sistem saraf
• Faktor risiko multiple untuk penyakit kardiovaskular arteri
seperti usia tua, merokok, diabetes, dan hipertensi
• Sedang dalam terapi lamotrigine
Jika tidak terdapat metode yang lebih sesuai maupun klien tidak bisa menerima, penyedia layanan
berkualifikasi yang bisa menilai kondisi dan situasi klien secara hati-hati dapat memutuskan bahwa klien
bisa menggunakan KSP pada kondisi di atas. Penyedia layanan perlu mempertimbangkan seberapa berat
kondisi klien dan kemampuan klien dalam mengakses tindak lanjut.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 33 33
Internal
WAKTU PEMBERIAN KSK
ASI eksklusif atau hampir eksklusif kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
• Tunda suntik pertama sampai dengan 6 bulan setelah melahirkan atau ketika ASI tidak lagi
menjadi sumber nutrisi utama bayi – mana saja yang lebih dulu
ASI eksklusif atau hampir eksklusif lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum menstruasi, klien dapat memulai KSK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntikan.
• Jika telah menstruasi, klien dapat memulai KSK seperti dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus menstruasi normal
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 34 34
Internal
ASI tidak eksklusif lebih dari 6 minggu setelah melahirkan
• Jika belum menstruasi, klien dapat memulai KSK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntikan.
• Jika telah menstruasi, klien dapat memulai KSB seperti dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus menstruasi normal
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 36
Internal
B. Kontrasepsi Suntik Progestin (KSP)
Mengandung progestin saja seperti hormon progesteron
alami dalam tubuh perempuan. Ada 2 jenis KSP:
1. Depot Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) 🡪 3 bln
2. Norethisterone Enanthate (NET-EN) 🡪 2 bln
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 37
Internal
Kriteria Kelayakan Medis KSP
Yang boleh Yang tidak boleh
• Telah/belum memiliki anak • Hamil atau diduga hamil
• Menikah/tidak menikah • Klien yang tidak dapat menerima gangguan haid terutama amenorrhea
• Semua usia, termasuk • Menyusui dan melahirkan <6 minggu sejak melahirkan
perempuan yang berusia • Hipertensi
lebih dari 40 tahun • Mengalami penggumpalan darah akut pada vena dalam di kaki/ paru
• Baru saja mengalami • Riwayat/sedang menderita penyakit jantung terkait obstruksi/ penyempitan pembuluh darah
keguguran • Riwayat stroke
• Merokok tanpa melihat usia • Memiliki faktor risiko multiple untuk penyakit kardiovaskular (diabetes & hipertensi)
perempuan maupun jumlah • Mengalami perdarahan vaginal yang tidak diketahui
rokok yang dihisap • Menderita kanker payudara lebih dari 5 tahun yang lalu, dan tidak kambuh
• Sedang menyusui, mulai • Diabetes selama lebih dari 20 tahun/mengalami kerusakan pembuluh darah arteri, penglihatan,
segera pada 6 minggu pasca ginjal, atau sistem saraf karena diabetes
melahirkan • Menderita sirosis hati/ tumor hati
• Terkena HIV, sedang atau • Menderita systemic lupus erythematosus (SLE) dengan antibodi antifosfolipid positif (atau tidak
tidak sedang dalam terapi diketahui) dan tidak dalam terapi imunosupersif, atau trombositpenia berat.
antiretroviral
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 38
Internal
WAKTU PEMBERIAN KSP
Menstruasi atau berganti dari metode non hormonal
• Kapanpun pada bulan tersebut
• Jika klien mulai dalam 7 hari setelah menstruasi, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien mulai lebih dari 7 hari setelah menstruasi, dia dapat mulai menggunakan KSP kapan
saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum
pil.
• Jika berganti dari AKDR, dapat segera mulai menggunakan KSP.
Berganti dari metode hormonal
• Jika telah menggunakan metode hormonal secara konsisten dan benar atau jika yakin tidak
hamil, KSP dapat segera digunakan. Tidak perlu menunggu haid selanjutnya. Tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan.
• Jika berganti dari kontrasepsi suntik lainnya, klien dapat mulai menggunakan suntik baru saat
suntik ulangan seharusnya diberikan. Tidak perlu kontrasepsi tambahan.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 39
Internal
ASI eksklusif atau hamil eksklusif Kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika melahirkan kurang dari 6 minggu yang lalu, tunda suntikan pertama sampai dengan setidaknya 6
minggu setelah melahirkan.
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja antara 6 minggu dan 6 bulan. Tidak perlu
metode kontrasepsi tambahan.
• Jika sudah haid, klien dapat mulai menggunakan KSP seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus haid.
ASI eksklusif atau hamil eksklusif Lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntik.
• Jika sudah haid, klien dapat mulai menggunakan KSP seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki
siklus haid.
ASI tidak eksklusif kurang dari 6 minggu setelah melahirkan
• Tunda suntikan pertama sampai dengan setidaknya 6 minggu setelah melahirkan
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 40
Internal
ASI tidak eksklusif lebih dari 6 minggu setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat memulai KSP kapan saja, jika dia yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah suntik.
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KSP seperti yang dianjurkan pada klien dengan siklus
menstruasi normal.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 41
Internal
WAKTU PEMBERIAN KSP
Tidak menstruasi (tidak berhubungan dengan melahirkan atau menyusui)
• Klien dapat mulai menggunakan KSP kapan saja
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 42
Internal
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis progestin atau kombinasi
• Dapat mulai menggunakan KSP pada hari yang sama dengan minum PKD. Tidak perlu menunggu haid
untuk mendapatkan suntikan. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama setelah
suntikan.
• Bila klien tidak segera mulai menggunakan KSP, tetapi kembali untuk suntik, dia dapat memulai kapan
saja jika yakin tidak hamil.
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis ulipristal asetat (UPA)
• Menunggu haid untuk mendapatkan suntikan. Suntikan dan UPA berinteraksi: jika suntik dimulai lebih
dulu, maka keduanya berada di dalam tubuh, akibatnya salah satu atau keduanya dapat menjadi
kurang efektif.
• Buat jadwal klien kembali untuk mendapatkan suntik pada hari ke-6 setelah menggunakan PKD UPA
atau sesegera mungkin setelah itu.
• Klien perlu kontrasepsi tambahan dari saat ia menggunakan PKD UPA selama 7 hari setelah suntik.
• Jika klien tidak mulai suntikan pada hari ke-6 tetapi kembalinya agak terlambat untuk suntikan, dia
mungkin perlu mulai kapan saja dia yakin tidak hamil.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 43
Internal
METODE PIL
Materi Pokok 3
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 44
A. KONTRASEPSI PIL KOMBINASI (KPK)
Pil yang mengandung 2 macam hormon berdosis rendah, yaitu progestin dan
estrogen; seperti hormon progesteron dan estrogen alami pada tubuh perempuan
yang harus diminum setiap hari.
Monofasik
Pil mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama
Bifasik
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 46
Internal
Kriteria Kelayakan Medis KPK
Yang boleh Yang tidak boleh
• Merokok – jika usia <35 • Penyakit kandung empedu (sedang atau diobati secara medis)
tahun • Usia >=35 tahun dengan sakit kepala migrain tanpa aura
• Menderita anemia atau • Usia < 35 tahun dengan sakit kepala migrain tanpa aura yang muncul atau
riwayat anemia memberat ketika menggunakan KPK
• Menderita varises vena • Menderita kanker payudara >5 tahun yang lalu, dan tidak kambuh
• Terkena HIV, sedang • Diabetes selama >20 tahun atau mengalami kerusakan pembuluh darah,
atau tidak dalam terapi penglihatan, ginjal, atau sistem saraf karena diabetes
antiretroviral • Faktor risiko multipel untuk penyakit kardiovaskular arteri seperti usia tua,
merokok, diabetes, dan tekanan darah tinggi
• Sedang dalam terapi barbiturat, carbamazepine, oxcarbazepine, fenitoin,
primidone, topiramate, rifampisin, atau rifabutin. Sebaiknya memakai
metode kontrasepsi tambahan karena obat tersebut mengurangi efektivitas.
• Sedang dalam terapi lamotrigin. KPK dapat mengurangi efektivitas lamotrigin.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 47
Internal
WAKTU PEMBERIAN
Menstruasi atau berganti dari metode non hormonal
• Kapan saja pada bulan tersebut
• Jika mulai dari 5 hari setelah permulaan haid, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan
• Jika mulai lebih dari 5 hari setelah permulaan haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan
saja, jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum
pil.
• jika berganti dari AKDR, klien dapat segera mulai menggunakan KPK
ASI eksklusif atau hamil eksklusif lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja dia yakin tidak hamil. Perlu
metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 49
Internal
WAKTU PEMBERIAN
ASI tidak eksklusif lebih dari 6 minggu setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja dia yakin tidak hamil. Perlu
metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil.
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPK seperti saran yang dianjurkan pada klien
yang memiliki siklus haid.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 50
Internal
WAKTU PEMBERIAN
Tidak menyusui lebih dari 4 minggu setelah melahirkan
• Jika klien belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu
metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil.
• Jika telah haid, klien dapat memulai KPK seperti yang dianjurkan pada klien yang memiliki siklus haid.
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis ulipristal asetat (UPA)
• Klien dapat memulai atau memulai kembali KPK pada hari ke-6 setelah selesai minum PKD UPA. Tidak
perlu menunggu haid selanjutnya. Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK) dan UPA dapat berinteraksi jika KPK
dimulai lebih dulu, maka keduanya akan berada di dalam tubuh, akibatnya salah satu atau keduanya bisa
menjadi kurang efektif.
• Berikan pasokan pil yang cukup & informasikan untuk mulai pil di hari ke-6 setelah pemakaian KPD UPA.
• Perlu kontrasepsi tambahan dari mulai klien menggunakan PKD UPA sampai pemakaian KPK 7 hari.
• Jika klien tidak mulai KPK pada hari ke-6 tetapi kembali menggunakan KPK sesudahnya, dia dapat mulai
menggunakan kapan saja jika yakin tidak hamil.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 52 52
Internal
B. KONTRASEPSI PIL PROGESTIN
(KPP)
Pil yang mengandung progestin saja (tidak ada estrogen) dengan dosis yang
sangat rendah seperti hormon progesteron alami pada tubuh perempuan.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 53
Internal
Kriteria Kelayakan Medis KPP
Yang boleh Yang tidak boleh
1. Sedang menyusui (dapat mulai segera setelah 6 1. Mengalami penggumpalan darah akut pada vena
minggu melahirkan) dalam (trombosis vena dalam) di kaki atau perut
2. Telah atau belum memiliki anak 2. Menderita kanker payudara lebih dari 5 tahun
3. Menikah atau tidak menikah yang lalu, dan tidak kambuh
4. Semua usia, termasuk perempuan yang berusia 3. Menderita sirosis hati atau tumor hati berat
lebih dari 40 tahun 4. Mencerita systemic lupus erythematosus (SLE)
5. Baru saja mengalami keguguran, atau dengan antibodi antifosfolipid positif (atau tidak
kehamilan ektopik diketahui)
6. Merokok, tanpa melihat usia perempuan 5. Sedang dalam terapi barbiturat, carbamazepine,
maupun jumlah rokok yang dihisap oxcarbazepine, fenitoin, primidone, topiramate
7. Menderita anemia atau riwayat semian rifampisin, atau rifabutin. Sebaiknya memakai
8. Menderita varises vena metode kontrasepsi tambahan karena obat-obat
9. Terkena HIV, sedang atau tidak sedang dalam tersebut mengurangi efektivitas KPP.
terapi antiretroviral
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 54
Internal
WAKTU PEMBERIAN KPP
ASI eksklusif atau hamil eksklusif kurang dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja antara sesudah melahirkan
dan 6 bulan. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama minum pil
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid
ASI eksklusif atau hamil eksklusif lebih dari 6 bulan setelah melahirkan
• Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja antara jika yakin tidak haid.
Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 55
Internal
WAKTU PEMBERIAN KPP
ASI tidak eksklusif bila belum haid
• Klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 56
Internal
WAKTU PEMBERIAN KPP
Tidak menyusui lebih dari 4 minggu setelah melahirkan
• Jika klien belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil.
Perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.
• Jika telah haid, klien dapat mulai menggunakan KPP seperti yang dianjurkan pada klien yang
memiliki siklus haid.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 57
Internal
Menstruasi teratur atau berganti dari metode non hormonal
Kapan saja pada bulan tersebut
• Jika klien mulai dalam 5 hari setelah permulaan menstruasi, tidak perlu metode
kontrasepsi tambahan.
• Jika mulai lebih 5 hari setelah permulaan menstruasi, ia dapat mulai menggunakan KPP
kapan saja jika yakin tidak hamil. perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari
pertama minum pil.
• Jika klien berganti dari AKDR, ia dapat segera mulai menggunakan KPP
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 58
Internal
Pasca keguguran atau abortus
• Segera. Jika klien mulai menggunakan dalam 7 hari setelah keguguran atau aborsi trimester 1
atau 2, tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
• Jika klien mulai menggunakan KPP lebih dari 7 hari setelah keguguran/aborsi trimester 1 atau
trimester 2, ia dapat mulai menggunakan KPP kapan saja jika yakin tidak hamil. perlu metode
kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis progestin atau kombinasi
Setelah memakai PKD jenis progestin atau kombinasi:
• Setelah selesai menggunakan PKD, wanita dapat segera memulai atau memulai kembali
penggunaan KPP. Tidak perlu menunggu menstruasi berikutnya. Pengguna rutin KPP yang
membutuhkan PKD karena keliru memakai KPP, dapat melanjutkan pil yang tersisa dari
kemasan saat ini.
• Bila tidak segera memulai KPP, tetapi tetap ingin menggunakannya, klien dapat mulai
menggunakan kapan saja jika yakin tidak hamil.
• Semua klien perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 2 hari pertama minum pil.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 59
Internal
WAKTU PEMBERIAN KPP
Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) jenis ulipristal asetat (UPA)
• Klien dapat memulai atau memulai kembali KPP pada hari ke-6 setelah selesai minum PKD
UPA. Tidak perlu menunggu menstruasi berikutnya. Kontrasepsi Pil Progestin (KPP) dan UPA
dapat berinteraksi: jika KPP dimulai lebih dulu, maka keduanya akan berada di dalam tubuh,
akibatnya salah satu atau keduanya dapat menjadi kurang efektif.
• Berikan pasokan pil yang cukup dan informasikan untuk memulai pil tersebut di hari ke-6
setelah pemakaian PKD UPA.
• Perlu metode kontrasepsi tambahan dari mulai saat klien memakai PKD UPA sampai
pemakaian KPP selama 2 hari.
• Jika klien tidak mulai KPP hari ke-6 tetapi kembali menggunakan KPP sesudahnya, klien dapat
mulai menggunakan kapan saja jika yakin tidak hamil.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 60
Internal
PROSEDUR KLINIS PELAYANAN
KONTRASEPSI METODE PIL
Langkah 1.
Memberikan konseling kepada klien tentang kontrasepsi metode pil
• Bertanya pada klien apa yang dia ketahui tentang Pil Kombinasi. Memperbaiki mitos, rumor, atau informasi yang
salah yang mungkin dia ungkapkan
• Menanyakan apakah klien pernah menggunakan Pil Kombinasi di masa lalu. Apa pengalamannya?
• Memberi klien paket Pil Kombinasi untuk dilihat dan ditangani
• Menjelaskan keuntungan Pil Kombinasi, termasuk manfaat non-kontrasepsi
• Menjelaskan secara singkat bagaimana pil bekerja dan pentingnya meminumnya setiap hari
• Menjelaskan potensi efek samping umum Pil Kombinasi.
• Meyakinkan klien bahwa sebagian besar efek samping tidak serius dan akan berkurang atau berhenti setelah
beberapa bulan penggunaan
• Menanggapi setiap pertanyaan atau masalah yang mungkin dimiliki klien
• Menjelaskan bahwa ia akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada klien dan melakukan pemeriksaan fisik
minimal untuk memastikan bahwa Pil Kombinasi secara medis sesuai
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 61
Internal
Langkah 2.
Melakukan skrining terhadap kondisi klien untuk penggunaan KB pil
Langkah 3.
Menjelaskan cara mengkonsumsi KB pil
• Memberi klien paket pilnya untuk dipegang dan dilihat
• Menunjukkan padanya bagaimana mengikuti anak panah pada kemasan.
• Jika klien menggunakan paket 28 pil, perintahkan dia untuk memulai paket baru sehari setelah dia
menghabiskan semua pil dalam paket
• Jika klien menggunakan paket 21 hari, perintahkan dia untuk menunggu 7 hari sebelum memulai
paket baru.
• Anjurkan klien untuk memulai pil pada hari pertama dari periode menstruasi berikutnya (atau pada
hari kelima dari periode menstruasi, atau gunakan pedoman lokal untuk instruksi ini). Jika klien
memulai pil setelah hari kelima dari siklusnya, dia harus menggunakan metode cadangan selama 7
hari pertama.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 62
Internal
Langkah 4.
Menjelaskan prosedur penggunaan jika pil terlewat
• Jika dia melewatkan satu pil, klien harus meminumnya segera setelah dia ingat.
Ambil yang berikutnya pada waktu yang biasa.
• Jika dia melewatkan dua pil, klien harus minum dua pil segera setelah dia ingat.
Dia harus minum dua pil keesokan harinya, dan menggunakan metode cadangan
untuk minggu depan. Klien harus menyelesaikan paket secara normal.
• Jika dia melewatkan lebih dari dua pil, atau mulai terlambat 3 hari atau lebih,
klien minum pil sesegera mungkin, lanjutkan minum 1 pil setiap hari,
menggunakan kondom atau hindari seks selama 7 hari berikutnya. Jika pil ini
terlewat di minggu ke-3, klien JUGA harus melewatkan pil tidak aktif dalam
kemasan 28 pil dan segera memulai kemasan baru. Jika pil tidak aktif terlewat,
klien harus membuang pil yang terlewat dan terus minum pil, 1 setiap hari.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 63
Internal
METODE KONDOM
Materi Pokok 4
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 64
A. KONDOM PRIA
Selubung atau sarung karet yang berbentuk silinder dengan muaranya berpinggir tebal,
yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti puting susu yang
dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
CARA KERJA
1. Menghalangi terjadinya pertemuan 2. Khusus untuk kondom yang terbuat
sperma dan sel telur dengan cara dari lateks dan vinil dapat mencegah
mengemas sperma di ujung penularan mikoorogasniame (IMS
selubung karet yang dipasang pada termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari
penis sehingga sperma tersebut satu pasangan kepada pasangan
tidak tercurah ke dalam saluran yang lain.
reproduksi perempuan
EFEKTIVITAS
Keberhasilan tergantung pada
penggunanya.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 65
Internal
Kriteria Kelayakan Medis
• Semua pria dapat secara aman menggunakan kondom pria
kecuali mereka dengan reaksi alergi berat terhadap karet
lateks.
Waktu Pemakaian
• Kapan saja perempuan atau pasangan menginginkan
perlindungan terhadap kehamilan atau IMS
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 66
Internal
B. KONDOM PEREMPUAN
Sarung atau penutup yang lembut, transparan, dan tipis sesuai dengan vagina
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 67
Internal
Kriteria Kelayakan Medis
• Semua perempuan bisa menggunakan kondom perempuan kecuali
mereka dengan reaksi alergi berat terhadap lateks semestinya
tidak menggunakan kondom perempuan berbahan lateks
Waktu Pemakaian
• Kapan saja perempuan atau pasangan menginginkan perlindungan
terhadap kehamilan atau IMS.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 68
Internal
METODE AKDR
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 70
Internal
Kriteria Kelayakan Medis AKDR Copper
Yang boleh Yang tidak boleh
1. Telah atau belum memiliki anak 1. Antara 48 jam hingga 4 minggu setelah melahirkan
2. Perempuan usia reproduksi, termasuk perempuan 2. Antara 48 jam dan 4 minggu pasca persalinan
yang berusia lebih dari 40 tahun 3. Penyakit trofoblas gestasional nonkanker (jinak)
3. Baru saja mengalami keguguran (jika tidak ada 4. Menderita kanker ovarium
infeksi) 5. Memiliki risiko individual sangat tinggi untuk IMS pada
4. Sedang menyusui saat pemasangan
5. Melakukan pekerjaan fisik yang berat 6. Mengidap penyakit klinis HIV berat atau lanjut
6. Pernah mengalami kehamilan ektopik 7. Menderita systemic lupus erythematosus dengan
7. Pernah mengalami Penyakit Radang Panggul (PRP) trombositopenia berat
8. Menderita infeksi vagina
9. Menderita anemia
10. Menderita penyakit klinis HIV ringan atau tanpa
gejala baik sedang atau tidak dalam terapi
antiretroviral
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 71
Internal
Waktu Pemasangan AKDR Copper
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 72
Internal
Waktu Pemasangan AKDR Copper
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 73
Internal
Waktu Pemasangan AKDR Copper
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 74
Internal
Waktu Pemasangan AKDR Copper
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 75
Internal
Waktu Pemasangan AKDR Copper
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 76
Internal
METODE AKDR
B. AKDR LNG
Defenisi, Cara Kerja Dan Jangka Waktu Pemakaian
AKDR LNG
AKDR Levonorgestrel (LNG) adalah suatu alat berbahan plastik berbentuk T yang secara
terus-menerus melepaskan sejumlah kecil hormon progestin (levonorgestrel) setiap hari
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 78
Internal
Waktu Pemasangan AKDR LNG
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 79
Internal
Waktu Pemasangan AKDR LNG
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 80
Internal
Waktu Pemasangan AKDR LNG
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 81
Internal
Waktu Pemasangan AKDR LNG
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 82
Internal
Waktu Pemasangan AKDR LNG
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 83
Internal
PROSEDUR PEMASAN-
GAN
METODE AKDR INTER-
VAL
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 84
Internal
1. Prosedur Pemasangan AKDR Copper T
380A
2. Prosedur Pemasangan AKDR Nova T
3. Prosedur Pemasangan AKDR LNG
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 85
Internal
PROSEDUR PEMASANGAN
METODE AKDR PASCA PLACENTA
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 86
Internal
Berdasarkan waktu pemberian,
pemasangan AKDR PP dibedakan 3 jenis, yaitu:
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 87
Internal
PROSEDUR
PENCABUTAN
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 88
Internal
Prosedur Pencabutan AKDR
Langkah 1. Langkah 2. Langkah 3. Langkah 4. Langkah 5.
• Menjelaskan • Melakukan • Memasukkan • Mengusap • Menyampaikan
kepada klien persiapan spekulum serviks dan pada klien
bahwa sekarang
apa yang alat dan untuk vagina akan dilakukan
akan bahan serta melihat dengan pencabutan.
dilakukan bantu klien serviks dan larutan Meminta klien
dan untuk benang antiseptik 2-3 untuk tenang
persilahkan berbaring di AKDR. kali. dan menarik
klien untuk meja nafas panjang.
Jika ada rasa
bertanya. ginekologi. sakit jelaskan
pada klien
bahwa hal
tersebut
normal.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 89
Internal
Prinsip Pencabutan
Batas kewenangan bidan hanya jika benang terlihat.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 90
Internal
TERIMA KASIH
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 91
Internal