Anda di halaman 1dari 43

ANAK BERPERAWAKAN PENDEK

SGD 14
OUR TEAM
▪ Krisna Tri Satria Trangginas
▪ Srif Hasibuan
▪ Shaffa augy A
▪ Tigor Aghnia S
▪ Rafli Hasial H
▪ Dara Nabila S
▪ Salwa
▪ Intan nur fadilah
▪ Shira Abiza S
TERMINOLOGI
▪ 1.BUKU KIA : Buku KIA “KESEHATAN IBU DAN ANAK” merupakan hal yang penting
untuk dimiliki oleh setiap ibu hamil untuk bisa memantau perkembangan kesehatan bagi ibu
dan bayi
TERMINOLOGI
▪ Stunting : gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan
infeksi berulang,yang ditandai dengan Panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
TERMINOLOGI
1. Promotif dan Preventif :

▪ Istilah promotif diartikan sebagai "peningkatan", hal tersebut tidak terlepas dari asal mula
digunakannya istilah promotif itu sendiri. Promotif atau promosi kesehatan merupakan
terjemahan dari bahasa Inggris promotion of health.

▪ Istilah ini muncul dari terjemahan lima tingkatan pencegahan (five levels of prevention) yang
dijelaskan dalam buku yang berjudul "Preventive Medicine For The Doctor In His
Community" karangan dari H.R. Leavell dan E.G. Clark.

 Edukasi promotif bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi


individu atau masyarakat untuk mengadopsi perilaku sehat dan gaya hidup yang
mendukung kesehatan.

▪ https://timesindonesia.co.id/glutera-news/271500/arti-promotif-preventif-kuratif-dan-
rehabilitatif-dalam-dunia-kesehatan
TERMINOLOGI
1. Contoh promotive:
TERMINOLOGI
1. Istilah preventif diartikan sebagai "pencegahan". Yang dimaksud dengan preventif kesehatan
atau upaya kesehatan preventif adalah suatu upaya melakukan berbagai tindakan untuk
menghindari terjadinya berbagai masalah kesehatan yang mengancam diri kita sendiri
maupun orang lain di masa yang akan datang.

https://timesindonesia.co.id/glutera-news/271500/arti-promotif-preventif-kuratif-dan-
rehabilitatif-dalam-dunia-kesehatan
TERMINOLOGI
1. Contoh preventiv:
RUMUSAN MASALAH
STEP 2
RUMUSAN MASALAH
1. Kurangnya asupan gizi yang kronis menyebabkan gangguan pada anak tersebut.

2. Kegiatan promotive dan preventif

3. Tumbuh kembang mendekati normal

4. 5 level of prevention
MEMBUAT PERTANYAAN
STEP 3
MEMBUAT PERTANYAAN
1. Apakah kekurangan gizi dikatakan sakit?

2. Apakah anak sehat memiliki gizi yang normal?

3. Adakah indikator tertentu mengenai sehat dan sakit ?

4. Apa yang dimaksud dengan 5 level of prevention?

5. Apakah orang sakit dan sehat itu terlihat berbeda?


MEMBUAT PERTANYAAN
1. Apakah kekurangan gizi pada anak, anak dikatakan sakit?

- Kekurangan gizi pada anak akan menyebabkan tumbuh dan kembang yang kurang optimal atau
yang disebut sebagai stunting, dan ini ialah suatu penyakit.

2.Apakah anak sehat memiliki gizi yang normal?

-tentu saja,karena dengan gizi yang normal tumbuh kembang anak akan berjalan dengan normal

3.Adakah indikator tertentu mengenai sehat dan sakit ?

Dikatan sehat Ketika seseorang itu secara fisik,mental,dan psikis nya normal dan mampu untuk
bersosialisasi serta melakukan kegiatan yang bermanfaat

Dikatakan sakit ialah lawan dari sehat


MEMBUAT PERTANYAAN
5.Apakah yang dimaksud 5 level of prevention?

“menjadi LO”

6.Prilaku orang sakit dan sehat itu seperti apa?

▪ Perilaku sehat adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang untuk meningkatkan atau
mempertahankan Kesehatan

▪ Perilaku sakit (illness behaviour) yaitu suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang
merasakan dirinya sakit, untuk menentukan keadaan kesehatannya dan menemukan obat
yang cocok untuk Dirinya.
MIND MAP
STEP 4
LEARNING OBJECTIVE
STEP 5
LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa/I mampu mengetahui dan menjelaskan:

1.Definisi sehat menurut WHO

2.UUD Kesehatan nomor 36/Tahun 2009 dan UUD Kesehatan NO 17 tahun 2023

3.Konsep sehat dan sakit serta Riwayat penyakit

4.Paradigma sehat,prilaku sehat dan sakit.

5 5 level of prevention dari suatu penyakit


LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa/I mampu mengetahui dan menjelaskan:

1.Definisi sehat menurut WHO

konsep “sehat”, World Health Organization (WHO) merumuskan dalam cakupan yang sangat
luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari
penyakit atau kelemahan/cacat”.

https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/konsep-sehat-dan-sakit

Definisi sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keadaan dimana tidak
hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan, tetapi juga adanya keseimbangan antara fungsi
fisik, mental, dan sosial.

https://journal.unhas.ac.id/index.php/jnik/article/view/4281/2691
LEARNING OBJECTIVE
▪ Sehat mental : suatu kondisi memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual,
emosional, yang optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras
dengan keadaan orang lain. (UU no 3/1961).

▪ Sehat fisik dimana tidak ada rasa sakit dan kondisi tubuh dan organ dalam kondisi
yang normal dapat berfungsi dengan baik.
▪ sehat sosial adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain
secara baik atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa
membeda-bedakan ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi,
politik.
SEHAT:FISIK,MENTAL,SOSIAL
LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa/I mampu mengetahui dan menjelaskan:

1.Definisi sehat menurut WHO


Definisi sehat yang dikemukakan oleh WHO mengandung 3 karakteristik yaitu :

1. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia “empati”

2. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal. “dalam diri,dan di luar”

3. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif. “memaksimalkan”

https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/konsep-sehat-dan-sakit
KUNCI UTAMA

Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan,


“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya
Aku akan menambah (nikmat) kepadamu,
tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat
keras.” q:s Ibrahim 7
LEARNING OBJECTIVE
2.UUD Kesehatan nomor 36/Tahun 2009 dan UUD Kesehatan NO 17 tahun 2023

Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Undang-Undang
Kesehatan Nomor 17 / Tahun 2023 pasal 1 (menggantikan Undang-Undang Kesehatan Nomor
36 tahun 2009)

Sehat mental : suatu kondisi memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual, emosional, yang
optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dengan keadaan orang lain. (UU no
3/1961).

Sehat fisik dimana tidak ada rasa sakit dan kondisi tubuh dan organ dalam kondisi yang normal dapat
berfungsi dengan baik.

Pendapat lain mengatakan bahwa sehat fisik adalah suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak
mengalami gangguan sehingga memungkinkan berkembangnya mental dan sosial untuk dapat
melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal.
LEARNING OBJECTIVE
Sehat secara spiritual: Pengamatan ilmiah menunjukkan, perilaku spiritual seperti meditasi dan doa,
bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan melalui perubahan biologis dan kerja otak.

Demikian sambutan Menkes yang dibacakan Sekretaris Jenderal Kemenkes dr. Ratna Rosita, MPHM, saat
membuka seminar Kesehatan Spiritual Menuju Kesehatan Holistik dalam Pembangunan Karakter dan
Pemantapan Integritas Bangsa, di Jakarta (19/10)

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20111020/531757/spiritualitas-bermanfaat-ti
ngkatkan-kesehatan/

Neurobiologists Andrew Newberg dan Eugene d’Aquili telah melakukan penelitian di bidang khusus
‘neurotheology’. Ia yang menyatakan, pengalaman spiritual tertentu terkait dengan aktivitas tinggi dan
perubahan dalam struktur material di otak dan sistem saraf. Sebuah teknologi pencitraan otak yang disebut
Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT) memastikan terjadi perubahan struktural dalam otak
dan jaringan saraf selama pengalaman spiritual, tutup Menkes

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20111020/531757/spiritualitas-bermanfaat-tingkatkan-ke
sehatan
SPIRITUAL
Kerjakanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan yang keji dan yang mungkar." (QS. Al-
Ankabut: 45) “ bukan sholat yang tak mengubahmu ada yang salah dari sholat mu”
LEARNING OBJECTIVE
Konsep sehat dan sakit serta Riwayat penyakit

Konsep sehat dan sakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor biologis, faktor
psikologis, faktor sosial dan budaya.

Konsep sehat: Keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi
individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal dan eksternalnya untuk
mempertahankan keadaan fisik, intelektual, emosional, sosial, perkembangan, dan spiritual yang
sehat.

Konsep sakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan dengan


pengalaman yang langsung dialaminya (bersifat subyektif).

Konsep Sakit adalah bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme benda asing atau luka
(bersifat objektif).

https://elearning.itkesmusidrap.ac.id/mod/resource/view.php?id=1907
LEARNING OBJECTIVE
Faktor faktor penentu:

Biologis:keturunan “ukuran pembuluh darah”

Pengambilan data diambil pada bulan Agustus – Juni 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor yang
tidak dapat dikendalikan usia pada rentang 46-55 tahun sebanyak 13 (44%), jenis kelamin perempuan lebih
dominan sebanyak 23 (77%), riwayat keluarga dengan hipertensi sebanyak 17 (57%). Faktor yang dapat
dikendalikan stres sebanyak 17 (57%), responden tidak merokok lebih dominan sebanyak 19 (63%), pola
makan yang tidak baik sebanyak 16 (53%), tidak olahraga sebanyak 20 (67%) dan status gizi 21 (70%).
https://repositori.stikes-ppni.ac.id/handle/123456789/2303
LEARNING OBJECTIVE
Faktor faktor penentu:

Psikologis: penggunaan media sosial

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan kecemasan dan
depresi pada remaja. Media sosial sering kali menjadi platform di mana remaja rentan terhadap
cyberbullying dan perbandingan sosial yang dapat mempengaruhi persepsi diri dan harga diri
mereka(Imani et al., 2021). https://sostech.greenvest.co.id/index.php/sostech/article/view/917/1169
LEARNING OBJECTIVE

Sosial: Gerakan Masyarakat sehat

https://adisampublisher.org/index.php/aisha/article/view/363/382
LEARNING OBJECTIVE

Budaya:Contoh lain dari budaya di suatu daerah yang mempengaruhi pola perilaku masyarakat yang
berdampak pada kesehatan yakni kebiasaan mengunyah makanan dengan tujuan untuk melumatkan dan
diberikan kepada bayi. Hal ini membawa risiko besar bagi bayi yang diasuhnya, mengingat di dalam mulut
orang dewasa banyak berkembang kuman dan akan berbahaya bila kuman tersebut sampai masuk ke dalam
tubuh bayi.

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180307/3525162/menkes-soroti-faktor-perilak
u-lingkungan-budaya/
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah gambaran tentang perjalanan waktu
dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejakt erjadinya paparan dengan agen kausal
hingga terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh
suatu intervensi preventif maupun terapetik sehingga penyakit terjadi secara natural (CDC,
2010).
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Fase Rentan (Suseptibel).

Fase rentan adalah tahap berlangsungnya proses etiologic dimana faktor penyebab pertama untuk
pertamakilinya bertemu dengan penjamu. Disini faktor penyebab pertama belum menimbulkan
penyakit, tetapi telah mulai meletakkan dasar-dasar bagi berkembangnya penyakit nantinya

Fase Subklinis (Asimtomatis).

Pada tahap ini penyakit belum tampak. Adanya faktor-faktor kepekaan dan interaksi antara host,
agen dan lingkungan akan timbul dan mulai tampak adanya perubahan-perubahan secara
patologis. Walaupun demikian perubahan-perubahan tersebut masih tetap berada dibawah garis
yang disebut clinical horizon, yaitu garis perbatasan antara keadaan penyakit yang sudah jelas
tanda-tandanya (secara klinis) dan terjadinya perubahan secara patologis (Mukeno, 2000).

Fase Klinis

Merupakan tahap di mana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat dengan segala
kelainan patologis dan gejalanya (stage of clinical disease). Pada tahap ini penyakit sudah
menunjukkan gejala dan perubahan fungsi organ yang terkena yang jelas, sehingga diagnosis
sudah relatif mudah ditegakkan.
https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F67763%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%2F4_KMS114_7199_092018_sesi_KJ101
_pdf.pdf
.
Fase TerminalFase terminal adalah tahap dimana mulai terlihat akibat dari penyakit.

a.Sembuh sempurna : penyakit berakhir karena pejamu sembuh secarasempurna, artinya bentuk
dan fungsi tubuh kembali kepada keadaan sebelummenderita penyakit

.b. Sembuh tetapi cacat : penyakit yang diderita berakhir dan penderita sembuh.Sayangnya
kesembuhan tersebut tidak sempurna, karena ditemukan cacatpada pejamu. Adapun yang
dimaksudkan dengan cacat, tidak hanya berupacacat fisik yang dapat dilihat oleh mata, tetapi
juga cacat mikroskopik, cacatfungsional, cacat mental dan cacat social

.c. Karier : pada karier, perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejalapenyakit memang
tidak tampak lagi. Padahal dalam diri pejamu masihditemukan bibit penyakit yang pada suatu
saat, misalnya jika daya tahan tubuhberkurang, penyakit akan timbul kembali. Keadaan karier ini
tidak hanyamembahayakan diri pejamu sendiri, tetapi juga masyarakat sekitarnya, karenadapat
menjadi sumber penularan

d. Kronis : perjalanan penyakit tampak terhenti karena gejala penyakit tidakberubah, dalam arti
tidak bertambah berat dan ataupun tidak bertambahringan. Keadaan yang seperti tentu saja tidak
menggembirakan, karena padadasarnya pejamu tetap berada dalam keadaan sakit.

e. Meninggal dunia : terhentinya perjalanan penyakit disini, bukan karenasembuh, tetapi karena
pejamu meninggal dunia. Keadaan seperti ini bukanlahtujuan dari setiap tindakan kedokteran dan
kepera
PARADIGMA SEHAT,PRILAKU SEHAT DAN SAKIT.

▪ Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang
be rsifat holistic “menyeluruh”, proaktif”aktif dan tegas” antisipatif “berjaga”,
dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak
faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi
kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap
sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit. Untuk itu diterapkan
konsep hidup sehat H.L Blum.
▪ https://repository.uin-suska.ac.id/13697/7/7.%20BAB%20II_201888PSI.pdf
PRILAKU SEHAT DAN SAKIT
▪ Perilaku sehat adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang untuk

meningkatkan atau mempertahankan kesehatan (Taylor, 2012).


▪ Perilaku sehat adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang diamati

(observable) maupun yang tidak diamati (unobservable) yang berkaitan


dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Notoatmodjo, 2014)
▪ Perilaku sakit (illness behaviour) yaitu suatu aktivitas yang dilakukan

oleh seseorang yang merasakan dirinya sakit, untuk menentukan


keadaan kesehatannya dan menemukan obat yang cocok untuk
Dirinya.
https://repository.uin-suska.ac.id/13697/7/7.%20BAB%20II_201888PSI.pdf
5 LEVEL OF PREVENTION
▪ Health Promotion (Promosi Kesehatan)

Beberapa usaha di antaranya :


a. Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
b. Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga
yang baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan
sebagainya.
c. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
d. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
5 LEVEL OF PREVENTION
▪ Specific Protection (Perlindungan Khusus)

1. Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.


2. Isolasi penderitaan penyakit menular
3. Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat
Kerja
5 LEVEL OF PREVENTION
▪ Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang Cepat

dan Tepat)
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah pertama
Ketika seseorang telah jatuh sakit. Tentu saja sasarannya adalah orang-orang yang
telah jatuh sakit,agar sakit yang dideritanya dapat segera diidentifikasi dan secepatnya
pula diberikan pengobatan yang tepat
▪ Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)

Banyak penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dapat dicegah dengan


pengobatan yang lebih sempurna. Salah satunya adalah dengan meminum obat yang
diberikan oleh dokter sampai habis
5 LEVEL OF PREVENTION
Rehabilitation (Rehabilitasi)
Selanjutnya yang terakhir adalah tahapan rehabilitasi. Rehabilitasi merupakan
tahapan yang sifatnya Pemulihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat yang dalam
masa penyembuhan sehingga Diharapkan agar benar-benar pulih dari sakit sehingga
dapat beraktifitas dengan normal kembali. Apalagi kalau suatu penyakit sampai
menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka tahapan Rehabilitasi ini bisa dibilang
tahapan yang menentukan hidupnya kedepan akan seperti apa nantinya
THANK YOU!!!
BISMILLAH IPK 4+++
AAMIIN
MEREKA YANG
TIDAK
BERTANYA..

Anda mungkin juga menyukai