Anda di halaman 1dari 25

PINSIP, PROSES AKUNTANSI

Pengertian

• Prinsip dan aturan dibuat agar semua berjalan dengan teratur


• Prinsip dasar akuntansi adalah dasar dalam cara melakukan
proses akuntansi. Prinsip ini dibutuhkan untuk membuat laporan
keuangan. untuk mendapatkan hasil objektif dari suatu bentuk
permasalahan keuangan.
• Adanya prinsip ini akan berguna untuk membuat laporan
keuangan yang baik dan mudah dibaca. Prinsip akuntansi juga
merupakan pedoman yang tidak dibuat oleh sembarang orang.
Di Indonesia, prinsip tersebut mengacu pada aturan dari IAI
(Ikatan Akuntansi Indonesia).
• Prinsip Akuntansi disemua negara tidak selalu sama. Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI) diterbitkan pertama kali pada
1973, kemudian diubah padatahun 1984 yang dikenal
dengan PAI 1984. Dansekarang istilahnya dirubah menjadi
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuantan (DSAK) dari Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI).
• Prinsip Akuntansi merupakan himpunan prinsip, prosedur,
metode, dan teknik akuntansi yang mengatur laporan
keuangan.
TUJUAN PRINSIP AKUNTANSI
a. Tujuan laporan keuangan
• 1) Menyampaikan kepada pemakai informasi keuangan tentang
perubahan harta, utang dan modal/Ekuitas dari kondisi keuangan
yang berguna untuk mengambil keputusan.
• 2) Menyampaikan Laporan keuangan secara umum yang
menggambarkan keuangan dimasa lalu kepada pemakai, sehingga
tidak semua informasi dibutuhkan pihak yang akan menggunakan
karena tidak menyediakan informasi non keuangan.
• 3) Memberi informasi bahwa manajemen menyediakan laporan
keuangan dari sumber yang akurat sebagai pertanggung jawaban,
sehingga pemakai dapat mengambil keputusan untuk tetap
berinvestasi atau tidak.
b. Tujuan Kualitatif Informasi
1) Saling terkait
• Saling terkait (relevan) agar laporan keuangan bermanfaat
dan berguna maka Laporan harus menunjukkan data yang
saling terkait agar pemakai tidak mengalami kebingungan.
2) Mudah dipahami
• Laporan keuangan yang dibuat sederhana dalam
penyampaian sehingga mudah dipahami
3) Dapat diteliti kebenarannya
• Laporan keuangan dibuat dengan mengukur yang sama dengan pengukur
independent, sehingga mudah diteliti dan diuji kebenarannya
4) Netral
• Laporan keuangan tidak memihak untuk kepentingan kebutuhan pemakai
tertentu melainkan untuk kepentingan umum.
5) Tepat waktu
• Laporan keuangan yang tepat adalah laporan keuangan yang sesuai
dengan kondisi ketika disampaikan bukan informasi yang sudah usang.
6) Dapat dibandingkan
• Laporan keuangan harus dibuat dari tahuan ke tahun agar
dapatdibandingkan dengan laporan periode sebelumnya sehingga
perubahan dapat terlihat.
7) Menyeluruh
• Menyeluruh (lengakap) Laporan keuangan harus memadai, lengkap
dan komplit sehingga memudahkan untuk digunakan.
Tujuan Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi
1. Adanya aturan yang jelas dalam melakukan proses akuntansi
yang benar. .
2. Laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
3. Proses akuntansi yang dilakukan akan bersifat objektif begitu
juga dengan pandangan orang dari laporan yang dibuat. Dengan
demikian, hasil dari akuntansi bisa menghasilkan solusi dari
masalah yang ada.
Informasi Proses Akuntansi yang Perlu
Diketahui Pemilik Usaha
• Setiap perusahaan membutuhkan adanya akuntansi untuk mengelola data
keuangan. Akuntansi ini dapat dilakukan baik menggunakan pihak internal atau
eksternal perusahaan. Informasi proses akuntansi yang perlu diketahui oleh
pemilik perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Informasi Operasi:
informasi berupa data mentah yang penting untuk akuntansi keuangan dan
manajemen. Informasi ini contoh informasi pembelian, penjualan, dsb.
2. Informasi Akuntansi Manajemen:
terdiri dari 3 informasi yaitu manajemen perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian. Umumnya dilakukan oleh bidang akuntansi manajemen.
•
3. Informasi Akuntansi Keuangan: informasi ini dipakai oleh
jabatan penting seperti manajer maupun untuk pihak luar
perusahaan. Hal ini berguna untuk mengetahui keuangan dari
perusahaan sampai menetapkan keputusan yang tepat dari
informasi tersebut.
Penerapan Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi
Dalam Menjalankan Proses Akuntansi
1. Mencatat data transaksi yang dilakukan dari pengumpulan
sampai pencatatan transaksi keuangan.
2. Mengkategorikan transaksi.
3. Menyusun laporan.
4. Menutup buku, artinya adalah membuat pengaturan
pendapatan menjadi 0 kembali agar tidak bercampur dengan
pencatatan periode berikutnya.
5. Menyesuaikan neraca saldo agar seimbang.
6. Untuk menganalisis laporan keuangan.
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
• 1.Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)

sebagai konsep kesatuan usaha. Dengan kata lain akuntansi menganggap


bahwa perusahaan merupakan sebuah kesatuan ekonomi yang berdiri
sendiri dan terpisah dengan entitas ekonomi lain bahkan dengan pribadi
pemilik. Dengan begitu akuntansi memisahkan dan membedakan seluruh
pencatatan transaksi baik kekayaan maupun kewajiban perusahaan
dengan pribadi pemilik perusahaan.
• 2. Prinsip Periode Akuntansi

Pada Prinsip Periode Akuntansi atau prinsip kurun waktu adalah


penilaian dan pelaporan keuangan perusahaan yang dibatasi oleh
periode waktu tertentu. Misalnya sebuah perusahaan
menjalankan usahanya berdasarkan periode akuntansi, mulai
pada tanggal 1 Januari hingga tanggal 31Desember.
• 3.Prinsip Biaya Historis

Prinsip ini mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh


kemudian dicatat berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan dalam
mendapatkannya. Sehingga apabila terjadi pembelian dengan proses
tawar menawar, misalnya ketika perusahaan hendak membeli
bangunan yang di iklannya terpasang harga 150 juta namun setelah
dinego hanya 100 juta maka yang dinilai/dicatat adalah harga yang
menjadi kesepakatan yaitu 100 juta.
• 4.Prinsip Satuan Moneter

Pada prinsip ini, pencatatan transaksi hanya dinyatakan didalam


bentuk mata uang dan tanpa melibatkan hal hal non-kualitatif.
Semua pencatatan hanya terbatas pada segala yang bisa diukur
dan dinilai dengan satuan uang. Transaksi non kualitatif (mutu,
prestasi dsb) tidak bisa dilaporkan atau tidak bisa dinilai dalam
bentuk uang.
• 5.Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)

Prinsip ini menganggap bahwa sebuah entitas ekonomi/bisnis


akan berjalan secara terus menerus atau berkesinambungan
tanpa ada pembubaran atau penghentian kecuali terdapat
peristiwa tertentu yang bisa menyanggahnya
• 6.Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan. Dan


apabila terdapat informasi yang tidak dapat disajikan dalam laporan
keuangan maka diberi keterangan tambahan informasi yang
dibutuhkan penuh dalam menyajikan informasi informasi yang
informatif serta dimaklumkan sepenuhnya yang tidak terdapat di
dalam laporan keuangan. Informasi tambahan ini bisa berupa
catatan kaki atau lampiran
• a. Standar akuntansi yang digunakan
• b. Perubahan-perubahan
• c. Kemungkinan timbulnya laba rugi bersyarat
• d. Informasi modal perusahaan
• e. Kontrak-kontrak pembelian
• 7.Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan timbul akibat kenaikan harta yang dihasilkan oleh kegiatan
usaha seperti penjualan, penerimaan bagi hasil dan yang lainnya.
Pendapatan diakui ketika ada kepastian tentang jumlah/nominal baik
besar/kecil yang bisa diukur secara tepat dengan harta yang diperoleh
dari transaksi penjualan barang maupun jasa
• 8.Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Maksud dari prinsip mempertemukan (matching) dalam


akuntansi adalah biaya yang di pertemukan (di-matchingkan)
dengan pendapatan yang diterima dengan tujuan menentukan
besar/kecilnya laba bersih setiap periode. Contohnya pada
transaksi: Pendapatan diterima dimuka. Prinsip ini sangat
tergantung pada penentuan pendapatan, jika pengakuan
pendapatan ditunda maka pembebanan pada biaya juga tidak
bisa dilakukan.
PROSES AKUNTANSI
• 1. Tahap Pencatatan dan Penggolongan

Tahap pertama yang dilalui dalam proses akuntansi adalah tahap


pencatatan dan penggolongan. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
tahap pencatatan dan penggolongan antara lain:
• a. Penyusunan atau pembuatan bukti- bukti pembukuan atau bukti
transaksi, baik transaksi internal maupun transaksi eksternal,
• b. Pencatatan ke dalam jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus,
• c. Posting atau pencatatan ke buku besar, baik ke buku besar utama
maupun buku besar pembantu
• 2. Tahap Pengikhtisaran/Peringkasan
• Tahap yang harus dilalui setelah melakukan pencatatan dan penggolongan
yaitu tahap pengikhtisaran/peringkasan. Pada tahap
pengikhtisaran/peringkasan, meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini.
• a. Penyusunan neraca saldo, yang datanya bersumber dari saldo-saldo
yang ada pada buku besar
• b. Penyusunan jurnal penyesuaian, untuk menyesuaikan dengan keadaan
atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode, dan penyusunan kertas
kerja/neraca ajur yang bertujuan untuk mempermudah penyusunan
laporan keuangan.
• c. Pembuatan jurnal penutup,

dibuat untuk mengetahui besarnya laba atau rugi suatu perusahaan, sekaligus
untuk menutup perkiraan atau akun yang bersifat sementara (temporary
account),
• d. Pembuatan necara saldo setelah penutupan, dipergunakan untuk
mengecek kembali pencatatan yang akan dilakukan pada periode
berikutnya,
• e. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan, misalnya untuk pengembangan usaha atau
perluasan usaha, penambahan investasi, dan sebagainya.
• f. Penyusunan jurnal pembalik, dipergunakan untuk mengantisipasi
terjadinya kesalahan pencatatan pada periode akuntansi berikutnya.
• 3. Tahap Pelaporan dan Penganalisaan

Tahap terakhir yang harus dilalui yaitu tahap pelaporan dan


penganalisaan. Adapun tahap pelaporan dan penganalisaan meliputi
kegiatan-kegiatan berikut ini.
• a. Penyusunan laporan keuangan, yang terdiri atas Laporan
Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, dan Laporan Arus Kas
• b. Pembuatan analisa laporan keuangan digunakan untuk
pengambilan keputusan ekonomi, baik untuk perkembangan usaha
maupun penambahan investasi.
TUGAS INDIVIDU
• 1. Sebutkan kegunaan dari Prinsip Akuntansi
• 2. Sebutkan Informasi Proses Akuntansi dari Akuntansi Keuangan
• 3. Sebutkan kegiatan Tahap Pencatatan dan Penggolongan dalam peoses Akuntansi
• 4. Apa yang dimaksud dengan Prinsip Biaya Historis

Anda mungkin juga menyukai