Anda di halaman 1dari 15

CITRA DIRI PEGIAT

DESA
TUJUAN
• PEGIAT DESA SEMAKIN AKTIF MELAKUKAN ADVOKASI AGENDA
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.
SIAPA YANG DIMAKSUD SEBAGAI PEGIAT
DESA?
• Pegiat Desa merupakan sebutan bagi unsur masyarakat baik individu
maupun kelompok (dengan spesialisasinya masing-masing; baik
berasal dari dalam ataupun luar Desa) yang dengan kesadaran penuh
memilih untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat Desa guna meningkatkan kualitas
SDM masyarakat Desa, Transparansi dan Akuntabilitas proses
penyelenggaraan Pemerintahan di Desa, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa.
LANDASAN HUKUM
• UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
• PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43
TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
• PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2019 TENTANG
PEDOMAN UMUM PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA
• PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2020 TENTANG
PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA
• BUKU PEDOMAN UMUM KADER PEMBANGUNAN MANUSIA, DIREKTORAT
JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
TAHUN 2018.
POSISI PEGIAT DESA DALAM UU DESA
• Salah satu asas dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah
partisipasi. Kehadiran UU Desa telah membuka ruang partisipasi yang
seluas-luasnya bagi semua pihak untuk terlibat aktif dalam setiap
tahapan perencanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
di Desa.
• Partisipasi oleh semua unsur masyarakat dapat dilaksanakan melalui
mekanisme Musyawarah Desa antara Badan Permusyawaratan Desa,
Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat untuk menyepakati hal-hal
yang bersifat strategis.
• Sehingga Pegiat Desa termasuk juga dalam “Unsur Masyarakat” yang
disebutkan dalam UU Desa.
KONSEP ACTIVE CITIZENSHIP
• Active Citizenship atau Kewarganegaraan Aktif merupakan pendekatan yang
mendorong partisipasi aktif warga negara dalam kehidupan politik, sosial, dan
ekonomi masyarakat.
• Dalam konteks Desa dapat diterapkan dalam aspek:
• Partisipasi politik
• Keterlibatan sosial
• Keterlibatan ekonomi
• Pendidikan kewargaan
• Kewarganegaraan aktif memberikan kesempatan bagi warga Desa untuk memiliki
suara dalam pembuatan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka, serta
membangun masyarakat yang lebih inklusif, partisipatif, dan bertanggung jawab.
Melalui partisipasi aktif, warga Desa dapat berkontribusi pada perubahan positif dan
pembangunan yang berkelanjutan.
6
PEGIAT DESA YANG TERLEMBAGAKAN

7
KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
• PERMENDESA 18/2019
• Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat KPMD adalah
unsur masyarakat Desa yang dipilih oleh Desa dan ditetapkan oleh kepala Desa untuk
menumbuhkan dan mengembangkan serta menggerakan prakarsa, partisipasi dan
swadaya gotong royong.
• Pendampingan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara teknis
dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat dibantu
oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa,
dan/atau pihak ketiga.

8
KADER PEMBANGUNAN MANUSIA (KPM)
• Pedoman Umum Kader Pembangunan Manusia (KPM) Tahun 2018
• Kader Pembangunan Manusia (KPM) adalah warga masyarakat Desa yang dipilih
melalui musyawarah Desa untuk bekerja membantu pemerintah Desa dalam
memfasilitasi masyarakat Desa dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi
pembangunan sumberdaya manusia di Desa.
• KPM merupakan respon atas terbitnya Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, khususnya pada Pasal 6 diatur bahwa Dana Desa
diprioritaskan untuk kegiatan pelayanan gizi dan pencegahan anak kerdil (stunting).

9
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA

• LKD merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah Desa
• LAD merupakan lembaga yang menyelenggarakan fungsi adat istiadat dan menjadi
bagian dari susunan asli Desa yang tumbuh dan berkembang atas prakarsa
masyarakat Desa
• Lembaga kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat
Desa, ikut serta merencanakan dan melaksanakan pembangunan, serta
meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
• Pelaksanaan program dan kegiatan yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan lembaga non-Pemerintah
wajib memberdayakan dan mendayagunakan lembaga kemasyarakatan yang sudah
ada di Desa.

10
PEGIAT DESA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

• Perubahan Sosial dapat


terjadi melalui berbagai
macam cara. Steven Vago
mengklasifikasikan pola
perubahan sosial menjadi 4
pola:
• Pegiat Desa sebagai agen
perubahan social by
laverage (dari bawah ke
atas)

11
KESUKARELAWANAN SOSIAL PEGIAT DESA
• Kesukarelawanan sosial merupakan konsep yang menekankan pentingnya kebebasan
individu, tindakan sukarela, dan kerjasama dalam membangun masyarakat yang inklusif dan
adil.
• Prinsip Kesukarelawanan sosial adalah sebagai berikut:
• Kebebasan individu: Kesukarelawanan menekankan pentingnya kebebasan individu untuk
menentukan tindakan dan keputusan mereka sendiri, selama mereka tidak menyebabkan
kerusakan atau melanggar hak-hak orang lain.
• Tindakan sukarela: Kesukarelawanan menekankan pentingnya tindakan sukarela atau
sukarelawan dalam hubungan sosial dan ekonomi. Ini berarti bahwa individu memiliki
kebebasan untuk memilih untuk terlibat dalam kerjasama dan pertukaran dengan orang
lain berdasarkan keinginan bebas mereka, tanpa adanya paksaan atau keterlibatan pihak
ketiga.
• Kerjasama: Kesukarelawanan mendorong kerjasama dan interaksi sukarela antara
individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Ini melibatkan pengakuan bahwa
kerjasama sukarela dan persetujuan bersama adalah dasar bagi hubungan sosial yang
sehat dan saling menguntungkan. 12
ADVOKASI AGENDA PEMBANGUNAN DESA
• Permendes PDTT No. 21/2020 menyebutkan prinsip-prinsip yang harus dijunjung tinggi dalam
pembangunan desa, antara lain partisipasi aktif masyarakat desa, pemberdayaan masyarakat,
keadilan, keberlanjutan, dan sinergi antar sektor.
• Proses perencanaan pembangunan desa: Permendes PDTT No. 21/2020 menjelaskan proses
perencanaan pembangunan desa yang meliputi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa), Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPD), dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDesa).
• Pelaksanaan pembangunan desa: Permendes PDTT No. 21/2020 memberikan pedoman
mengenai pelaksanaan pembangunan desa yang meliputi aspek fisik, sosial, ekonomi, dan
lingkungan. Termasuk dalam hal ini adalah pembangunan infrastruktur, pemberdayaan
ekonomi masyarakat desa, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan perlindungan
lingkungan.
• Monitoring dan evaluasi: Permendes PDTT No. 21/2020 menetapkan mekanisme monitoring
dan evaluasi dalam pelaksanaan pembangunan desa guna memastikan pencapaian tujuan
dan sasaran pembangunan serta peningkatan kualitas pengelolaan desa.
13
MENGARUSUTAMAKAN KESUKARELAWANAN DI DESA

• Meningkatkan kemampuan masyarakat Desa untuk berpikir


kritis:
• Masyarakat menyadari pentingnya keterlibatan dalam setiap
tahapan pelaksanaan pembangunan di Desa.
• Meningkatkan kemampuan masyarakat Desa untuk
melakukan Pemetaan Sosial dan Analisa Sosial:
• Masyarakat menyadari dasar permasalahan atau faktor penyebab
yang menjadi akar permasalahan yang terjadi di Desa.
• Membangun Kerjasama Strategis:
• Masyarakat mampu membangun kerjasama yang bersifat inovatif
dan solutif dengan berbagai pihak untuk kebaikan bersama.
14
THANKS

Anda mungkin juga menyukai