motor listrik
Sutiyono
Motor Listrik
alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik
Jenis motor listrik
Motor AC
Motor AC adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh Alternating Current atau arus
bolak balik (AC).
Umumnya, motor AC terdiri dari dua komponen utama yaitu stator dan rotor.
Jenisnya ada dua Motor sinkron dan Induksi
Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir,motor AC (AlternatingCurrent, Arus
Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu:
a. Motor listrikAC /arus bolak-balik1 fasa
b. Motor listrikAC /arus bolak-balik3 fasa
Motor DC
Motor BLDC
menggunakan tiga sensor
Hall yang dipasang dengan
jarak 120o pada stator
untuk mendeteksi bagian
rotor yang mana akan
terimbas oleh fluks magnet
Pengendali sinyal BLDC
Cara kerja Motor BLDC
Cara kerja Motor BLDC
2. Hemat Biaya Perawatan. Hal ini dikarenakan brushes seperti pada motor konvensional tidak
digunakan lagi.
3. Perbandingan Torsi-Ukuran Lebih Besar. Hal ini disebabkan medan tarik yang dihasilkan oleh
stator sepenuhnya diterima oleh rotor karena rotor terbuat dari medan magnet permanen.
4. Polusi Suara yang Lebih Rendah. Hal ini dikarenakan gesekan yang dihasilkan brushes pada motor
konvensional dapat dieliminasi.
5. Pendinginan yang Lebih Mudah. Kabel pada motor BLDC menempel pada casing. Sehingga
memudahkan sistem pendinginan. Hal ini merupakan salah satu alasan pemilihan motor BLDC untuk
masa operasi yang panjang seperti pada mobil listrik.
6. Tidak Terjadi Bunga Api. Hubungan antara brush dan komutator yang longgar menyebabkan
terjadinya percikan api, hal ini berbahaya jika motor digunakan pada industri yang sensitif terhadap
percikan api, tetapi dengan menggunakan BLDC motor, dengan tidak adanya komutator dan brush
menyebabkan tidak adanya percikan api yang dirimbulkan oleh motor.
Kekurangannya
Rangkaian Pararel
Rangkaian Baterei
Baterei Litium
Baterai ion litium (biasa disebut Baterai Li-ion atau LIB) adalah salah satu anggota keluarga
baterai isi ulang (rechargable battery). Di dalam baterai ini, ion litium bergerak dari elektrode
negatif ke elektrode positif saat baterai sedang digunakan, dan kembali saat diisi ulang. Baterai
Li-ion memakai senyawa litium interkalasi sebagai bahan elektrodanya, berbeda dengan litium
metalik yang dipakai di baterai litium non-isi ulang.
material utamanya yaitu litium adalah logam alkali yang bersifat sangat reaktif.
Artinya, jika segel baterai terbuka dan air masuk, logam langsung tereduksi dan
baterai akan terbakar hebat.
Di bagian anoda dan katode, katode yang digunakan mengandung kobalt, anoda
mengandung grafit.
Intinya, pada saat proses discharge ion litium akan bergerak dari anoda grafit ke
katode yang bisanya berupa senyawa litium dengan oksida logam transisi. Lalu,
proses charge terjadi sebaliknya, ion litium bergerak dari katode ke dalam anoda
yang berbentuk layer-layer grafit.
Proses masuknya sesuatu (litium) ke dalam suatu layer senyawa kimia ini disebut
Baterei lithium
Rangkaian baterei
Rangkaian baterei
BMS yang digunakan pada baterai sepeda listrik pada umumnya, memiliki port
:
1. B- = Baterai Cell Negatif / 0V
2. P- = power discharger Negatif
3. C- = Charging port Negatif
4. Cell komunication port = kabel yang terintegrasi dengan semua cell.
BMS Common Port
merupakan jenis BMS
yang jalur untuk charge
(pengisian) dan
discharg/load menjadi
satu jalur yang sama,
sehingga hanya akan ada
2 jalur kabel, yaitu jalur
(B-) sebagai kutub negatif
baterai, dan (P-) sebagai
kutub negatif charging
dan discharging.
BMS Separated Port
merupakan jenis BMS yang
jalur untuk charge
(pengisian) dan discharg
(pengurasan) menggunakan
jalur yang berbeda,
sehingga akan ada 3 jalur
kabel, yaitu jalur (B-)
sebagai kutub negatif
baterai, (C-) sebagai kutub
negatif charging, dan (P-)
sebagai kutub negatif
discharging.
Fungsi BMS
Penyeimbangan muatan (charge balancing), untuk memastikan semua sel
menyelesaikan pengisian pada waktu yang sama lalu untuk mencegah
kerusakan melalui pengisian berlebih.
Penyeimbangan aktif (active balancing), di mana energi dialihkan dari sel
lebih kuat ke sel lebih lemah, untuk memastikan semua sel mencapai titik
pembuangan maksimum pada saat bersamaan.
Pemantauan suhu (temperature monitoring), untuk menghindari
kerusakan karena terlalu panas.
Cut-off tegangan rendah (low-voltage cut-off), cara mengisolasi baterai
ketika sel mana pun mencapai tegangan minimum yang disarankan, serta
untuk menghindari kerusakan karena pemakaian berlebih.
Pemantauan state of charge (SOC) semua sel baterai untuk mobil listrik.
Melalui pemantauan tegangan dan arus, sisa kapasitas masing-masing sel
Istilh baterei
Kapasitas nominal atau C menunjukkan jumlah pengisian yang dapat disimpan di dalam baterai atau yang dapat
diambil dari sel baterai yang terisi penuh berdasarkan tingkat pemakaian tertentu. Kapasitas nominal menggunakan
satuan Ampere-jam (Ampere-hour, Ah), atau terkadang dapat dikonversi ke dalam Watt-jam jika tegangan sistem
diketahui.
State of charge atau SoC adalah kondisi charge dalam baterai atau rasio antara kapasitas sisa dan kapasitas nominal
yang dinyatakan dalam persentase (%).
Depth of discharge atau DoD adalah jumlah energi yang digunakan dari baterai. Ini adalah kebalikan dari state of
charge. Oleh karena itu, ketika spesifikasi baterai menyatakan bahwa siklus hidupnya mungkin lebih besar dari 1500
siklus dengan DoD 80%, artinya hal tersebut hanya akan terjadi jika penggunaan energi tidak melebihi 80% dari
kapasitas nominalnya.
State of health (SoH) adalah rasio kondisi baterai saat ini terhadap kondisi ideal atau kapasitasnya ketika masih baru.
SoH dinyatakan dalam persentase (%). Salah satu alasan turunnya nilai SoH adalah meningkatnya hambatan internal
baterai yang membuat sebagian dari kapasitas baterai tidak dapat digunakan.
Deep discharge adalah ketika energi baterai dipakai di bawah tegangan end-of-discharge atau tegangan di pemakaian
akhir. Tegangan end-of-discharge itu sendiri adalah titik tegangan baterai ketika baterai telah benar-benar habis
terpakai atau ketika SoC kurang dari 20%.
Sistem informasi dan tanda
Pengidentifikasian Unit