Anda di halaman 1dari 48

Aplikasi Turunan

Maksimum dan Minimum (1)


• Definisi
Misalkan S, daerah asal f, mengandung titik c.
Dikatakan bahwa:
1. f(c) adl nilai maksimum f pada S jk f(c) ≥f(x)
utk semua x di S
2. f(c) adl nilai minimum f pada S jk f(c) ≤ f(x) utk
semua x di S
3. f(c) adl nilai ekstrim f pada S jk f(c) adl nilai
minimum atau maksimum
Maksimum dan Minimum (2)
Maksimum dan Minimum (3)
• Tinjau fungsi f(x) = 1/x pada S = (0,~)
Fungsi f pada S tidak punya nilai minimum dan maksimum. Fungsi f
memang fungsi yg kontinu, tetapi S merupakan himpunan terbuka
sehingga tidak mempunyai nilai minimum dan maksimum
• Tinjau fungsi f(x) = 1/x pada S = [1,3)
Fungsi f pada S mempunyai nilai maksimum, yaitu f(1) = 1, tetapi
tidak mempunyai nilai minimum. Fungsi f memang fungsi yg
kontinu, tetapi S merupakan himpunan setengah terbuka/setengah
tertutup
• Tinjau fungsi f(x) = 1/x pada S = (1,3]
Fungsi f pada S mempunyai nilai minimum, yaitu f(3) = 1/3, tetapi
tidak mempunyai nilai maksimum. Fungsi f memang fungsi yg
kontinu, tetapi S merupakan himpunan setengah terbuka/setengah
tertutup
Maksimum dan Minimum (4)
• Tinjau fungsi f(x) = 1/x pada S = [1,3]
Fungsi f pada S mempunyai nilai minimum, yaitu f(3) =
1/3 dan nilai maksimum, yaitu f(1) = 1,karena f
merupakan fungsi yang kontinu dan S merupakan
himpunan tertutup
• Tinjau fungsi g(x)

Fungsi g mempunyai nilai minimum, yaitu g(2) = 2-2 = 0,


tetapi tidak mempunyai nilai maksimum. Memang S
=[1,2) [2,3] = [1,3] merupakan himpunan tertutup, tetapi
g merupakan fungsi yg tidak kontinu, g tidak kontinu di x
=2
Maksimum dan Minimum (5)
Maksimum dan Minimum (6)
• Teorema A. Teorema Keberadaan Maks-Min
Jika f kontinu pada interval tertutup [a,b]
maka f mencapai nilai maksimum dan
minimum pada interval tsb
Maksimum dan Minimum (7)
• Teorema B. Teorema titik kritis
Misalkan f terdefinisikan pada interval I yang
memuat c. Jk f(c) adl nilai ekstrem, maka c haruslah
berupa suatu titik kritis; dengan kata lain, c adl salah
satu dari:
1. Titik ujung interval I
2. Titik stasioner dari f; yaitu titik di mana f’(c) = 0;
atau
3. Titik singular dari f; yaitu titik di mana f’(c) tidak
ada
Maksimum dan Minimum (8)
Maksimum dan Minimum (9)
• Langkah menentukan nilai ekstrem
Langkah menentukan nilai ekstrem fungsi
kontinu f pada interval tertutup I :
1. Tentukan titik-titik kritis f pada I
2. Hitung f pada setiap titik kritis, yang terbesar
adl nilai maksimum, yang terkecil adl nilai
minimum
Maksimum dan Minimum (10)
• Tentukan nilai-nilai maksimum dan minimum
dari pada [-1/2,2]
Jawab:
Titik-titik kritisnya adl
1. Titik ujung interval, yaitu -1/2 atau 2
2. Titik stasioner, . Jadi titik stasioner adl
3. Titik singular, karena , tidak ada nilai x yg
meyebabkan , sehingga tidak ada titik singular
Maksimum dan Minimum (11)
• f(-1/2) = 1, f(0) = 0, f(1) = 1, dan f(2) = -4
• Jadi nilai maksimum fungsi f adalah f(-1/2) =
f(1) = 1, dengan titik maksimum adalah x = -
1/2 atau x = 2
• Nilai minimum fungsi f adalah f(2) = -4,
dengan titik minimum adalah x = 2
Maksimum dan Minimum (12)
• Tentukan nilai-nilai maksimum dan minimum
dari pada [-1,2] !
Jawab:
Titik-titik kritisnya adalah:
1. Titik ujung interval, yaitu x = -1 atau x = 2
2. Titik stasioner, , tidak ada x yg mengakibatkan
, sehingga tidak ada titik stasioner
3. Titik singular, . Sehingga titik singular adl x = 0
Maksimum dan Minimum (13)
• f(-1) = 1, f(0) = 0, f(2) =
• Jadi nilai minimum fungsi f pada S adalah f(0)
= 0 dgn titik minimum adalah x = 0
• Jadi nilai maksimum fungsi f pada S adalah f(2)
= dgn titik maksimum adalah x = 2
Maksimum dan Minimum (14)
Maksimum dan Minimum (15)
• Kotak persegi Panjang dibuat dari selembar papan, panjang 24 cm dan
lebar 9 cm, dengan memotong bujur sangkar identik pada keempat
pojok dan melipat ke atas sisi-sisinya. Tentukan ukuran kotak yang
volumenya maksimum.
Jawab:
Andaikan x adalah sisi bujur sangkar yg harus dipotong, maka volume
kotak adalah
V (x) = x(9 – 2x)(24 – 2x) = 216x - 66+ 4
x tidak boleh negative, karena dimensi kotak (Panjang, lebar, dan
tinggi) tidak boleh negative.
x tidak boleh lebih besar dari 9/2 = 4,5 karena jika x > 9/2 maka ada
dimensi kotak yang negative
Sehingga
Maksimum dan Minimum (16)
Tentukan titik-titik kritis:
1. Titik ujung interval, yaitu x = 0 atau x = 9/2
2. Titik stasioner, . Sehingga titik stasioner adalah x
= 2 atau x = 9
3. Titik singular, , dimana tidak ada nilai x sehingga
. Sehingga tidak ada titik singular
4. Jadi titik-titik kritis adalah x = 0, 2, 9/2. x = 9
bukan merupakan titik kritis walaupun x = 9 titik
stasioner, karena x = 9 terletak diluar [0,9/2].
Maksimum dan Minimum (17)
• V(0) = 0
V(2) = 200
V(9/2) = 0
• Jadi volume kotak terbesar yang dapat dibuat
adalah 200 dengan panjang = (24 – 2.2) = 20
cm, lebar = (9 – 2.2) = 5 cm, dan tinggi = 2 cm
Kemonotonan dan Kecekungan(1)
• Definisi
Misalkan f terdefinisi pada interval I (terbuka,
tertutup, atau tak satupun). Dikatakan bahwa:
1. f naik pada I jk utk setiap pasang bilangan x1
dan x2 dalam I, x1 < x2 → f(x1) < f(x2)
2. f turun pada I jk utk setiap pasang bilangan x1
dan x2 dlm I, x1 < x2 → f(x1) > f(x2)
3. f monoton murni pada I jk f naik pada I atau f
turun pada I
Kemonotonan dan Kecekungan(2)
Kemonotonan dan Kecekungan(3)
• Teorema A. Teorema Kemonotonan
Misalkan f kontinu pada interval I dan
terdiferensial pada setiap titik-dalam dari I
1. Jk f’(x) > 0 utk semua titik-dalam I, maka f
naik pada I
2. Jk f’(x) < 0 utk semua titik-dalam I, maka f
turun pada I
Kemonotonan dan Kecekungan(4)
Kemonotonan dan Kecekungan(5)
• Jika , tentukan dimana f naik dan dimana f turun.
Jawab:

Periksa nilai diantara x = -1 atau x = 2, maka


didapatkan >0 jika x <-1, <0 jika -1<x<2, dan >0 jika x>2
Karena >0 jika x <-1 atau x>2 maka f naik pada interval
x <-1 atau x>2
Karena <0 jika -1<x<2 maka f turun pada interval -
1<x<2
Kemonotonan dan Kecekungan(6)
• Definisi
Misalkan f terdiferensial pada interval terbuka
I. Dikatakan bahwa f (dan grafriknya) cekung
ke atas pada I jika f’ menaik pada I dan kita
katakan bahwa f cekung ke bawah pada I jika
f’ menurun pada I
Kemonotonan dan Kecekungan(7)
Kemonotonan dan Kecekungan(8)
• Teorema B. Teorema Kecekungan
• Misalkan f terdiferensial dua kali pada interval
terbuka I
i. Jika f’’(x) > 0 utk semua x dalam I, maka f
cekung ke atas pada I
ii. Jika f’’(x) < 0 utk semua x dalam I, maka f
cekung ke bawah pada I
Kemonotonan dan Kecekungan(9)
• Tentukan dimana naik, turun, cekung ke atas,
dan cekung ke bawah.
Jawab:

Periksa nilai diantara x = -1 dan x = 3, maka


didapatkan utk x < -1 sehingga f naik pada
interval x < -1, utk -1 < x < 3 sehingga f turun
pada interval -1 < x < 3 , dan utk x > 3 sehingga
f naik pada interval x > 3.
Kemonotonan dan Kecekungan(10)

Periksa nilai diantara nilai x = 1, maka


didapatkan utk x < 1 sehingga f cekung ke
bawah pada interval x < 1 dan utk x > 1
sehingga f cekung ke atas pada interval x > 1
Kemonotonan dan Kecekungan(11)
Titik Belok (1)
• Misalkan f kontinu di c. (c,f(c)) suatu titik belok
(inflection point) dari grafik f jk f cekung ke
atas pada satu sisi dan cekung ke bawah pada
sisi lainnya dari c, atau sebaliknya. Lihat
gambar berikut:
Titik Belok (2)
Titik Belok (3)
• Titik-titik dimana f’’(x)=0 atau dimana f”(x) tidak ada adalah
calon suatu titik belok.
• Kasus khusus

Periksa nilai diantara x = 0, maka didapatkan utk x < 0 sehingga


f cekung ke atas pada interval x < 0 dan utk x > 0 sehingga f
cekung ke atas pada interval x > 0
Jadi titik x = 0 bukan merupakan peralihan dari cekung ke atas ke
cekung ke bawah atau sebaliknya, sehingga x = 0 bukan titik
belok
Karena pada x < 0 grafik cekung ke atas dan utk x > 0 grafik
cekung ke atas lagi maka f(0) = 0 merupakan nilai minimum
Titik Belok (4)
• Tentukan semua titik belok (titik balik) dari
fungsi dan
• 𝑓(𝑥)= 1/6 𝑥^3−2𝑥
• Jawab:

Periksa diantara x = 0, utk x < 0 maka atau f


cekung ke bawah pada x < 0, utk x > 0 maka
atau f cekung ke atas pada x > 0 sehingga (0,
f(0)) = (0,0) adalah titik belok
• Jawab:

Periksa nilai diantara x = 0, utk x < 0 maka >0


sehingga g cekung ke atas pada x < 0, utk x>0
maka < 0 sehingga g cekung ke bawah pada x > 0.
Jadi (0, f(0)) = (0, 2) adalah titik belok
Ekstim lokal dan ekstrim global
pada interval terbuka (1)
• Definisi
Misalkan S, daerah asal f, memuat titik c. Maka:
i. f(c ) nilai maksimal lokal f jk terdapat interval (a,b)
yg memuat c sedemikian shg f(c ) adalah nilai
maksimum f pada (a,b) ∩ S
ii. f(c ) nilai minimal lokal f jk terdapat interval (a,b) yg
memuat c sedemikian shg f(c ) adalah nilai minimal
f pada (a,b) ∩ S
iii. f(c ) nilai ekstrim lokal f jk ia berupa nilai maksimal
atau minimal lokal
Ekstim lokal dan ekstrim
pada interval terbuka (2)
Ekstim lokal dan ekstrim
pada interval terbuka (3)
• Teorema A. Uji turunan pertama
Misalkan f kontinu pada interval terbuka (a,b) yg memuat
sebuah titik kritis c.
i. Jk f’(x) > 0 utk semua x dalam (a,c) dan f’(x) < 0 utk
semua x dalam (c,b) maka f(c ) adalah nilai maksimal
lokal f
ii. Jk f’(x) < 0 utk semua x dalam (a,c) dan f’(x) > 0 utk
semua x dalam (c,b) maka f(c ) adalah nilai minimal lokal
f
iii. Jk f’(x) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c )
bukan nilai ekstrim lokal f
Ekstim lokal dan ekstrim
pada interval terbuka (4)
Ekstim lokal dan ekstrim
pada interval terbuka (5)
• Teorema B(uji turunan kedua)
Misalkan f’ dan f’’ ada pada setiap titik dalam
interval terbuka (a,b) yg memuat c, dan
misalkan f’(c ) = 0
i. Jika f’’(c ) < 0 maka f(c ) adalah nilai
maksimal lokal f
ii. Jika f”(c ) > 0 maka f(c ) adalah nilai minimal
lokal f
Deret Taylor dan Deret Maclaurin(1)
• Teorema harga menengah menyatakan:
Jk fungsi f(x) kontinu utk semua harga x dalam
interval a≤ x ≤ b dan mempunyai derivatif utk
semua x dalam a<x<b maka ada satu harga x0
dari x diantara a dan b, sehingga:
f(b) = f(a) + (b-a).f’(x0)
Deret Taylor dan Deret Maclaurin(2)
• Teorema yg lebih umum dikenal dgn teorema
Taylor mempunyai syarat-syarat sbg berikut:
Jk fungsi f(x) adalah suatu fungsi:
i. Yg mempunyai dan kontinu dalam
a<x<b
ii. ada dalam a<x<b
maka ada satu harga x0 dari x diantara a dan
b, shg :
.

Deret Taylor dan Deret Maclaurin(3)

• f(x) = f(x0) + (x-x0).f’(x0) + +


+ ….+ + ….
Bentuk ini disebut sbg deret Taylor
• Jika x0 diambil sama dgn nol, maka didaptkan:
f(x) = f(0) + x.f’(0) + +
+ …. + + ….
Bentuk ini disebut sbg deret Maclaurin
Aplikasi Ekonomi(1)
• Misal sebuah perusahaan PT. ABC menjual x unit
barang, dengan harga p(x) per unit.
• Pendapatan total PT. ABC adalah R(x) = x.p(x)
• Biaya total adalah C(x) terdiri dari biaya tetap (keperluan
kantor, pajak bangunan, dsb) ditambah biaya variabel
(tergantung banyaknya unit yg diproduksi)
• Total laba adalah P(x) dimana
P(x) = R(x) – C(x) = x.p(x) – C(x)
• Umumnya perusahaan ingin memaksimalkan total
labanya.
Aplikasi Ekonomi(2)
• Misal C(x) = 10.000 + 50x, maka Rp 10.000 adalah biaya
tetap dan 50x adl biaya tidak tetap, yg menyatakan biaya
langsung adl Rp 50 utk setiap satuan yg diproduksi
• Misal C(x) = 10.000 + 45x + 100 maka rata-rata biaya
tidak tetap tiap satuan adl

sehingga biaya tdk tetap berkurang dgn bertambahnya


produksi (x)(efisiensi dari besarnya produksi)
Aplikasi Ekonomi(3)
• Biaya marginal dirumuskan sbg dC /dx
• Harga marjinal dirumuskan sbg dp/dx
• Laba marjinal dirumuskan sbg dP/dx
Aplikasi Ekonomi(4)
• Contoh:
1. Misalkan bahwa C(x) = 8300 + 3,25x + 40 . Carilah biaya
rata-rata tiap unit dan biaya marjinal, dan kemudian hitung
untuk x = 1000.
2. Dalam memproduksi dan menjual x unit komoditi tertentu,
fungsi harga p dan fungsi biaya C (dalam ribu rupiah)
diberikan oleh:
p(x) = 5 – 0,002x
C(x) = 3 + 1,1x
Cari ekspresi matematis utk pendapatan marjinal, biaya marjinal,
dan laba marjinal. Tentukan tingkat produksi yg akan
menghasilkan keuntungan total maksimum

Anda mungkin juga menyukai