Anda di halaman 1dari 2

Lithology Batuan

Tujuan :

- Mengidentifikasi lapisan porous dan permeable di suatu sumur

- Mengetahui korelasi lapisan antar sumur

- Mengetahui besarnya volume lapisan shale

Dibagi menjadi 2 tipe :

a) Langsung
 Mengamati secara langsung melalui media logging atau Analisa core
 Mendapatkan deskripsi mineral – Menentukan jenis batuan – Menentukan lithology dan
faciesnya
b) Tidak langsung
 Menginterpretasikan dari data log
 Caliper Log, SP Log, GR Log

Mineral, Batuan, Lithology, Facies

 Mineral
- Benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk scr anorganik
- Mempunyai komposisi kimia pada batasan tertentu dan atom 2 yg terususn scr teratur
- Memiliki sifat fisik : kilap, warna, kekerasan, cerat, belahan, dan pecahan
 Batuan
- Agregat padat dr mineral / Kumpulan butiran mineral dan material organic yg terbentuk
scr alami.
- Dibagi menjadi 3 :
1) Batuan Beku : Terbentuk dari magma yang membeku
2) Batuan Sedimen : Terbentuk dari rombakan hasil reaksi kimia
3) Batuan Metamorf : Terbentuk akibat perubahan kondisi fisika (P & T)
 Lithology
- Karakteristik fisik batuan
 Facies
- Suatu tubuh batuan yang memiliki kombinasi yg khas dilihat dr lithology, struktur
sedimen, dan struktur biologi.

Metode penentuan lithology batuan

A. Langsung
 Mud Logging
Memantau perpindahan mud dan cutting pada sumur selama pemboran, untuk :

 Identifikasi tipe formasi dan litologi yang dibor

 Identifikasi zona yang porous dan permeabel

 Picking of coring, casing, atau batas kedalaman pengeboran akhir

 Memastikan keberadaan hidrokarbon


Seorang mud logger memiliki jobdesk untuk mendeskripsikan cutting.
Sebagian sampel dimasukkan ke dalam plastik polyethene sebagai sampel basah
sementara sebagian sampel lain yang telah dicuci dan dikeringkan dikenal sebagai
sampel kering. Sampel yang telah dibersihkan diamati di bawah mikroskop yang ada
di mud-logging unit. Hasil deskripsi kemudian diserahkan ke kantor pusat
pengolahan data.
 Analisa Core
Tahapan yang dilakukan setelah coring uintuk menentukan secara langsung
informasi tentang sifat-sifat fisik batuan yang ditembus selama pemboran.
DIbagi menjadi 2, yaitu :
1) Analisa Rutin : Pengukuran Porositas, Permeabilitas, dan Saturasi
2) Analisa Khusus
+ Kondisi statis : tekanan kapiler, sifat-sifat listrik dan kecepatan rambat suara,
grain density, wettability, kompresibilitas batuan, permeabilitas dan porositas
fungsi tekanan (Net Over Burden) dan studi petrografi.
+ Kondisi dinamis : permeabilitas relatif, thermal recovery, gas residual, water
flood evaluation, liquid permeability (evaluasi completion, work over dan
injection fluid meliputi surfactant dan polymer)

Anda mungkin juga menyukai