Anda di halaman 1dari 24

ILMU KESEHATAN

ANAK
Dosen Pengampu:
Tutus Anggi Prihartanti, M.Tr.Keb

26/10/2023
PENYELENGGARAAN PROGRAM
IMUNISASI
A. Perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan yang sangat penting. Ketidak tepatan dalam


perencanaan akan mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan program, tidak
tercapainya target kegiatan, pemborosan keuangan negara serta hilangnya
kepercayaan masyarakat.
Pusat
Provinsi

Kabupaten/
Kota

Puskesmas

26/10/2023
Perencanaan program Imunisasi, meliputi:

1. Penentuan sasaran

2. Perencanaan kebutuhan logistic: vaksin, Auto Disable Syringe, safety


box dan cold chain.

3. Perencanaan pendanaan

26/10/2023
B. Pendistribusian Vaksin

Seluruh proses distribusi vaksin program dari pusat sampai ketingkat


pelayanan, harus mempertahankan kualitas vaksin tetap tinggi agar
mampu memberikan kekebalan yang optimal kepada sasaran.

26/10/2023
Distribusi dari Puskesmas ke Tempat Pelayanan
Vaksin dibawa dengan menggunakan vaksin carrier yang diisi cool pack
dengan jumlah yang sesuai.
• Vaksin carrier/Cold box

• Cool pack

26/10/2023
C. Penyimpanan Vaksin
Kabupaten/Kota Puskesmas
• Vaksin Polio disimpan pada suhu -15° s.d -25°C • Semua vaksin disimpan pada suhu 2° s.d 8°C
pada freez room/freezer pada lemari es
• Vaksin lainnya disimpan pada suhu 2° s.d 8°C • Khusus vaksin Hepatitis B, pada bidan desa
pada coldroom atau lemari es disimpan pada suhu ruangan, terlindung dari
sinar matahari langsung

26/10/2023
26/10/2023
Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemakaian Vaksin:

1. Keterpaparan Vaksin Terhadap Panas

Vaksin yang telah mendapatkan paparan panas lebih banyak (yang


dinyatakan dengan perubahan kondisi Vaccine Vial Monitor (VVM) A
ke kondisi B) harus digunakan terlebih dahulu meskipun masa
kadaluwarsanya masih lebih panjang. Vaksin dengan kondisi VVM C
dan D tidak boleh digunakan

26/10/2023
26/10/2023
2. Masa Kadaluarsa Vaksin

Apabila kondisi VVM vaksin sama, maka digunakan vaksin yang lebih
pendek masa kadaluwarsanya (Early Expire First Out/EEFO).

3. Waktu Penerimaan vaksin (First In First Out/ FIFO)

Vaksin yang terlebih dahulu diterima sebaiknya dikeluarkan terlebih


dahulu. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa vaksin yang diterima
lebih awal mempunyai jangka waktu pemakaian yang lebih pendek.

26/10/2023
4. Pemakaian Vaksin Sisa

Vaksin sisa pada pelayanan statis (Puskesmas, Rumah Sakit atau praktek swasta) bisa
digunakan pada pelayanan hari berikutnya. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
adalah:

a. Disimpan pada suhu 2°C s.d. 8°C

b. VVM dalam kondisi A atau B

c. Belum kadaluwarsa

d. Tidak terendam air selama penyimpanan

e. Belum melampaui masa pemakaian.

Vaksin sisa pelayanan dinamis (posyandu, sekolah) tidak boleh digunakan kembali pada
pelayanan berikutnya, dan harus dibuang.
26/10/2023
26/10/2023
PENANGANAN LIMBAH IMUNISASI
• Pelayanan Imunisasi harus dapat menjamin bahwa sasaran
memperoleh kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu serta
tidak terjadi penularan penyakit kepada petugas dan masyarakat
sekitar akibat limbah.

• Limbah dari penyelenggaraan Imunisasi dibawa kembali ke puskesmas


untuk kemudian dimusnakan.

26/10/2023
Limbah Imunisasi dibagi menjadi 2:

1. Limbah Infeksius

Limbah Infeksius kegiatan Imunisasi merupakan limbah yang ditimbulkan setelah pelayanan Imunisasi yang
mempunyai potensi menularkan penyakit kepada orang lain, yaitu:

a. Limbah medis tajam berupa alat suntik ADS yang telah dipakai, alat suntik untuk pencampur vaksin, alat
suntik yang telah kadaluwarsa.

b. Limbah farmasi berupa sisa vaksin dalam botol atau ampul, kapas pembersih/usap, vaksin dalam botol
atau ampul yang telah rusak karena suhu atau yang telah kadaluarsa.

2. Limbah non Infeksius

Limbah non Infeksius kegiatan Imunisasi merupakan limbah yang ditimbulkan setelah pelayanan Imunisasi
yang tidak berpotensi menularkan penyakit kepada orang lain, misalnya kertas pembungkus alat suntik
serta kardus pembungkus vaksin.
26/10/2023
26/10/2023
26/10/2023
KEJADIAN IKUTAN PASCA
IMUNISASI (KIPI)
• Pengertian

KIPI adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik


berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, efek farmakologis, kesalahan
prosedur, koinsiden atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.

26/10/2023
• PENYEBAB KIPI
1. Kesalahan Prosedur/Teknik Pelaksanaan

Sebagian besar KIPI berhubungan dengan kesalahan prosedur yang


meliputi:
- dosis antigen (terlalu banyak) - kontaminasi vaksin dan peralatan suntik
- lokasi dan cara penyuntikan - penyimpanan vaksin
- sterilisasi syringe dan jarum - pemakaian sisa vaksin
suntik - jenis dan jumlah pelarut vaksin
- jarum bekas pakai - tidak memperhatikan petunjuk produsen (petunjuk
- tindakan aseptik dan antiseptic pemakaian, indikasi kontra, dll).

26/10/2023
2. Reaksi Suntikan

Reaksi suntikan langsung, meliputi rasa sakit, bengkak, dan kemerahan pada
tempat suntikan. Adapun reaksi tidak langsung, meliputi rasa takut, pusing, mual,
sampai sinkop.

Pencegahan reaksi KIPI akibat reaksi suntikan bisa dilakukan dengan


menerapkan teknik penyuntikan yang benar, membuat suasana tempat penyuntikan
yang tenang dan mengatasi rasa takut pada anak.

Semua gejala klinis yang terjadi akibat trauma tusuk jarum suntik, baik langsung
maupun tidak langsung harus dicatat sebagai reaksi KIPI.
26/10/2023
3. Reaksi Vaksin

26/10/2023
Pencegahan terhadap reaksi vaksin:

• perhatikan indikasi kontraindikasi

• tidak memberikan vaksin hidup kepada anak defisiensi imunitas

• ajari orang tua menangani reaksi vaksin yang ringan dan anjurkan untuk
segera kembali apabila ada reaksi yang mencemaskan (paracetamol dapat
diberikan 4x sehari untuk mengurangi gejala demam dan rasa nyeri)

• kenali dan atasi reaksi anafilaksis

• siapkan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas lengkap.


26/10/2023
4. Faktor Kebetulan (Koinsiden)

ditandai dengan ditemukannya kejadian yang sama pada saat bersamaan pada
kelompok populasi setempat dengan karakteristik serupa, tetapi tidak mendapat
imunisasi.

5. Penyebab tidak diketahui

Apabila kejadian atau masalah yang dilaporkan belum dapat dikelompokkan kedalam
salah satu penyebab maka untuk sementara dimasukkan ke dalam kelompok ini.
Biasanya, dengan kelengkapan informasi tersebut akan dapat ditentukan kelompok
penyebab KIPI.
26/10/2023
TUGAS DISKUSI KELOMPOK
1. Coba jabarkan kemungkinan-kemungkinan
penyebab terjadinya KIPI pada kasus diatas ?
2. Jika anda sebagai bidan yang memberikan
imunisasi pada balita tersebut, Tindakan apa
yang anda lakukan sebagai Upaya pencegahan
terjadinya KIPI, dan apa Tindakan anda jika
sudah terjadi kasus KIPI seperti diatas ?

26/10/2023
TUGAS DISKUSI KELOMPOK

1. Coba jabarkan kemungkinan-kemungkinan penyebab terjadinya KIPI


pada kasus diatas ?

2. Jika anda sebagai bidan yang memberikan imunisasi pada balita


tersebut, Tindakan apa yang anda lakukan sebagai Upaya
pencegahan terjadinya KIPI, dan apa Tindakan anda jika sudah
terjadi kasus KIPI seperti diatas ?

26/10/2023

Anda mungkin juga menyukai