Pemberian Imunisasi
Permenkes
No. 1464/Menkes/SK/I 2010
• Tentang wewenang dan tanggung jawab bidan
• Pasal 11 ayat 2
Bidan dalam memberikan pelayanan kesh anak berwewenang
dan bertanggung jawab pemberian imunisasi rutin sesuai
program pemerintah
• Pasal 20 ayat 1
Dalam melakukan tugasnya bidan wajib melakukan pencatatan
dan pelaporan sesuai dengan pelayanan yang diberikan
8
A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi
2. Memeriksa apakah vaksin aman diberikan
Sebelum memberikan vaksin, harus dipastikan bahwa vaksin yg diberikan
masih baik dgn melihat :
1. Periksa label pada vaksin dan pelarut
2. Periksa VVM, Jika kondisi C dan D jangan gunakan vaksin.
3. Periksa expired Date
9
1. Penyiapan Pelayanan Imunisasi
3) Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan vaksin yang sudah kadaluarsa atau melewati masa pakai
11
A. Menyiapkan Pelayanan Imunisasi (lanj)
2. Tempat Kerja
1) Pelayanan imunisasi di dalam fasilitas kesehatan (komponen statis):
• mudah diakses
• tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu;
• cukup tenang , cukup luas, terang, dan cukup ventilasi
– Disediakan satu meja terpisah untuk imunisasi dan satu meja lagi untuk
memeriksa kesehatan jika ini terjadi bersamaan dengan vaksinasi
– Setiap vaksinator harus memiliki kit KIPI (Adrenalin 1 : 25 mm unt IM 1000, alat
suntik 1cc, Infus set, abbocath/wing needle, tensimeter, Nacl/RL,
tensoplas/plester, dexametason)
1. Penyuluhan (MASAL)
Berisi tentang:
– Kegunaan imunisasi & kerugian jk tdk diimunisasi
– Efek samping dan cara penanggulangannya
– Kapan dan dimana pelayanan imunisasi berikutnya akan diadakan
– Pentingnya buku KIA/KMS disimpan dan dibawa serta jk ke
pelayanan kes
20
Bab 5 Pelayanan Imunisasi
3. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
3.2 Skrining dan Pemeriksaan Sasaran
Skrining
• Bagaimana keadaan Anda dan anak Anda hari ini ?
• Apakah anak Anda alergi terhadap makanan atau obat tertentu ?
• Apakah ada masalah pada Anak anda setelah imunisasi terdahulu
• Apakah anak mempunyai riwayat penyakit keganasan atau mendapat pengobatan steroid
dalam waktu lama ?
• Apakah ada orang-orang serumah yang bermasalah dengan sistem kekebalan ?
• Apakah anak anda pernah menerima
produk darah dalam tahun terakhir,
seperti transfusi darah atau
gammaglobulin ?
• Apakah anda hamil, atau berencana hamil?
21
B. Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
2. Screening Pemeriksaan Sasaran Dan Pengisian Register
Setiap sasaran sebaiknya diperiksa dan diberi semua vaksin sesuai jadwal
imunisasi.
• Identifikasi usia sasaran
• Identifikasi vaksin2 yang telah diterima sebelumnya.
• Menentukan jenis vaksin yang harus diberikan selanjutnya dan dosis keberapa
yang akan diberikan.
• Pernah mengalami KIPI pada imunisasi sebelumnya
• Jarak Pemberian antar dosis vaksin yg sama (DPT/HB/Hib, Polio) minimal 4 minggu
• Sesama vaksin hidup (BCG, Polio, MR), lebih baik bersamaan, jk ada beda waktu
mk pemberian 1 bulan saat jadwal posyandu berikutnya.
• Mengimunisasi bayi sakit atau memiliki riwayat kejang demam konsultasikan
kepada SpA
Sehat Sakit
30
Jadwal Imunisasi Program
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA IMUNISASI LANJUTAN PADA WUS HARUS MELALUI
BADUTA SKRINING
Status Interval Minimal
UMUR Masa Perlindungan
JENIS IMUNISASI Imunisasi Pemberian
(BULAN)
T1 - -
0 Hepatitis B, BCG, OPV1 T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
2 DPT/HepB/Hib1, OPV2, PCV1* T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
3 DPT/HepB/Hib2, OPV3, PCV2* T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
4 DPT/HepB/Hib3, OPV4, IPV T5 1 tahun setelah T4 Lebih dari 25 tahun
9 MR, JE* - DT Td HPV* HPV*
12 PCV3* - MR Td
18 DPT/HepB/Hib4, MR2
* hanya di Prov/Kab/Kota Terpilih
BIAS
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Kelas
1 SD
Kelas
2 SD
Kelas
5 SD
Kelas
6 SD
PMK 12 TAHUN 2017 HAL 38
Kontra indikasi pemberian imunisasi
1. BERLAKU UMUM UNTUK SEMUA VAKSIN
• Buku KIA terbaru telah tersedia kolom utk mencatat dosis pemberian IPV. Pentatan IPV harus
dipisahkan dengan OPV
• Untuk buku KIA versi lama, catatlah pemberian IPV tersebut pd tabel “imunisasi tambahan”
PENCATATAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP
Tanggal Lahir: ........ / ........ / ...... Nama Anak: ........................................... Nama Orang Tua Anak: .................................
BCG
Polio 1
DPT/ HB/Hib-1
*Polio 2
BLF
*DPT/ HB/Hib-2
*Polio 3
*DPT/ HB/Hib-3
*Polio 4
Campak
*) Jarak antara (interval) pemberian vaksin DPT/HB/Hib minimal 4 minggu (1 bulan). *) Jarak antara pemberian vaksin POLIO minimal 4 minggu (1 bulan).
**) Anak di atas 1 tahun (12 bulan) yang belum lengkap imunisasinya tetap harus diberikan imunisasi dasar lengkap.
B A T IT A & B IA S
Sakit ringan seperti batuk pilek, diare dan sakit kulit bukan halangan untuk imunisasi.
V a k sin L anin
KETERANGAN:
Waktu yang masih
Vaksin Tanggal Pemberian Vaksin Tanggal Pemberian Jadual tepat
diperbolehkan untuk
Waktu yang tidak
pemberian pemberian imunisasi diperbolehkan untuk
DPT/HB/Hib imunisasi dasar lengkap pemberian imunisasi
dasar lengkap
CAMPAK dasar lengkap
Waktu pemberian
DT
imunisasi bagi anak di atas
Td 1 th yg belum lengkap
n
IMUNISASI BATITA
2. WUS usia 37 tahun, datang untuk ANC anak ke 2. Hasil anamnesa : saat
catin WUS mendapat imunisasi 2 kali. 1 bulan setelah menikah wus
hamil anak ke1 dan mendapat imunisasi 2 kali. Berapa status TT WUS
ANC sekarang. Usia anak pertama 1 tahun ? Apakah WUS diberi
imunisasi saat ANC sekarang? Berapa kali?
DIIMUNISASI TT 1x TT4
6 30 tahun
30 tahun 3 kali 11tahun
tahun yang lalu
yang Imunisasi
Bab 2 Pelayanan lalu 53
Kasus 1-6
Sdh
Sdh Perlu
Perlu TT
TT di
di Berapa
Berapa kali
kali saat
saat
No
No Umur
Umur imunisasi
imunisasi Terakhir
Terakhir Jarak?
Jarak?
ANC?
ANC? hamil
hamil ini?
ini?
Tetanus
Tetanus
11 20
20 tahun
tahun 00 kali
kali belum
belum pernah
pernah Ya 2 kali 1 bulan
22 20
20 tahun
tahun 11 kali
kali 22 tahun
tahun yang
yang lalu
lalu Ya 2 kali 6 bulan
10
8 35
30 tahun
tahun 44 kali
kali 41 tahun
tahun yang
yang lalu
lalu Ya 1 kali
11 35 tahun 5 kali 3 tahun yang lalu
9
12 30
35 tahun
tahun 45 kali
kali 29 tahun
tahun yang
yang lalu
lalu Ya 1 kali
Hamil
Pertama TT 1* ???
TT 2
Ke-2 TT 1*
TT 2
Ke-3 TT 1*
TT 2
Status T 7 (>T5)
Rwyt Imun WUS Ria/21 th Suci/20 th Tuti/23 th Nani/36 th
Bayi DPT 1* DPT 1*
DPT 2* DPT 2*
DPT 3
Anak sekolah
Kelas 1 SD DT 1*
DT 2
Kelas 6 SD TT 1 TT 1
TT 2 TT 2
Calon Pengantin TT 1* TT 1*
TT 2 TT 2
Hamil
Pertama TT 1* ??? TT 1* ???
TT 2 TT 2
Ke-2 TT 1* TT 1*
TT 2 TT 2
Ke-3 TT 1*
TT 2
Status T 7 (>T5) T5
Rwyt Imun WUS Ria/21 th Suci/20 th Tuti/23 th Nani/36 th
Bayi DPT 1* DPT 1* DPT 1*
DPT 2* DPT 2*
DPT 3
Anak sekolah
Kelas 1 SD DT 1*
DT 2
Kelas 6 SD TT 1 TT 1
TT 2 TT 2
Calon Pengantin TT 1* TT 1* TT 1*
TT 2 TT 2
Hamil
Pertama TT 1* ??? TT 1* ??? TT 1* ???
TT 2 TT 2 TT 2
Ke-2 TT 1* TT 1* TT 1*
TT 2 TT 2 TT 2
Ke-3 TT 1*
TT 2
Status T 7 (>T5) T5 T4
Rwyt Imun WUS Ria/23 th Suci/22 th Tuti/25 th Nani/38 th
Bayi DPT 1* DPT 1* DPT 1*
DPT 2* DPT 2*
DPT 3
Anak sekolah
Kelas 1 SD DT 1*
DT 2
Kelas 6 SD TT 1 TT 1
TT 2 TT 2
Calon Pengantin TT 1* TT 1* TT 1*
TT 2 TT 2
Hamil
Pertama TT 1* ??? TT 1* ??? TT 1* ??? TT 1*
TT 2 TT 2 TT 2 TT 2*
Ke-2 TT 1* TT 1* TT 1* TT 1*
TT 2 TT 2 TT 2 TT 2
Ke-3 TT 1* TT 1*
TT 2 TT 2
Status T 7 (>T5) T5 T4 T4
PENCATATAN TT DI KOHORT BUMIL
• Bila ada ibu hamil datang ke posyandu atau polindes maka
akan di skrining oleh bidan dan dimasukkan ke kolom status
imunisasi (KOLOM 23) dan bila dilakukan imunisasi TT maka
dimasukkan ke kolom 24.
– Contoh : hasil skrining ANC 1 tanggal 14 oktober 19 mempunyai
status T2, dan ditulis di (kolom 23) status imunisasinya T2,
kemudian interval minimal sudah memenuhi syarat (6 bulan)
sehingga dilakukan penyuntikan imunisasi TT maka di kolom HASIL
VAKSINASI TT (kolom 24) di tulis status T3 dan tanggal pelaksanaan
imunisasinya. 14 Oktober 2019
PENCATATAN TT DI KOHORT BUMIL
• Bila ada ibu hamil datang ke posyandu atau polindes maka
dilakukan skrining oleh bidan dan dimasukkan ke kolom
status imunisasi (kolom 23) serta bila tidak dilakukan
imunisasi TT, maka kolom 24 diisi status T hasil SCREENING
dan tanggal SCREENING sekarang
– Contoh : tanggal 14 oktober 2019, ANC 1 bumil usia kahamilan 4
bulan, dilakukan screening status T. Hasil skrining status nya T2
maka ditulis di (kolom 23) status imunisasi T2, jika interval belum
memenuhi tidak dilakukan penyuntikan imunisasi TT, maka di
kolom 24 diisi status screening T2 dan tanggal screening hari ini 14
oktober 19
PENCATATAN TT DI KOHORT BUMIL
• Bila ada Bumil datang dengan hasil skrining status T5 ditulis di
(kolom 23) status imunisasi nya T5, tidak perlu dilakukan
penyuntikan imunisasi TT karena sudah lulus, maka di (kolom
24) ditulis status T5 hasil screening dan tanggal screening
sekarang
• PELAPORAN IMUNISASI TT WUS DILAKUKAN RUTIN SETIAP
BULAN ADALAH KEGIATAN PADA KOLOM 24 SAJA BAIK
HANYA SCREENING TDK MENYUNTIK, ATAUPUN DILAKUKAN
MENYUNTIK
• PELAPORAN T5 INI TERUS DILAPORKAN SETIAP TAHUN
(DIKUMULATIFKAN) SAMPAI SASARAN BERUSIA 49 TAHUN
REGISTER KOHORT IBU HAMIL
Kolom 23 : Diisi dengan status imunisasi pada kunjungan pertama (dalam bulan/tahun)
Kolom 24 : Diisi sesuai dengan imunisasi TT dan tanggal imunisasi
Kolom 23 : Diisi dengan status imunisasi pada kunjungan pertama (dalam bulan/tahun)
Kolom 24 : Diisi sesuai dengan imunisasi TT dan tanggal imunisasi
STRATEGI PENGUATAN IMUNISASI
(DASAR DAN LANJUTAN)
sasaran
Upaya aktif mencari dan melengkapi imunisasi bagi bayi dan baduta
yang belum pernah mendapatkan imunisasi sama sekali (kegiatan mencari
bayi yang tidak pernah datang pada jadwal imunisasi)
Melengkapi imunisasi dasar bagi bayi dan imunisasi lanjutan bagi baduta, sesuai jenis
antigen yang belum didapat (kegiatan mencari bayi dan baduta yang tidak datang
pada jadwal imunisasi sesuai status imunisasi sebelumnya dengan melihat buku kohort
bayi dan balita) sehingga dapat menekan angka Drop Out (DO)
Kegiatan yang ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi cepat untuk
mencegah terjadinya KLB
Kriteria pemilihan daerah yang akan dilakukan crash program:
1. Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi
2.Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang
3. Desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai
UCI
Bisa dilakukan untuk satu atau lebih jenis imunisasi, misalnya PENTA, MR, atau MR
terpadu dengan polio
PEMBERDAYAAN KADER
PEMBERDAYAAN KADER
MY VILLAGE MY HOME
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TERIMA KASIH
90
• Sukses hanya bagi orang yang tetap semangat meski
halangan dan rintangan di depan mata.
• Kesempurnaan hanya milik Allah. Kita tidak perlu
menjadi sempurna karena memang tidak bisa.
Lakukan saja yang terbaik, !
TERIMA KASIH
IMUNISASI pd
BAYI & ANAK BERESIKO
Imunisasi bayi dr ibu HIV
• Tidak ada tanda spesifik HIV yang dapat ditemukan pada bayi
saat lahir
• gejala klinis akan kelihatan setelah usia 6 minggu setelah lahir
• dapat dilakukan uji antibodi setelah usia 18 minggu
• Imunisasi tetap diberikan sesuai dg bayi sehat
MMR Ya Tidak**
BCG Tidak Tidak
DPT Ya Ya
Hepatitis B Ya Ya
Polio Ya IPV
Campak Ya Tidak **
Hib Ya Ya
Streptococcus pneumoniae Ya Ya
**: Pasien dengan CD4 < 15% atau CD4 absolut lebih rendah dari kadar normal
sesuai usia, pasien dengan riwayat penyakit khas AIDS (stadium IV), tidak boleh
diberikan vaksin ini
Pedoman imunisasi di Indonesia, satgas IDAI, Jakarta, 2014
Imunisasi Hep B bg bayi prematur dan BBLR
Vaksinasi <12 jam
Ibu dengan HBsAg
Hep B HbIg Vaksinasi selanjutnya Ket
Positif
Dilanjutkan Dapat diimunisasi
sesuai umur kronologis dg
BB >2000 gr dosis dan jadwal = bayi cukup
Ya
Ya Sesuai jadwal imun bulan.
bersamaa
n Bersamaan pemerintah (DPT-Hb-Hib), Tetapi respons imun rendah,
periksa titer anti Hbs dan khususnya Hepatitis B
HbsAg pada usia 9-15
bulan, jika HbsAg dan
anti Hbs negatif ulangi 3 Untuk berat < 2000 gr
dosis lagi kemudian selanjutnya diberikan 4
periksa kembali HBsAg dosis , dosis ke 2 bg by berat
BB ≤2000 gr Ya Ya dan anti HBs < 2000 gr ditunggu agar BB
menc min 2000 gr seterusnya
mengikuti jadwal sesuai
aturan
Bila dosis 1
vaksin Hep B
BB >2000 gr Ya, segera saat lahir Tidak menggunakan
vaks kombinasi
3 dosis Sesuai mk diberikan
jadwal imun pada usia 6-8
pemerintah minggu
(DPT-Hb-Hib)
Ya, jk BB telah >2 kg / scr klinis
BB ≤2000 gr stabil dlm 30 hr / pd saat Tidak
keluar RS dlm 30 hr
* Vaksin Kombinasi tdk dapat diberikan sebagai imunisasi pertama pada bayi prematur
Sesuai jadwal
imun pemerintah Jika tdk dilaks
(DPT-Hb-Hib) pemeriksaan dlm 12 jam,
Periksa HbsAg ibu
segera, bila segera berikan Hbig <12
Ya, segera jam
BB ≤2000 gr pemeriksaan tdk dpt
saat lahir dilakukan dlm 12 jam.
BERIKAN
* Vaksin Kombinasi tdk dapat diberikan sebagai imunisasi pertama pada bayi prematur
Pada anak/bayi yang pernah menderita reaksi efek samping yang serius setelah imunisasi ,
maka imunisasi berikutnya harus di RS dibwh pengawasan dokter
Air Susu Ibu tidak akan menghalangi seorang bayi untuk mendapatkan imunisasi
1 dosis TT/Td
Ringan dan bersih 1 dosis TT/Td
Dosis TIG 250 IU, jika tidak ada TIG dapat menggunakan ATS, dosis ATS 1.500 – 5.000 IU.
Tetapi respons
antibodi tdk
Hep B, Hep A, seoptimal px
2 Mg / Kg BB/Hr selama setelah pengobatan
Pengobatan DTP, Influenza & normal
>7 hari dihentikan selama >3
Kortikosteroid Dosis bulan Hib) dapat lgsg Cont :peny yh
Tinggi diberikan menekan
1 Mg/Kg BB/hari selama (BCG, OPV, MMR)
>1 bln sistem imun
Leukimia,
limfoma
Imunisasi bayi dlm proses pengobatan kortikosteroid
Vaksinasi
Item Lama Pengbatan Ket
V. Hidup V. Mati
Pengobatan Kortikosteroid topikal / obat Dapat diberikan langsung
semprot hidung, paru, salep kulit / salep mata / (BCG, OPV, MMR)
injeksi lokal intraartikular. Kortikosteroid dosis
rendah yg diberikan setiap hr / selang sehari
Dapat
diberikan
langsung
Pengobatan Pendapat I : dapat lgsg
Kortikosteroid diberikan
sistemik dosis tinggi <14 hari Pendapat II : stlh 14 hr
setiap hari / pengobatan dihentikan
berselang
Pengobatan
Kortikosteroid
Setelah >3 / >6 bulan
sistemik dosis tinggi >14 hari penghentian pengobatan
setiap hari /
berselang