Anda di halaman 1dari 7

Bilangan Rasional dan

Desima
Kelompok :
R.R.Retno Handayani
Yuliani
Fauziah yusfika lubis
Apri Ningsih Sugiyanti
Prantiana Sari Agata P
KB 1
Bilangan Rasional
Setelah berlangsung berabad-abad, matematisi menyadari perlunya
merumuskan atau menyatakan keperluan bilangan khusus ini sesuai dengan
kasus-kasus sederhana :
1. Ada pengganti bilangan cacah x sehingga kalimat-kalimat dibawah ini bernilai
benar
36:9=x, 42:7=x
2. Tidak ada pengganti bilangan cacah x sehingga kalimat-kalimat dibawah ini
bernilai benar
3:2=x, 7:3=x, 35:8=x
Untuk mengganti nilai x dari sebarang kalimat yang mempunyai bentuk
p:q = x, dengan p dan q adalah bilangan-bilangan cacah dan q ≠ 0, ditulis dalam
bentuk dan bentuk ini disebut pecahan. Pada bentuk P disebut pembilang dan q
disebut penyebut.
Bilangan-bilangan yang ditulis dalam bentuk pecahan, disebut bilangan
rasional.

Definisi 4.1
Pecahan adalah suatu lambing yang memuat pasangan berurutan bilangan-
bilangan bulap p dan q (q ≠ 0), ditulis dengan , untuk menyatakan nilai x yang
memenuhi hubungan p:q= x

Definisi 4.2
Pecahan sama dengan pecahan ditulis = , jika dan hanya jika ps=qr
Definisi 4.3
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai pecahan yang
mana p dan q adalah bilangan-bilangan bulat dan q ≠ 0.

Definisi 4.4
Jika faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari p dan q sama dengan 1, (p,q) = 1,
Maka pecahan disebut dengan pecahan sederhana. Suatu pecahan sederhana
dapat diubah atau dibuat menjadi pecahan-pecahan lain yang senilai.
Pengubahan dapat dilakukan dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan
sebarang bilangan. misalkan
KB 2
Kesulitan Belajar dan pembelajaran Bilangan
Rasional
1. Siswa kurang tahu makna dari pecahan ,
2. Siswa Kurang memahami perkalian bilangan asli dan pecahan.
3. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami pecahan-pecahan yang senilai
4. Siswa mengalami kesulitan dalam membandingkan dan mengurutkan pecahan.
5. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil pembagian, misalnya 1 : , 1 :
6. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil pembagian, misalnya 2 : , 1 :
7. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil pembagian, misalnya 1 : , 1 :
8. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil pembagian dalam bentuk : dan :
9. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari basil bagian dalam bentuk :
10. . Siswa mengalami kesulitan untuk mencari hasil pembagian sembarang pecahan :
11. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari penjumlahan + dan -
KB 3
PERLUASAN NILAI TEMPAT DESIMAL
Contoh 4.1 :
23 = 2 x 10 + 3
Ruas kiri adalah bentuk baku dan ruas kanan adalah bentuk panjang. Jika kelipatan-
kelipatan 10 ditulis dalam bentuk pangkat (eksponen), maka diperoleh bentuk panjang yang
lebih sederhana.
Contoh 4.2 :
2749 = 2 x 10³ + 7 x 10² + 4 x 10 + 9
Contoh 4.3 :
2135,413 = 2 x 10³ + 1 x 10² + 3 x 10¹+ 5 x 10º + 4 x 10-¹ + 1 x 10‾² +3 x 10‾³
Contoh 4.4 :
1. adalah pecahan biasa sebab 5 + 12 dan 5 ≠ 0
2. bukan pecahan sejati ( pecahan tidak sejati) sebab 12 > 5.
3. adalah pecahan campuran sebab dapat ditulis sebagai 2 , dan adalah pecahan sejati.
Contoh 4.5 :
1. Pecahan decimal adalah 0,3
2. = = = = 0,25
3. , adalah decimal-decimal berakhir karena lambing decimal masing-masing
mengandung sejumlah terhingga angka dan dapat dinyatakan sebagai

Masalah Pembelajaran Pecahan Desimal

Anda mungkin juga menyukai