Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2 PPKN

XI MIPA 1

NAMA ANGGOTA
- Alisa Septiani Putri
- Natasya Zahra Agustiany
- Rifda Sopwatus Sholihah
- Ya'lu Azmi Yu'la Amrullah
Substansi Hak
Dan Kewajiban
Asasi Manusia
Dalam
Pancasila
• Hak dan kewajiban asasi manusia semestinya
dapat dimiliki oleh siapapun tanpa membedakan
agama, ras, bangsa, maupun golongan.
• Setiap negara wajib menegakkan hak dan
kewajiban asasi masyarakat sesuai dengan ideologi
yang dimiliki.
• Indonesia menegakkan hak dan kewajiban asasi
masyarakatnya dengan ideologi Pancasila.
Substansi Hak dan Kewajiban
Asasi Manusia Dalam Pancasila.
Hak dan kewajiban warga negara dalam nilai
instrumental Pancasila adalah penjabaran dari nilai
nilai Pancasila menjadi pedoman dari pelaksanaan
ke lima sila Pancasila. Umumnya berbentuk
konstitusi peraturan perundanga undangan,
peraturan daerah, dan lainnya.
Nilai Pancasila dibagi menjadi 3 :
1. Nilai Ideal
Sila sila Pancasila (sebagai dasar)
2. Nilai Instrumental
Peraturan (untuk melaksanakan ke lima sila)
- UUD NKRI tahun 1945
- Tap MPR
- UU
- Perpu
- Perda
- Dll
3. Nilai Praksis
Perilaku / perbuatan
A. Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan menunjukkan keyakinan bangsa Indonesia
terhadap Tuhan dan mengarahkan masyarakat Indonesia
terhadap sebuah negara yang membuat warganya merdeka
untuk memeluk agama, menghormati, dan tidak
memaksakan atau berlaku diskriminatif antarumat
beragama.
Sebagai warga negara yang beragama, maka setiap orang
wajib melaksanakan perintah agama dengan melaksanakan
ibadahnya tanpa mengganggu ibadah agama lain.
Hubungan antar hak dan kewajiban asasi manusia dengan
Pancasila dapat di jabarkan secara singkat sebagai berikut.
B. Nilai kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan berisi penerapan nilai
kemanusiaan dalam negara Indonesia. Hal ini tampak
dari sikap saling menghargai satu sama lain.
Pasalnya, Indonesia adalah negara kepulauan yang
memiliki berbagai macam suku, budaya, dan agama.
Oleh karenanya, setiap orang harus saling
menghargai tanpa melihat latar belakang seperti,
suku, budaya, agama, atau status dalam masyarakat.
C. Nilai persatuan
Nilai Persatuan adalah salah satu cara agar Indonesia
mampu menjadi bangsa yang kuat. Meski memiliki
latar belakang suku, budaya, ras, dan agama yang
berbeda tidak kunjung membuat Indonesia berhenti
untuk bersatu dan meraih cita-cita negara.
Perbedaan yang ada di Indonesia bukan untuk
dipertentangkan, tapi justru dijadikan alasan untuk
memiliki sikap persatuan
D. Nilai kerakyatan
Sebagai warga negara Indonesia, setiap orang
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama. Meski memiliki hak masing-masing, sebaiknya
warga Indonesia harus memperhatikan kepentingan
bersama.
Hal ini ditujukan, karena masyarakat Indonesia harus
melakukan musyawarah sebelum mengambil
keputusan dan untuk menghargai pendapat satu
sama lain.
5. Nilai keadilan
Tujuan bangsa Indonesia adalah menciptakan
kesejahteraan sosial baik sandang maupun pangan
tanpa adanya kesenjangan. Tujuan itu ingin dicapai
dari segi sosial, ekonomi, budaya, maupun politik.
Pasalnya, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia berarti bahwa setiap warga Indonesia
mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum,
politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
2. Nilai instrumental
Nilai instrumental berarti, nilai-nilai turunan dari nilai dasar
yang dituangkan dalam berbagai ketentuan konstitusional,
baik dalam UUD NRI Tahun 1945, UU, Peraturan Pemerintah,
Keputusan Presiden, maupun Peraturan Daerah.peraturan
perundang-undangan yang menjamin hak asasi manusia di
antaranya sebagai berikut.
1.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 terutama Pasal 28 A-28 J.
2.Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia. Di dalam Tap MPR tersebut terdapat Piagam HAM
Indonesia.
3.Ketentuan dalam undang-undang organik
• 4.Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak
Asasi Manusia.
• 5.Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah.
• 6.Ketentuan dalam Keputusan Presiden (Kepres).
3. Nilai praksis
Nilai praksis adalah nilai yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kendati begitu, nilai praktis dari pancasila selalu berubah-ubah seiring
dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan dari nilai-nilai
instrumental yang menjadi dasarnya.
Perubahan-perubahan ini tidak akan pernah memengaruhi fakta bahwa
nilai praktis merupakan perwujudan sikap dari nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam pancasila. Terdapat beberapa contoh dari nilai
praksis, yaitu:
- Sikap menghormati seluruh agama meski berbeda-beda, sesuai
dengan sila pertama pancasila.
- Setiap warga Indonesia mampu memperlakukan orang lain secara adil
tanpa pilih kasih ataupun mencurangi orang lain, sesuai dengan sila
kedua pancasila.

Anda mungkin juga menyukai