Anda di halaman 1dari 26

FITOKIMIA II

KARAKTERISASI
SENYAWA DENGAN
SPEKTROSKOPI IR
OLEH : KELOMPOK 7

DOSEN PENGAMPU : Dr. apt. Himaniarwati, S.si., M.Sc


ANGGOTA KELOMPOK
1. SARLINA (F202101105)
2. ANISA DAMAYANTI (F202101087)
3. GIZMA SASIKIRANA SYAHRANI (F202101104)
4. HENDRI APRIANTO (F202101102)
5. HILMALIA PUTRI TOSANGKEA (F202101079)
6. FITRI LAILA (F202101078)
7. WAHYU ALMAYUDANI (F202101076)
JUDUL JURNAL

01 Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid Potensial Antioksidan dari Daun Binahong
(Anredera scandens (L.) Moq.)

Analisis Morfologi dan Spektroskopi Infra Merah Serat Bambu Betung (Dendrocalamus
02 Asper) Hasil Proses Alkalisasi Sebagai Penguat Komposit Absorbsi Suara

03 Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Alkaloid Ekstrak Metanol Klika Faloak


(Sterculia populifolia)

04 Senyawa Triterpenoid Dari Tumbuhan Mangrove (Sonneratia Alba)


JUDUL JURNAL

05 Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Steroid Dari Daun Cemara Natal (Cupressus
Funebris Endl.)

06 Karakterisasi Spektrofotometri IR Dan Scanning Electron Microscopy (SEM)


Sensor Gas Dari Bahan Polimer Poly Ethelyn Glycol (PEG)

Geographical classification of Java Tea (Orthosiphon stamineus) from Java Island


07 by FTIR Spectroscopy Combined with Canonical Variate Analysis
JURNAL 01
Isolasi dan Karakterisasi
Senyawa Flavonoid
Potensial Antioksidan dari
Daun Binahong (Anredera
scandens (L.) Moq.)
SAMPEL
Daun binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) adalah
salah satu tanaman yang secara empiris digunakan
untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman yang
tergolong famili Baselaceae inimemiliki berbagai
khasiat secara empiris, diantaranya melancarkan dan
menormalkan peredaran dan tekanan darah,
mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi,
mengobati luka dalam,mengobati radang usus,
menyembuhkan sariawan, mengatasi maag,
mengobati keputihan, menurunkan asam urat,
meringankan pembengkakan hati, dan meningkatkan
daya tahan tubuh.
TUJUAN, METODE DAN HASIL

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi


senyawa golongan flavonoid dari daun binahong yang memiliki potensi
sebagai antioksidan. Isolasi dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu
maserasi, fraksinasi, subfraksinasi menggunakan kromatografi kolom,
pemurnian menggunakan KLT-preparatif, dan uji kemurnian isolat secara
KLT dan penentuan titik leleh isolat. Potensi antioksidan isolat diuji
melalui peredaman DPPH radikal menggunakan metode KLT-
bioautografi. Isolat dikarakterisasi struktur kimianya menggunakan
spektroskopi IR dan UV-Vis dengan pereaksi geser. Proses isolasi
menghasilkan isolat yang mampu meredam DPPH radikal dengan metode
KLT-bioautografi. Berdasarkan analisis spektroskopi IR, isolat memiliki
gugus fungsi C=O, OH, C-H alifatik, C-H aromatik, dan C-O alkohol.
JURNAL
02
Analisis Morfologi dan
Spektroskopi Infra Merah Serat
Bambu Betung (Dendrocalamus
Asper) Hasil Proses Alkalisasi
Sebagai Penguat Komposit
Absorbsi Suara
SAMPEL
BAMBU merupakan salah satu serat alam yang jumlahnya melimpah di
Indonesia, salah satu jenis bambu yang ada adalah bambu betung
(Dendrocalamus asper). Serat alam seperti bambu merupakan jenis
material penyerap suara yang biodegradable dan ramah lingkungan.
Material komposit merupakan area penelitian yang sangat luas dan
telah menjadi solusi untuk banyak permasalahan. Pada penelitian ini,
akan digunakan serat alam bambu betung Dendrocalamus Asper).
Bambu betung memiliki karakteristik yang cukup baik. Selain harganya
yang cukup terjangkau, tanaman ini biodegradable atau ramah
lingkungan untuk diaplikasikan dalam material komposit. Selain itu
kekuatan tanaman bambu juga cukup tinggi .
TUJUAN, METODE DAN HASIL
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh proses alkalisasi terhadap perubahan
morfologi pada serat dari bambu betung (Dendrocalamus asper). Serat bambu betung
(Dendrocalamus asper) berumur 4 tahun dari desa Cengkrok, Pasuruan, Jawa Timur. Alat IR
yang digunakan berjenis Nicolet iS 10 FT-IR Spectrometer untuk analisis spektroskopi infra
merah. Pengujian IR dilakukan untuk mengetahui informasi terkait ikatan kimia yang ada
pada bambu. Ikatan kimia tersebut diindikasikan dengan puncak-puncak yang berbeda. Hasil
IR menunjukkan sisa lignin pada serat bambu betung setelah proses alkalisasi. Hasil SEM
(Scanning Electron Microscopy) menunjukkan permukaan serat lebih halus dan ukuran serat
lebih kecil setelah alkalisasi. Hasil IR menunjukkan bahwa pada serat bambu betung
(Dendrocalamus asper) masih terdapat sisa lignin yang terkandung didalamnya, ditunjukkan
pada gugus fungsi cincin aromatik C=C pada puncak gelombang 1590.23 cm-1. Untuk
menghilangkan lignin lebih maksimal, dapat dilakukan proses bleaching.
JURNAL 03
Isolasi dan Karakterisasi
Senyawa Alkaloid Ekstrak
Metanol Klika Faloak (Sterculia
populifolia)
SAMPEL
Klika faloak (Sterculia populifolia) telah
digunakan oleh masyarakat secara tradisional
untuk mengobati beberapa penyakit seperti
hepatitis, kanker, gangguan saluran pencernaan,
diabetes, reumatik dan peningkat sel darah
merah dll.
TUJUAN, METODE DAN HASIL
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa alkaloid dari ekstrak metanol
klika faloak. Isolasi dilakukan belalui beberapa tahap yaitu, pengambilan sampel, pengelolaan sampe,
ekstraksi, uji pendahuluan, partisi, fraksinasi, pemurnian isolate dan karakterisasi isolate. Isolat
dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer infra merah atau FTIR, dan Spektrofotometer UV - Vis
Isolat dalam pelarut kloroform memberikan serapan pada daerah panjang gelombang λ maks 269 dan 302
nm. Panjang gelombang maksimum lebih dari 250 nm menunjukkan bahwa senyawa memiliki ikatan
rangkap terkonjugasi ataupun gugus kromofor. Data spektrum inframerah isolat kemungkinan mengandung
beberapa gugus fungsi seperti N-H bending atau tekukan pada bilangan gelombang 3020,63 cm-1 terlihat
pada daerah 3000 – 3750 cm-1. Serapan ini didukung oleh munculnya serapan pada bilangan gelombang
3677,41 cm-1 dan pada bilangan gelombang 1216,16 cm-1 yang mengindikasikan adanya Adanya pita
pada panjang gelombang 669,32 cm-1 dan 759,98 cm-1 dengan intensitas yang tajam dan kuat merupakan
vibrasi tekukan C-H aromatik . Berdasarkan hasil analisis IR dan Uv-Vis bahwa senyawa isolat merupakan
senyawa alkaloid yang mempunyai gugus fungsi N-H pada serapan 3020,63 cm-1 yang merupakan ciri
khas dari alkaloid
JURNAL
04
Senyawa
Triterpenoid Dari
Tumbuhan
Mangrove
(Sonneratia Alba)
SAMPEL
Mangrove tumbuh dan berkembang pada wilayah
pantai dan memiliki adaptasi yang unik untuk
menghadapi tekanan lingkungan, yaitu berupa
salinitas tinggi, temperatur tinggi, dan radiasi sinar
matahari yang kuat (Kokpol, 1990). Salinitas dan
radiasi sinar ultraviolet yang tinggi dapat
menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel
tumbuhan (Xiong & Zhu, 2002; Jithest et al.,
2006).
TUJUAN, METODE DAN HASIL
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa metabolit sekunder
dari tumbuhan mangrove. Metode Identifikasi senyawa dengan IR . Isolat
yang diperoleh diukur dengan spektroskopi ultra violet dan infra red untuk
karakterisasi isolat dan identifikasi isolat tersebut dengan jurnal yang telah
ditemukan pada daun mangrove. Berdasarkan hasil tersebut dapat
diidentifikasi kelompok isolat yang ditemukan ternasuk dalam kelompok
metabolit sekunder yang mana. Berdasarkan hasil analisis spektrum IR,
senyawa isolasi memperlihatkan serapan panjang gelombang 3570,5 cm-1
disebabkan oleh uluran gugus OH dengan bentuk pita tajam dengan
intensitas lemah. Diperkuat dengan literatur yang ada yaitu adanya serapan
pada daerah panjang gelombang 3550-3200 cm-1 (Silverstein, 1984),
serapan pada panjang gelombang 3000-3750 cm-1 merupakan serapan OH
yang mempunyai ikatan hidrogen
JURNAL
05
Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa
Steroid Dari Daun Cemara Natal
(Cupressus Funebris Endl.)
SAMPEL
Cupressus funebris Endl.(C. funebris Endl.)dikenal di Indonesia dengan
nama cemara natal. Tanaman ini merupakan salah satu varietas dari genus
cemara (Cupressus) yang keberadaannya tersebar luas.Di Indonesia
tanaman ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias, namun di Cina tanaman
ini telah digunakan sebagai salah satu bahan obat tradisional.Bagian buah
dan kulit batang dimanfaatkan untuk menghasilkan minyak esensial yang
berfungsi sebagai pestisida, antijamur, antiinflamasi dan antibakteri .Daun
tanaman dimanfaatkan untuk membantu menghentikan pendarahan,
disentri dan mengobati luka bakar.
TUJUAN, METODE DAN HASIL
Penelitian isolasi dan karakterisasi steroid dari daun C. Funebris Endl.bertujuan untuk
mengisolasi dan mengkarakterisasi steroid dari daun tanaman cemara natal (C. funebris
Endl). Isolasi di lakukan melalui beberapa tahap yaitu ekstraksi, fraksinasi, pemurnian
dan uji kemurnian menggunakan KLT. Karakterisasi kristal steroid murni hasil isolasi
dengan menentukan titik leleh dilakukan dengan alat melting point, spektrofotometer UV-
Vis digunakan untuk menguji ikatan rangkap terkonjugasi atau tidak terkonjugasi pada
suatu senyawa organik, gugus fungsi dari senyawa hasil isolasi diketahui dengan
menggunakan spektrofotometer inframerah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka
didapatkan hasil sebagai berikut : Senyawa steroid hasil isolasi dari 4 Kg sampel adalah
berupa kristal berbentuk jarum berwarna putih dengan massa 0,3726 gram, Kadar
senyawa steroid dari daun cemara natal (Cupressus funebrisEndl.) adalah 0,01 %, titik
leleh kristal steroid murni hasilisolasi adalah 138,6ºC, dan karakterisasi struktur senyawa
steroid hasil isolasi dengan pereaksi kimia, spektrofotometer UV-Vis, dan
spektrofotometer inframerah menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi mengandung
gugus OH, gugus metil, dan memiliki ikatan rangkap yang tidak terkonyugasi.
06 JURNAL

Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa


α-Amirin Dari Kulit Batang Binjai
(Mangifera Caesia)
SAMPEL

Fraksi saponin (34,44 gram) dari ekstrak metanol kulit


batang binjai (Mangifera caesia). Pelarut organik
berkualitas teknis seperti metanol, etanol, n-heksana,
metilen klorida, etil asetat, aseton, dan kloroform
berkualitas.
TUJUAN, METODE DAN HASIL
Tujuan dari penelitian ini dilakukan isolasi dan karakterisasi senyawa α-amirin dari
kulit batang binjai (Mangifera caesia).
Penentuan struktur senyawa hasil isolasi dilakukan berdasarkan data spektra UV
(spektrofotometer UV Varian Conc.100), spektra IR (spektrofotometer FTIR
Perkin Elmer Spectrum One) dan spektra NMR ditentukan dengan (Bruker AM
500 pada 500 MHz (1H) dan 125 MHz (13C)).
Senyawa hasil isolasi menjadi berwarna merah dengan pereaksi Lieberman Burchard,
hal ini menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi merupakan senyawa golongan
triterpenoid. Berdasarkan spektra IR senyawa hasil isolasi menunjukkan adanya
pita (kuat, lebar) yang khas pada bilangan gelombang 3304 cm-1 menunjukkan
adanya regang O-H yang diperkuat adanya pita serapan ikatan C –O pada
bilangan gelombang 1056 cm-1.
07 JURNAL

Geographical classification of Java Tea


(Orthosiphon stamineus) from Java Island by
FTIR Spectroscopy Combined with Canonical
Variate Analysis
SAMPEL
Kumis kucing (Orthosiphon stamineus) tersebar secara luas di Asia Selatan,
Tenggara, dan Tiongko serta termasuk ke dalam famili Lamiaceae.
Daunmerupakan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan umumnya
dikonsumsi sebagai terherbal sehingga kumis kucing dikenal pula dengan
namaava tea. Secara tradisional kumis kucing telah banyak digunakan sebagai
diuretik, menyembuhkan beragam penyakit seperti diabetes, hepatitis, epilepsi,
batu empedu, tonsillitis, kencing nanah, rematik, sakit perut, pembengkakan
ginjal dan kandung kemih,edema, influensa, dan gout. Kajian aktivitas
farmakologi kumis kucing juga telah banyak dilakukan dan diketahui kumis
kucing memiliki aktivitas antioksidan, antiinflammasi, atibakteri, antihipertensif,
antihiperglikemik, antiproliferatif, antipiretik, antitumor, kardioprotektif,
diuretik, dan hiperurisemik [1-4]. Untuk studi fitokimia, kumis kucing diketahui
kaya akan senyawa flavonoid, fenilpropanoid, dan terpenoid
TUJUAN, METODE DAN HASIL
Metode yang dikembangkan ini dapat digunakan untuk tujuan identifikasi asal
geografis tumbuh kumis kucing berdasarkansampel yang digunakan pada studi
ini. Pada penelitian ini sampel diekstrak menggunakan metode maserasi
menggunakan etanol sebagai pelarut sesuai dengan metodeyang tertera pada
Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia Vol 1 untuk spesies kumis
kucing (BPOM 2005).Ekstrak etanol yang diperoleh ini yang akan dibuat
spektrum FTIR-nya. Profil spektrum FTIR ekstrak etanol kumis kucing. dari
berbagai daerah memberikan pola spektrum yang sangat identik satu sama
lainnya hanya berbeda pada nilai absorbans tiap pita mayor maupun minor
yang muncul. Hal ini menandakansenyawa kimia yang dikandung sama hanya
berbeda pada konsentrasinya
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai