Anda di halaman 1dari 20

Bab 2

Sistem
Perkembangbiakan
Tumbuhan dan Hewan
Kelompok : 1
Kelas : IX.8 / 9.8
Anggota :
- Vira Ramadani
- Asyfa Meyza Putri
-Siti Nafisa Raihana
- Aira Amelia
- Zannuar Dwi Hutama
1. PPerkembangbiakan Tumbuhan Angiospermae
Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan biji terututup
adalah tumbuhan yang memiliki ciri bakal biji berada dalam
bakal buah ( ovarium). Bakal byah adalah bagian putik yang
membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal
buah selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan
bakal biji berkembang menjadi biji
Tumbuhan Angiospermae mengalami perkembangbiakan
vegetatif dan perkembangan generatif.
A. Perkembangan Vegetatif pada Tumbuhan
Angiospermae
Cara perkembangbiakan tumbuhan dengan menggunakan
bagian tumbuhan disebut perkembangbiakan secara
vegatatif. Perkembanganbiakan tumbuhan secara vegatatif
dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan proses
fertilasi ( proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel
telur sehingga membentuk zigot)

Tumbuhan dapat melakukan perkembangbiakan vegetatif


karena tumbuhan memiliki sel-sel yang memiliki
kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel
penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel
meristem. Keturunan yang dihasilkan dari
perkembangbiakan vegetatif memiliki sifat atau karakter
yang sama dengan sifat induk.
1) Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Tumbuhan yang dapat berkembang biak dengan bagian
tubuhnya tanpa bantuan manusia inilah yang disebut dengan
Perkembangbiakan vegetatif alami. Berikut ini adalah berbagai
macam cara perkembangbiakan vegetatif alami
A) Rhizoma
B) Stolon
C) Umbi Lapis
D) Umbi Batang
E) kuncup Adventif Daun

2) Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


A) Cangkok
B) Merunduk
C) Setek
B. Perkembangbiakan Generatif padaTumbuhan Angiospermae
Pada perkembangbiakan generatif, sel sperma dan sel telur mengalami
fertilasi, sehingga terbentuk embrio yang tersimpan dalam biji. Biji dapat
tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru. Sifat dari keturunan
(tumbuhan baru) dapat diperoleh dari gabungan sifat kedua induk. Hal ini yang
menyebabkan sifat keturunan dari perkembangbiakan generatif bervariasi

1) Penyerbukan ( polinasi)
a) Anemogami
Penyerbukan yang dibantu oleh angin.
b) Entomogami
Penyerbukan yang terjadi dengan bantuan serangga.
c) Ornitogami
Penyerbukan yang dibantu oleh burung.
d) Kiropterogami
Penyerbukan yang dibantu oleh kelelawar.
e) Antropogami
Tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh manusia.
Penyerbukan juga dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu
A) Penyerbukan sendiri ( autogami)
B) Penyerbukan Tetangga ( geitonogami)
C) Penyerbukan Silang ( allogami/ xenogami)
D) Penyerbukan Bastar ( hibridogami)

2. Pembuahan ( fertilasi)
Serbuk sari memiliki inti vegetatif dan inti generatif setelah serbuk
sari melekat pada kepala putik ( stigma) yang sesuai ( berasal dari
tumbuhan sejenis), serbuk sari akan menyerap air dan bekecambah
membentuk buluh serbuk sari. Inti sel generatif di dalam buluh serbuk
sari akan membelah jadi dua inti sel sperma. Satu inti vegetatif di dalam
serbuk sari berperan menjadi penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari
bakal biji. Satu inti sel sperma membuahi inti sel telur (ovum)
membentuk zigot ( calon individu baru) , dan satu inti sel sperma yang
lain membuahi inti kandungan lembaga sekunder membentuk
endosperma atau cadangan makanan. Pada proses ini terjadi dua kali
pembuahan sehingga disebut pembuahan ganda.
3) Penyebaran Biji
Proses penyerbaran biji dapat terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia.
Berikut ini akan dibahas berbagai cara penyebaran biji dan istilah untuk masing masing perantara
a) Anemokori merupakan proses penyebaran biji dengan bantuan angin. Ciri tumbuhan yang
dapat berkembang dengan dengan cara ini adalah bijinya kecil, ringan, dan bersayap contohnya:
biji bunga Dandelion
b) Hidrokori merupakan proses penyebaran biji dengan bantuan air ciri tumbuhan yang
penyebarannya dengan cara ini adalah hidupnya di dekat daerah perairan, contohnya adalah
pohon kelapa dan bakau
c) Zookori merupakan proses penyebaran biji dengan bantuan hewan penyebaran ini dibagi
menjadi empat yaitu entomokori, kiroptekoru, ornitokori, dan mammakori
1) Entomokori adalah penyebaran biji perantara serangga contohnya adalah wijen dan tembakau
2) kiropterokori adalah penyebaran biji dengan perantara kelelawar contohnya adalah jambu biji
dan pepaya
3) Ornitokori adalah penyebaran biji dengan perantara burung, penyebaran dengan cara ini
contohnya adalah beringin dan benalu
4) Mammakori adalah penyebaran biji dengan perantara mamalia contohnya adalah hewan luwak
yang membantu dalam proses penyebaran biji kopi
d) Antopokori
Penyebaran biji dengan bantuan manusia proses penyebaran dengan cara ini dapat terjadi
secara sengaja maupun tidak sengaja. Penyebaran biji secara tidak sengaja dilakukan oleh
manusia apabila biji tumbuhan tersebut memiliki struktur yang mudah melekat pada pakaian.
Contohnya adalah rumput
Penyebaran biji dengan sengaja sering dilakukan manusia terutama pada bidang pertanian yaitu
ketika menanam padi, jagung, dan tanaman lain
4) Perkecambahan
Dormansi adalah peristiwa pada saat biji mengalami masa istirahat. Berakhirnya
masa dormansi biji adalah ketika biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru yang
disebut dengan tahapan perkecambahan

C. Perkembangan Hidup Tumbuhan Angiospermae


Perkembangan hidup tumbuhan Angiospermae dimulai ketika terjadi penyerbukan
yaitu jatuhnya serbuk ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat pada kepala
putik ( stigma) yang sesuai ( berasal dari tumbuhan yang sejenis) serbuk sari akan
meyerap air dan berkecambah membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari
tumbuh dan bergerak menuju bakan buah melalui tangkai putik.
Inti sel generatif di dalam buah serbuk sari akan membelah menjadi dua. Dua inti
sel generatif akan berkembang menjadi dua inti sel sperma. Satu inti sel vegetataif
berperan menjadi penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari menjadi bakal biji.
Satu inti sel sperma membuahi inti sel telur ( ovum) membentuk zigot ( calon
individu baru), dan satu inti sel sperma yang lain membuahi inti kandung lembaga
sekunder membentuk endosperma atau cadangan makanan
Setelah terjadi pembuahan, bakal biji akan berkembang menjadi biji dan bakal
buah berkembang menjadi buah sehibgga menyelubungi biji. Biji nantinya akan
menyebar dan apabila jatuh pada tempat yang sesuai akan berkecambah dan
tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tumbuhan baru akan tumbuh dan berkembang
menghasilkan bunga dan mengalamu penyerbukan hingga berulan perkembangan
yang serupa
Perkembangbiakan Tumbuhan Gymnospermae

Tumbuhan melinjo memiliki biji yg tidak


tertutup kulit buah/biji terbuka disebut
tumbuhan gymnospermae
Tumbuhan gymnosperme tidak miliki bunga
seperti halnya tumbuhan angiospermae. Namun,
tumbuhan gymnospermae miliki alat
perkembangbiakan generatif yg disebut strobilus
atau runjung. Pada tumbuhan pinus dan melinjo
terdapat 2 jenis strobilus dalam 1 pohon yaitu
strobilus jantan dan strobilus betina
Strobilus jantan dapat mikrosporangia(ruang ruang
spora)dalam sporangia sel sel akan mengalami pembelahan
meiosis dan menghasilkan mikrospora(spora jantan)
Strobilus betina tersusun dari banyak megasprofil(daun
menghasil megaspora) tiap megasporifil mengandung 2
bakal biji tiap bakal biji mengandung
megasporangium(kotak spora) seldalam megasporangium
akan mengalami pembelahan meiosis dan menghasilkan
megaspora(spora betina). Inti megaspora akan mengalami
mitosis membentuk sel telur

Penyerbukan gymnospermae terjadi jika serbuk sari


menempel pada lubang bakal biji.serbuk sari akan
tertangkap oleh cairan yang terdapat dilubang bakal
bijia.jika cairan menguap maka serbuk sari akan dapat
masuk ke bakal biji dan terjadilah pembuahan
Perkembangbiakan Tumbuhan Paku
tumbuhan pakis dan juga tumbuhan paku lain
tidak berkembang biak dengan menggunakan
bunga,tetapi menggunakan spora.tumbuhan paku
juga dapat menghasilkan sel kelamin dalam
perkembangbiakannya,paku dapat mengalami
perkembangbiakan secara vegetatif maupun
generatif.spora akan tersebar dan akan tumbuh
menjadi protalium jika lingkungan sesuai untuk
tumbuh.protalium akan berkembang dan
menghasilkan anteridium dan
arkegonium.anteridium akan menghasilkan
sperma berflagel(berekor) dan arkegonium
menghasilkan sel telur.zigot yg tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan paku yang
baru.perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan paku dilakukan dengan rhizoma
Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut
lumut merupakan tumbuhan yang hidup di
daerah yang lembab, tumbuhan lumut
dapat berkembang biak secara generatif
dengan menghasilkan sel kelamin dan
secara vegetatif dengan menggunakan
spora, zigot akan tumbuh dan menjadi
tumbuhan lumut yang dapat menghasilkan
spora.apabila spora dihasilkan jatuh pada
tempat yang sesuai untuk tumbuh dan
berkembang, maka akan tumbuh menjadi
protonema.selanjutnya protonema tumbuh
menjadi tumbuhan lumut yang dapat
menghasilkan sel kelamin.lumut juga dapat
mengalami perkembangbiakan vegetatif
melalui kuncup atau gemmae dan
melakukan fragmentasi
Perkembangbiakan pada Hewan
Perkembangbiakan pada hewan terbagi 2 jenis, yaitu
perkembangbiakan secara aseksual dan seksual.
1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan
Perkembangbiakan aseksual pada hewan adalah proses
perkembangbiakan tanpa melalui proses peleburan sel sperma
dan sel telur untuk bisa menghasilkan individu baru.
Perkembangbiakan aseksual pada hewan terbagi menjadi 3 jenis,
yaitu membentuk tunas, fragmentasi, dan partenogenesis.
a. Membentuk Tunas
Terdapat hewan yang mampu berkembang biak aseksual dengan
cara membentuk tunas untuk menghasilkan keturunan. Contoh
hewan yang melakukan perkembangbiakan dengan cara ini
antara lain hewan dari Filum Porifera dan Coelenterata. Contoh
hewan dari Filum Coelenterata adalah ubur-ubur dan Hydra sp.
Hewan dari Filum Coelenterata yang dapat membentuk tunas,
misalnya Hydra sp. dan ubur-ubur dari jenis Obelia sp. dan
Aurelia sp.
b. Fragmentasi
Planaria merupakan salah satu contoh hewan yang
melakukan fragmentasi. Perkembangbiakan dengan cara ini
terjadi melalui dua tahap. Tahap pertama adalah
fragmentasi, yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk
menjadi dua bagian atau lebih. Selanjutnya, terjadi tahap
regenerasi, yaitu setiap potongan tubuh induk tersebut
membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian
tersebut. Pada akhirnya, setiap potongan tubuh tersebut
akan membentuk individu baru dengan bagian tubuh yang
lengkap seperti induknya.
c. Partenogenesis
Partenogenesis secara alami dapat terjadi pada hewan
lebah, semut, tawon, kutu daun, dan kutu air. Pada lebah,
ovum yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi
lebah betina, sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh
menjadi lebah jantan.
2. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan
Perkembangbiakan seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan
jantan dan hewan betina. Melalui proses ini akan terjadi proses fertilisasi, yaitu
proses peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Proses fertilisasi ini akan
menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot akan berkembang menjadi embrio (calon
anak) dan pada tahap selanjutnya embrio akan berkembang menjadi individu
baru.
Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan antara inti sel telur dan inti sel
sperma terjadi di dalam tubuh induk betina. Contoh hewan yang melakukan
fertilisasi secara internal antara lain: sapi, ayam, kura-kura, dan buaya. Fertilisasi
eksternal terjadi apabila proses peleburan antara sel telur dan sel sperma terjadi
di luar tubuh induk betina. Fertilisasi dengan cara ini biasanya terjadi pada hewan
yang hidupnya di lingkungan perairan, misalnya ikan.
Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan yang
berkembang biak secara seksual dibagi menjadi 3 jenis, yaitu hewan vivipar,
ovipar, dan ovovivipar.
a. Hewan Vivipar
Kucing, gajah, badak, kerbau, anoa, babi, banteng, paus, dan kambing adalah
beberapa hewan yang tergolong hewan vivipar. Hewan vivipar disebut juga hewan
melahirkan. Hewan ini memiliki embrio yang berkembang di dalam rahim induk
betinanya dan akan dilahirkan pada saat umurnya sudah mencukupi. Embrio akan
memperoleh nutrisi dari induk melalui perantara plasenta.
b. Hewan Ovipar
Contoh hewan ovipar antara lain cicak, katak, ikan mujair, ayam, burung
elang, dan itik. Hewan ovipar disebut juga dengan hewan bertelur.
Hewan ini embrionya berkembang di dalam telur. Telur hewan ini akan
dikeluarkan dari dalam tubuh induk betina.
Hewan tertentu, misalnya penyu, ikan mujair, dan katak, menghasilkan
puluhan hingga ratusan telur setiap kali bertelur. Tidak semua telur yang
dihasilkan oleh ikan mujair dan katak yang telah mengalami pembuahan
dapat menetas menjadi individu baru. Tidak semua telur penyu yang
menetas dapat bertahan hidup sampai dewasa, karena adanya predator,
ombak, dan arus laut yang mengancam kehidupan penyu yang baru saja
menetas.
c. Hewan Ovovivipar
Hewan ovovivipar disebut juga hewan bertelur dan melahirkan. Embrio
hewan yang tergolong ovovivipar sebenarnya berkembang di dalam
telur, tetapi embrio tidak dikeluarkan dalam bentuk telur seperti pada
hewan ovipar. Telur tetap berada di dalam tubuh induk betina. Setelah
umur embrio cukup untuk dilahirkan, telur akan menetas di dalam
tubuh induk dan kemudian anaknya dilahirkan. Contoh hewan
ovovivipar antara lain kadal dan sebagian jenis ular.
Perkembangan Hidup Hewan
Setiap hewan memiliki tahap perkembangan hidup yang dimulai
dari perkembangan embrio, proses kelahiran, perkembangan
menuju kedewasaan, berkembang biak, dan mengalami kematian.
Pada beberapa jenis hewan, telur akan berkembang menjadi hewan
muda yang memiliki struktur dan fungsi organ mirip dengan hewan
dewasa (imago). Selama berkembang menuju kedewasaan, hewan
muda tidak mengalami banyak perubahan pada struktur dan fungsi
organ tubuh. Selama berkembang, hewan muda hanya mengalami
pertambahan ukuran sehingga menjadi lebih besar. Perkembangan
hewan tersebut disebut dengan perkembangan langsung.
Pada jenis hewan yang lain, hewan muda memiliki struktur dan
fungsi organ tubuh yang berbeda dengan hewan dewasa. Hewan
muda tersebut kemudian berkembang melalui tahap tertentu
sehingga memiliki struktur dan fungsi organ tubuh yang sama
dengan hewan dewasa. Perkembangan hewan yang demikian
disebut dengan metamorfosis.Metamorfosis dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis
sempurna.
Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan

A.Hidroponik merupakan cara penanaman tumbuhan dengan menggunakan


larutan nutrisi dan mineral dalam air dan tanoa menggunakan
tanah.Tanaman darat khususnya sayuran seperti
paprika,tomat,timun,terong,dan selada dapat ditanam secara langsung
dalam wadah yang berisi nutrisi atau dengan ditambah medium yang tak
larut dalam air,misalnya kerikil,arang,sekam,spons,serbuk kayu,dan lain
sebagainya.Ilmuwan menemukan bahwa tumbuhan menyerap nutrisi yang
penting dalam bentuk ion-ion yang terlarut dalam air.
B.Vertikultur merupakan metode budidaya tanaman dengan cara membuat
instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan
jumalh tanaman.Teknik budidaya ini merupakan konsep penghijauan yang
cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas
C.Kultur Jaringan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara
mengambil satu bagian dari tanaman,seperti sel atau sekelompok
sel,jaringan,atau organ.Bagian tanaman yang telah diambil selanjutnya
ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium yang mengandung nutrisi
dan zat pengatur tumbuh (hormon).Bagian tanaman akan dapat
memperbanyak diri dan berkembang menjadi tanaman yang memiliki organ
lengkap yaitu akar,batang,dan daun.
Teknologi Perkembangbiakan pada Hewan

Kawin suntik atau dikenal dengan istilah


inseminasi buatan (IB) adalah proses
memasukkan cairan sperma (semen) dari
sapi jantan yang unggul ke dalam saluran
perkembangbiakan sapi betina dengan
bantuan manusia. Inseminasi buatan ini
dilakukan dengan cara memasukkan sperma
(semen) yang telah dibekukan dengan
menggunakan alat seperti suntikan.

Anda mungkin juga menyukai