Anda di halaman 1dari 8

4 PILLAR

BHINNEKA TUNGGAL
IKA
Kelompok 9 – Daniel, Hizkya
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika.
Bhinneka (beragam), tunggal (satu), ika (itu), ditulis dalam kitab
Sutasoma karangan Mpu Tantular pada abad XVI zaman kerajaan
Majapahit, tujuannya menyatakan agama Budha dan Agama Syiwa
berbeda, tapi nilai kebenarannya sama.
Bhinneka Tunggal Ika dalam Konteks
Indonesia.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti “berbeda-beda tetapi tetap satu jua.”
Dengan keberagaman Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa dan bahasa
daerah, sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia memiliki bahasa persatuan.
Bhinneka Tunggal Ika dalam UUD NRI
Tahun 1945.
● Pasal 18 pembagian NKRI atas provinsi, kabupaten, dan kota.
● Pasal 18 A hubungan pusat dan daerah.
● Pasal 18 B menghormati hak kekhususan daerah.
● Pasal 26 menyatakan yang menjadi WNI ialah orang Indonesia
asli (Askriptif) dan WNA jadi WNI (Migran).
● Pasal 29 menjamin hak memeluk agama yang diyakini.
● Pasal 32 menjamin nilai-nilai budaya yang beraneka ragam.
● Pasal 36 A menyatakan lambang negara ialah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Menghayati Keanekaragaman Bangsa
Indonesia.
Keragaman budaya di Indonesia adalah suatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Namun keragaman tersebut merupakan kekayaan yang harus
dipersatukan tetapi tidak berarti diseragamkan.
Contoh sikap dalam kehidupan
sehari-hari
● Kehidupan masyarakat tercipta kerukunan seperti
halnya dalam sebuah keluarga
● Antara warga masyarakat terdapat kerjasama
● Musyawarah dalam menyelesaikan masalah
● Kesadaran sikap mengutamakan kepentingan bersama
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai