Anda di halaman 1dari 63

Media Pembelajaran

PPKN
untuk SMP/MTs Kelas VII

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


BAB 2

KEBERAGAMAN SUKU,
AGAMA,RAS DAN
ANTARGOLONGAN DALAM
BINGKAI BHINNEKA
TUNGGAL IKA

Sumber : eko1810, pixabay.com

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Indikator yang harus dicapai :
1.4.1 Bersyukur atas keberagaman yang
dimiliki bangsa Indonesia
1.4.2 Menghargai keberagaman norma,
suku, agama, ras dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
2.4.1 Memiliki keinginan kuat untuk
mempelajari keberagaman suku,
agama, ras dan antargolongan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
2.4.2 Memiliki sikap tidak membedakan
teman yang berbeda suku, agama
dan ras
3.4.1 Mendeskripsikan keberagaman
masyarakat Indonesia
3.4.2 Menganalisis faktor penyebab
keberagaman masyarakat Indonesia
3.4.3 Mendeskripsikan keberagaman suku
dalam masyarakat Indonesia
3.4.4 Mendeskripsikan keberagaman ras
dalam masyarakat Indonesia
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
3.4.5 Menganalisis keberadaan antar
golongan dalam masyarakat Indonesia
3.4.6 Mendeskripsikan makna Bhinneka Tunggal
Ika
3.4.7 Menunjukkan arti penting keberagaman
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.4.1 Menyusun laporan hasil telaah keberagaman
suku, agama,ras dan antar golongan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.4.2 Menyajikan laporan hasil telaah
keberagaman suku, agama ,ras dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• APA YANG KAMU KETAHUI TENTANG
BHINNEKA TUNGGAL IKA
• SEJAK KAPAN BANGSA INDONESIA
MENGENAL SEMBOYAN BHINNEKA TUNGGAL
IKA ?
• SETELAH MERDEKA, DIMANA KITA BISA
MENEMUKAN SEMBOYAN BHINNEKA
TUNGGAL IKA ?
• MENGAPA BURUNG GARUDA DIJADIKAN
LAMBANG NEGARA INDONESIA ?
• DALAM UUDN RI 1945, LAMBANG NEGARA
DIATUR DALAM PASAL BERAPA ?
• JELASKAN MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA !

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA
Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti
“berbeda-beda namun tetap satu”.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
digunakan untuk menggambarkan
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Sejarah tentang
semboyan
Bhinneka Tunggal
Ika tidak akan
terlepas dari
lambang negara
kita, yaitu Garuda
Pancasila.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Dalam Peraturan Pemerintah(PP)No.66
Tahun 1951 pasal 1 menjelaskan
mengenai 3 bagian yang terdapat dalam
lambang negara yaitu :
1. Burung Garuda yang menengok
dengan kepalanya lurus ke sebelah
kanannya.
2. Perisai berupa jantung yang digantung
dengan rantai pada leher Garuda
3. Semboyan ditulis di atas pita yang
dicengkeram oleh Garuda

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Ditegaskan pula dalam UU No. 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan. Pasal 46 UU No. 24 Tahun 2009
menyebutkan Lambang Negara Kesatuan Republik
Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya
menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung
yang digantung dengan rantai pada leher burung Garuda
dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita
yang dicengkeram oleh Garuda.

• Pada pasal 47 menyebutkan Garuda dengan perisai


memiliki paruh, sayap,ekor dan cakar yang mewujudkan
lambang tenaga pembangunan. Garuda memiliki sayap
yang masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal
ekor berbulu 19 dan leher berbulu 45 == melambangkan
hari kemerdekaan Indonesia.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Penjelasan pasal 46 UU No. 24 Tahun 2009
menyatakan yang dimaksud dengan “ Garuda
Pancasila” adalah lambang berupa burung
Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi
kuno yaitu burung yang menyerupai burung
elang rajawali. = menggambarkan bahwa
Indonesia adalah bangsa yang besar dan
negara yang kuat. Maksud perisai adalah
tameng yang telah dikenal lama dalam
kebudayaan dan peradaban asli Indonesia
sebagai bagian senjata yang melambangkan
perjuangan dan perlindungan diri untuk
mencapai tujuan.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA

Semboyan
Bhinneka Tunggal
Ika terdapat dalam
kitab Sutasoma
karangan Mpu
Tantular pada abad
XIV di masa
Kerajaan
Majapahit.
Sumber : Clker-Free-Vector-Images, pixabay.com

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Mpu Tantular menulis “Rwaneka dhatu
winuwus Buddha Wiswa, Bhinneki
rakwa ring ngapan kena parwanosen,
Mangka Jinatwa kalawan Siwatatwa
tunggal, Bhinneka tunggal ika tan hana
dharma mangrwa” (Bahwa agama
Buddha dan Siwa( Hindu) merupakan zat
yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran
Jina(Buddha) dan Siwa adalah tunggal.
Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak
ada dharma/ hukum yang mendua)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Nama Mpu Tantular sendiri terdiri dari tan(tidak)dan
tular(terpengaruh) dengan demikian Mpu Tantular
adalah seorang Mpu(cendekiawan, pemikir) yang
berpendirian teguh, tidak mudah terpengaruh oleh
siapapun.

• Ungkapan dalam bahasa Jawa Kuno secara harafiah


mengandung arti Bhinneka(beragam), tunggal(satu),
ika(itu) yaitu beragam satu itu.

• Doktrin yang bercorak teologis ini semula dimaksudkan


agar antara agama Buddha(Jina) dan agama
Hindu(Siwa) dapat hidup berdampingan dengan damai
dan harmonis, sebab hakikat kebenaran yang
terkandung dalam ajaran keduanya adalah tunggal(satu)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Secara resmi lambang negara tersebut dipakai dalam
Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yang
dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta pada tanggal 11 Februari
1950 berdasarkan rancangan yang dibuat oleh Sultan
Hamid II

• Ketika perumusan Konstitusi Indonesia, jasa Moh. Yamin


dicatat sebagai tokoh yang pertama kali
mengusulkan kepada Bung Karno agar Bhinneka
Tunggal Ika dijadikan semboyan negara. Konon disela-
sela Sidang BPUPKI I , Moh. Yamin menyebut-nyebut
ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu sendirian. Namun I
Gusti Bagus Sugriwa(temannya dari Buleleng) yang
duduk di sampingnya sontak menyambut sambungan
ungkapan itu dengan “tan han dharma mangrwa”.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Sambungan spontan ini disamping menyenangkan
Mr.Moh.Yamin sekaligus menunjukkan bahwa di Bali
ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu masih hidup dan
dipelajari orang.Meskipun Kitab Sutasoma ditulis oleh
seorang sastrawan Buddha, pengaruhnya cukup
besar di lingkungan masyakat intelektual Hindu Bali.

• Para pendiri bangsa Indonesia yang sebagian besar


beragama Islam tampaknya cukup toleran untuk
menerima warisan Mpu Tantular tersebut. Sikap
toleran ini merupakan watak dasar suku-suku bangsa
di Indonesia yang telah mengenal beragam agama,
berlapis-lapis kepercayaan dan tradisi, jauh sebelum
Islam datang ke nusantara.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Kata Bhinneka Tunggal Ika  dari kata
bhinna = berbeda-beda ; ika= itu ;
tunggal= satu ;ika = itu
• Berbeda-beda itu satu itu ; berbeda-beda
tetapi tetap satu .
•  diartikan di antara puspa ragam bangsa
Indonesia adalah satu kesatuan .

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. KEBERAGAMAN DALAM
MASYARAKAT INDONESIA

Sumber : commons.wikimedia.org

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.508 pulau.


Luas wilayahnya mencapai 5.193 juta km2 dengan jumlah penduduk
kurang lebih 228 juta jiwa.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. KEBERAGAMAN DALAM
MASYARAKAT INDONESIA

LETAK STRATEGIS
INDONESIA

FAKTOR
KEADAAN GEOGRAFIS
PENYEBAB
KEBERAGAMAN
MASYARAKAT PERBEDAAN KONDISI
INDONESIA IKLIM

SIKAP TERBUKA
MASYARAKAT INDONESIA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Letak strategis Indonesia
Indonesia terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Australia
dan di antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samodera Pasifik .
Selain itu Indonesia juga dilalui garis Kathulistiwa sehingga pergantian siang
dan malam berjalan sesuai dengan siklus yang seimbang  letak ini sangat
menguntungkan karena Indonesia dilalui jalur perdagangan internasional.
Selain membawa barang dagangan , mereka juga menyebarkan kebudayaan
kepada bangsa Indonesia bahkan ada yang melakukan amalgamasi
( perkawinan campuran ) dengan pribumi.
Bangsa asing yang datang ke Indonesia memberikan pengaruh pada
keberagaman :
Ras , agama, sistem sosial, dan budaya.
Bangsa yang memberikan pengaruh terhadap keberagaman masyarakat
Indonesia antara lain India ( Gujarat ), Arab, Tionghoa , Jepang , dan Eropa
( Portugis, Ingrris , dan Belanda )

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Keadaan geografis
Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki ribuan pulau dari Sabang
sampai Merauke. Kondisi geografis yang terpisah-pisah ini
mengakibatkan masyarakat tumbuh menjadi satu kesatuan yang
mengembangkan budaya sendiri yang jauh berbeda dengan budaya
induknya. Pengembangan kebudayaan ini sesuai dengan tingkat kemajuan
masyarakat dan sumber daya alam yang mereka miliki.
Hal ini mengakibatkan terjadinya keberagaman dalam suku bangsa,
bahasa, budaya lokal, pembagian peran dalam masyarakat/sistem sosial
serta agama dan kepercayaan .

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Perbedaan kondisi alam
Kondisi iklim yang berbeda-beda mengakibatkan
keberagaman kondisi alam tiap daerah . Hal ini akan berpengaruh
terhadap pola-pola perilaku dan mata pencarian masyarakat yang
berbeda . Contoh masyarakat yang tinggal di daerah dengan
curah hujan yang tinggi akan bekerja sebagai petani dengan
membuka lahan pertanian sawah .

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Sikap terbuka masyarakat
– Keragaman masyarakat Indonesia juga dipengaruhi oleh sikap
masyarakat yang terbuka terhadap unsur-unsur budaya asing yang
dating. Unsur budaya dari luar yang diterima oleh masyarakat pelan-
pelan melebur menjadi budaya baru tanpa menghilangkan budaya asli
( akulturasi ) atau bahkan membentuk kebudyaan baru yang berbeda
dengan kebudyaan asli ( asimilasi ).
– Sikap terbuka kita ketahui dari awal kedatangan pedagang Gujarat,
India, dan Arab ke Indonesia dan disusul oleh bangsa Eropa yang
menjajah bangsa Indonesia. Hal ini tentunya membawa pengaruh
keberagaman kebudayaan Indonesia .

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


KEBERAGAMAN SUKU DALAM
MASYARAKAT INDONESIA

 Menurut Hildred Geertz, lebih dari


300 suku bangsa mendiami wilayah
Indonesia.
 Menurut C. Van Vollenhouven,
Indonesia memiliki sekitar 316
suku bangsa.
 Menurut M. A. Jaspan, Indonesia
terdiri atas 366 suku bangsa.
 Lihat BUKU PAKET PPKn hal. 90-91

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


 SUKU-SUKU BANGSA TERSEBUT ANTARA LAIN :
• Aceh ; Aceh Gayo, Kluet, Simeulue , Singkil, Tamiang, Aneuk Jamek, Gumbak Cadet, Alas
•  Kepulauan Bangka Belitung ; Bangka , Melayu
• Sumatera Utara : Batak , Pak-Pak, Mandailing, Karo, Maya-maya, Melayu, Nias, Simalungun, Toba,
Angkola Mandailing
• Sumatera Barat : Caniago, Duci, Jambak, Melayu, Mentawai , Minangkabau, Panyali, Sikumbang .
• Riau : Akit , Bonai , Hutan Sakai, Melayu, Siak , Talang Mamak .
• Kepulauan Riau : Bonai , Melayu .
• Sumatera Selatan : Kikim Komering, Kisan , Kubu, Pasemah, Palembang, Pegagan .
• Bengkulu : Kaur, Melayu, Pekal, Rejang , Serawai
• Jambi : Bajau, Batin, Kerinci, Kubu, Melayu, Anak Dalam.
• Lampung : Abung, Krui Abung, Melayu, Pasemah, Pubian, Rawas, Semendo, Seputuh,Sungkai,
Tulang Bawang.
• DKI Jakarta : Betawi
• DI Yogyakarta : Jawa
• Jawa Barat : Betawi, Jawa, Sunda
• Banten : Badui , Sunda
• Jawa Tengah : Jawa, Kangean , Samin
• Jawa Timur : Jawa , Madura , Osing , Tengger.
• Bali : Bali Aga , Bali Majapahit

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Nusa Tenggara Barat : Bima , Dompu , Sasak
• Nusa Tenggara Timur : Alor, Bajawa, Bima, Dawan, Ende, Flores , Helong, Atoni, Kedang,
Kema, Krowe , Lamahollot, Manggarai , Rote, Sikka, Sumba
• Kalimantan Barat : Ngaju , Skadau
• Kalimantan Tengah : Katingan , Lawangan, Maanyan, Ot Danum, Aoheng
• Kalimantan Selatan : Balanagan , Banjar , Dayak , Laut , Ngaju .
• Kalimantan Utara : Banjar , Bulungan , Dayak , Tidung
• Kalimantan Timur : Bugis, Kayan , Kutai , Muruti, Ngaju, Ot Danum, Punan
• Gorontalo :Atinggola , Gorontalo
• Sulawesi Utara : Gorontalo, Minahasa, Mongondow, Ternate, Tidore
• Sulawesi Tengah : Balantak, Bucil, Kalawi, Pamano, Tomini
• Sulawesi Selatan : Bugis, Makasar , Mandar, Toraja, Ammatowa
• Sulawesi Barat : Bugis, Mandar, Sa’dan, Toraja
• Sulawesi Tenggara : Bugis, Bungku, Buton, Butong, Aseranawu, Mekongga, Muna,
Tolaki, Wolio.
• Maluku : Ambon, Banda , Buru , Alune , Arnahai, Ambelau , Aru
• Maluku Utara : Bacan, Ternate
• Papua : Asmat, Amungme, Dani, Nimboran, Tobati, Arandai , Arguni
• Papua Barat : Arfak, Asmat , Dani , May Brat, Sentan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


KEBERAGAMAN BUDAYA
Di dalam kebudayaan ini terdapat
unsur-unsur universal, seperti sistem
mata pencarian, sistem teknologi,
bahasa, kesenian, sistem
pengetahuan, dan religi.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Keberagaman budaya meliputi :
1. Sistem mata pencarian
karena wilayah Indonesia yang terpisah-pisah dan memiliki ribuan pulau, mata pencarian
masyarakatnya pun berbeda pula.
Contoh :
, ¬ di P. Sumatera , masyarakat banyak menggantungkan hidupnya dari hasil
perkebunan seperti kakao, karet , dan kelapa sawit.
¬ di dataran rendah seperti pulau Jawa dan Bali , masyarakatnya banyak bermata
pencarian sebagai petani, dengan hasil pertanian seperti padi , kacang , jagubg , dan tanaman
palawija
¬ untuk daerah Nusa Tenggara selain kegiatan pertanian, masyarakat juga banyak
berprofesi sebagai peternak. Hal ini didukung oleh iklim dan jenis tanaman yang kondusif untuk
kegiatan peternakan.. Hewan ternak yang dikembangkan antara lain sapi, kerbau , huda, babi dan
kambing .
¬ di daerah Kalimantan yangbanyak memiliki tanah gambut, masyarakat banyak
menggantungkan hidupnya pada hasil hutan, pertambangan , dan perkebunan. Sama halnya dengan
masyarakat di Sulawesi , mata paencarian pendudukanya dari kegiatan pertanian ,perkebunan dan
pertambangan
¬ setiap pulau di Indonesia memiliki daerah pesisir dan dataran tinggi. Masyarakat di
daerah pesisir bermata pencarian sebagai nelayan dengan mencari ikan, cumi-cumi, udang, mutiara dan
rumput laut. Di dataran tinggi, masyarakat menghasilkan hasil pertanian berupa sayuran dan
buah-buahan. Banyak juga masyarakat yang berkecimpung dalam industry baik sebagai pelaku
industry atau pekerja.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


– 2. Sistem kemasyarakatan
• Sistem kekerabatan
Kekerabatan adalah unit-unit social yangterdiri dari beberapa keluarga yang
mempunyai hubungan darah atau perkawinan. Anggota kekerabatan antara lain ayah ,
ibu, anak-anak menantu, cucu, kakak, paman, bibi,kakek nenek dan seterusnya .
• Contoh-contoh kekerabatan :
¬ sistem kekerabatan berdasarkan sistem matrilineal yaitu sistem kekerabatan yang

berdasarkan garis keturunan ibu ( perempuan ) mis : di Minangkabau , Semendo .


¬ sistem kekerabatan berdasarkan sistem patrilineal yaitu sistem kekerabatan yang
berdasarkan garis keturunan ayah ( laki-laki ) mis : di Bali, Batak , Dani
_ sistem kekerabatan berdasarkan sistem parental ( laki-laki dan perempuan ) mis :
Jawa ,
• Organisasi sosial
– Adalah perkumpulan orang yang dibentuk oleh masyarakat , baik yang
berbadan hukum maupun tidak. Fungsinya sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan.
– Organisasi social di dalam masyarakat berdasarkan bidang kegiatannya yang
dapat dikelompokkan atas bidang pendidikan , kesehatan, kesejahteraan ,
social dan keadilan. Contoh : panti asuhan , rumah sakit dan sekolah

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


3. Sistem teknologi
adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Menurut Brown , teknologi adalah penerapan pengetahuan oleh manusia untuk mengerjakan
suatu tugas yang dikehendaki. Atau teknologi adalah penerapan praktis pengetahuan guna
mengerjakan suatu yang diinginkan .
Sistem teknologi digunakan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhannya dan
mempermudah manusia melakukan beberapa kegiatan . Teknologi ini berkaitan dengan
teknik memproduksi, memakai, dan memelihara segala peralatan. Tiap suku bangsa
teknologi memiliki sistem teknologi dan peralatan hidup yang berbeda-beda. Sistem
tekonologi yang digunakan manusia antara lain alat-alat produksi, wadah, tempat tinggal
atau perumahan ,senjata, pakaian dan perhiasan, makanan dan alat transportasi. Contoh :
system teknologi pada suku Asmat. Mereka mengenal jaring dan anyaman daun sagu untuk
menjaring ikan di sungai . Mereka membuat perahu lesung yang digunakan untuk alat
transportasi.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


4. Bahasa
Melalui bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain . Bagi bangsa Indonesia ,
bahasa memiliki kebanggaan tersendiri karena dengan adanya suku bangsa yang beragam ,
beragam pula bahasa lokalnya. Diperkirakan , Indonesia memiliki 706 bahasa daerah. Bahasa
daerah ini dijadikan sebagai bahasa ibu yang digunakan oleh masing-masing daerah. Meskipun
demikian, Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda suku atau daerah.

Berbagai bahasa daerah di Indonesia :


1. Aceh : Gayo. Simeulue, Singkil , Tamiang , Aceh, Melayu , Devayan
2. Kep. Bangka Belitung : Melayu Bangka , Melayu Belitung
3. Sumatera Utara : Batak Mandailing, Karo, Maya-Maya , Melayu, Nias , Simalungun , Toba.
4. Sumatera Barat : Melayu , Mentawai , Minangkabau , Sikumbang .
5. Riau : Sakai , Melayu , Siak , Talang Mamak , Batak , Minang .
6. Kep. Riau : Riau
7. Sumatera Selatan : Komering , Minang , Panukal , Pasemah, Palembang , Panesak , Musi ,
Rawas , Semendo , Bengkulu
8. Bengkulu : Enggano , Kaut, Melayu , Muko-Muko , Pekal , Rejang , Serawai , Basemah
9. Jambi : Kerinci , Melayu , Jambi , Pedah , Jambi Seberang , Jambi Kota, Minang .
10. Lampung : Abung , Sungkai , Lampung , Bali

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


11. DKI Jakarta : Betawi
12. DI Yogyakarta : Jawa
13. Jawa Barat : Sunda
14. Banten : Betawi , Sunda
15. Jawa Tenagah : Jawa , Karimun.
16. Jawa Timur : Jawa , Madura , Osing
17. Bali : Bali Aga , Bali Majapahit,Sasak
18. Nusa Tenggara Barat ; Bali , Donggo , Mbojo , Samawa , Sasak
19. Nusa Tenggara Timur : Alor , Bajawa , Bima , Dawan , Ende , Flores , Helong , Krowe , Muhang , Lamahollot, Lio ,
Manggarai , Nage , Rote, Sabu , Sikka, Lemma, Mbojo , Maung.
20. Kalimantan Barat : Kayau , Manyuke , Mbaluh , Melayu , Ngaju , Punau , Skadau , Ulu Aer.
21. Kalimantan Tengah : Lawangan , Maanyan , Melayu , Banjar , Bakumpai
22. Kalimantan Selatan : Balangan , Banjar , Dusun Deyah, Ngaju , Maanyen, Bakumpai.
23. Kalimantan Utara : Bulungan , Tidung .
24. Kalimantan Timur : Kutai , Ngaju , Banjar , Bukumpai .
25. Gorontalo : Atinggola , Gorontalo , Suwawa .
26. Sulawesi Utara : Gorontalo , Halmahera , Loda , Mongondow , Talaud , Manado
27. Sulawesi Tengah : Balantak , Banggai , Kaili , Lore , Mori , Pamona , Suluan .
28. Sulawesi Selatan : Bugis , Makassar , Mandar , Toraja , Luwu .
29. Sulawesi Barat : Bugis , Mamasa , Mandar , Toraja , Makassar
30. Sulawesi Tenggara : Muna , Tolaki Mekongga, Wolio , Cia-Cia, Moronene .
31. Maluku : Melayu Ambon , Buru, Kei .
32. Maluku Utara : Bacan , Morotai , Ternate , Melayu Ternate
33. Papua : Asmat , Amungme , Tobati.
34. Papua Barat : Arfak , Dani , Maybrat .

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


5. Kesenian
Menurut Koentjaraningrat, seni adalah keterampilan dan keahlian manusia untuk menciptakan dan
mengekspresikan hal-hal yang indah dan bernilai . Melalui kesenian tercermin nilai-nilai
kebudayaan dan perhatian rakyat. Jika dilihat dari ekspresi harat manusia akan keindahan, ada dua
lapangan besar kesenian , yaitu :
¬ seni rupa yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan mata. terdiri dari seni patung , relief,
rias, serta seni lukis dan gambar
¬ seni suara yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan telinga . Contoh seni vocal , instrumental
dan sastra
Selain itu terdapat seni yang mencakup keduanya yaitu seni tari dan drama . Contohnya wayang
orang.
Tiap suku bangsa di Indonesia memiliki kesenian yang beragam .

Berikut contoh seni tari yang dimiliki oleh suku-suku di Indonesia :


1. Aceh : tari pukat , saman, seudati, sunan gayo
2. Kep. Bangka Belitung : tari campak , tanggai , zapin
3. Sumatera Utara ; tari serampang duabelas , tor-tor .
4. Sumatera Barat : tari paying, piring
5. Riau : tari joget lambak , tanduk

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


6. Kep. Riau : tari tamdak , dangong , jogging , melemang.
7. Sumatera Selatan : tari gending, gending sriwijaya , kipas , madik , mejang besuko , tanggal ,
puteri bekhusek.
8. Bengkulu : tari andun , bidadari , menimang anak .
9. Jambi : tari mahligai kaco , sekapur sirih, selampit delapan , tuah , rentak besapih
10. Lampung : tari bendana , jangget, melinting, sembah.
11. DKI Jakarta : tari ondel-ondel , topeng , yapong
12. DI Yogyakarta : tari golek ayun-ayun , beksa srikandi, suradewati, arjuna wiwaha
13. Jawa Barat : tari jaipong , merak
14. Banten : tari cokek, tari dog-dog
15. Jawa Tengah : tari bambangan cakil, bondan , gambyong, serimpi sangupati
16. Jawa Timur : tari remo ,reog ponorogo, gambyong, serimpi, bondan kelana
17. Bali ; tari barong , kecak , legong , pendet
18. Nusa Tenggara Barat : tari batu nganga, mpaa lengo
19. Nusa Tenggara Timur : tari gareng lameng
20. Kalimantan Barat : tari monong , tanduk sambas, zapin
21. Kalimantan Tengah : tari giring-giring, tambun dan bungai
22. Kalimantan Selatan : tari baksa kembang, radap rahayu, tirik

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


23. Kalimantan Utara : tari jepen , kancet ledo
24. Kalimantan Timur : tari gantar , gong , kancet papatai
25. Gorontalo : tari dana-dana , saronde
26. Sulawesi Utara : tari cakalele , maengket
27. Sulawesi Tengah : tari kalanda , mamosa
28. Sulawesi Selatan : tari mabissu, bosara, galaganjur, gendrang bulo, pakarena , pepe-pepeka ri
makka
29. Sulawesi Barat : Tari patuddu
30. SulawesiTenggara : tari balumpa , dinggu, galangi, kabanti, lumense
31. Maluku : tari lenso , katreji
32. Maluku Utara : tari coka iba, nabar iaa, ronggeng jala, cakalele
33. Papua : tari musyoh, selamat dating
34. Papua Barat : tari perang, suanggi

Tidak hanya tarian, keragaman kesenian juga terwujud dalam lagu-lagu daerah.lagu-lagu daerah
ini menjadi kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia .

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Berikut ini berbagai lagu daerah di Indonesia :
1. Aceh : Bungong Jeumpa , Lembah Alas
2. Kep. Bangka Belitung : Antu Berayun, Pulau Semujur
3. Sumatera Utara : Anju Ahu , Butet , Dagoi Inang Sange, Rambada, Sengko-Sengko, Sinanggar
Tulo
4. Sumatera Barat : Ayam Den Lapeh, Kampung Jauh di Mato , Kumbanglah Bungo
5. Riau : Lancang Kuning , Soleram
6. Kep. Riau : Dendang Nelayan , Pancang Kelong
7. Sumatera Selatan : Dek Sangke
8. Bengkulu : Jibeak Awieo
9. Jambi : Pinang Muda , Selendang Mayang
10. Lampung : Lipang-Lipang Dang , Kulintang Lampung
11. DKI Jakarta : Jali-Jali , Kicir-Kicir, Surilang
12. DI Yogyakarta : Cublak-cublak Suweng , Suwe Ora Jamu
13. Jawa Barat : Bubuy Bulan , Manuk Dadali , Tokecang
14. Banten : Dayung Sampan
15. Jawa Tengah : Gambang Suling , Gundul-Gundul Pacul, ilir-Ilir
16. Jawa Timur : Karapan Sapi , Tanduk Majeng , Rek Ayo Rek

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


17. Bali : Dewa Ayu, Janger, Juru Pencar
18. Nusa Tenggara Barat : Primura Rame-Rame , Tutu Koda , Orlen- Orlen
19. Nusa Tenggara Timur : Anak Kandang Saya, Potong Bebek Angsa
20. Kalimantan Barat : Cik-Cik Periuk
21. Kalimantan Tengah : Kalayar
22. Kalimantan Selatan : Ampar-Ampar Pisang
23. Kalimantan Utara : Bebilin, Pinang Sendawar , Tuyang
24. Kalimantan Timur : Burung Enggang
25. Gorontalo : Bunde Biluhuta , Moholungo , Tahuli Li Mama
26. Sulawesi Utara : Esa Mokan , O Ina Nikeke , Sipatokaan
27. Sulawesi Tengah : Tondok Kaddadingku , Tope Gugu
28. Sulawesi Selatan : Indo Lugo , Ma Rencong-Rencong, Tondok Kaddadingku , Pakarena
29. Sulawesi Barat : Tenggang-Tenggang Lopi
30 Sulawesi Tenggara : Pela Tawa-Tawa
31. Maluku : Ayo Mama, Goro-Gorone , Huhate, Kole-Kole , Mande-Mande, Ole Sioh , O Ulate,
Rasa Sayange
32. Maluku Utara : Borero , Dana-Dana, Togal
33. Papua : Apuse
34. Papua Barat : Yamko Rambe Yamko

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Selain itu masih ada bentuk-bentuk rumah adat , pakaian daerah dan senjata tradisional .

6. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan tidak dapat dilepaskan dari dalam diri manusia . Hal ini karena manusia adalah
makhluk sempurna yang memiliki akal busi/ pikiran. Mereka selalu menginginkan kehidupan yang lebih
baik. Oleh karena itu , dengan adanya pengetahuan mereka dapat melakukan perubahan. Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, keadaan, sifat , dan harapan-harapan.
Pengetahuan tiap suku bangsa biasanya diperoleh secara turun temurun ataupun dari proses belajar dari
orang lain.
Tiap suku bangsa biasanya memiliki pengetahuan tentang :

 Alam sekitar
 Flora dan fauna di sekitar tempat tinggal
 Tubuh manusia
 Sifat dan tingkah laku manusia
 Ruang dan waktu
 Benda-benda, zat-zat, dan bahan mentah
 Contoh : suku banjar di Kalimantan Selatan memiliki pengetahuan tentang flora yang digunakan
untuk sayuran, tumbuhan untuk obat-obatan dan tanaman untuk upacara keagamaan. Mereka juga
memiliki pengetahuan tentang pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun temurun maupun
belajar.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


7. Religi
Manusia dalam lingkungannya kadang merasa kemampuannya
sangat terbatas. Oleh karena itu, muncullah keyakinan akan adanya
penguasa tertinggi di jagad raya. Manusia meyakini bahwa yang
mengendalikan manusia adalah penguasa tertinggi tersebut . Keyakinan ini
dirumuskan dalam serangkaian tata cara dan perilaku yang berhubungan
dengan penguasa tertinggi . Selain itu, manusia juga mengembangkan
sistem nilai dan norma yang berhubungan dengan dosa dan tabu.
Keyakinan , tata cara, perilaku, nilai dan norma disebut system kepercayaan
.
Sistem kepercayaan yang ada dalam berbagai suku bangsa
dipengaruhi oleh kehadiran agama-agama besar yaitu Islam , Kristen ,
Katolik , Hindu , Budha , dan Kong Hu Cu . Meskipun begitu pada
beberapa suku masih berkembang kepercayaan animism dan dinamisme.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


KEBERAGAMAN BENTUK-BENTUK RUMAH ADAT DAERAH

Gambar 1 : Rumah Adat Badui Banten Gambar 2 : Rumah Adat Betang


Kalimantan Tengah

Gambar 3 : Rumah Adat Pewaris Sulawesi Gambar 4 : Rumah Selaso Jatuh Kembar Riau
Utara

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Gambar 5 : Rumah adat Jawa Timur Gambar 6 : Rumah Bale adat Bali

Gambar 7 : Rumah Adat Gadang Sumatera Barat Gambar 8 : Rumah Bubungan Tinggi adat
Kalimantan Selatan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


KEBERAGAMAN RAS DALAM
MASYARAKAT INDONESIA

Sumber : id.wikipedia.org
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai ras
yang membuat mereka memiliki perbedaan bentuk fisik, seperti
warna kulit, postur tubuh, dan jenis rambut.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Ras adalah sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan ciri fisik bawaan.
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai ras yang membuat mereka memiliki perbedaan bentuk
fisik seperti warna kulit , postur tubuh dan jenis rambut . Keberagaman ini disebabkan oleh
banyaknya bangsa luar yang masuk ke Indonesia . Seperti kita ketahui bahwa Indonesia terletak di
jalur strategis pintu perdagangan dunia.. Bangsa luar yang masuk ke Indonesia selain melakukan
kegiatan perdagangan juga melakukan perkawinan campuran ( amalgamasi ) dengan penduduk lokal.
Selain karena faktor perkawinan campuran, keragaman ras juga dipengaruhi oleh factor geografis.
Contoh orang yang tinggal di daerah dingin pada umumnya memiliki bentuk tubuh yangbesar dan
memiliki hidung yang panjang , sedangkan di daerah tropis cenderung memiliki postur tubuh yang
kecil dan memiliki hidungyang lebar.
Beberapa ras yang ada di Indonesia antara lain :
1. Ras Malayan Mongoloid berada di Sumatera , Jawa , Kalimantan , Bali , Sulawesi dan NTB .
2. Ras Melanosoid yang terdapat di Maluku , NTT , dan Papua
3. Ras Asiatik Mongoloid seperti etnis Tionghoa , Jepang dan Korea yang tinggal menyebar di
seluruh Indonesia
4. Ras Kaukasoid yang terdiri dari keturunan orang India , Timur Tengah, Amerika , Eropan dan
Australia
Keberagaman ras di Indonesia semakin menambah khasanah budaya Indonesia, apalagi budaya luar
telah membaur dengan kebudayaan local membentuk kebudayaan baru . Hal ini semakin menambah
kehidupan masyarakat yang harmonis salingmengisi satu sama lain

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


•Negara Indonesia sangat terkenal dengan kekayaan alam dan kebudayaan yang beragam. Banyak kebudayaan
Indonesia yang mendapat perhatian negara lain/dunia. Bahkan ada yang mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai
budaya negara lain. Hal ini tidak membuat pemerintah tinggal diam . Berbagai upaya dilakukan untuk mendapat
pengakuan UNESCO terhadap budaya Indonesia. Beberapa contoh budaya Indonesia yang diakui UNESCO adalah :
a.Wayang kulit
Pada tanggal 7 November 2003 UNESCO mengukuhkan wayang kulit sebagai
warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia
b. Keris
Pada tanggal 25 November 2005 UNESCO mengukuhkan keris sebagai warisan
budaya dunia yang berasal dari Indonesia
c.Angklung
Pada tanggal 16 November 2010 UNESCO mengukuhkan angklung sebagai warisan
budaya dunia yang berasal dari Indonesia
d, Tari Saman
Pada tanggal 24 November 2011 UNESCO mengukuhkan tari saman sebagai warisan
budaya dunia yang berasal dari Indonesia
e.Batik
Pada tanggal 9 November 2015 UNESCO mengukuhkan keris sebagai warisan
budaya dunia yang berasal dari Indonesia

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. PENTINGNYA MEMAHAMI
KEBERAGAMAN DI INDONESIA

a. Keanekaragaman
masyarakat Indonesia
yang memiliki suku
bangsa, ras, agama, dan
budaya yang berbeda ini
hendaknya jangan
dijadikan sebagai
pembeda, tetapi sebagai
kekayaan.

Sumber : id.wikipedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Sumber : id.wikipedia.org

b. Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan


agar kebudayaan kita tetap lestari, tidak terkena arus
negatif yang datang dari luar.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


c. Melestarikan
kebudayaan nasional
harus didasari dengan
rasa kesadaran yang
tinggi tanpa adanya
paksaan dan harus
dilakukan oleh segenap
bangsa Indonesia
tanpa memandang
perbedaan.

Sumber : id.wikipedia.org

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


D. TOLERANSI TERHADAP KEBERAGAMAN NORMA,

SUKU, AGAMA, RAS, DAN ANTARGOLONGAN

TOLERANSI adalah sikap terbuka, menghormati, dan


menghargai perbedaan yang ada di antara sesama.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Sumber : en.wikipedia.org

Dengan adanya toleransi terhadap keberagaman norma, tatanan


masyarakat menjadi tertib dan damai.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Pasal 29 ayat (2) UUD
Negara Republik
Indonesia tahun 1945
mengatur tentang
kebebasan memeluk
agama dan
kepercayaan.
Sumber : Clker-Free-Vector-Images, pixabay.com

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Sumber : en.wikipedia.org

Tiap suku bangsa dan ras memiliki hak dan kewajiban yang
sama dalam memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik.
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA DAN
DAN KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN
Keberagaman
antargolongan harus
disikapi dengan
bijaksana karena jika
tidak dapat
Sumber : commons.wikimedia.org

menimbulkan
kesenjangan.

PENDIDIKAN
PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA DAN
DAN KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN
E. Arti penting persatuan dan kesatuan Indonesia
1. Makna persatuan dan kesatuan
Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang
paling ampuh bagi bangsa Indonesia baik dalam
rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi
kemerdekaan. Persatuan mengandung arti
“bersatunya macam-macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi
“ . Persatuan Indonesia berarti persatuan bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita
rasakan saat ini terjadi dalam proses yang dinamis
dan berlangsung lama karena persatuan dan kesatuan
bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-
unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri
yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama
sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain sifat
kekeluargaan, jiwa gotong royong dan musyawarah
yang merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia
yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan
kebudayaan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Masuknya kebudayaan dari luar terjadi mulai proses
akulturasi(percampuran kebudayaan) seperti
kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur
kebudayaan lain yang beraneka ragam.
• Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia
merupakan awal dibentuknya NKRI. Negara
Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri
negara adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat 1
UUD N RI 1945, menyatakan “Negara Indonesia
adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik”.
Sila ketiga Pancasila menegaskan kembali
bagaiman tekad bangsa Indonesia mewujudkan
persatuan .

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan
arti dan makna persatuan Indonesia
antara lain :
a. prinsip Bhinneka Tunggal Ika
mengharuskan kita mengakui
bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang terdiri dari
berbagai suku, bahasa, agama dan
adat kebiasaan yang majemuk .

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


b. prinsip nasionalisme Indonesia
c. prinsip kebebasan yang
bertanggung jawab
d. prinsip wawasan nusantara
e. prinsip persatuan pembangunan
untuk mewujudkan cita-cita
reformasi

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Arti penting persatuan dan kesatuan serta
Bhinneka Tunggal Ika
Dalam kehidupan , seorang manusia tidak
akan memiliki banyak arti jika ia sendiri.
Ketika bersama, setiap orang merupakan
bagian dari masyarakat harus bersatu
padu mendukung tetap berjalannya tata
nilai dan keharmonisan masyarakat.
Apabila semua aspek kehidupan manusia
ingin terbentuk secar harmonis, sebaiknya
didasari oleh nilai persatuan dan kesatuan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Dalam kehidupan bernegara, pengamalan
sikap persatuan dan kesatuan diwujudkan
dalam bentuk perilaku antara lain :
1. mempertahankan persatuan dan
kesatuan wilayah Indonesia
2. meningkatkan semangat Bhinneka
Tunggal Ika
3. mengembangkan semangat
kekeluargaan
4. menghindari penonjolan SARA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Lebih dari 84 tahun yang lalu para pemuda Indonesia telah
mengikrarkan bentuk perilaku yang mendukung persatuan dan
kesatuan. Ikrar kesepakatan para pemuda tersebut diwujudkan
dalam sumpah yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928
( bagaimana bunyi Ikrar/ Sumpah Pemuda )

• Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia seperti


dinyatakan dalam Sumpah Pemuda merupakan bentuk perilaku
mengamalkan tetap tegaknya persatuan dan kesatuan. Contoh
lainnya kita memiliki rasa bangga sebagai bangsa dan Negara
Indonesia.
• Bentuk dari rasa bangga terhadap bangsa dan negara antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki
makna sesuai dengan keberagaman
masyarakat Indonesia saat ini. Pada
awalnya( di kerajaan Majapahit ) Bhinneka
Tunggal Ika hanya menyatukan kehidupan di
tengah keberagaman agama dan wilayah.
Ternyata semboyan ini masih sangat sesuai
dengan keadaan Indonesia saat ini yang
memiliki keberagaman suku bangsa, agama,
ras, budaya dan gender. Bahkan juga beragam
cara berpikir, berpendapat, berorganisasi,
partai politik, aliran musik, cara berpakaian dan
sebagainya.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
• Keberagaman memungkinkan kreatifitas dan
inovasi berkembang, memperkaya keindahan
masyarakat, menarik wisatawan asing dan
domestic. Namun juga dapat menimbulkan
pertentangan dan ketidakharmonisan dalam
masyarakat. Oleh karena itu semboyan
Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti penting bagi
kehidupan di berbagai lingkungan baik
keluarga, sekolah, pergaulan, masyarakat,
bangsa dan negara. Ini merupakan bukti lain
kecerdasan dan keluhuran para pendiri Negara
dalam meletakan dasar-dasar bagi Negara kita .

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


• LAKUKAN PENGAMATAN BEBERAPA
PERISTIWA YANG TERJADI DI
BEBERAPA TEMPAT YANG
MENGANCAM PERSATUAN DAN
KESATUAN BANGSA !

1. Demonstrasi yang berakhir rusuh membuat mahasiswa menjadi


melawan Polisi/TNI
2. Adanya perusakan bangunan ibadah umat agama lain, sehingga
menyebabkan umat antar agama bertengkar
3. Adanya gangguan ketika umat yang beragama lain hendak
melakukan ibadah. Misalnya ketika mau merayakan Lebaran atau
Natal, terus terjadi kerusuhan.
4. Bermain petasan atau kembang api ketika sedang ada sholat
berjama’ah yang dilakukan umat beragama Islam.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai