Disusun Oleh:
Fatthur Ichza Septiawan
2112211027
3
Citra Hepatica Muslimah, Persepsi Bhinneka Tunggal Ika pada Mahasiswa PPKn Angkatan 2008/2009,dalam
jurnal,(Universitas Ahmad Dahlan:2013), hlm. 8.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjelaskan dengan tegas jika adanya keanekaragaman di
berbagai aspek kehidupan yang menjadikan Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang satu dan
utuh. Keanekaragaman ini seharusnya tidak menjadi ancaman, tetapi menjadi pemersatu
memperkuat jalinan kehidupan di antara masyarakat Indonesia.4
Fungsi Bhinneka Tunggal Ika Fungsi mendasar dari semboyan negara “Bhinneka Tunggal Ika”
ialah menjadi landasan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Fungsi mendasar inilah yang
membuat masyarakat bisa hidup saling menghormati dan menghargai keberagaman yang ada.
Bhinneka Tunggal Ika bukanlah sekadar semboyan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman
kehidupan dan sarana untuk mencapai cita-cita Bangsa Indonesia. Pedoman hidup artinya
dijadikan petunjuk untuk hidup harmonis dan nyaman. Sarana berarti dijadikan cara untuk
menggapai cita-cita Bangsa Indonesia untuk tetap hidup dalam persatuan.
4
Rizal Mustansyir, Bhinneka Tunggal Ika:Dalam Perspektif Filsafat Analitik, dalam jurnal, hlm. 10.
5
Rizal Habi Nugroho, Peranan Pancasila Dan Bhineka Tunggal Ika Dalam Menanggulangi Politik Identitas, dalam
jurnal.
Keberagaman dan Contoh Bhineka Tunggal Ika Dalam kehidupan sehari-hari ada berbagai
keragaman yang membuat masyarakat bisa bersatu dan kompak, ada berbagai macam
keberagaman, yaitu:
1. Keberagaman Suku
Dari ensiklopedia Indonesia, suku bangda adalah kelompok sosial dalam sistem sosial
atau kebudayaan yang memiliki garis keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya.
Kelompok suku ini mmeiliki kesamaan dalam sejarah, sejarah atau keturunan, bahasa,
sistem nilai, adat istiadat, serta tradisi. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa
merupakan sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat kesadaran
akan identitas.
Contoh suku di Indonesia garis keturunan ayah (paternalistik) adalah suku Jawa dan suku
Batak. Suku yang mengikuti garis maternalistik (ibu/perempuan) contohnya Suku
Minangkabau.
2. Keberagaman Agama Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan dasar dan
ideologi negara. Di Indonesia, agama berperan penting dalam kehidupan masyarakat.
Negara memberikan jaminan untuk beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-
masing. Jaminan beragama ada di pasal 29 ayat (2) UUD negara RI tahun 1945. Di
Indonesia ada 6 agama resmi yang diakui Pemerintah yaitu Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha, dan Konghucu.
3. Keberagaman Ras Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ras adalah
goolongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik, dan rumpun bangsa. Ras dikelompokan dari
bentuk badan, muka, hidung, dan warna kulit. Contoh ras di Indonesia adalah ras
Mongoloid, di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
Ras Melanesoid banyak tinggal daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Selain
itu di Indonesia ada keturunan ras Ras Asiatic Mongoloid seperti orang-orang Tionghoa,
Jepang, dan Korea.
4. Keberagaman Antargolongan Golongan merupakan kelompok dalam masyarakat yang
beragam. Dalam sosiologi dikenal istilah Stratifikasi Sosial. Istilah ini adalah
pengelompokan masyarakat dalam kelas-kelas sosial tertentu. Meski terjadi keberagaman
antar golongan, adanya semboyan negara dapat menorong kerukunan, persatuan dan
kesatuan bangsa. Keberagaman antargolongan bisa menumbuhkan kesadaran bagi setiap
warga negara. Contoh keberagaman golongan adalah bantuan perusahaan memberi
bantuan pada pengusaha kecil yang terdampak Covid-19. Kelompok mahasiswa
memberikan buku gratis dan ilmu pada anak yatim piatu.
5. Integrasi Nasional Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa. Dalam jurnal "Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Benteng Terhadap Risiko
Keberagaman Bangsa Indonesia" yang diterbitkan Institut Agama Islam Negeri Kudus,
identitas nasional sebagai wujud usaha mempersatukan keberagaman serta pencegahan
konflik. 6
Bentuk Identitas Nasional Dan Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
6
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika (Perguruan Tinggi:
Direktorat Jederal Pendidikan Tinggi, 2017)
Bentuk identitas nasional seperti:
- Ideologi negara adalah Pancasila.
- Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia.
- Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
- Semboyan negara adalah Bhinneka Tunggal Ika. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
- Hukum dasar negara (konstitusi) adalah UUD 1945.
- Bentuk negara dan pemerintahan adalah Republik.
- Beragam kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika memiliki empat prinsip penting, yakni:
1. Common denominator
Artinya semboyan negara ini dijadikan cara untuk mencari prinsip yang sama dalam setiap
keberagaman agama, budaya, ras dan bahasa.
2. Bersifat inklusif
Artinya Bhinneka Tunggal Ika menjadi pedoman untuk masyarakat agar bisa hidup
harmonis dan saling menjaga toleransi, sehingga persatuan dan kesatuan Indonesia semakin
kuat.
3. Bersifat universal dan menyeluruh
Artinya semboyan negara ini harus diterapkan di seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali
demi menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
4. Sifatnya kovergen
Artinya keberagaman suku, agama, ras dan bahasa seharusnya tidak untuk dibesar-besarkan,
melainkan harus dijadikan dasar untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang tertera dalam lambang negara
Indonesia, Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa yang harus
dijunjung tinggi kedudukannya. Bhinneka Tunggal Ika disebut sebagai ikrar pemersatu bangsa
yang menggetarkan jiwa. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia, yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agamadan
kepercayaan, ras maupun antargolongan. Semboyan Bhineka Tunggal Ika menunjukkan bukti
keanekaragaman Indonesia yang patut dijunjung tinggi, serta saling menghargai perbedaan
(Pursika, 2009).
Perbedaan bukan alasan untuk saling memecah belah ikatan persaudaraan. Meski sangat
beragam, bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Di sinilah arti
Bhinneka Tunggal Ika yang sesungguhnya. Bhinneka Tunggal Ika jika diterjemahkan memiliki
arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Ikrar sederhana yang penuh makna ini diambil dari
kitab Sutasoma karya Mpu Tantular. Bhineka Tunggal Ika diambil dari kitab atau
Kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit
sekitar abad ke-14 M. Melalui semboyan ini, Indonesia bisadipersatukan dan semua
keberagaman tersebut menjadi satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Hal ini menggambarkan persatuan dan kesatuan yang terjadi di wilayah Indonesia, dengan
keberagaman penduduk Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, bahasa daerah, ras,
agama, dan kepercayaan, tidak membuat Indonesia menjadi terpecah. Atas segala macam
perbedaan inilah kemudian Bhinneka Tunggal Ika dibentuk. sejarah terbentuknya Bhinneka
Tunggal Ika jelas penting sekali. Semboyan BhinnekaTunggal Ika dikenal untuk kali
pertama pada masa Majapahit era kepemimpinan Wisnuwardhana sekitar abad ke-14 M.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno, yang lebih dikenal
sebagai kitab Sutasoma. Kutipan ini berasal dari pupuh139, bait 5. Hartaka& Suadnyana (2020)
menulis baitnya sebagai berikut:
Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,
Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa
Artinya:
7
Nurhasanah, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas III Tema 8, (Kemendikbud:Edisi Revisi 2018)
KononBuddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal.
Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Hal tersebut memberi makna inspiratif bagi bangsa Indonesia. Indonesia ketika itu masih
memegang kuat kepercayaan Hindu dan Budha serta menggunakan bahasa Sanskerta dalam
penulisan. Perumusan semboyan ini didasari keberagaman di berbagai pulau dan wilayah
yang tersebar di Indonesia. Seluruh perbedaan budaya, suku, kepercayaan dan masih banyak
lagi, semuanya mengarah pada persatuan. Semangat toleransi dengan menjunjung tinggi
Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk sikap menghargai setiap perbedaan. Sebelumnya,
semboyan yang dijadikan semboyan resmi Negara Indonesia sangat panjang yaitu Bhinneka
Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.8
8
I.N. Pursika,Pendidikan dan Pengajaran Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, vol 42, hal 15.