Anda di halaman 1dari 17

FADLI FAUZAN HAKIM AFIFAH INDARSARI MUHAMAD MUBAROQ

Pokok Pembahasan
I. Arti dan Makna Bhinneka Tunggal Ika
II. Sejarah Singkat Bhinneka Tunggal Ika
III.Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
IV.Fakta-Fakta Menarik Bhinneka Tunggal Ika
V. Bhinneka Tunggal Ika dan Nasionalisme
VI.Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan
Sehari-hari
I. Arti dan Makna Bhinneka Tunggal Ika

Secara harfiah, kata


Bhinneka Tunggal Ika Secara etimologi, kata
berasal dari bahasa Jawa Bhinneka Tunggal Ika
Kuno. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa
memiliki arti berbeda-beda Kuno yang jika dipisah
tetap satu jua. Bhinneka Sehingga arti Bhinneka menjadi Bhinneka memiliki
Tunggal Ika menjadi Tunggal Ika adalah berbeda- makna ragam atau
semboyan bangsa beda tetap satu jua. beraneka, Tunggal adalah
Indonesia dan tertulis Maknanya, dengan jiwa dan satu, dan Ika adalah itu.
didalam lambang Garuda semangat bangsa Indonesia
Pancasila. mengakui realitas bangsa yang
majemuk (suku, bahasa, agama,
ras, golongan, dll) namun tetap
menjunjung tinggi persatuan.
I. Arti dan Makna Bhinneka Tunggal Ika

Konsep Bhinneka Tunggal Ika sendiri diambil dari kitab Sutasoma


karangan Mpu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit
di sekitar abad ke-14 M.

Jika pada mulanya Bhinneka Tunggal Ika dipakai untuk menyatakan semangat
toleransi keagamaan, antara agama Hindu dan Budha. Setelah dijadikan semboyan
bangsa Indonesia, konteks “Bhinneka” atau perbedaannya menjadi lebih luas,
tidak hanya berbeda agama saja, tetapi juga suku, bahasa,ras, golongan, budaya,
adat istiadat bahkan bisa ditarik kedalam perbedaan dalam lingkup yang lebih
kecil, seperti perbedaan pendapat, pikiran/ide, kesukaan, maupun hobi.

Bhinneka Tunggal Ika sebagai salah satu dari empat pilar


kebangsaan, selain pancasila. UUD 1945, NKRI merupakan sebuah
nilai yang harus ditanam dalam setiap warga negara Indonesia yang
dibahas pada buku Pancasila.
II. Sejarah Singkat Bhinneka Tunggal Ika

 Menurut jurnal dari Letkol Czi Dr. Syafril Hidayat, psc, M.Sc
tentang Bhinneka Tunggal Ika, dalam buku Bung Hatta Menjawab
(1979), Mohammad Hatta menuliskan bahwa usai merdeka,
semboyan ini dicantumkan dengan lambang yang dibuat oleh Sultan
Abdul Hamid (di Pontianak) dan diresmikan pemakaiannya oleh
Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950 sebagai semboyan
lambang negara.
 Melalui semboyan ini, Indonesia kemudian menjadi Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Bhinneka tunggal Ika sendiri diteliti
pertama kali oleh Prof. H. Kern (1888). Semboyan ini sendiri pada
mulanya tertera dalam lontar yang tersimpan di Perpustakaan Kota
Leiden (Purusadasanta atau Sutasoma).
 Semboyan ini kemudian diteliti kembali oleh Muhammad Yamin di
tahun-tahun berikutnya dan kemudian ia tuliskan didalam bukunya
6000 tahun Sang Merah Putih pada tahun 1954.
II. Sejarah Singkat Bhinneka Tunggal Ika

 Sejarah semboyan Bhinneka Tunggal menempuh Proses evolusi


dan kristalisasi mulai sebelum kemerdekaan, pergerakan
nasional 1928 sampai berdirinya negara Republik Indonesia pada
tahun 1945.
 Setelah dijadikan sebagai semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka
Tunggal Ika menjadi pernyataan bangsa Indonesia yang
mengakui realitas bangsa yang majemuk namun tetap
menjunjung tinggi persatuan.
III. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

 Common Denominator

 Tidak Sektarian dan Enklusif

 Tidak Formalistis

 Bersifat Konvergen

 Prinsip Pluralistik dan Multikultural

 Semangat Gotong-Royong
IV. Fakta-Fakta Menarik Bhinneka Tunggal Ika

Bersumber dari Lontar Bukan Ciptaan Bung


Sutasoma Karno

Istilah Bhinneka Tunggal Ika diambil Dalam buku karangan Mohammad Hatta
dari Lontar Sutasoma karya Mpu yang berjudul Bung Hatta Menjawab,
Tantular, seorang pujangga yang hidup dituliskan bahwa Bung Karno lah yang
pada abad ke-14 di Majapahit dan mengusulkan istilah “Bhinneka Tunggal
masih kerabat kerajaan pada masa Ika”, maksudnya bukan Bung Karno yang
pemerintahan Raja Rajasanegara. menciptakan, namun ialah yang
Istilah Bhinneka Tunggal Ika sendiri mengusulkan ditambahkannya frasa
diambil dari salah satu penggalan tersebut ke dalam pita yang di
kakimpoi alias Syair Sutasoma. cengkeram oleh Burung Garuda.
IV. Fakta-Fakta Menarik Bhinneka Tunggal Ika

Tersimpan di Bukan Hanya tentang


Perpustakaan Leiden Persatuan Suku

Dengan eratnya kaitan antara Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya


Nusantara dan Belanda. Transkip tentang perbedaan suku budaya yang
Sutasoma kemudian menjadi salah harus disatukan, tetapi juga
satu arsip yang tersimpan di perbedaan pemikiran. Menurut Sultan
Perpustakaan Leiden, dengan bait Hamid, Soekarno menggambarkan
yang mengandung istilah Bhinneka Bhinneka Tunggal Ika sebagai
Tunggal Ika tersebut berada pada persatuan pemikiran federalis dan
lembar ke 120 lontar Sutasoma. kesatuan di Republik Indonesia
Serikat (nama Indonesia pada saat
itu).
V. Bhinneka Tunggal Ika dan Nasionalisme

 Kesatuan Sejarah
Bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dari suatu proses sejarah,
yaitu sejak zaman prasejarah, zaman Sriwijaya, Majapahit kemudian
datang penjajah, tercetus Sumpah Pemuda 1928 dan akhirnya
memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

 Kesatuan Nasib
Bangsa Indonesia terbentuk karena kesamaan nasibnya yaitu merasakan
penderitaan penjajahan selama tiga setengah abad lamanya hingga
kemudian memperjuangkan kemerdekaan secara bersama dan akhirnya
mendapatkan kegembiraan dalam bentuk kemerdekaan.
V. Bhinneka Tunggal Ika dan Nasionalisme

 Kesatuan Wilayah
Bangsa Indonesia hidup di wilayah Indonesia, tersebar
masyarakatnya dari sabang sampai merauke. Kesatuan asas
kerohanian bangsa sendiri sebagai salah satu cita-cita, filsafat
dan pandangan hidup yang berakar pada pandangan hidup
Pancasila.

 Kesatuan Kebudayaan
Walau bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman kebudayaan
mulai dari rumah adat, pakaian adat, acara adat, bahasa dan
keanekaragaman lainnya, namun keseluruhannya merupakan satu
kebudayaan yaitu kebudayan nasional kesatuan republik
Indonesia.
VI. Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan Sehari-hari

 Perilaku Inklusif
Implementasi pertama adalah bahwa seseorang
diharuskan tidak melihat dirinya lebih diutamakan dari
kepentingan yang lain. Sama halnya dengan kelompok,
dimana kepentingan bersama lebih diutamakan daripada
kepentingan pribadi atau golongan.

 Mengakomodasi Sifat Pluralistik


Ditinjau dari pada keanekaragamannya, maka sudah
sepatutnya jika Indonesia menjadi bangsa dengan
tingkat pluralistik terbesar di dunia. Hal ini pulalah yang
menjadikan bangsa Indonesia disegani oleh bangsa lain.
Namun jika tidak dipergunakan secara bijak, besar
kemungkinan terjadinya disintegrasi dalam bangsa.
VI. Penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan Sehari-hari

 Tidak Menang Sendiri


Perbedaan pendapat sesungguhnya merupakan hal yang lumrah,
apalagi pada sistem demokrasi. Sistem tersebut kemudian menuntun
rakyat bebas mengungkapkan pendapat masing-masing. Jauhkan sifat
divergen dan terapkan sifat konvergen ke dalam hidup berbangsa dan
bernegara.

 Musyawarah untuk Mufakat


Seperti halnya dengan prinsip common denominator atau yang dikenal
dengan mencari inti kesamaan. Hal ini kemudian juga sebaiknya
diterapkan dalam melakukan musyawarah untuk mufakat. Dengan
adanya beragam gagasan yang semuanya kemudian dirangkum menjadi
satu kesepakatan. Dengan begitu kesepakatan disini bertujuan untuk
mencapai mufakat pada pribadi maupun mufakat.
Contoh perilaku yang mencerminkan
“Bhinneka Tunggal Ika”

Berlaku adil
terhadap
siapapun (di
sekolah, rumah,
masyarakat)

Menghindari
Tidak pertikaian/perke
diskriminasi lahian yang dapat
terhadap merugikan diri
siapapun sendiri dan orang
lain
Contoh perilaku yang mencerminkan
“Bhinneka Tunggal Ika”
Saling
menghormati Hidup rukun di
walaupun lingkungan
berbeda agama, keluarga, sekolah
suku, ras dan dan masyarakat
budaya

Tidak menghina
atau
merendahkan
orang lain
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai