Anda di halaman 1dari 7

Bhinneka Tunggal Ika

Disusun oleh :
1. Adinda Zareta / 03
2. Arya Pradipta / 07
3. Irhamna Raditya / 17
4. Ragil T.R / 27

SMAN 3 KOTA MOJOKERTO


2023/2024

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara multi etnik, multi ras , dan multi agama yang memiliki
wilyah luas dengan rakyatnya yang beranekaragam. Walaupun di Indonesia terdapat banyak
suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tentu saja harus tetap
menjadi satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Jika tidak, tentu saja bangsa ini akan
mudah diadu domba dan dijajah secara fisik dan pikiran oleh bangsa lain Maka dari itu,
semangat Bhineka Tunggal Ika yang membara dalam jiwa seluruh masyarakat Indonesia
sangat diperlukan untuk membangun rasa nasionalisme dan memantapkan integrasi bangsa
Indonesia dimana seluruh rakyat memiliki andil untuk memperat persatuan Indonesia dan
saling membahu untuk mewujudkan tujuan negara, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sebagai bangsa yang memegang teguh semboyan Bhinneka Tunggal Ika sudah
sepatutnya bisa mengamalkan semboyan tersebut dalam berbagai hal situasi yang
mengancam robohnya persatuan dan kesatuan bangsa. Kebajikan warga negara dalam bentuk
mengamalkan dan mengetahui kedudukan Bhinneka Tunggal Ika di kalangan masyarakat
dapat dicapai dengan pengetahuan dan kepedulian masyarakat itu sendiri. Kedudukan
Bhinneka Tunggal Ika sangat berperan penting dalam memperkokoh Persatuan dan Kesatuan
Negara Republik Indonesia di masa pandemi seperti ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Sejarah terbentuknya semboyan Bhinneka Tunggal Ika?


2. Fungsi Bhinneka Tunggal Ika?
3. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal?
4. Implementasi Bhinneka Tunggal Ika?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah dari Bhineka Tunggal Ika


2. Untuk mengetahui arti dari Bhineka Tunggal Ika
3. Untuk mengetahui fungsi dari Bhineka Tunggal Ika
4. Untuk mengetahui prinsip yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika
5. Untuk mengetahui implementasi dari Bhineka Tunggal Ika

1.4 Manfaat

Manfaat dibuat makalah tersebut karena ingin lebih banyak tahu tentang Sejarah
dari Bhineka Tunggal Ika

2
BAB 2
PEMBAHASAN

Sejarah semboyan Bhinneka Tunggal Ika dirumuskan oleh para pendiri bangsa
jauh sebelum Indonesia merdeka. Dilansir situs Pemerintah Kabupaten Badung,
sejarah Bhinneka Tunggal Ika mulai menjadi bahan diskusi terbatas antara
Muhammad Yamin, I Gusti Bagus Sugriwa, dan Bung Karno di sela-sela sidang
BPUPKI sekitar 2,5 bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Kusuma
R.M. A.Β, 2004).

Setelah beberapa tahun kemudian, semboyan Bhinneka Tunggal dimasukkan ke dalam


rancangan Lambang Negara Republik Indonesia dalam bentuk burung Garuda
Pancasila. Lambang negara Garuda Pancasila itu dirancang oleh Sultan Hamid II dari
Pontianak. Lambang negara Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
secara resmi digunakan pada tanggal 11 Februari 1950 dalam Sidang Kabinet
Republik Indonesia Serikat. Selanjutnya, lambang negara Garuda Pancasila beserta
semboyan Bhinneka Tunggal Ika diperkenalkan pada tanggal 17 Agustus 1950.

Fungsi dari Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri adalah mempertahankan kerukunan
social, menghormati perbedaan, membangun persatuan, menghargai keanekaragaman
budaya, memperkuat identitas nasional.

Toleransi dapat mencairkan perbedaan sehingga tidak ada lagi perpecahan atau konflik.
Karenanya keBhinnekaan harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme
yang berlandaskan kepada kekuatan spiritualitas. Perbedaan etnis, religi maupun ideologi.
Oleh karena itu, kita juga perlu mengetahui prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
Beberapa prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika adalah
1. Common Denominator
Terdapat 5 agama di Indonesia, namun sesuai dengan prinsip pertama Bhinneka Tunggal Ika
perbedaan dalam hal keagamaan haruslah dicari common denominatornya, atau dengan kata
lain menemukan persamaan dalam perbedaan sehingga semua rakyat Indonesia dapat hidup
rukun berdampingan.

2. Tidak Sektarian dan Enklusif


Tidak Sektarian dan Eksklusif maksudnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara setiap
rakyat Indonesia tidak dibenarkan untuk menganggap bahwa diri atau kelompoknya sebagai
yang paling benar dibanding orang atau kelompok lain.

Pandangan-pandangan sektarian dan eksklusif harus dihilangkan, karena ketika sifat sektarian
dan eksklusif sudah terbentuk, maka akan ada banyak konflik yang terjadi dikarenakan
kecemburuan, kecurigaan, sikap yang berlebih-lebihan serta kurang memperhitungkan
keberadaan kelompok atau pribadi lain.

3. Tidak Formalistis

3
Bhinneka Tunggal Ika sifatnya universal dan menyeluruh. Hal ini dilandasi oleh adanya rasa
cinta mencintai, rasa hormat menghormati, saling percaya mempercayai, dan saling rukun
antar sesama. Dengan cara tersebutlah keanekaragaman kemudian dapat disatukan dalam
bingkai ke-Indonesiaan.

4. Bersifat Konvergen
Bersifat Konvergen maksudnya segala keanekaragaman bukan untuk dibesar-besarkan, tetapi
harus dicari titik temu yang dapat membuat segala kepentingan bertemu di tengah. Hal ini
dapat dicapai jika terdapat sikap toleran, saling percaya, rukun, non sektarian, dan inklusif di
antara masyarakat.

5. Prinsip Pluralistik dan Multikultural


Bhinneka Tunggal Ika mengandung nilai antara lain: toleransi, inklusif, damai dan
kebersamaan, serta setara. Nilai-nilai tersebut tidak menghendaki sifat yang tertutup atau
eksklusif sehingga memungkinkan untuk mengakomodasi keanekaragaman budaya bangsa
dan menghadapi arus globalisasi.

6. Semangat Gotong-Royong
Semangat gotong-royong tidak melulu tentang bahu-membahu membersihkan lingkungan,
atau menjaga keamanan lingkungan sekitar rumahmu. Tapi juga pada semangat gotong-
royong dalam melawan hoax atau berita bohong yang kini tersebar dimana-mana atas nama
clickbait.

Berikut adalah implementasi di kehuidupan sehari-hari :

•Perilaku inklusif

Seseorang harus menganggap bahwa dirinya sedang berada di dalam suatu populasi yang
luas. Sehingga tidak melihat dirinya melebihi dari yang lain, begitu juga dengan
kelompok.Kepentingan bersama lebih diutamakan daripada sebuah keuntungan pribadi atau
kelompoknya. Kepentingan bersama bisa membuat segala komponen merasa puas dan
senang.

•Mengakomodasi sifat pluralistik

Ditinjau dari keanekaragaman yang ada di dalam negeri, Indonesia adalah bangsa dengan
tingkat pluralistik terbesar di dunia. Ini membuat bangsa Indonesia disegani oleh bangsa
lain.Tapi bila kondisi plural tidak dimanfaatkan dengan baik, maka sangat mungkin akan
terjadi disintegrasi di dalam bangsa.Jumlah agama, ras, suku bangsa, bahasa, adat dan budaya
yang ada di Indonesia sangat banyak dan beragam.Sikap saling toleran, saling menghormati,
saling mencintai, dan saling menyayangi menjadi hal mutlak yang dibutuhkan oleh segenap
rakyat Indonesia. Supaya tercipta masyarakat yang tenteram dan damai.

•Tidak mencari menang sendiri

4
Perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah terjadi pada zaman sekarang. Apalagi dengan
diberlakukannya sistem demokrasi yang menuntut segenap rakyat bebas mengungkapkan
pendapat masing-masing. Oleh sebab itu, untuk mencapai prinsip keBhinnekaan maka
seseorang harus saling menghormati antara satu pendapat dengan pendapat yang lain.
Perbedaan ini tidak untuk dibesar-besarkan tetapi untuk dicari suatu titik temu dengan
mementingkan suatu kepentingan bersama. Sifatnya konvergen harus benar-benar dinyatakan
dalam hidup berbangsa dan bernegara, jauhkan sifat divergen.

•Musyawarah untuk mufakat

Perbedaan pendapat antarkelompok dan pribadi haruslah dicari solusi bersama dengan
diberlakukannya musyawarah. Segala macam perbedaan direntangkan untuk mencapai satu
kepentingan. Prinsip common denominator atau mencari inti kesamaan harus diterapkan di
dalam musyawarah. Dalam musyawarah, segala macam gagasan yang akan timbul akan
diakomodasikan dalam kesepakatan. Sehingga kesepakatan itu yang mencapai mufakat antar
pribadi atau kelompok.

•Dilandasi rasa kasih sayang dan rela berkorban

Sesuai dengan pedoman sebaik-baik manusia yaitu yang bermanfaat bagi manusia lainnya,
rasa rela berkorban harus diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Rasa rela berkorban ini
akan terbentuk dengan dilandasi oleh rasa saling kasih mengasihi, dan sayang menyayangi.
Jauhi rasa benci karena akan menimbulkan konflik dalam kehidupan.

5
BAB 3
PENUTUP

Dengan penutup ini, marilah kita merangkum perjalanan yang telah diuraikan dalam
makalah ini. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai semboyan dan falsafah hidup Indonesia, menjadi
landasan kokoh bagi persatuan dalam keberagaman. Seiring berjalannya waktu, konsep ini
terus berkembang, menguatkan identitas nasional, dan menginspirasi untuk menerima
perbedaan sebagai kekayaan.

Tantangan dan dinamika zaman tidak bisa diabaikan, namun semangat Bhinneka Tunggal Ika
memandu kita untuk menjaga keharmonisan di tengah perbedaan. Melalui pemahaman
mendalam terhadap konsep ini, diharapkan kita dapat membangun masyarakat yang inklusif,
menghargai keberagaman, dan memperkokoh persatuan.

Sebagai penutup, mari kita bahu-membahu memelihara nilai-nilai luhur Bhinneka Tunggal
Ika, mewariskannya kepada generasi penerus, sehingga semangat kebersamaan dan
keberagaman terus menyala sebagai cahaya pencerahan di Indonesia.

Terima kasih kepada semua yang telah menyempatkan waktu untuk membaca makalah ini.
Semoga pesan Bhinneka Tunggal Ika senantiasa menginspirasi kita dalam membentuk masa
depan yang lebih baik dan damai.

Salam Bhinneka, Tunggal Ika!

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai