E
SIA
Angkatan XII
INDIKAS
I
Anestesi tunggal operasi area mediastinum hingga ekstremitas
inferior Suplemen General Anestesi, terutama pada pasien dengan
komorbid moderate hingga berat
Analgesia intraoperative, postoperative, peripartum, dan end of life
KONTRAINDIKASI
KONTRAINDIKASI
Ligament Supra- d a n In te rsp in osu s
Ligament Flavum
Nervus Spinalis
Nervus Spinalis – Sistemotonom
Vaskularisas
i
Ruang Epidural
Jarak Kulit-Rongga Epidural
Lumbal: 3,5-7,5 cm
Efek Fisiologi Blok
Epidural
Efek fisiologi blok epidural bervariasi dipengaruhi oleh
level insersi dan jumlah segmen spinal yang di blok
Epidural memiliki efek sedatif dan mengurangi kebutuhan dosis berbagai obat
anestesi seperti midazolam, propofol, thiopental, fentanyl, dan agen volatile.
Efek ini disebut sparing-effect
Sparing effect ini diduga karena penurunan input afferent oleh blok neuraxial,
bukan karena efek sistemik lokal anestesi atau pun efek langsung lokal anestesi
terhadap otak
Efek Kardiovaskular dan Hemodinamik
Hipovolemia
dapat
memperberat
pengaruhi
kardiovaskular
dan
hemodinamik
Mayoritas L A
diabsropsi
Ketika lokal anestesi dimasukanke
ruang epidural mengalami beberapa
proses: Sebagian besar masuk
ke jaringan lemak
Farmakologi Blok
Epidural
Semi-sintesis
Ketamin M idazola
opioid agonist-
antagonist e m
Faktor yang Mempengaruhi Blok
Epidural – Lokasi Injeksi
Onset paling cepat dan blok yang kuat berada pada lokasi
injeksi
Keuntungan kontinyu:
Stabilitasi sistem kardiovaskular yang lebih baik
Pada persalinan mengurangi kebutuhan alat yang
digunakan M enghindari terjadinya takipilaksis
Pengurangan kejadian dan derajat efek samping yang
berkaitan dengan bolus
Spreading ke arah kranial yang lebih
rendah Mengurangi potensi risiko
kontaminasi
Manual intermiten bolus : simpel dan tidak membutuhkan alat
tambahan (syringe pump)
TEKNIK
EPIDURA
L
E VA LUA S I PA S I E N
Informed concent risiko dan keuntungan pemasangan epidural
Anamnesis: komorbid, riwayat obat-obatan, riwayat sensitivitas atau
efek samping opioid atau LA
Pemeriksaan fisik: adanya skoliosis, riw. operasi tulang belakang, fokal
infeksi Pemeriksaan lab :
Pasien dengan potensi kehilangan darah yang banyak: Darah rutin
Pasien dengan curiga atau diketahui dengan gangguan koagulasi,
atau dengan riw terapi antitrombosis: status koagulasi dan platelet
P E R S I A PA N
Persiapan mencakup persedian alat resusitasi, intubasi dan anestesi umum
: Large-bore IV line
Pemantauan minimal seperti :tekanan darah non invasive, EKG, oksimeter
denyut.
Pemberian sedatif atau analgesia dapat digunakan untuk mengurangi rasa cemas
dan memerlukan suplementasi oksigen saat diberikan.
Sedasi yang berlebihan dihindari untuk :
Membuat pasien kooperatif saat pengaturan posisi
Mendeteksi adanya parasetesia selama
pemasangan U ntuk evaluasi test dose
P E R S I A PA N
K O M U N I K A S I D E N G A N STAF B E D A H
A. 19 G reusable Crawford epidural needle, B.19 Gdisposable Tuohy needle, C. Single end-hole epidural
catheter, D. Closed-tip, multiple-side-hole catheter, E. Spring wire-reinforced, polymer-coated epidural
catheter
A N A L G E S I A D A N S E D A S I SEL A M A T I N D A K A N
T erdapat 3 teknik
Loss of Resistance (LOR) à paling
banyak C airan dengan atau tanpa
udara Udara
Hanging Drop
U ltrasonograph
y
LO R : S A LI N E D ENGA N A TA U
TA N PA U D A R A
4 Teknik
Midline
Paramedia
n
T aylor (modifikasi
paramedian) Caudal
Secara umum bevel jarum epidural harus menghadap ke cefalad
kecuali direncanakan untuk blok unilateral
M I D LI N E
Teknik ini paling sering pada posisi duduk
dan prosedur epidural lumbal, low thoracic
dan servikal
Identifikasi ruang intervetebra dengan
palpasi atau U SG
Jarum yang digunakan untuk anestesi kulit
dapat digunakan sebagai “pemandu” untuk
mengidentifikasi tulang terutama pada
pasien obese
Infiltasi jaringan kulit dan subkutan dengan
lokal anestesi menggunakan jarum ukuran
kecil (seperti 25-gauge), atau lebih panjang
untuk infiltrasi dalam
M I D LI N E
M I D LI N E
Ketika jarum telah berada di ligamen, tidak dianjurkan untuk mengubah arah ujung jarum
tanpa menarik terlebih dahulu beberapa sentimeter atau hingga ke kulit
Cabut stylet dan pasang LOR syringe ( udara atau salin [dengan atau tanpa
Ketika jarum masuk ke ruang epidural: akan terasa syringe ringan untuk
diinjeksikan Hindari injeksi seluruh isi syringe terutama LOR yang menggunakan
udara
M I D LI N E
Sejumlah kecil saline dapat diinjeksikan ke ruang epidural untuk mendilatasi ruang epidural
-> mengurangi risiko kanulasi vena epidural dan memfasilitasi insersi kateter
epidural
Dressing harus dengan dressing yang kedap dan bening -> memudahkan inspeksi
Kontinu :
D apat dimulai segera setelah dosis inisial
Rate 4-15 mL/jam à Usia, BB, blok yang diharapkan, lokasi insersi kateter,
tipe dan dosis L A
TO P - U P
Top up diberikan sebelum ketinggian blok turun lebih dari 2 dermatom
Biasanya 1/2 - 1/3 dosisi awal à dapat berbeda pada setiap kasus
Jika pasien merasa nyaman tetapi ketinggian blok sensorik tidak adekuat
-> high volume – low concentration dapat diberikan
Jika masih sulit lakukan teknik needle through needle: jika jarum
spinal mengeluarkan C SF berarti jarum epidural sudah di ruang
epidural
A C C I D E N TA L D U R A L P U N C T U R E ( A D P )
Manajemen:
Pemasangan kateter spinal atau
Mencabut jarum dan mengulang dibagian interspace lain
• T arik jarum
B L O K U N I L AT E R A L
Terdapat beberapa area yang tidak terblok meksipun blok ditempat yang
lain adekuat -> sulit untuk dimanajemen :
Y ang bisa dilakukan:
Berikan top up dan posisikan pasien ke sisi yang tidak
terblok Injeksi opioid ke ruang epidurak
Lakukan C SE à meningkatkan risiko high
spinal U langi pemasangan epidural
“ Pa t c h y ” B l o c k
Dapat
dilakukan:
Dapat dilakukan
Pada kondisi elektif -> pemasangan ulang pada celah yang lain à hati-hati pemberian dosis karena
dapat menyebabkan high blok
Urgent à CSE à mengurangi dosis spinal jika telah banyak masuk obat L A pada ruang epidural
Infiltrasi kulit dan jaringan subkutan dengan L A atau lakukan blok saraf perifer bergantung dengna
jenis operasi
Konversi G A jika tidak cukup waktu untuk mengulang atau blok nervus perifer atau pasien dengan
risiko tinggi
CONCLUSION
Contribution Implication
Mengancam Nyawa
Injeksi LA ke
subarachnoid T otal atau
H igh Spinal
Infeksi/A septik
meningitis Henti jantung
SEA
Epidural hematom
Cidera Neurologi
Permanen
TE R I M A
KASIH