MUTU
DIAGRAM PARETO
HISTOGRAM 110 100 %
STRATIFIKASI 100 91 %
LEMBAR
PENGUMPULAN
70 64 %
DATA
BAGAN KENDALI 30 27 %
DIAGRAM SEBAB AKIBAT M2 M1 M3
10 9%
ORANG CARA
AP1BAHAN AP2 0
AP3
M DIAGRAM PENCAR
ALAT LINGKUNGAN
FUNGSI TEKNIK KENDALI MUTU
1. Menampilkan data
2. Menyederhanakan data
3. Menentukan urutan prioritas
4. Menganalisa
5. Mengevaluasi
7 TOOLS
Kaoru Ishikawa
1915-1989
30 27 %
PENYEBAB UTAMA (MEMPERSEMPIT
10
0
9% PERSOALAN/PENYEBAB)
M2 M1 M3
1 A 2
P
M MEMPENGARUHI MASALAH
ALAT LINGKUNGAN
3
• Data tidak tersedia begitu saja, data perlu dicari dan dikumpulkan
• Lembar pengumpulan data merupakan suatu formulir yang sangat efisien dan
efektif untuk tujuan pengumpulan data. Lembar pengumpulan data disusun
sesuai kebutuhan data dan macam apa yang diperlukan
FUNGSI LEMBAR
PENGUMPULAN DATA
1. Untuk memeriksa distribusi proses produksi
a. Check Sheet
b. Check List
c. Drawing Sheet
CARA PEMBUATAN:
Gunakan Pedoman pengumpulan Data (5W+1H):
a. What: Item-item yang akan dikumpulkan datanya. Gunakan teknik stratifikasi. Contoh:
Jenis defect : goresan, bolong, gelombang
b. Where: Tetapkan lokasi (scope) pengumpulan data.
Contoh: semua Departemen
c. Who: Nama seseorang yang mengumpulkan data
d. When: Tetapkan periode pengumpulan data. Contoh: Jan & Feb 06
e. Why : Tetapkan tujuan pengumpulan data, dan tulis dalam kalimat pernyataan sebagai
judul lembar data. Contoh: Data Kecelakaan Kerja.
f. How much & How collect data: Tetapkan berapa banyak & bagaimana cara
mengumpulkan data. Banyak data dan frekuensi pengambilan data harus disesuaikan
dengan kondisi proses
Misal: - setiap box diambil 5 dan diukur, atau
CONTOH CHECK SHEET PEMERIKSA KERUSAKAN PADA DRUM
Jumlah 66 100
( ) ( )
CONTOH CHECK LIST
Nama Alat : Forklift Ser. No. : D10 – 05567
Merk / Tipe : Komatsu / D10 Hour Meter : 115.765
No. Register : 00567 Tanggal Periksa : 26-8-2018
KONDISI
No BAGIAN KETERANGAN / TINDAKAN
BAIK RUSAK
A ENGINE
1 V. BELT X PUTUS 1 BUAH
2 RADIATOR X
3 PLATINA X
4 BUSI X GANTI SEMUA
B RANGKA BAWAH
1 FRAME X LENGKAP
2 TIE ROD X LENGKAP
3 PROPELER SHAFT X LENGKAP
4 WHEEL & RIM X LENGKAP
5 WHEEL SHAFT X LENGKAP
Jakarta, 26 Agustus 2018
Diketahui / disetujui Diperiksa oleh
( ) ( )
CONTOH DRAWING SHEET
GAMBAR PERIKSA PEMASANGAN
KERAMIK
LANTAI : RUANG GUDANG
Cacat : Pemeriksaan :
: retak / Baret : 9 lokasi Tanggal : 28 Agustus 2018
MANFAAT STRATIFIKASI
Untuk mengetahui/melihat persoalan secara lebih
terperinci
Memperjelas pilihan dalam pemecahan masalah
Batasan / Stratifikasi
Masalah
Masalah yang akan diangkat perlu diStratifikasi / dipilah/ dikelompokan agar
masalahnya lebih jelas, spesifikasi dan dapat diselesaikan sebagai berikut:
a. Ordo/Jenis/Kelompok Defect atau Cacat
b. Interval / range
c. Nominal/Jumlah
JENIS STRATIFIKASI
A. KELOMPOK NOMINAL
Nama-nama barang, nama mesin, nama karyawan, nama
jenis tinta, nama jenis kertas, nama pekerjaan, nama alat-alat tulis
dsb.
B. Tingkat
KELOMPOK ORDINAL
Sekolah : TK, SD, SMTP, SMTU, Perguruan tinggi
Tingkat : operator, kepala regu, kepala seksi,
Jabatan Bobot : Buruk, kurang, sedang, cukup, baik
penilaian sekali.
C. KELOMPOK INTERVAL
Kelompok Umur : 20 tahun – 24 tahun = 50 orang
25 tahun – 29 tahun = 30 orang
30 tahun – 34 tahun = 20 orang
CHECK SHEET PEMERIKSAAN KERUSAKAN PADA DRUM
Nama Produk : Drum BBM Tanggal 26/8/2018
Jumlah yang diperiksa : 66 Gunawan
:
Pengumpul data
:
Nama Kelompok : OKE PUNYA
Diagram Pareto merupakan hasil dari Prinsip Pareto yaitu suatu prinsip yang didasarkan pada
pengamatan yang dilakukan oleh Vilfredo Pareto (ada juga yang menulisnya sebagai Alfredo
pareto), seorang ekonom-sosiolog Italia, Profesor Ekonomi Politik di Lausanne, Swiss (1848-1923).
Sekitar tahun 1896, Pareto menemukan bahwa kekayaan hanya terkonsentrasi di tangan
beberapa orang saja. Ketika itu ia memperkirakan bahwa 80% dari tanah di Italia dimiliki oleh
20% dari penduduknya atau kekayaan itu hanya dipegang oleh sebagian kecil dari populasi.
Prinsip Pareto ini kemudian terkenal dengan prinsip 80/20: 20 % dari masalah memiliki 80 %
dari dampak dan hanya 20 % dari masalah yang ada adalah penting. Selebihnya adalah masalah
yang mudah.
3. Diagram Pareto
Implementasi Konsep 80-20 dalam Diagram pareto
Dalam konteks lainnya, gambaran prinsip 80/20 yang terdiri dari dua kelompok
data terkait (biasanya sebab dan akibat, atau input dan output) juga bisa
diinterpretasikan sebagai :
80 % keluhan datang dari 20 % dari pelanggan
80 % dari output yang dihasilkan oleh 20 % dari masukan
80 % dari hasil berasal dari 20 % dari usaha
80 % dari aktivitas akan membutuhkan 20 % dari sumber daya
Atau sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi, pareto bisa untuk menganalisis
seperti:
20 % dari pakaian di lemari yang dikenakan pada 80 % waktu
20 % dari alat dalam kotak peralatan yang digunakan dalam 80 % tugas
20 % dari penggunaan energi di rumah tangga akan menawarkan 80% dari potensi
penghematan energi”
3. Diagram Pareto
Diagram Pareto dipergunakan saat:
Menganalisis data tentang frekuensi masalah atau penyebab dalam suatu proses,
Ingin fokus pada masalah/penyebab yang paling signifikan dari sekian banyak
masalah/penyebab,
Menganalisis faktor penyebab/masalah yang luas dengan melihat hal khusus dari
penyebab/masalah tersebut,
Mengkomunikasikan data dengan pihak lain.
Kesimpulan :
Dari hasil pemeriksaan kerusakan drum terlihat bahwa drum rembes
yang paling dominan sebanyak 25 drum atau 37,88 %
3. Diagram Pareto
DIAGRAM PARETO
• Diagram yang menunjukan prioritas berdasarkan kuantitas dan presentase kumulatif data
yang ada
CARA MEMBUAT PARETO YANG BENAR :
WWW.KLINIKINOVASI.COM
560
760
950
1090
1170
1235
BRAINSTORMING
& DIAGRAM SEBAB-
AKIBAT
4. Diagram Sebab Akibat
SEBAB
AKIBAT
FAKTOR 1 FAKTOR 2
MASALAH
Penyebab
langsung
Akar
Penyebab
DIAGRAM
PENCAR
5. Diagram Pencar / Scatter Diagram
Grafik yang menggambarkan hubungan (korelasi)
antara 2 faktor atau data
Tujuannya untuk melihat hubungan atau korelasi
antara dua variabel dan derajat korelasi
• 50
Jumlah Defect
• 40
(Akibat)
• 30
• 20
• 10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jam Pemakaian Mesin
(Sebab)
Diagram Pencar
1. Metode Grafis 2. Metode Matematis
Tidak ada 1 r 1
Koefisien Penentu
(Coefficient of Determination) :
Negatif
2 0 r 2
1
r
CARA PEMBUATAN
No. Salesman Jml Kunjungan Hasil Penjualan
DIAGRAM PENCAR 1 90 4
2 130 3
3 140 8
4 100 5
Contoh Permasalahan: 5
6
123
121
7
6
7 133 8
8 95 3
Langkah 1 9
10
88
135
2
10
Langkah 2 11
10
Membuat diagram antara hasil
penjualan dengan jumlah 9
kunjungan. 8
4
Sumbu tegak untuk hasil penjualan
3
(X)
0 80 90 100 110 130 140 150
120
Jumlah Kunjungan (X)
Regression Kunjungan & Penjualan
Penjualan ( M ) = - 8.605 + 0.1267 Kunjungan
( Kali )
12 S 2.01917
R-Sq 54.0%
R-Sq(adj) 52.8%
10
8
Penjualan
6
(M)
0
80 90 100 120 130 140
110 ( Kali )
Kunjungan
44
Penggunaan Scatter Diagram
METODE MANUSIA
MASALAH
Pembayaran
P.O. Terlambat
14
Histogram
DATA BERAT PUPUK
SL = 50.00 kg
SU = 51.00 kg
14
Histogram
DATA BERAT PUPUK 1
SL = 50.00 kg
SU = 51.00 kg
14
Histogram
DATA BERAT PUPUK 2
SL = 50.00 kg
SU = 51.00 kg
14
Histogram
DATA BERAT PUPUK SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI (SL=50.00 DAN SU = 51.00)
14
BAGAN
KENDALI
7. Bagan Kendali / Control Chart
Nilai
data
UCL U
3 x 2 C
x X
CL L
L
LCL
C
Waktu L
Limit Aksi
Limit Peringatan
Sample Mean
20
15
10 U_ C
1
1 L=10.48
5 X=8.37
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 LC L=6.26
Sample
4 UC
L=3.66
2
_
0 R=1.12
LC L=0
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37
Sample
7. Bagan Kendali / Control Chart
PENGGUNAAN ALAT-ALAT ANALISIS (QC TOOLS)
Menentukan • Evaluasi
alternatif Solusi • FMEA
• Aspek Mutu
Merencanakan • Lembar Ya - -
Tema Berikutnya Pengumupulan
• Stratifikasi
• Diagram Pareto
• Bagan Kendali Dan
Grafik