• RISMA NURYANI
• FARIZ APRYA
• MIKAEL HENDRI
• RUDI
Pengertian BEP(Break event point)
Break even point adalah suatu keadaan dimana dalam
operasi perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba
dan tidak menderita rugi (Penghasilan=Total Biaya).
• Biaya harus dapat dipisahkan atau diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya
tetap dan biaya variabelitas biaya dapat diterapkan dengan tepat.
• Bahwa biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat
kapasitas penuh.
• Bahwa biaya variabel akan berubah secara proporsional (sebanding)
dengan perubahan
• volume penjualan dan adanya sinkronisasi antara produksi dan penjualan.
• Harga jual per satuan barang tidak akan berubah berapapun jumlah satuan
barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum.
• Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual atau jika
lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualan (sales
mix) akan tetap konstan
Jenis-Jenis Biaya
1. BIAYA VARIABEL ( VC )
Biaya variable adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh
jumlah produk yang diproduksi atau dihasilkan atau biaya yang dalam
jangka pendek berubah karena adanya perubahan unit yang diproduksi
atau dijual. Contoh biaya variable : Biaya bahan-baku, biaya tenaga
kerja langsung, komisi penjualan dan lain sebagainya.
2. BIAYA TETAP ( FC )
Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi
oleh jumlah produk yang diproduksi atau dihasilkan atau biaya
yang dalam jangka pendek tidak berubah walaupun terjadi
perubahan unit yang diproduksi atau dijual. Contoh biaya tetap :
biaya defresiasi gedung, pabrik, mesin, asuransi kesehatan, bunga
hutang, gaji pegawai tetap dan lain sebagainya.
3. BIAYA SEMI VARIABEL
Biaya semi varibel adalah biaya yang mempunyai ciri-ciri
gabungan antara VC dengan FC. Contoh Biaya semi variable:
Komisi bagi para salesman yang jumlahnya tetap sampai dengan
volume penjualan tertentu (misal:100 unit = Rp 400.000,-) dan
bertambah besar pada volume penjualan yang lebih tinggi (120
unit = Rp 450.000,-)
Metode perhitungan Break even point
1. ATAS DASAR UNIT
Ditinjau dari per satuan produk atau barang yang dijual, maka setiap satuan
barang memberikan sumbangan atau kontribusi (margin) yang sama besarnya
untuk menutup biaya tetap atau laba. Dalam keadaan break even, maka dengan
membagi jumlah biaya tetap dengan margin per satuan barang akan diperoleh
jumlah satuan barang harus dijual sehingga perusahaan tidak mengalami rugi
ataupun laba.
P-V
V = Biaya variabel per-unit
2. ATAS DASAR UNIT
Dalam keadaan break even laba perusahaan adalah nol, oleh karena itu
dengan membagi jumlah biaya tetap dengan marginal income rationya,
akan diperoleh/diketahui tingkat penjualan (dalam rupiah) yang harus
dicapai agar perusahaan tidak menderita rugi ataupun memperoleh laba
(break even point).
CARILAH :
Pada jumlah (dalam unit dan Rupiah) berapakah perusahaan dalam kondisi
BEP?
Pengaruh Perubahan Faktor Harga Jual/Unit Terhadap BEP
Bila harga jual/unit naik maka BEP nya akan turun sehingga mempunyai
pengaruh yang menguntungkan bagi perusahaan dan sebaliknya bila harga
jual/unit turun maka BEP nya akan naik sehingga mempunyai pengaruh yang
merugikan bagi perusahaan.
P - VC
Menentukan Penjualan
Minimal
Apabila telah ditetapkan besarnya keuntungan yang diinginkan, perusahaan
dapat menentukan penjualan minimal yang harus dicapai untuk memungkinkan
diperolehnya keuntungan yang diinginkan tersebut.
TC = VC + FC
TR = VC + FC
VC = TR – FC