Anda di halaman 1dari 15

• RICHO POHAN (B1022211026)

• RISMA NURYANI
• FARIZ APRYA
• MIKAEL HENDRI
• RUDI
Pengertian BEP(Break event point)
Break even point adalah suatu keadaan dimana dalam
operasi perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba
dan tidak menderita rugi (Penghasilan=Total Biaya).

Analisis BEP adalah suatu teknik analisis untuk


mempelajari hubungan antara biaya (Biaya Variable dan
Biaya Tetap), profit dan volume kegiatan.
Manfaat dari BEP
• Untuk memahami beberapa pemasaran paling sedikit yang tentu distabilkan
perusahaan biar tidak mengakibatkan kerugian.
• Untuk memahami beberapa pemasaran yang tentu didapat untuk mencapai nilai
laba tertentu.
• Untuk memahami jumlah jauh menurunnya pemasaran biar perusahaan tidak
menerima kerugian.
• Untuk memahami dengan jalan apa dampak transformasi niali jual, anggaran dan
kapasitan penjualan.
• Untuk mengambil keputusan pembaharuan produk yang dibutuhkan untuk
menggapai beberapa keuntungan yang ditargetkan.
Asumsi-Asumsi Dasar analisis Break
even point

• Biaya harus dapat dipisahkan atau diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya
tetap dan biaya variabelitas biaya dapat diterapkan dengan tepat.
• Bahwa biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat
kapasitas penuh.
• Bahwa biaya variabel akan berubah secara proporsional (sebanding)
dengan perubahan
• volume penjualan dan adanya sinkronisasi antara produksi dan penjualan.
• Harga jual per satuan barang tidak akan berubah berapapun jumlah satuan
barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum.
• Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual atau jika
lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualan (sales
mix) akan tetap konstan
Jenis-Jenis Biaya

1. BIAYA VARIABEL ( VC )
Biaya variable adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh
jumlah produk yang diproduksi atau dihasilkan atau biaya yang dalam
jangka pendek berubah karena adanya perubahan unit yang diproduksi
atau dijual. Contoh biaya variable : Biaya bahan-baku, biaya tenaga
kerja langsung, komisi penjualan dan lain sebagainya.
2. BIAYA TETAP ( FC )
Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi
oleh jumlah produk yang diproduksi atau dihasilkan atau biaya
yang dalam jangka pendek tidak berubah walaupun terjadi
perubahan unit yang diproduksi atau dijual. Contoh biaya tetap :
biaya defresiasi gedung, pabrik, mesin, asuransi kesehatan, bunga
hutang, gaji pegawai tetap dan lain sebagainya.
3. BIAYA SEMI VARIABEL
Biaya semi varibel adalah biaya yang mempunyai ciri-ciri
gabungan antara VC dengan FC. Contoh Biaya semi variable:
Komisi bagi para salesman yang jumlahnya tetap sampai dengan
volume penjualan tertentu (misal:100 unit = Rp 400.000,-) dan
bertambah besar pada volume penjualan yang lebih tinggi (120
unit = Rp 450.000,-)
Metode perhitungan Break even point
1. ATAS DASAR UNIT
Ditinjau dari per satuan produk atau barang yang dijual, maka setiap satuan
barang memberikan sumbangan atau kontribusi (margin) yang sama besarnya
untuk menutup biaya tetap atau laba. Dalam keadaan break even, maka dengan
membagi jumlah biaya tetap dengan margin per satuan barang akan diperoleh
jumlah satuan barang harus dijual sehingga perusahaan tidak mengalami rugi
ataupun laba.

RUMUS : FC FC = FIXED COST (biaya tetap)


P = Harga jual per-unit

P-V
V = Biaya variabel per-unit
2. ATAS DASAR UNIT
Dalam keadaan break even laba perusahaan adalah nol, oleh karena itu
dengan membagi jumlah biaya tetap dengan marginal income rationya,
akan diperoleh/diketahui tingkat penjualan (dalam rupiah) yang harus
dicapai agar perusahaan tidak menderita rugi ataupun memperoleh laba
(break even point).

RUMUS = FC FC = Fixed cost


VC = variable cost
1 – VC S = Volume penjualan
S
CONTOH SOAL :

Diketahui Harga jual Produk Rp 100/unit, Biaya variable Rp 40/unit dan


Biaya tetap Rp 600.000,- dengan kapasitas produksi maksimal = 10.000 unit

CARILAH :
Pada jumlah (dalam unit dan Rupiah) berapakah perusahaan dalam kondisi
BEP?
Pengaruh Perubahan Faktor Harga Jual/Unit Terhadap BEP

Bila harga jual/unit naik maka BEP nya akan turun sehingga mempunyai
pengaruh yang menguntungkan bagi perusahaan dan sebaliknya bila harga
jual/unit turun maka BEP nya akan naik sehingga mempunyai pengaruh yang
merugikan bagi perusahaan.

BEP (UNIT) = FC FC = FIXED COST


P = HARGA JUAL PER
P - VC UNIT
VC = VARIABEL COST
Pengaruh Perubahan Biaya (FC dan VC) Terhadap
BEP
Bila VC naik maka BEP nya akan naik sehingga mepunyai
pengaruh yang merugikan bagi perusahaan dan sebaliknya bila
VC turun maka BEP nya akan turun sehingga mempunyai
pengaruh yang menguntungkan bagi perusahaan.

BEP (UNIT) = FC = FIXED COST


P = HARGA JUAL PER UNIT
FC VC = VARIABEL COST

P - VC
Menentukan Penjualan
Minimal
Apabila telah ditetapkan besarnya keuntungan yang diinginkan, perusahaan
dapat menentukan penjualan minimal yang harus dicapai untuk memungkinkan
diperolehnya keuntungan yang diinginkan tersebut.

Penjualan minimal = FC + Keuntungan yang diinginkan


1 – VC
FC = Fixed cost
S VC = variable cost
S = Volume penjualan
Perusahaan tahun 2020 dalam kondisi BEP, dimana FC = Rp 120.000,- dan
penjualan Rp 200.000. Keadaan tahun 2021 diperkirakan lebih baik dari tahun
2020 dan pimpinan perusahaan menetapkan target keuntungan sebesar Rp 30.000.
Berapa besarnya penjualan minimal yang harus dicapai untuk dapat mencapai
target keuntungan tersebut?

TC = VC + FC
TR = VC + FC
VC = TR – FC

Anda mungkin juga menyukai