Anda di halaman 1dari 13

BIMBINGAN TEKNIS HISAB RUKYAT TAHUN 2023

“Pengukuran Arah Kiblat Menggunakan


Theodolite”
NIKON DTM 322
Oleh : Moh. Sholih Adaf

Diselenggarakan oleh :
Bidang Urusan Agama Islam
Kantor Wilayah
Kementrian Agama
Provinsi Jawa Timur

Di Primebiz Hotel Surabaya


Jum’at Kliwon, 10
Muharram 1445 H / 28 Juli
2023 M
1
KATA PENGANTAR

Assalaamu ‘alaikum wa rohmatulloohi wa barokaatuh.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT. yang semoga senantiasa
menjaga dan menancapkan iman di qolbu kita. Sholawat serta salam semoga selalu
dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah diberi risalah
yakni agama Islam yang diridloi Alloh. SWT.

Makalah ini khususnya diperuntukkan untuk mengisi acara Peserta Bimbingan Teknis
Hisab Rukyat Tahun 2023 pada materi “Pengukuran Arah Kiblat Menggunakan
Thedolite” yang diselenggarakan oleh Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah
Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur, atau bagi yang ingin membacanya.

Dalam makalah ini hanya memberikan petunjuk cara mengukur arah qiblat dengan
menggunakan alat theodolite atau total station Nikon DTM 322, dengan harapan
semoga makalah ini bisa mempermudah untuk kegiatan pengukuran arah qiblat.

Selain itu saya berharap kepada Alloh SWT. selalu memberi petunjuk, dan meridloi
kita semua yang berkenan membaca makalah ini.

Bagi siapa saja pembaca yang menemuhi ada salah mohon memberikan pencerahan,
dan saya mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini, dan terima kasih
kepada semuanya, sehingga saya berkehendak untuk menulis makalah ini.

Walloohul muwaffiq ilaa aqwamit thoriiq, wassalaamu ‘alaikum wa rohmatulloohi wa


barokaatuh.

Manyar, 10 Muharram 1445 H / 28 Juli 2023 M

2
PENDAHULUAN

Arah qiblat merupakan persyaratan dalam menjalankan sholat sehingga ketika suatu
komunitas Islam akan membangun masjid atau musholla harus mengetahui arah
pasti
posisi arah qiblat.
Posisi arah qiblat tidak dapat hanya dengan mereka-reka, akan tetapi harus
ditetapkan dan dipastikan arahnya dengan menghitung sudut azimuth kemudian
diukur secara cermat dengan menggunakan alat-alat yang dapat dipercaya
keakurasiannya.

Ada beberapa cara dan alat yang dipergunakan untuk mengukur qiblat, salah satunya
dengan menggunakan alat theodolite atau total station karena alat ini dapat
bergerak
memutar yang sangat halus 10 detik, 5 detik, 2 detik, dan bahkan ada yang bergerak
1 detik.
Dalam makalah ini akan disajikan cara mengukur qiblat dengan menggunakan alat
total station Nikon DTM 322, karena alat ini ada beberapa kelebihan, selain gerak
putarnya bisa 1 detik, juga displainya dua sisi, sisi depan dan sisi belakang, sehingga
akurasinya tinggi dan memudahkan untuk mengetahui tampilan layar di sisi depan
dan belakang. Selain kelebihan itu masih banyak yang tidak disebutkan di sini.

A. Persiapan
Sebelum melakukan pengukuran perlu adanya melakukan inventarisasi alat-alat dan
perlengkapan yang diperlukan, sehingga ketika melakukan pengukuran dapat
berjalan dengan lancar dan akurat. Alat-alat yang diperlukan antara lain
1. Total Station DTM 322
2. Kalkulator atau Laptop
3. Handphone
4. Meteran
5. Kompas
6. Senter
7. Palu
8. Gergaji
9. Linggis
Perlengkapan yang diperlukan diantaranya adalah :
1. Kayu Usuk
2. Paku Usuk

3
3. Kawat
4. Tambang kecil
B. Penghitungan Azimut Qiblat Ellipsoid Dan
Globe
Sebelum menghitung azimuth harus diketahui koordinat tempat bisa dengan
menggunapan aplikasi GPS di handphone. Koordinat merupakan komponen yang
harus diketahui untuk menghitung azimuth qiblat. Adapun rumus azimuth qiblat
adalah sebagai berikut : (contoh)

Var Rumus Hasil


Rumus Arah Qiblat Vincenty
1/f 1/f 298,257223563
F 1/(1/f) 0,003352811
A a*(1-f) 6.378.137,00
E 2*f-f^2 0,0066943800
e' (a^2-b^2)/b^ 0,0067394967
B (1-f)*a 6356752,31
LtK_
Latitude (j1) 21,42250833
D
BjK_
Longitude (l1) 39,82616111
D
LtT_
Latitude (j2) -7,1697500000
D
BjT_
Longitude (l2) 112,6173611111
D
LtK_
LtK_D * PI()/180 0,3738933045
R
BjK_
BjK_D * PI()/180 0,6950976398
R
LtT_
LtT_D * PI()/180 -0,1251357440
R
BjT_
BjT_D * PI()/180 1,9655437463
R
Fl 1/(1/f) 0,0033528107
W bujur tempat - bujur ka'bah 1,2704461065
f_1 f+f*f 0,0033640520
f_2 (f+f*f)/2 0,0016820260
f_3 (f*f)/2 0,0000056207
f_4 (f*f)/8 0,0000014052
f_5 (f*f)/16 0,0000007026
tU' (1-flat)*TAN(φ1) 0,3910334911
U' atan(tU') 0,3727528097
sU' sin(U') 0,3641805784
cU' cos(U') 0,9313283558

4
tU" (1-flat)*TAN(φ2) -0,12537126606
U" atan(tU") -0,1247205321
sU" sin(U") -0,1243974411
cU" cos(U") 0,9922324711
(cU"*SIN(w)*cU"*SIN(w))+(cU'*sU"-sU'*cU"*COS(w))*(cU'*sU"-
ss 0,9479728751
sU'*cU"*COS(w))
cs (sU'*sU")+(cU'*cU"*COS(w)) 0,228094553
ts SQRT(ss)/cs 4,2685762331
AA IF(ATAN(ts)<0;ATAN(ts)+PI();ATAN(ts)) 1,3406761309
sA IF(ss=0;0;E63*cU"*SIN(w)/SQRT(ss)) 0,9066247966
cA cs-2*sU'*sU"/(COS(ASIN(sA))*COS(ASIN(sA))) 0,737028506
uA COS(ASIN(sA))*COS(ASIN(sA))*(a*a-b*b)/(b*b) 0,001199843
A 1+uA/16384*(4096+uA*(-768+uA*(320-175*uA))) 1,0002998932
B uA/1024*(256+uA*(-128+uA*(74-47*uA))) 0,0002997808
B*SQRT(ss)*(cA+B/4*(cs*(-1+2*cA*cA)-B/6*E77*(-3+4*ss)*(-
DA 0,0002151231
3+4*cA*cA)))
flat/16*COS(ASIN(sA))*COS(ASIN(sA))*(4+flat*(4-
C 0,0001496600
3*COS(ASIN(sA))*COS(ASIN(sA))))
L w+(1-C)*flat*sA*(sR+C*SIN(sR)*(cA+C*cs*(-1+2*cA^2))) 1,27452113156
Sr Acos(cs) 1,3406761309
S IF(D109="samepoint";0;E50*E79*(E75-E81)) 8523533,997
ta' cU"*SIN(L)/(cU'*sU"-sU'*cU"*COS(L)) -4,2872370844
ta" cU'*SIN(C)/(-sU'*cU"+cU'*sU"*COS(L)) -2,2540570851
a" atan (ta') -1,3416429941
a"' (a"/PI())*180+360 283,1295188220
a"" IF(a"'>=360;a"'-360;a"') 283,1295188220
IF(na"'="samepoint";0;IF(NA"="northsouth";0;IF(NA"'="southnort
a""' 283,1295188220
h";180;a"")))
aR` atan(ta") -1,1532402009
aD' (aR'/PI())*180+180 113,9242037237
aD" IF(aD'>=360;aD'-360;aD') 113,9242037237
IF(na"'="samepoint";0;IF(NA"="northsouth";180;IF(NA"'="southn
aD'" 113,9242037237
orth";0;aD")))
111,444 814 715
ab` ATAN2(ltT_R-LtK_R;BjT_R-BjT_R)*180/PI()
392
ab" IF(ab'<0;a" *180/PI()+360;a" *180/PI()) -76,870 481 178 022
ab"' ATAN2((cU'*sU"-sU'*cU"*COS(L));cU"*SIN(L)) 1,799 949 659 441
IF(na'="samepoint";0;IF(na"="northsouth";0;IF(na"'="southnorth"
ab"" 103,1295188220
;180;IF(ab"'<0;ab"' *180/PI()+360;ab"' *180/PI()))))
aab' ATAN2(LtK_R-LtT_R;BjK_R-BjT_R)*180/PI() -68,555 185 284 608
aab" IF(aab'>0;aR'*180/PI()+180;aR'*180/PI()) -66,0757962763
aab"
ATAN2((-sU' *cU"+cU' *sU" *COS(L));cU'*SIN(L)) 1,9883524527
'

5
aab" IF(na'="samepoint";0;IF(na"="northsouth";180;IF(na"'="southnort
293,9242037237
" h";0;aab"' 3*180/PI()+180)))
na' IF(AND(LtK_R=LtT_R;BjK_R=BjT_R);"samepoint";"N.A. " ) N.A.
na" IF(AND(BjK_R=BjT_R;LtT_R>LtK_R);"northsouth";"N.A. ") N.A.
na"' IF(AND(BjK_R=BjT_R;LtK_R>LtT_R);"southnorth";"N.A. ") N.A.
AQV Aab”” 293,9242037237
Rumus Arah Qiblat Globe
PB Sin(BjK_R – BjT_R) -0,955233
PN COS(LtK_R)*TAN(LtT_R)-SIN(LtK_R)*COS(BjK_R-BjT_R) 0,426207
TAK PB/PN -2,241244
AQ’ ATAN2(B12;B11)*180/PI() -65,954491
AQ IF(AQ’<0;AQ’+360;AQ’) 294,045509

C. Pemasangan Total Station


Memasang alat total station membutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam
meletakkan dan pengoperasian, sebab bila sembrono akan terjadi
penyimpangan
-arahPasang
yang Tripod
tidak diketahui.
usahakan ketiga kaki penjangnya sama untuk memudahkan
pelevelan
- Tancapkan ketiga kaki tripod supaya kokoh dan tidak bergoyang
- Pasang kepala total station di atas tripod dan putar sekurup di bawah alas
tripod

Gambar 01 : Tripod Gambar 02 : Total Station

D. Pelevelan
Total station harus terpasang secara horizontal supaya mendapatkan nilai azimuth
yang benar dan akurat. Oleh karena itu perlu dilevelkan.

- Buka pengunci horizontal, pegang dan putar handelnya hingga diantara dua kaki
tripod
- Kunci pengunci horizontal, supaya total station tidak berputar

6
- Tombol power supaya untuk menyalakan dan gerakkan ke atas dan ke bawah
teropong total station hingga di screen sampai muncul HA 00° 00’ 00”, dan pilih
tombol ANG dan pilih menu 0-Set kemudian tombol Enter.
- Putar sisi kanan atau kiri roda level sehingga gelembung yang berada di dalam
tabung panjang berada di tengah-tengah
- Buka pengunci horizon dan putar handel sehingga hampir di angka HA 90° 00’
00”
- lalu kunci pengunci horizontal
Putar penggerak halus
- horizontal sehingga angka
azimuth total station benar-
- benar di angka HA 90° 00’
00”
- Putar sisi kanan atau kiri roda level sehingga gelembung tabung panjang berada
di tengah-tengah
- Buka kunci pengunci horizontal lalu putar lagi handel sehingga angka azimuth
berkisar HA 00° 00’ 00”
- Putar penggerak halus
horizontal sehingga
angka azimuth total
station benar-
benar di angka HA 00°
00’ 00”
Putar sisi kanan atau kiri roda level sehingga gelembung tabung panjang berada
di tengah-tengah
Jika handel total
station diputar
kearah aazimut
HA 00° 00’ 00” ,
HA 90° 00’ 00” ,
Gambar
HA 180°0300’
: Total
00” Station
, Gambar 04 : Gelembug Tabung Panjang
dan HA 270° 00’
00” gelembung
selalu berada di
tengah, maka
itu menunjukkan
pelevelan sudah
berhasil, akan
tetapi jika
Gambar 05 : Menu ANG Gambar 06 : Gelembung Tabung Lingkar
gelembung
berubah-
ubah posisinya,
7
maka perlu
dilakukan
E. Pembidikan Matahari

Karena arah azimuth


matahari dapat dihitung
kapan saja dan matahari
tidak
terpengaruh benda -
-benda
Dengandi menggunakan
bumi, maka handphone pada aplikasi GPS kita dapat menemukan
sangat dianjurkan untuk
koordinat suatu tempat, maka dapatkan koordinat tempat ukur dengan
mencari arah sejati
handphone.
dengan membidik posisi
- Setelah didapat koordinat catatlah dalam kertas kerja
matahari. Membidik
- Pasang filter kaca obyektif dan arahkan teleskop ke matahari sehingga
matahari untuk mencari
keberadaan
sudut azimuth matahari di tengah-tengah kaca obyektif teleskop
- Minta bantuan tenaga untuk mengamati detak jam dan mencatatnya ketika
yang baik dilakukan pada
pagipengamat berkata
hari sebelum “pass” yang sebelumnya ditandai dengan berkata” satu, dua,
pukul
pass”.dan
08.00, Ketika perkataan
sore hari “pass” terucap oleh pengamat, tenaga pembantu
mencatat
setelah pukul jam, menit, dan detik sesuai yang ditunjukkan jam Ketika itu.
Sebaiknya
16.00.
- Jam yang dipakai menggunakan aplikasi yang berada di laman Time.is
Posisi total station tidak boleh berubah, baik karena tersentuh atau maupun
diputar.
F. Menghitung Posisi Matahari
Karena matahari telah dibidik dengan cermat, maka pada jam pembidikan
tersebut dapat dihitung azimutnya dan tingginya dengan rumus berikut :(contoh)
Var Rumus Hasil
Jam 7 7
Mnt 11 11
Dtk 22 22
Tgl 7 7
Bln 11 11
Thn 2022 2022
Lt -(7 + 7/60 + 7,1/3600 -7,11875
Bj (112 + 37/60 + 0/3600) 112,6035833
ZW 7 7
M Jika Bln <3, maka M = Bln+12 jika bln >=3, maka M = Bln 11
Y Jika Bln <3, maka Y = Thn -1 jika Bln >=3, maka Y = Thn 2022
A Int (Y) 20
IF(Thn<1583;IF(Bln<11;IF(Tgl<4;0;IF(Tgl>14;2+INT(A/4)-
B -13
A;"TANGGAL SALAH"));2+INT(A/4)-A);2+INT(A/4)-A)

8
IF(AND(Thn=1582;Bln=10;C8>4;Tgl<15);"TIDAK
JDUT ADA";1720994,5+INT(365,25*Y)+INT(30,60001*(M+1))+BB+T 2459890,507894
gl+(Jam+Mnt/60+Dtk/3600)/24 - ZW/24)
Tahun
Thn + (Bln-1)/12 + Tgl/365 2022,853
=
sebelu IF(Tahun<=-500;-20+32*(Tahun/100-18,2)*(Tahun/100-
0,0
m -500 18,2);0)
IF(Tahun>-500; IF(Tahun<=500; 10583,6 -
1014,41*(Tahun/100) + 33,78311*(Tahun/100)*(Tahun/100)
- 5,952053*(Tahun/100)*(Tahun/100)*(Tahun/100) -
antara -
0,1798452*(Tahun/100)*(Tahun/100)*(Tahun/100)*(Tahun/
500
100) + 0,0
dan
0,022174192*(Tahun/100)*(Tahun/100)*(Tahun/100)*(Tahu
500
n/100)*(Tahun/100) +
0,0090316521*(Tahun/100)*(Tahun/100)*(Tahun/
100)*(Tah un/100)*(Tahun/100)*(Tahun/100); 0); 0)
IF(Tahun>500; IF(Tahun<=1600; 1574,2 - 556,01*(Tahun/100-
10) + 71,23472*(Tahun/100-10)*(Tahun/100-10) +
0,319781*(Tahun/100-10)*(Tahun/100-10)*(Tahun/100-10) -
0,8503463*(Tahun/100-10)*(Tahun/100-10)*(Tahun/100-
500 sd
10)*(Tahun/100-10) - 0,005050998*(Tahun/100- 0,0
1600
10)*(Tahun/100-10)*(Tahun/100-10)*(Tahun/100-
10)*(Tahun/100-10) + 0,0083572073*(B62/100-
10)*(B62/100-10)*(B62/100-10)*(B62/100-10)*(B62/100-
10)*(B62/100-10); 0); 0)
IF(IF(Tahun>1600; IF(Tahun<=1700; 120 - 0,9808*(Tahun-
1600) - 0,01532*(Tahun-1600)*(Tahun-1600) + (Tahun-
1600 sd 1600)*(Tahun-1600)*(Tahun-1600)/7129; 0); 0)>1600;
0,0
1700 IF(Tahun<=1700; 120 - 0,9808*(Tahun-1600) -
0,01532*(Tahun-1600)*(Tahun-1600) + (Tahun-
1600)*(Tahun-1600)*(Tahun-1600)/7129; 0); 0)
IF(IF(Tahun>1700; IF(Tahun<=1800; 8,83 + 0,1603*(Tahun-
1700) - 0,0059285*(Tahun-1700)*(Tahun-1700) +
1700 sd
0,00013336*(Tahun-1700)*(Tahun-1700)*(Tahun-1700) 0,0
1800
- (Tahun-1700)*(Tahun-1700)*(Tahun-1700)*(Tahun-
1700)/1174000; 0); 0)
IF(Tahun>1800; IF(Tahun<=1860; 13,72 - 0,332447*(Tahun-
1800) + 0,0068612*(Tahun-1800)*(Tahun-1800) +
0,0041116*(Tahun-1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-1800) -
0,00037436*(Tahun-1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-
1800)*(Tahun-1800) + 0,0000121272*(Tahun-1800)*(Tahun-
1800 sd
1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-1800) - 0,0
1860
0,0000001699*(Tahun-1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-
1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-1800) +
0,000000000875*(Tahun-1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-
1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-1800)*(Tahun-
1800); 0); 0)
1860 sd IF(Tahun>1860; IF(Tahun<=1900; 7,62 + 0,5737*(Tahun-
0,0
1900 1860) - 0,251754*(Tahun-1860)*(Tahun-1860) +

9
0,01680668*(Tahun-1860)*(Tahun-1860)*(Tahun-1860) -
0,0004473624*(Tahun-1860)*(Tahun-1860)*(Tahun-
1860)*(Tahun-1860) + (Tahun-1860)*(Tahun-1860)*(Tahun-
1860)*(Tahun-1860)*(Tahun-1860)/233174; 0); 0)
IF(Tahun>1900; IF(Tahun<=1920; -2,79 + 1,494119*(Tahun-
1900) - 0,0598939*(Tahun-1900)*(Tahun-1900) +
1900 sd
0,0061966*(Tahun-1900)*(Tahun-1900)*(Tahun-1900) - 0,0
1920
0,000197*(Tahun-1900)*(Tahun-1900)*(Tahun-
1900)*(Tahun-1900); 0); 0)
IF(Tahun>1920; IF(Tahun<=1941; 21,2 + 0,84493*(Tahun-
1920 sd
1920) - 0,0761*(Tahun-1920)*(Tahun-1920) + 0,0
1941
0,0020936*(Tahun-1920)*(Tahun-1920)*(Tahun-1920); 0); 0)
IF(Tahun>1941; IF(Tahun<=1961; 29,07 + 0,407*(Tahun-
1941 sd
1950) - (Tahun-1950)*(Tahun-1950)/233 + (Tahun- 0,0
1961
1950)*(Tahun-1950)*(Tahun-1950)/2547; 0); 0)
IF(Tahun>1961; IF(Tahun<=1986; 45,45 + 1,067*(Tahun-
1961 sd
1975) - (Tahun-1975)*(Tahun-1975)/260 - (Tahun- 0,0
1986
1975)*(Tahun-1975)*(Tahun-1975)/718; 0); 0)
IF(Tahun>1986; IF(Tahun<=2005; 63,86 + 0,3345*(Tahun-
2000) - 0,060374*(Tahun-2000)*(Tahun-2000) +
0,0017275*(Tahun-2000)*(Tahun-2000)*(Tahun-2000) +
1986 sd
2005
0,000651814*(Tahun-2000)*(Tahun-2000)*(Tahun- 0,0
2000)*(Tahun-2000) + 0,00002373599*(Tahun-
2000)*(Tahun-2000)*(Tahun-2000)*(Tahun-2000)*(Tahun-
2000); 0); 0)
2005 sd IF(Tahun>2005; IF(Tahun<=2050; 62,92 + 0,32217*(Tahun-
73,2
2050 2000) + 0,005589*(Tahun-2000)*(Tahun-2000); 0); 0)
IF(Tahun>2050; IF(Tahun<=2150; -20 + 32*((Tahun -
2050 sd
1820)/100)*((Tahun - 1820)/100) - 0,5628*(2150 - Tahun); 0); 0,0
2150
0)
setelah IF(Tahun>2150; -20 + 32*((Tahun - 1820)/100)*((Tahun -
0,0
2150 1820)/100); 0)
Delta T SUM(Delta) 73,2
JDE DT/86400 0,2285731118
Lo MOD(280,46646+36000,76983*T+0,0003032*T*T; 360) 226,19514
Mo MOD(357,52911+35999,05029*T-0,0001537*T*T; 360) 302,86487
(1,914602 - 0,004817*T - 0,000014*T*T)*SIN(MoR) +
C (0,019993 - 0,000101*T)*SIN(2*MoR) + -1,62550
0,000289*SIN(3*MoR)
E 0,016708634 - 0,000042037*T - 0,0000001267*T*T 0,01670
L Lo+C 224,56964
M Mo+C 301,23937
Omg MOD(125,04-1934,136*T; 360) 43,11395
23 + 26/60 + 21,448/3600 - 46,815*t/3600 -
EZ 23,43632
0,00059*T*T/3600 + 0,001813*T*T*T/3600
DE 0,00256*COS(OmgR) 0,00187
Eps EZ+DE 23,43819

10
JDUT 1720994,5+INT(365,25*Y)+INT(30,60001*(M+1))+B+Tgl 2459890,500000
TJD (JDUT-2451545)/36525 0,2284873374
MOD(6,6973745583+2400,0513369072*TJD+0,0000258622*
GSUT 3,07872
TJD*TJD;24)
MOD(GSTUT+(Jam+Mnt/60+Dtk/3600-
GSTWL 3,26868
ZW)*1,00273790935;24)
LST MOD(GSTWL+Bj/15;24) 10,77558
HA MOD(LST-Alp;24)*15 299,53511
MBR 1,000001018*(1-e*e)/(1+e*COS(MR)) 0,9911385463
Lmb L-0,00569-0,00478*SIN(OmgR) 224,56068
MOD(DEGREES(ATAN2(COS(LmdR);COS(EpsR)*SIN(LmdR)));3
Alp 222,09865
60)
Dlt DEGREES(ASIN(SIN(EpsD)*SIN(LmdR))) -16,20612
Dlt’ IF(Dlt<0; "NEGATIF"; "POSITIF") NEGATIF
DEGREES(ATAN2(COS(HAR)*SIN(LtR)-
AzS -1,31525
TAN(DltR)*COS(LtR);SIN(HAR)))
AzU MOD(AzS+180;360) 104,64192
DEGREES(ASIN(SIN(LtR)*SIN(DltR)+COS(LtR)*COS(DltR)*COS(
Alt 30,28534
HAR)))

G. Memasukkan Data Azimut Matahari

Setelah menghitung azimuth matahari, data tersebut dimasukkan dalam display


Total Station dengan cara seperti di bawah.
- Tekan tombol ANG lalu pilih Input dan masukkan sudut azimut dengan
derajat.menitdetik ( 71.3701 ) dan tekan Enter sehingga tampilan 71° 37’ 01”
- Dengan dimasukkannya data azimuth matahari, maka setiap gerak putar total
station adalah arah yang sejati.
- Kemudian buka oengunci horizon dan putar handel total station sampai menuju
sekitar sudut azimuth qiblat, dan kunci lagi pengunci horizontal dan gunakan
penggerak halus horizontal ke arah qiblat yang sudah dihitung di atas yaitu 23°
55’ 27”.

H. Menentukan Titik Arah Qiblat

Kali ini akan diterangkan bagaimana menerapkan data-data yang sudah diperoleh
dengan seksama pada tempat yang dikehendaki.
- Siapkan usuk 3 lonjor, lalu potong-potong untuk membuat gawang
- Minta bantuan tenaga orang untuk berdiri di arah qiblat dengan membidik
kancing bajunya.
- Diantara kancing baju, tancapkan gawang yang kokoh, yang tidak dapat
goyang

11
- Pasang meteran di atas gawang untuk menentukan posisi titik sudut qiblat
dengan membaca nomor meteran, dan pasang paku tanpa ditancapkan,
karena harus digeser ke kanan atau ke kiri, sesuai petunjuk pembidik paku.
Biasanya pembidikan ini akan menggeser paku sejauh 1 sampai dengan 5 ml
- Ketika pembidik memastikan tepat sasaran paku, maka paku tersebut
ditancapkan dengan catatan paku tidak boleh bergeser.
- Selanjutnya dibuat gawang ke dua yang lebih jauh dengan cara sebagaimana
tersebut di atas.
- Setelah selesai hubungkan kedua paku diantara dua gawang dengan tampar
kecil sehingga tampak jelas arah qiblat.

Paku

Tanah

Gambar 07 : Gawang Arah Qiblat

Demikian makalah Pengukuran Arah Qiblat dengan alat Total Station DTM 322,
semoga bermanfaat, amin.

12
LANGKAH-LANGKAH UKUR KIBLAT

1. Mencari koordinat tempat


2. Menghitung arah kiblat
3. Memasang theodolite
4. Melevel theodolite
5. Membidik matahari
6. Mencatat jam hasil membidik matahari
7. Menghitung posisi matahari
8. Menginput posisi matahari ke theodolite
9. Mengarahkan theodolite ke azimuth kiblat
10.Membuat 2 gawang arah azimuth kiblat
11.Menandai 2 gawang arah azimuth kiblat
12.Memberi tali antara 2 gawang

13

Anda mungkin juga menyukai