Anda di halaman 1dari 22

Metode Newton-Raphson

Metode ini paling banyak digunakan dalam mencari akar-akar dari


suatu persamaan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian persamaan


dengan metode Newton-Raphson adalah sebagai berikut :

1. Pilih nilai awal xi sembarang


2. Hitung xi+1 dan f (xi+1) dengan rumus :
f(x i )
x i 1  x i  '
f (x i )
3. Demikian seterusnya sampai didapatkan f (x i+1) yang kecil
Contoh :
Selesaikan persamaan :
f(x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0
dengan metode Newton Raphson

Penyelesaian :
Persamaan yang diselesaikan :
f (x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0

Turunan pertama dari persamaan itu adalah :


f ’(x) = 3x2 + 2 x – 3
 Dengan menggunakan persamaan :
f(x i )
x i 1  x i  '
f (x i )

Pada awal hitungan ditentukan nilai xi sembarang, misalnya x1 = 1 ;


f (x1) = f(1) = (1)3 + (1)2 – 3 (1) – 3 = –4
f ’(x1) = f’ (1) = 3(1)2 + 2 (1) – 3 = 2
-4
x2  1 3
2
Langkah berikutnya ditetapkan x2 = 3

f (x2) = f(3) = (3)3 + (3)2 – 3 (3) – 3 = 24


f ’(x2 ) = f’(3) = 3(3)2 + 2 (3) – 3 = 30
24
x3  3   2,2
30
Hitungan dilanjutkan dengan prosedur yang sama dan
hasilnya diberikan dalam tabel berikut ini :

Jumlah xi xi+1 f(xi) f(xi+1)


iterasi

1 1,0 3,0 -4,0 24,0


2 3,0 2,2 24,0 5,888
3 2,2 1,83 5,888 0,987387
4 1,83 1,73778 0,987387 0,05442
5 1,73778 1,73207 0,05442 0,0001816
Metode Secant
Kekurangan Metode Newton Raphson adalah
diperlukannya turunan pertama (differensial)
dari f(x) dalam hitungan. Kadang-kadang
sulit untuk mendiferensialkan persamaan
yang diselesaikan.

Untuk itu maka bentuk diferensial didekati


dengan nilai perkiraan berdasarkan
diferensial beda hingga.
Yang disubstitusikan dalam persamaan :

f(x i )(x i  x i-1 )


x i 1  xi 
f(x i ) - f(x i -1 )
Dalam metode ini pendekatan memerlukan
dua nilai awal dari x
Contoh :

Selesaikan persamaan : f(x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0


dengan metode Secant

Penyelesaian :
Iterasi 1
Diambil dua nilai awal x1 =1 dan x2 = 2
Untuk x1 =1 maka f(x1) = f(1) = (1)3 + (1)2 – 3(1) – 3 = - 4
Untuk x2 =2 maka f(x2) = f(2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3
Dengan menggunakan persamaan :
f(x 2 )(x 2  x 1 ) 3(2  1)
x3  x2   2  1,57142
f(x 2 ) - f(x 1 ) 3  (4)
Maka :
f(x3)= (1,57142)3 + (1,57142)2 – 3(1,57142) – 3 = -1,36449

Iterasi 2
Untuk x2 =2 maka f(x2) = f(2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3
Untuk x3 =1,57142 maka
f(x3)= (1,57142)3 + (1,57142)2 – 3(1,57142) – 3 = -1,36449

Dengan menggunakan persamaan :


f(x 3 )(x 3  x 2 )  1,36449(1,57142  2)
x4  x3   1,57142   1,70540
f(x 3 ) - f(x 2 )  1,36449  3
Hitungan dilanjutkan dengan prosedur yang sama dan
hasilnya diberikan dalam tabel berikut :

Jumlah x1 x2 x3 f(x1) f(x2) f(x3)


iterasi
1 1,0 2,0 1,57142 -4,0 3,0 -1,36449
2 2,0 1,57142 1,70540 +3,0 -1,36449 -0,24784
3 1,57142 1,70540 1,73513 -1,36449 -0,24784 0,02920
4 1,70540 1,73513 1,73199 -0,24784 0,02920 -0,000575
5 1,73513 1,73199 1,73205
Metode Iterasi
Dalam metode iterasi ini digunakan suatu
persamaan untuk memperkirakan nilai akar
persamaan. Persamaan tersebut
dikembangkan dari fungsi f(x) = 0 sehingga
parameter x berada disisi kiri dari
persamaan, yaitu :
x= g(x)
Persamaan ini menunjukkan bahwa nilai x
merupakan fungsi dari x, sehingga dengan
memberi nilai perkiraan awal dari akar dapat
dihitung x
perkiraan
i baru x i 1
dengan rumus iteratif berikut :
x i 1  g ( x i )
Besar kesalahan dihitung dengan rumus
berikut :
x i 1  x i
εa  x100%
x i 1
Contoh :

Selesaikan persamaan : f(x) = x3 + x2 – 3 x – 3 = 0


dengan metode Iterasi

Penyelesaian :

Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk :


x3 = - x2 + 3 x + 3 → x = (- x2 + 3 x + 3 )1/3
Kemudian persamaan diubah menjadi :
xi+1 = (- x2 + 3 x + 3 )1/3
Apabila ditentukan perkiraan awal x 1 = 2 maka didapat :
x2 = (- x12 + 3 x1+ 3 )1/3 = (- 22 + 3 x 2 +
3 )1/3 = 1,70998
x 2  x1 1,70998  2
εa  x100%  x100%  16,9607%
x2 1,70998

Hitungan dilanjutkan dengan prosedur yang sama dan hasilnya


diberikan dalam tabel berikut :
Iterasi ε a (%)
xi
(i)
1 2,00000
2 1,70998 16,9607
3 1,73313 1,3362
4 1,73199 0,0658
5 1,73205 0,0034
6
Dari tabel terlihat 1,73205
bahwa hasil 0,0002
hitungan pada iterasi
yang lebih tinggi semakin dekat dengan akar
persamaan yang benar, dengan kata lain kesalahan
yang terjadi semakin kecil. Penyelesaian persamaan
seperti ini disebut konvergen
Persamaaan x3 + x2 – 3 x – 3 = 0 dapat juga diubah dalam bentuk
berikut :
x3  x2  3
x
3
Dalam bentuk iterasi persamaan diatas
menjadi :
3 2
xi  xi  3
x i 1 
3
Untuk perkiraan awal x1 = 2 maka didapat :

3 2
x1  x1  3 23  2 2  3
x2   3
3 3
Besar kesalahan :

x 2  x1 32
εa  x100%  x100%  33,3333%
x2 3
Dengan prosedur yang sama hitungan dilanjutkan
dan hasilnya diberikan dalam tabel berikut ini :

Iterasi (i) xi ε a (%)

1 2,00000
2 3,00000 33,3333
εa
3 11,00000 72,7273
4 483,00000 97,7226
5 37637290,0 99,9987

Tampak bahwa hasil hitungan pada iterasi yang lebih


tinggi semakin menjauhi nilai akar persamaan yang
benar. Keadaan hitungan seperti ini disebut divergen.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Tentukan akar persamaan :

f(x) = -0.9 x2 + 1.7 x + 2.5 = 0

a. Dengan menggunakan rumus akar kuadrat (rumus


abc)
b. Dengan menggunakan metode Biseksi pada interval
[2.8,3.0] sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian
hitungan hingga 3 angka di belakang koma.
c. Dengan menggunakan metode regula falsi pada
interval [2.8,3.0] sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian
hitungan hingga 3 angka dibelakang koma.
2. Tentukan akar dari persamaan :

f(x) = -2 + 6.2x - 4 x2 + 0.7 x3 = 0

a. Dengan menggunakan metode Biseksi pada interval


[0.4,0.6] sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian
hitungan hingga 3 angka dibelakang koma.
b. Dengan menggunakan metode Regula Falsi pada
interval [0.4,0.6] sebanyak 3 iterasi dengan
ketelitian hitungan hingga 3 angka dibelakang
koma.
3. Tentukan akar dari persamaan :
f(x) = 9.34 - 21.97x +16.3 x2+3.07 x3= 0

a. Dengan menggunakan metode Newton Raphson


dengan akar pendekatan awal adalah 1.00
sebanyak 5 iterasi dengan ketelitian hitungan
hingga 2 angka dibelakang koma.
b. Dengan menggunakan metode Secant dengan
akar pendekatan awalnya 0.9 dan 1.00 sebanyak
5 iterasi dengan ketelitian hitungan hingga 2
angka dibelakang koma.
4. Tentukan akar dari persamaan :
1 – 0.61 x
f(x) = ----------------- = 0
x
a. Dengan menggunakan metode Newton Raphson
dengan akar pendekatan awal adalah 1.50
sebanyak 3 iterasi dengan ketelitian hitungan
hingga 3 angka dibelakang koma.
b. Dengan menggunakan metode Secant dengan
akar pendekatan awalnya 1.5 dan 2.00 sebanyak
3 iterasi dengan ketelitian hitungan hingga 3
angka dibelakang koma.
5. Tentukan akar dari persamaan :
f (x) = x3 - 6 x2 + 11 x – 5.9 = 0

a. Dengan menggunakan metode Biseksi pada


interval [2.5,3.5] sebanyak 3 iterasi dengan
ketelitian hitungan hingga 3 angka dibelakang
koma.
b. Dengan menggunakan metode Regula Falsi pada
interval [2.5,3.5] sebanyak 3 iterasi dengan
ketelitian hitungan hingga 3 angka dibelakang
koma.
c. Dengan menggunakan metode Newton Raphson
dengan akar pendekatan awal 3.5 sebanyak 3
iterasi dengan ketelitian hitungan hingga 3
angka dibelakang koma.
d. Dengan menggunakan metode Secant dengan
akar pendekatan awal 2.5 dan 3.5 sebanyak 3
6.Tentukan akar dari persamaan-persamaan
berikut dengan metode Iterasi, masing-
masing 6 iterasi dengan ketelitian hitungan
hingga 4 angka dibelakang koma:

a. f(x) = sin x – 5x = 0, dengan akar pendekatan


awal 0.1
b. f(x) = x2 + 4 x – 3 , dengan akar pendekatan
awal 0.65

Anda mungkin juga menyukai