Integral Ganda
Dengan demikian, integral lipat dua (double integrals) dari suatu fungsi
f(x; y) pada suatu daerah A dalam bidang xy menyatakan volume di bawah
fungsi f(x; y) dan dibatasi luasan A. Integral ini biasanya ditulis sebagai
f ( x, y )dxdy
A
1
Selain pengertian tersebut di atas, integral lipat dua juga dapat diinter-
pretasikan sebagai luas suatu daerah yang dibatasi oleh suatu kurva tertentu.
Dengan analogi di atas, dapat dengan mudah dipahami bahwa integral lipat
tiga yang berbentuk
Interpretasi lainnya adalah integral lipat tiga menyatakan volume suatu obyek.
Selain ituintegral lipat tiga dapat juga dipahami sebagai massa suatu objek tiga
dimensi dengan rapat massa yang dinyatakan dengan f(x; y; z).
2
Dalam hal ini f(x, y) = 1+y dan luasan A adalah daerah pada bidang xy yang
dibatas sumbu-sumbu x, y dan garis y = 2 - 2x, sebagaimana ditunjukkan
Gambar berikut
2 2 x 2 2 x 2 2 2 x
y y 2 2x
zdy
y 0
(1 y)dy ( y
y 0
)
2 0
4 6x 2x2
2 2 x
1 1
5
A y0 x0
2
zdydx zdy dx ( 4 6 x 2 x ) dx
x 0
3
1 2 2 x 1 y
1 2 2 x
5
V dxdydz dz dydx
y 0 z0 x 0 y0(1 y ) dydx
3
V x 0
4
Contoh 3. Tentukan massa padatan pada
Gambar jika massa jenis (massa per satuan
volume) adalah x + z. Unsur massa adalah
dM = (x + z) dx dy dz. Kami menambahkan
elemenmassa sama seperti kita
menjumlahkan unsur-unsur volume; yaitu,
batasnya sama dengan di Contoh 2.
dM ( x z )dxdydz
1 2 2 x 1 y
M dM y 0 z0( x z )dz dydx
V x 0
1 2 2 x 2 1 y
( xz z ) dydx
y 0 2 z 0
x 0
1 2 2 x
x(1 y ) (1 y )
2
/ 2 dydx
x 0 y 0
1
x
x 0 2 dx 2
2 3
{(3 2 x ) 1} 1 / 6{(3 2 x ) 1}
5
5.2 Aplikasi Integral Ganda
Luas daerah tersebut juga dapat diperoleh menggunakan integral ganda yang
dinyatakan sebagai berikut
A dA dxdy
R R
6
Contoh 1. Gunakan integral ganda untuk menghitung luas daerah antara
fungsi f(x) = x2 dengan sumbu x antara x = 0 sampai x = 1.
Daerah yang dibentuk berada dalam bidang xy dan elemen luas permukaan
tersebut dinyatakan dengan dA = dxdy. Dengan demikian luas daerah yang
dimaksud dinyatakan dalam bentuk integral ganda sebagai berikut
1 x2 1 x2 1 3 1
x 1
A dxdy dydx y dx x dx 2
R x 0 y 0 x 0 0 x 0
3 0
3
Sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian awal, integral ganda juga
dapat digunakan untuk menghitung volume ruang di bawah suatu permukaan.
Volume suatu objek tiga dimensi dalam ruang xyz juga dapat dihitung
menggunakan integral lipat tiga sebagai berikut
7
Massa Suatu Objek (dua atau tiga dimensi)
Jika elemen luas suatu permukaan yang berada pada bidang xy mempunyai
rapat massa yang dinyatakan dengan ⍴(x, y), maka integral ganda berikut
menyatakan massa total permukaan yang terletak di bidang xy
Sedangkan massa objek tiga dimensi yang berada dalam ruang xyz yang
rapat massanya ⍴(x, y, z) dapat dinyatakan dengan integral lipat tiga
sebagai berikut
yx
2
x2
M dm x, y dxdy x ydy dx
x 1 y 0
R R
y x2
1 x 6 63
x2 x2 x2
y
dx x x dx
2
1
x 4
x 1
2 y 0 2 x 1 2 6 12
x 1
Posisi pusat massa suatu objek tiga dimensi ditentukan dengan cara
sebagai berikut:
1 1 1
x pm
M xdm, y pm
M ydm, z pm
M zdm
dengan M = ⨜dm adalah massa total objek.
10
Contoh 1. Sebuah objek 2 dimensi berupa daerah yang dibatasi oleh sumbu
+x, kurva y = x2, garis x = 1 dan garis x = 2 mempunyai rapat massa
yang dinyatakan dengan ⍴= xy. Tentukanlah pusat massa objek
tersebut.
x
2
2
63
x ydy dx
x 1 y 0
12
Selanjutnya
7 2
2
2
x
1 1 1 2 dx 12 x 12 127
M x1 y0
2
x pm xdm x ydxdy x ydy
M obyek M obyek 63 14
1 63 14
x 2 8 2
2
2
1 1 1 y dy dx
12 x 12 255
x 1 y0 63 24 63 24
2
y pm ydm xy dxdy x
M obyek
M obyek
M 1
I x y 2 dm,
I y x 2 dm, dan I z x 2 y 2 dm,
13
Elemen luas dA dr(rdθ) = rdrdθ dan Panjang suatu kurva (tali busur)
dalam system koordinat ini adalah
ds 2 dr 2 r 2 d
Contoh 1. Hitung luasligkaran x2 + y2 = 1 dengan menggunakan system
koordinat polar (r, θ)
Untuk menyelesaikan ini kita tentukan dulu batas batas integral untuk
variable r dan θ
Batas r r1 = 0, r2 =1
Batas θ θ1 = 0, θ2 = 2π (satu lingkarang penuh) dengan demikian,
2 1 2 2
r2 1
A rdrd d d
0 r 0 0 2 2 0
14
Contoh 2. Tentukan momen Inersia dari pelat setengah lingkarang berjari- jari a
yang terletak pada kuadran I dan IV bidang xy (pusat lingkarang di
(0,0) terhadap sumbu y, jika rapat massa konstan
r 0 / 2 / 2 4 0 4 / 2
/2 /2
1 1 4 1 1 a 4
a 4 cos 2 d 4 a 2 4 sin 2
4 / 2 2 2 / 2 8
15
Perubahan Sistem Koordinat Kartesius (x,y) menjadi Koordinat Polar Ruang
ds 2 dr 2 r 2 d 2 dz 2
16
Perubahan Sistem Koordinat Kartesius (x,y) menjadi Koordinat Polar Ruang
ds 2 dr 2 r 2 d 2 r 2 sin 2 d 2
17
Contoh 1. Hitunglah volume setengah bola x2 + y2 + z2 =1 di atas bidang xy
2 / 2 1 2 / 2 1
1 3
V r sin dr d d r sin d d
2
0 0 r 0 0 0 3 0
2 / 2 2 2
1 1
V 0 0 3 sin d d cos 0 / 2 d 1 cos 2 cos 0 d
3 0 3 0
2
1 2
V d
3 0 3
18
Contoh 2. Tentukan pusat massa setengah bola pejal x2 + y2 + z2 =1 di atas
bidang xy, jika rapat massanya konstan
Untuk menyelesaikan ini kita tentukan dulu batas
batas integral untuk variable r , θ dan ϕ
Batas r r1 = 0, r2 =1
Batas θ θ1 = 0, θ2 = π
Batas ϕ ϕ1 = 0, ϕ2 = 2π (satu keliling penuh
0 0 r 0 0 0 r 0
2 / 2 1 2 / 2 1
1 4
0 0 r0 0 0 4 0 cosdr d d
3 2 2
r sin cos dr d d r sin
x pm
2 2
3 3 19
2 / 2 2 / 2
1 1 1 1
cos d d cos 2 cos d d
2
sin
4 0 0 4 0 0 2 2
x pm
2 / 3 2 / 3
2 /2 2
1 1 1 1
4 0 2 2
cos 2
0
cos d
4 0 2
cos d sin 02 0
8 0
2 / 3 2 / 3 2 / 3 2 / 3
20
Perubahan Sistem Koordinat dengan Faktor Jacobian
Dalam penyelesaian suatu persoalan terkadang lebih mudah bila digunakan
sistem koordinat yang berbeda. Penggunaan sistem koordinat yang
berbeda membawa dampak pada variabel integrasi. Misalnya, elemen luas
dalam sistem koordinat kartesian dinyatakan dengan dA = dxdy. Bagaimana
bentuk elemen luas dalam sistem koordinat yang lainnya? Cara yang dapat
dilakukan untuk menentukan bentuk elemen luas (dan juga elemen volume)
dari suatu sistem koordinat adalah dengan menggunakan Jacobian.
Misalkan terdapat integral lipat tiga dalam sistem koordinat uvw dan
dinyatakan dalam bentuk ∭f(u; v;w)dudvdw, kemudian sistem koordinat
lain yaitu rst dan hubungan antara variabel-variabel dalam sistem koordinat
uvw dan sistem koordinat rst diberikan dengan persamaan u = u(r; s; t),
v = v(r; s; t), w = w(r; s; t), maka Jacobian dari uvw terhadap rst adalah
21
u u u Dengan menggunakan
r s t Jacobian tersebut maka
(u , v, w) v v v integral lipat tiga tersebut bila
J
( r , s, t ) r s t dinyatakan dalam variabel rst
w w w adalah
r s t
x x x
r z sin cos r cos cos r sin sin
( x, y, z ) y y y
J sin sin r cos sin r sin cos
( r , , z ) r z
z z z cos r sin 0
r z
r cos cos r sin sin sin cos r sin sin
J cos r sin
r cos sin r sin cos sin sin r sin cos
J cos r 2 cos sin cos 2 r 2 sin cos sin 2
r sin r sin 2 cos 2 r sin 2 sin 2
J r 2 cos 2 sin r 2 sin 3 cos 2 r 2 sin cos 2 sin 2 r 2 sin
24
5.4 Integral Permukaan
25
Luas seluruh permukaan ϕ(x, y, z) tersebut tentu saja dapat dihitung
menggunakan integral dengan menjumlahkan seluruh elemen dA pada
permukaan tersebut. Jika elemen luas tersebut cukup kecil, maka
elemen luas permukaan dA tersebut dapat didekati sebagai suatu bidang
singgung terhadap permukaan (x, y, z) di titik (x0, y0, z0) . Bidang
singgung tersebut mempunyai vektor yang tegak lurus (atau arah
normal) yang dinyatakan dengan N, sebagaimana ditunjukkan dalam
gambr. Sudut antara vektor normal N dengan arah vertikal (sumbu z)
dinyatakan dengan θ.
Vektor normal N pada permukaan (x, y, z) = konstan di suatu titik sem-
barang (x0, y0, z0) dinyatakan dengan
^ ^ ^
N i j k
x x0 , y 0 , z 0 y x0 , y 0 , z 0
z x0 , y 0 , z 0
N ^
cos .k
N
^
^ ^
i j k
x y z ^
z
.k
2 2 2 2 2 2
x y z x y z
Dengan demikian
2 2 2
1 x y z
dA dxdy dxdy
cos
z 27
Kadangkala persamaan suatu permukaan dinyatakan dalam bentuk z =f(x, y),
dalam kasus ini berarti ϕ(x, y, z) = z - f(x, y) sehingga untuk ini dapat diperoleh
bahwa 𝜕ϕ/𝜕z = 1, sehingga akan diperoleh
2 2
dA dxdy 1
x y
Bila dikaitkan dengan uraian tersebut di atas, maka luas permukaan yang
persamaannya dinyatakan dengan ϕ(x, y, z) = konstan adalah
2 2 2
x y z
A dxdy
z
Hal tersebut berarti bahwa integral permukaan dA dapat dihitung menggu-
nakan elemen luas pada bidang datar xy, yaitu dxdy. Dalam hal ini batas
integrasi adalah sesuai dengan batas yang dibentuk oleh proyeksi permukaan
tersebut pada bidang datar xy 28
Contoh. Tentukan luas permukaan yang terletak pada oktan pertama
(firstoctant) suatu bola yang persamaannya x2 + y2 + z2 = 1
2 x, 2 y dan 2z
x y z
29
Jadi luas permukaan yang dimaksud dapat dihitung sebagai berikut
2 2 2
x y z
A dxdy
z
A
1
2z
4 x 2 4 y 2 4 z 2 dxdy
x2 y2 z 2
A dxdy
z
1 1
A dxdy dxdy
z
1 x y2 2
dan dengan menggunakan sistem kordinat polar dapat dilakukan per-
ubahan variabel 30
1 x2 y2 1 r 2
maka
1
dA rdrd
1 r 2
/2 1
r 1
d dr 1 r
2
0 r 0 1 r 2 2 0 2
31