Anda di halaman 1dari 30

AKUNTANSI DAN

PAJAK

Bayu Kalpikotomo
0856 5221 0407
ppp.umj@gmail.com
1
Tipe-Tipe Bisnis

2
Tipe Organisasi Bisnis

Perusahaan
perseorangan Kelebihan
(proprietorship) dimiliki
oleh satu orang
• Mudah mengorganisasikan
• Biaya mengorganisasikan
rendah

Kekurangan
• Sumber keuangan
terbatas
• Kewajiban tak terbatas

3
Tipe Organisasi Bisnis

Persekutuan Kelebihan
(partnership)
dimiliki oleh dua • Mempunyai sumber daya
orang atau lebih keuangan yang lebih
dibandingkan perusahaan
perseorangan
• Keahlian manajerial
Joe and Marty’s
bertambah

Kekurangan
• Kewajiban tak terbatas

4
Tipe Organisasi Bisnis

Korporasi (corporation)
merupakan entitas hukum Kelebihan
yang terpisah berdasarkan • Kemampuan sumber
Undang-Undang
dana yang besar dengan
menerbitkan saham

J & M, Inc.
Kekurangan
• Terkena pajak dua kali
(Double Taxation)

5
Wajib Pajak Korporasi/Badan
Pasal 1 (3) KUP
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,
lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi
kolektif dan bentuk usaha tetap

PT CV Fa Koperasi BUT KIK Dana Pensiun

Ormas Persekutuan Orsospol Perkumpulan

Yayasan Lembaga
6
PAJAK DALAM PERUSAHAAN

Kewajiban
Withholding

Memotong/
memungut
Kewajiban Pajak Badan (1)
Dipotong Memotong
PPh 23 atas Badan PPh 21
penghasilan jasa atas gaji
Memotong 2
PPh 23
atas jasa
Hitung PPh Badan Meterai
2 1 PPN atas
Penghasilan PBB penyerahan
Beban yang dapat dikurangkan BPHTB Daftar barang/jasa
Pajak Daerah lain KPP
Penghasilan kena pajak Bea masuk; cukai
X tarif pajak
1. Daftar (NPWP,
Pajak terutang 1thn fiskal Lapor PKP);
2. Hitung (self-
Kredit pajak KPP assessment &
•Angsuran pajak (PPh25)
•Dipotong pihak lain (22,23) 4 withholding)
3. Bayar
•Pajak luar negeri (24) Setor 4. Lapor SPT (self-
Pajak kurang/lebih bayar (29/28)
3 Kas negara assessment &
withholding)
8
Kewajiban Pajak Badan (2)
• PPh Badan (perusahaan)
• PPh Pot Put (Memotong/memungut dan dipotong/dipungut
atas transaksi tertentu (jasa/barang tertentu)
• PPh yg dipotong/dipungut dari pihak ketiga (customer,
pemerintah, badan yang ditunjuk sebagai pemungut)
• PPN dan PPnBM
• Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
• PBB (Perkebunan, Perhutanan, Pertambangan Minyak dan
Gas Bumi, Pertambangan Pengusahaan Panas Bumi,
Pertambangan Mineral atau Batubara, dan Sektor Lainnya
(PB P5L))
9
Kewajiban Pajak Badan (3)
• Administrasi PPh atas penghasilan perusahaan yang dipotong oleh pihak ketiga
(customer, pemerintah, badan yang ditunjuk sebagai pemungut )
– PPh pasal 15, 22 Dikreditkan dalam SPT Tahunan berdasarkan Bukti
– PPh pasal 23/26 Pemotongan/ Pemungutan dari pihak ketiga
• PPh yang dibayar sendiri di Dalam Negeri
– PPh pasal 25 Sebagai Pajak dibayar dimuka, dikreditkan dlm SPT Tahunan
• PPh yang dibayar sendiri/dipotong di Luar Negeri
– PPh pasal 24 Sebagai Pajak dibayar dimuka, dikreditkan dlm SPT Tahunan
• Menghitung PPh terutang dan memperhitungkan pajak yang dibayar dimuka,
membayar kekurangan pajak terutang
– Membuat SPT Tahunan PPh Badan
– Menyetor PPh Pasal 29
– Melaporkan SPT Tahunan PPh Badan

10
Kewajiban Pajak Badan (4)
• Peraturan pajak mengharuskan pihak pembayar untuk memotong pajak atas
pembayaran transaksi:
– Gaji, honorarium, tantiem ,upah, imbaan jasa kepada orang pribadi
– Pembayaran sewa tanah bangunan dan selain tanah bangunan
– Pembayaran bunga, deviden, royalty
– Imbalan jasa (teknik, manajemen, konstruksi, konsultan, lain)
– Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya.
• Memungut PPN dan PPn BM:
– Wajib mendaftarkan diri untuk dikukuhkan sebagai PKP apabila penyerahan
Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak melebihi Rp 4,8M setahun
– Membuat Faktur Pajak
– Administrasi Faktur Pajak Masukan dan Faktur Pajak Keluaran
– Melaporkan SPT Masa PPN dan PPnBM
– Menyetor PPN yang telah dipungut
11
Pajak vs Akuntansi
PSAK Undang-Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Permanen Temporer

Penelitian: Pajak Tangguhan:


Book tax Gap  Aktiva/utang
 Beban/Pendapatan
Eff Tax Rate
12
Akuntansi (Pembukuan)
• Akuntansi merupakan kegiatan jasa yang berfungsi
menyediakan suatu informasi kuantitatif yang kemudian
digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi.(Financial
Accounting Standards Board (FASB),2017)
• Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan
secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi
keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan
dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan
keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode
Tahun Pajak tersebut (Pasal 1 angka 29 Ketentuan Umum dan
Tatacara Perpajakan-KUP)

13
Kewajiban Pembukuan (1)
Pasal 28 Ayat (1) KUP : WP orang pribadi yang
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia
wajib menyelenggarakan pembukuan

Pasal 28 (1) KUP

Pasal 28 (2) KUP Wajib Melaksanakan Pembukuan

14
Kewajiban Pembukuan (2)
Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan
Pasal 28 (3) KUP memperhatikan iktikad baik dan mencerminkan keadaan atau
kegiatan usaha yang sebenarnya

Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia


dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang
Pasal 28 (4) KUP
Rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa
asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan
Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan
Pasal 28 (5) KUP
stelsel akrual atau stelsel kas
Perubahan terhadap metode pembukuan dan/atau tahun buku harus
Pasal 28 (6) KUP
mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak.

Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta,


Pasal 28 (7) KUP kewajiban,modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan
pembelian sehingga dapat dihitung besarnya pajak terutang

15
Kewajiban Pembukuan (3)
Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang
Pasal 28 (8) KUP selain Rupiah dapat diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah
mendapat izin Menteri Keuangan.
Pencatatan terdiri atas data yang dikumpulkan secara teratur
tentang peredaran atau penerimaan bruto dan/atau penghasilan
Pasal 28 (9) KUP bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang,
termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang
dikenai pajak yang bersifat final.
Pasal 28 (10) Dihapus
KUP
Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola
Pasal 28 (11)
secara elektronik atau secara program aplikasi on-line wajib disimpan selama 10
KUP (sepuluh) tahun di Indonesia, yaitu di tempat kegiatan atau tempat tinggal Wajib
Pajak orang pribadi, atau di tempat kedudukan Wajib Pajak badan.

Pasal 28 (12) Bentuk dan tata cara pencatatan) diatur dengan atau berdasarkan
KUP Peraturan Menteri Keuangan

16
Kewajiban Pembukuan (4)
• Pengertian pembukuan telah diatur dalam Pasal 1 angka 29
KUP
• Pengaturan Pasal 28 KUP dimaksudkan agar berdasarkan
pembukuan tersebut dapat dihitung besarnya pajak yang
terutang (PPh) dan pajak lainnya
• Agar Pajak PPN dan PPnBM dapat dihitung dengan benar,
pembukuan harus mencatat juga jumlah harga perolehan atau
nilai impor, jumlah harga jual atau nilai ekspor, jumlah harga jual
dari barang yang dikenakan PPnBM, jumlah pembayaran atas
pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean di
dalam daerah pabean dan/atau pemanfaatan JKP dari luar
daerah pabean di dalam daerah pabean, jumlah Pajak Masukan
yang dapat dikreditkan dan yang tidak dapat dikreditkan.
17
Kewajiban Pencatatan
• Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban
menyelenggarakan pembukuan sebagaimana dimaksud pada
Pasal 28 ayat (1) KUP, tetapi wajib melakukan pencatatan,
adalah Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan
menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma
PenghitunganPenghasilan Neto dan Wajib Pajak orang pribadi
yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Pencatatan oleh Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas
meliputi peredaran atau penerimaan bruto dan penerimaan penghasilan lainnya, sedangkan bagi
mereka yang semata-mata menerima penghasilan dari luar usaha dan pekerjaan bebas,
pencatatannya hanya mengenai penghasilan bruto, pengurang, dan penghasilan neto yang
merupakan objek Pajak Penghasilan.
Di samping itu, pencatatan meliputi pula penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang
dikenai pajak yang bersifat final.
18
Skema Kewajiban Pembukuan
dan Pencatatan WP OP

1 2 3
4

Kriteria besaran Peredaran Usaha

Kriteria UMKM versi PPh : besaran peredaran usaha s.d Rp 4,8M setahun
19
Proses Akuntansi/Pembukuan

• Adalah proses pengidentifikasian, pencatatan,


pengklasifikasian (pengelompokan),
peringkasan (pengikhtisaran), dan pelaporan
data keuangan suatu organisasi, sehingga
dimungkinkan adanya pengambilan keputusan
bagi mereka yang menggunakannya

20
Siklus Akuntansi
Transaksi

Jurnal Pembalik SAK-IFRS Menyiapkan Jurnal

SAK-ETAP
Neraca Saldo Setelah SAS Memasukkan Jurnal
Jurnal Penutup SAK-EMKM Ke Buku Besar

Menyusun
Menyusun
Neraca Saldo
Jurnal Penutup

Menyusun Menyusun Menyusun


Laporan Keuangan Kertas Kerja Jurnal Penyesuaian

Menyusun Neraca
Saldo yang
Disesuaikan Penting dalam rekonsiliasi Fiskal
21
Standar Akuntansi (1)
• Dalam proses akuntansi, seorang akuntan harus
menjalankannya sesuai standar yang berlaku.
• Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah metode
dan format baku dalam penyajian informasi laporan
keuangan suatu kegiatan bisnis.
• Standar akuntansi di Indonesia sendiri berkembang
menjadi 4 pilar yang disusun dengan mengikuti
perkembangan dunia usaha

22
Standar Akuntansi (2)
• Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu
kerangka dalam prosedur pembuatan laporan
keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian
laporan keuangan.
• SAK juga berfungsi untuk mempermudah auditor serta
mempermudah pembaca laporan keuangan (stake
holder) untuk memahami dan membandingkan
laporan keuangan entitas yang berbeda beda

Pemerintah (otoritas pajak) adalah salah satu stake holder


laporan keuangan
23
Standar Akuntansi (3)
• SAK di Indonesia:
1. SAK-IFRS (Standar Akuntansi Keuangan-
International Financial Report Standard)
2. SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan
untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik)
3. SAK-Syariah (Standar Akuntasi Syariah (SAS))
4. SAK-EMKM (Standar Akuntasi Keuangan-
Entitas Mikro, Kecil dan Menengah)

24
Standar Akuntansi (4)
• SAK-IFRS; Standar ini digunakan untuk badan atau bisnis yang
memiliki akuntabilitas publik, yaitu badan yang terdaftar atau
masih dalam proses pendaftaran di pasar modal seperti
perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN, ataupun
perusahaan dana pensiun).
• SAK ini efektif 1 Januari 2015 yang berlaku di Indonesia secara
garis besar akan konvergen dengan International Financial
Reporting Standards (IFRS) yang berlaku efektif 1 Januari 2014
• Penggunaan IFRS karena Indonesia merupakan anggota IFAC
(Internatinal Federation of Accountants) yang menjadikan IFRS
sebagai standar dan meningkatkan peran Indonesia selaku
satu-satunya anggota G20 di Asia Tenggara

25
Standar Akuntansi (5)
• SAK-ETAP; dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
• Contoh pengguna eksternal : pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit dan
pemerintah (otoritas pajak).
• SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya
dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari
perbankan.
• SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada
SAK Umum, sebagian besar menggunakan konsep biaya historis; mengatur
transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk pengaturan yang lebih
sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama
beberapa tahun.

26
Standar Akuntansi (6)
• Standar Akuntansi Syariah (SAS); adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan
transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non
syariah. Pengembangan SAS dilakukan dengan mengikuti model SAK
umum namun berbasis syariah dengan mengacu kepada fatwa MUI.
• SAS ini terdiri dari PSAK 100 sampai dengan PSAK 106 yang mencakup
kerangka konseptual; penyajian laporan keuangan syariah; akuntansi
murabahah; musyarakah; mudharabah; salam; istishna

27
Standar Akuntansi (7)
• SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan
entitas mikro, kecil, dan menengah (EMKM).
• Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan
memberikan rentang kuantitatif EMKM.
• Standar ini ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum
mampu memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP.
• SAK EMKM berlaku efektif tanggal 1 Januari 2018 dan penerapan dini
dianjurkan.

28
Laporan Keuangan utk
Perpajakan
• Pasal 3 Ayat (1) UU KUP:
– Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar,
lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf
Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta
menyampaikannya ke kantor DirJen Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar
atau dikukuhkan atau tempat lain yang
• Pasal 3 Ayat (6) UU KUP:
– Bentuk dan isi Surat Pemberitahuan serta keterangan dan/atau dokumen
yang harus dilampirkan, dan cara yang digunakan untuk menyampaikan
Surat Pemberitahuan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan.
Penjelasan Pasal 3 Ayat (6) UU KUP : Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
Wajib Pajak yang wajib menyelenggarakan pembukuan harus dilengkapi dengan laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan lain yang diperlukan
untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak.
29
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai