Anda di halaman 1dari 23

PERENCANAAN

PENGANGGARAN
RESPONSIF GENDER
Pelatihan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)
Tingkat Kalurahan
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak
(DinsosP3A)
Kabupaten GunungKidul
Februari 2023
“Perencanaan dan penganggaran yang disusun
dengan mempertimbangkan 4 (empat) aspek
yaitu Akses, Partisipasi, Kontrol dan Manfaat
dalam pembangunan”
Perencanaan yang Responsif
Gender
Perencanaan yang Responsif Gender adalah
perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan
keadilan gender yang disusun dengan
mempertimbangkan empat aspek yaitu:
akses/kesempatan, partisipasi/peran,
kontrol/penguasaan, dan manfaat yang dilakukan
secara setara antara perempuan dan laki-laki, dengan
mempertimbangkan aspirasi, kebutuhan,
pengalaman dan permasalahan perempuan dan laki-
laki, baik dalam penyusunannya maupun dalam
pelaksanaan kegiatan.
PENGANGGARAN
RESPONSIF GENDER
• Penggunaan atau pemanfaatan anggaran yang berasal
dari berbagai sumber pendanaan untuk mencapai
kesetaraan dan keadilan gender
• ARG menekankan keterlibatan aktif dari stakeholder
dan partisipasi perempuan dalam pembangunan.
• Penganggaran Responsif Gender ini menghasilkan
Anggaran Responsif Gender (ARG) dengan
menggunakan prinsip EFEKTIF, EFISIEN, EKONOMIS,
BERKEADILAN GENDER. ARG ini kemudian direfleksikan
dalam dokumen KUA-PPAS, RKA OPD, dan DPA OPD.
Program Responsif Gender
• Dalam perkembangannya, Kegiatan/program responsive gender tidak
lepas dari kelompok afirmasi gender yang merupakan kelompok rentan
sebagai sasaran yang perlu diperhatikan dalam pembangunan yaitu :
Anak-anak, Perempuan, ibu hamil, orang dengan disabilitas, lansia,
kelompok marginal dan miskin

• Kebijakan, program dan kegiatan responsive gender


merupakan kebijakan ataupun program dan kegiatan yang
melibatkan anak-anak,perempuan/ibu hamil, orang dengan
disabilitas, kelompok marginal dan miskin baik perempuan dan laki-laki
dalam hal akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan
Anggaran Kinerja ARG
Prinsip Anggaran Kinerja: Ekonomis,
Efektif, Efisien --- bisa mengabaikan Eficiency
Kelompok Rentan

Oleh sebab itu adanya Anggaran Responsif


Economy
Gender mendorong adanya equity atau Equity
kesetaraan

Effectiveness
LANGKAH PEMBUATAN
GAP dan GBS
Pelatihan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)
Tingkat Kalurahan
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak
(DinsosP3A)
Kabupaten GunungKidul
Februari 2023
Keterkaitan GAP dan GBS
Keterkaitan GAP, GBS, TOR dan RKA/DPA
GAP GBS TOR/KAK RKA/DPA
Data terpilah yang mengadung Program dalam RKA harus sesuai
Langkah 2 Data terpilah disajikan dalam isu gender dan relevan disajikan dengan nama program yang ada
analisis situasi dalam TOR pada GBS (Sesuai Renstra/Renja
SKPD)

Langkah 3,4, dan 5 Uraian langkah 2,3,4, dan 5 GAP Deskripsi kesenjangan gender
disajikan disajikan kembali pada menjadi tambahan bagian latar
analisis situasi belakang dalam TOR (ambil
analisis situasi pada GBS)

Langkah 6 Tujuan mengacu pada Tujuan pada TOR dapat Kelompok sasaran dalam RKA
reformulasi tujuan langkah 6 mengambil reformulasi tujuan ditentukan berdasarkan hasil
GAP langkah 6 GAP analisis GAP dan GBS atau yang
ada dalam TOR

Langkah 7 Komponen kegiatan/ Komponen kegiatan/ Kegiatan dalam RKA harus sesuai
subkegiatan (aktivitas) mengacu subkegiatan dalam TOR mengacu dengan GBS (sesuai Renja SKPD)
Renja SKPD Renja SKPD

Langkah 8 Output pada GBS mengacu Tentukan komponen subkegiatan Rumusan output dalam RKA
tujuan kegiatan yang mendukung pencapaian dapat mengambil dari output
kinerja output kegiatan kegiatan pada GBS

Langkah 9 Dampak/hasil mengacu pada Rumusan sasaran penerima Rumusan outcome dalam RKA
langkah 9 GAP manfaat dalam TOR dapat dapat mengambil rumusan
menggunakan analisis tujuan, indikator gender pada GAP atau
rumusan output/outcome pada indikator hasil pada GBS
GBS
LANGKAH GAP (Gender Analysis
Pathway)
1) Nama Kebijakan/ Program/ Kegiatan :
• Merupakan langkah 1;
Berisi nama kebijakan/program/kegiatan yang dipilih
untuk dianalisis berikut tujuan dan sasaran. Kebijakan/
program/ kegiatan yang dipilih merupakan
kebijakan/program/kegiatan yang:
a) Mendukung pencapaian prioritas pembangunan
nasional dan target-target SPM dan SDGs.
b) Merupakan prioritas pembangunan daerah
c) Mempunyai alokasi anggaran yang besar
d) Penting terkait isu gender.
2) Data Pembuka Wawasan :
• Merupakan langkah 2;
Berisi data terpilah menurut jenis kelamin dan usia
atau data terkait isu gender. Data dapat berupa
hasil kajian, riset, dan evaluasi yang digunakan
sebagai pembuka wawasan untuk melihat apakah
ada kesenjangan gender (baik data kualitatif
maupun kuantitatif). Jika data terpilah tidak
tersedia, dapat menggunakan data-data proksi dari
sumber lainnya.
3) Faktor Kesenjangan :
• Merupakan Langkah 3;
Berisi hasil identifikasi faktor-faktor penyebab kesenjangan
berdasarkan:
a) akses, yaitu identifikasi apakah kebijakan/program
pembangunan telah memberikan ruang dan kesempatan yang adil
bagi perempuan dan laki-laki;
b) partisipasi, yaitu identifikasi apakah kebijakan atau program
pembangunan melibatkan secara adil bagi perempuan dan laki-laki
dalam menyuarakan kebutuhan, kendala, termasuk dalam
pengambilan keputusan;
c) kontrol, yaitu identifikasi apakah kebijakan/program
memberikan kesempatan penguasaan yang sama kepada
perempuan dan laki-laki untuk mengontrol sumberdaya
pembangunan
d) manfaat, yaitu identifikasi apakah kebijakan/program
memberikan manfaat yang adil bagi perempuan dan laki- laki
4) Sebab Kesenjangan Internal :
• Merupakan Langkah 4;
Berisi sebab kesenjangan di internal lembaga (budaya
organisasi) yang menyebabkan terjadinya isu gender.
5) Sebab Kesenjangan Eksternal :
• Merupakan Langkah 5;
Berisi sebab kesenjangan di eksternal lembaga, yaitu di
luar unit kerja pelaksana program, sektor lain, dan
masyarakat/lingkungan target program.
6) Reformulasi Tujuan :
• Merupakan Langkah 6;
Berisi reformulasi tujuan kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan menjadi responsif gender (bila tujuan yang
ada belum responsif gender). Reformulasi ini harus
menjawab kesenjangan dan penyebabnya yang
diidentifikasi di langkah 3, 4, dan 5.
7) Rencana Aksi :
• Merupakan Langkah 7;
Berisi rencana aksi yang mencakup prioritas, output dan hasil
yang diharapkan dengan merujuk isu gender yang telah
diidentifikasi. Rencana aksi tersebut merupakan rencana
kegiatan untuk mengatasi kesenjangan gender.
8) Basis Data :
• Merupakan Langkah 8;
Berisi base-line atau data dasar yang dipilih untuk mengukur
suatu kemajuan atau progres pelaksanaan kebijakan atau
program. Data dasar tersebut dapat diambil dari data
pembuka wawasan yang relevan dan strategis untuk menjadi
ukuran.
9) Indikator Gender :
• Merupakan Langkah 9;
Berisi indikator Gender yang mencakup capaian output
maupun outcome yang mengatasi kesenjangan gender di
langkah 3, 4, dan 5.
Form/Tabel GAP (Gender Analysis Pathway)
Langkah Langkah Langkah Langkah Langkah Langkah Langkah Langkah Langkah
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nama Data Isu Gender Kebijakan dan rencana ke Pengukuran Hasil


Kebijakan/ Pembuka depan
Program/K Wawasan
egiatan Faktor Sebab Sebab Reformulas Rencana Basic data Indikator
Kesenjanga kesenjanga Kesenjanga i Tujuan Aksi (Base line) Gender
n n Internal n Eksternal
Berisi nama, Berisi data Berisi isu berisi Berisi Berisi Berisi rencana Berisi base-line Berisi indikator
tujuan dan pembuka gender di penyebab penyebab reformulasi aksi/kegiatan yang diambil kinerja (baik
sasaran dari wawasan, yang proses faktor faktor tujuan yang merujuk dari data capaian output
Kebijakan/Prog terpilah jenis perencanaan kesenjangan kesenjangan kebijakan bila pada tujuan pembuka maupun
r am/ Kegiatan kelamin dan dengan gender yang gender yang tujuan yang yang responsif wawasan pada outcome) yang
yang terpilih usia, memperhatika datang dari datang dari ada saat ini gender untuk langkah 2 yang mengatasi
untuk kuantitatif dan n faktor-faktor internal lingkungan belum mengatasi relevan dengan kesenjangan
dianalisis. kualitatif, atau kesenjangan pelaksana eksternal responsif kesenjangan tujuan dan gender di
data terkait isu akses, program. lembaga pada gender. Tujuan dan dapat diukur. langkah 3,4,
gender. partisipasi, proses ini harus penyebabnya dan 5.
kontrol dan pelaksanaan menjawab yang ada di
manfaat program. sebab langkah 3, 4,
(hanya men- kesenjangan dan 5.
cantumkan yang di Mencakup juga
faktor identifikasi di rencana aksi
kesenjangan langkah 3,4, prioritas
yang relevan). dan 5. berikut output
dan hasil
kegiatan.
Catatan :
• Implementasi GAP sebagaimana matriks di atas bisa
diletakkan sebagai pola pikir dalam penyusunan suatu
dokumen kebijakan, atau sebagai dokumen pendamping
suatu rencana kebijakan atau program atau kegiatan
tertentu yang dipilih sesuai dengan prioritas.
• GAP di tingkat program dapat dilakukan apabila
kegiatan-kegiatan yang ada didalamnya berdasarkan
ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 merupakan kegiatan dengan ciri dan atau
lokasi yang sama.
• Apabila kegiatan-kegiatan dalam sebuah program sangat
beragam, atau sangat banyak, berbeda ciri dan atau
lokasi maka analisis gender menggunakan GAP berbasis
kegiatan.
LANGKAH GBS (Gender Budget
Statement)
1) Kebijakan/Program/Kegiatan
• Merupakan informasi mengenai
kebijakan/program/kegiatan telah dianalisis dan
dialokasikan anggarannya untuk merespon isu
gender, dimana rumusannya sesuai hasil
restrukturisasi program/kegiatan yang tercantum
dalam dokumen perencanaan (RKA). Jika program
yang dicantumkan merupakan program multi years,
maka GBS disusun cukup satu saja, tetapi setiap
tahun dilakukan penyesuaian sesuai dengan
capaian program.
2) Analisis Situasi
Berisi uraian ringkas yang menggambarkan persoalan
yang akan ditangani/dilaksanakan oleh kegiatan yang
menghasilkan output. Analisis ini mencakup data
pembuka wawasan, faktor kesenjangan, dan
penyebab permasalahan kesenjangan gender, serta
menerangkan bahwa keluaran dan hasil kegiatan
yang akan dihasilkan mempunyai pengaruh kepada
kelompok sasaran tertentu. Pengambilan butir- butir
dari langkah GAP disusun dalam bentuk narasi yang
singkat, padat dan mudah dipahami. Isu gender
dapat diidentifikasi melalui aspek akses, partisipasi,
kontrol dan manfaat.
3) Rencana Aksi
Terdiri atas kegiatan, berikut masukan, keluaran, dan
hasil yang diharapkan. Tidak semua kegiatan
dicantumkan. Kegiatan yang dicantumkan
merupakan kegiatan prioritas yang secara langsung
mengubah kondisi ke arah kesetaraan gender.
4) Indikator Kinerja
Merupakan indikator-indikator kinerja yang akan
dicapai dengan adanya kegiatan-kegiatan untuk
mendukung tercapainya tujuan program. Capaian
program terdiri dari tolok ukur serta indikator dan
target kinerja yang diharapkan.
5) Anggaran
Merupakan jumlah keseluruhan alokasi anggaran
yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan dari
program yang dianalisis.
6) Tanda Tangan
Penandatangan GBS adalah Kepala SKPD.
Format GBS dan Cara Penyusunannya
TERIMA KASIH

PERKUMPULAN AKSARA
Perumahan Bumi Cemerlang No. B5, RT 11/RW 4 Kelurahan Tegalrejo,
Kecamatan Tegalrejo 55244
Telp. 081931755797
E-mail: perhimpunan.aksara@gmail.com ;
web: aksara-jogja.net

Anda mungkin juga menyukai