NAMA : NURLELA
NIM : 226210101004
ABSTRACT
Respon positif dari investor menandakan keberhasilan perusahaan dalam menyediakan informasi kepada publik. Hal
ini mencerminkan kenaikan harga saham di pasar modal. Informasi yang direspon secara positif memberikan
kepercayaan investor terhadap isinya kegunaan pengambilan keputusan, dan manajer dapat memastikan
keberlanjutannya di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan pengungkapan emisi karbon
dengan perusahaan nilai di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji peran korporasi tata kelola dalam
hubungan antara pengungkapan emisi karbon dan nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
bersumber dari www.idnfinancials.com dan www.finance.yahoo.com. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan manufaktur dari tahun 2016 hingga 2019. Dengan menggunakan purposive sampling, diperoleh
total sampel dalam penelitian adalah 260 observasi. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan
menggunakan data panel. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengungkapan emisi karbon bersifat negative dikaitkan
dengan nilai perusahaan. Selain itu, tata kelola perusahaan belum berhasil memperkuat efek positif pengungkapan
emisi karbon terhadap nilai perusahaan. Ini Studi ini menyarankan agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia
harus kembali mengkaji peraturan tentang pengungkapan keberlanjutan, yang mencakup emisi karbon, yang
merupakan salah satu isu dinamis terkini di dunia. Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan hal tersebut
meningkatkan kualitas keterbukaan informasi terkait keberlanjutan kepada publik.
PENDAHULUAN
Entitas yang memiliki dampak lingkungan erat kaitannya dengan emisi karbon harus menyelaraskan program
penurunan emisi karbon baik secara internasional maupun secara nasional. Meningkatnya perhatian pada emisi Gas
Rumah Kaca (GRK) juga berdampak pada pengungkapan terkait emisi karbon yang dilakukan oleh perusahaan.
Pengungkapan informasi emisi karbon menjadi sangat penting bagi entitas dalam memberikan keyakinan kepada
pemilik perusahaan terkait dengan strategi perusahaan untuk berperan serta terlibat dalam menjaga kelestarian
lingkungan (Firmansyah et al., 2021). Informasi yang diberikan perusahaan tersebut kepada investor selaku pemilik
perusahaan dapat menimbulkan respon investor yang tercermin dalam nilai perusahaan. Pengujian karbon emisi
terhadap nilai perusahaan dalam penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh (Kurnia et al., 2020) yang
menyimpulkan bahwa pengungkapan karbon tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh pengungkapan emisi karbon terhadap nilai perusahaan. penelitian ini juga memasukkan tata
kelola perusahaan sebagai pemoderasi dalam hubungan antara pengungkapan emisi karbon dan nilai perusahaan.
REVIU LITERATUR DAN HIPOTESIS
Teori Sinyal Teori Keagenan
Teori sinyal menjelaskan mengapa dan bagaimana Adanya masalah keagenan dapat diminimalisir dengan
perusahaan memberikan sinyal berupa informasi adanya fungsi monitoring dan pengawasan atas kinerja
laporan keuangan maupun hal yang bersifat manajer (Firmansyah & Triastie, (2020); Firmansyah &
nonfinansial kepada pengguna laporan keuangan Estutik, (2020)). Pemegang saham dapat mengeluarkan
khususnya para investor yang digunakan sebagai biaya yang lebihbesar agar manajer dapat bekerja sesuai
dasar pengambilan keputusan investasi (Nurkhin et dengan keinginannya. Penyelarasan kepentingan tersebut
al., 2017). dapat dijalankan apabila terdapat adanya penerapan tata
kelola perusahaan yang baik. Penerapan tata kelola
diharapkan manajer lebih transparan dalam memberikan
informasi atau mendorong manajer untuk memiliki kinerja
yang lebih baik atas nama pemegang saham. Selain itu,
penerapan tata kelola dapat memberikan kepercayaan
publik atas aktivitas perusahaan di masa mendatang.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Salah satu isu keberlanjutan saat ini adalah terkait dengan isu penurunan kualitas lingkungan karena perusahaan
memiliki kontribusi dalam isu tersebut. Perusahaan dituntut untuk bertanggung jawab atas kondisi tersebut akibat
aktivitas operasinya. Oleh karena itu, perusahaan perlu lebih transparan dalam mengungkapkan informasi kepada
publik termasuk dengan emisi limbah dan emisi karbon. Perusahaan dianggap lebih bertanggungjawab apabila
informasi pengungkapan emisi limbah kepada publik. Perusahaan dianggap memiliki prosedur operasional standar
dalam melakukan pengelola emisi karbon. Informasi emisi karbon yang diungkapkan perusahaan mengakibatkan
perusahaan memitigasi risiko dan berusaha untuk melibatkan investor dalam penilaian kinerja lingkungan
perusahaan. Investor meyakini transparansi informasi kepada publik merupakan informasi yang menjadi perhatian
bagi investor. Respon investor menjadi positif apabila perusahaan lebih terbuka dalam kontribusinya terhadap
penurunan kualitas lingkungan.
Oleh karena itu, hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah: