KAJIAN PUSTAKA
15
ini menemukan implikasi manajerial terhadap perusahaan yang menggunakan
perusahaan kecil yang memiliki struktur formal yang lebih sederhana. Ini
adanya tingkat toksisitas yang tinggi. Akan tetapi, perlu ditekankan bahwa
16
dihasilkan oleh proses produksinya. Aktivitas seperti ini berkontribusi secara
perusahaan, yang mana hal ini menghasilkan manfaat ekonomi sebesar 67,9
proses dan lingkungan kerja sebanding dengan daya saing perusahaan dalam
kinerja keuangan yang sangat baik yang timbul dari inovasi yang
17
Hoff dan Lyon (2013), Massote dan Santi (2013), Youn et al. (2013) dan
elaborasi atas skala yang secara jelas dan efesien dapat mengekspresikan
Skala ini berupa model kerangka kerja yang dikombinasikan dengan studi
dengan konstruk ini. Namun, faktor lain dapat ditambahkan seperti perilaku
pasar dan kebijakan pemerintah dengan asumsi bahwa hal ini secara langsung
beberapa sektor memiliki standar yang lebih menuntut daripada sektor lain.
18
memotivasi organisasi untuk menerapkan produksi bersih demi mencapai
terkait produksi bersih yang dapat diadopsi oleh perusahaan sebagai praktik
pada posisi kedua. Ini berarti perusahaan berusaha untuk berinvestasi pada
perusahaan.
19
dekade terakhir, produksi bersih telah banyak diadopsi oleh perusahaan
bersih masih cukup menantang di era big data atas informasi yang tersedia.
Selain itu, dalam penelitian ini ditawarkan tiga kontribusi yang dapat menjadi
Kedua, untuk perusahaan yang bergerak pada sektor besi dan baja, penelitian
penelitian ini hanya didasarkan atas asumsi bahwa indeks evaluasi bersifat
Hasil penelitian Lee dan Chu (2013) dengan judul How entrepreneurial
20
kesempatan untuk memeriksa lebih lanjut terkait variabel kontekstual lain
yang tinggi dan tingkat kelangkaan memiliki dampak yang kuat terhadap
membedakan diri dari pesaing mereka dengan cara mengurangi biaya atau
21
variabel konstruk yang terdiri atas dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan.
Temuan lain yakni, bagi perusahaan keluarga yang terlibat dalam aktivitas
yang dapat mengarah pada kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan yang lebih
sosial dan lingkungan pada produk dan layanan yang dihasilkan. Namun,
keterbatasan penelitian ini terletak pada bagaimana hubungan antara CSR dan
keseluruhan. Hal ini didasarkan atas temuan koordinasi dan perencanaan dari
22
bagi setiap operasi perusahaan untuk mematuhi peraturan dan undang-undang
praktik lingkungan. Akan tetapi, UKM mungkin kurang menganggap hal ini
Hasil penelitian Horisch, Kollat dan Brieger (2017) dengan judul What
temuan ini tidak hanya untuk kalangan pengusaha dengan tingkat pendidikan
23
lingkungan ditengah variasi pendapatan yang dirancang khusus untuk
mengambil lebih banyak manfaat dari potensi ini dan menggunakannya untuk
perusahaan, akan tetapi kedua kinerja ini tetap berpengaruh positif secara
subyektif lebih tinggi yakni adanya perilaku para eksekutif perusahaan yang
24
memiliki implikasi yaitu perlunya eksekutif mengurangi ekspektasi mereka
Hasil Penelitian Pipatprapa, Huang dan Huang (2017) dengan judul The
utama dari penelitian ini merupakan pengaruh positif antara orientasi pasar,
manajemen kualitas dan inovasi terhadap kinerja hijau perusahaan. Selain itu,
25
tersebut, perusahaan perlu meningkatkan kinerja hijau mereka, salah satunya
dengan tindakan manajer berupa penetapan tujuan yang sesuai dengan strategi
Hasil penelitian Claudy, Peterson dan Pagell (2016) dengan judul The
tetapi, hal ini dipengaruhi tingkat teknologi yang dimiliki perusahaan, pada
pangsa pasar, tingkat keuntungan, dan resiko atas investasi inovasi. Dimana,
26
oreintasi keberlanjutan dengan cara mengumpulkan lebih banyak intelijen
merupakan peluang unik bagi negara berkembang dan negara transisi untuk
27
pada pengurangan biaya hambatan masuk dan keluar pasar. Sehingga,
yang kurang positif. Hal ini berarti adanya kegagalan pada sistem pendidikan
yang lebih baik sembari mengurangi dampak lingkungan dan biaya atas
aktivitas mencari pasar produk baru dan ceruk pasar untuk memasuki
28
proses orientasi pasar. Selain itu, inovasi yang dalam perusahaan jenis ini
dipengaruhi oleh sumber informasi pasar seperti pemasok, pesaing dan klien.
lingkungan selama proses inovasi. Hal ini berarti, perusahaan kategori ini
perusahaan jenis ini disebut juga sebagai perusahaan eco-blind. Dari tiga
organisasi menjadi aset strategis yang tidak dapat ditiru oleh organisasi lain.
29
Sehingga organisasi dapat mengesploitasi pengetahuan yang dimilikinya
yang mereka miliki. Akibatnya, baik pekerja ataupun perusahaan tidak dapat
30
kelebihan kapasitas pengetahuan. Di sisi lain, adanya kemungkinan akes dan
Hasil penelitian Yadav, Han dan Kim (2016) dengan judul Sustaining
terlihat dalam proses pemulihan kinerja keuangan yang inferior. Terlepas dari
nilai ekonomi bagi perusahaan, hal ini dikarenakan sumber daya lingkungan
31
lingkungan yang nantinya berujung pada kepuasan konsumen atas konsumsi
saham. Akan tetapi, temuan ini menunjukkan hubungan yang tidak signifikan
organisasi dengan strategi pemasaran yang baik juga memiliki citra yang
baik, yang selanjutnya citra ini akan mempengaruhi ekuitas merek organisasi
32
menjadi faktor penting dalam menciptakan persepsi positif dari penerapan
ini dapat digunakan oleh manajer untuk menemukan atribut sumber daya
33
2.2. Landasan Teori
34
Selanjutnya, menurut Ketchen dan Short (2012) orientasi
yakni:
1. Otonomi.
kewirausahaan.
2. Daya Saing
35
Daya saing merupakan kecenderungan untuk secara intens
3. Inovasi
4. Proaktif
5. Pengambilan Resiko
36
aktivitas berinvestasi, mencari pasar baru, mengembangkan
1. Persepsi Manajerial
2. Perilaku Organisasi
manajemen strategis.
37
yang tinggi Data subyektif
Fokus pada elemen Individu vs beberapa
kunci responden
Tingkat spesifisitas Validitas tinggi
yang tinggi Satu responden
2. Perilaku Organisasi Observasi langsung Kodifikasi data
dan pengukuran Identifikasi data
Pengukuran faktor Ketergantungan pihak
terdampak ketiga
Leverage untuk
manajemen
Komparatif
3. Alokasi Sumber Data obyektif Validitas Konstruk
Daya Replicability
Komparatif
Keandalan
Sumber : Adaptasi Lyon et al. (2000:1064) dalam Boehm (2008:84-89)
38
penyebarluasan, dan penindaklanjutan intelijensi pasar (Kohli dan
2017:37).
39
aktivitas perancangan serta pengimplementasian respon
2017:38).
a. Orientasi Pelanggan
b. Orientasi Pesaing
40
tercapainya aktivitas yang memberikan nilai kepada
(Cravens, 1997:7).
Chandra (2017:39)
41
menggunakan informasi (Duffy dalam Nazim dan Mukherjee,
yakni :
1) Perspektif Bisnis
2018:4).
2) Perspektif Manajemen
42
dapat diimplementasikan secara individu (Debowski
3) Perspektif Implementasi
43
menyebarkan pengetahuan untuk mempermudah penyelesaian
menyimpan pengetahuan.
44
pasar. Sedangkan menurut Tung (2018:5) fokus manajemen
b. Fokus Organisasi
c. Fokus Ekologi
45
aktivitas membuat, berbagi, mengatur dan menerapkan
2008:26)
46
kompetitif terjadi ketika kapabilitas organisasi melebihi pesaing
47
kemampuan sehingga tanpa dukungan keterampilan atau aset,
2. Area kompetitor
pasar.
48
4. Strategi bersaing
yakni:
pesaing.
49
terlihat melalui iklan atau desain produk, bagaimanapun,
keandalan.
sebagai:
50
penggunaan bahan baku, air, dan energi secara efisien demi
bahan mentah dan air, hal ini melibatkan spekulasi ulang terkait
yaitu:
1. Input-Substitution, mencakup:
berbahaya
dalam proses.
51
Penutupan material dan energi loops seperti air dan
pelarut.
meliputi :
52
a. Proses Produksi
input seperti bahan baku, air dan energi serta pengganti bahan
2007:20).
b. Produk
2008:7).
c. Layanan
53
Penerapan produksi bersih pada sektor layanan dapat
dan kesehatan.
54
a. Program perusahaan terkait daur ulang belum seutuhnya
Good housekeeping
- Modifikasi perlatan
- Transformasi teknologi
3) Modifikasi Produk
55
Gambar 2.2 Teknik Produksi Bersih
Sumber: Diambil dari El-Hanggar (2007:25) dalam bukunya Sustainable
1. Pembentukan tim
2. Pra-audit
56
Tim audit meminta seluruh informasi yang ada terkait
3. Lingkungan sekitar
diseluruh tahapan produksi dan efisiensi konsumsi sumber daya yang dapat
57
regulation sehingga perlu adanya kesadaran perubahan dalam pola pikir,
sikap dan tingkah laku dari pelaku usaha dalam menanggapi pentingnya
produksi bersih merupakan salah satu strategi bisnis yang bergerak sendiri
tanpa adanya keterkaitan dan pengaruh dari penggerak strategi bisnis lain,
58
Hipotesis 2. (H2) : Orientasi Pasar (OP) positif mempengaruhi
59
Penelitian oleh Jansson et al (2017) menyatakan bahwa orientasi
60
kinerja perusahan. Selain itu, temuan dalam penelitian Guimaraes,
salah satu praktik lingkungan yang proaktif. Dari uraian diatas, maka
Bersih
61
intelijensi pasar (Kohli dan Jaworski dalam Tjiptono dan Chandra,
green innovation.
62
2.3.3. Orientasi Manajemen Pengetahuan dan Produksi Bersih
63
orientasi keberlanjutan lingkungan dapat memperluas kemungkinan
perusahaan yang memiliki OMP yang baik akan lebih memilih untuk
Produksi Bersih
64
2.3.4. Produksi Bersih dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan
65
menjadi pembeda dengan pesaing mereka (Kim et al, 2011). Dalam
Kompetitif Berkelanjutan.
66
2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis
Orientasi
Kewirausahaan
(OK) +H1
Keunggulan
Orientasi Pasar +H2 Produksi Bersih Kompetitif
+H4
(OP) (PB) Berkelanjutan
(KKB)
Orientasi +H3
Manajemen
Pengetahuan
(OMP)
67