Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN TEKNOLOGI DAN INOVASI

Dosen : Ir. Tedjo Soelaksono, MT

Review Jurnal

Penerapan Kinerja Perbaikan Inovasi Ramah Lingkungan

Diajukan oleh :

Anggota Kelompok
1. Ari Fendi
2. Rr. Rattih Poerwarini

( 21.2014.2.00205 )
( 21.2015.2.00220 )

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2015

Hasil review pada jurnal tersebut kami memperhatikan bahwa pada penelitian ini, sipeneliti
sebenarnya ingin membahas tentang Inovasi managemen pengelolaan ramah lingkungan PLCA
( Produk Life Circle Assesment ) dengan Metode Fuzzy. Untuk itu lebih jelasnya kami
menemukan beberapa hal penting isi dari jurnal tersebut, antara lain :
A. Paradigma yang digunakan pada jurnal tersebut , yaitu :
Memiliki keterkaitan secara INTERPRETIVE dengan memaparkan tentang Penerapan
kinerja perbaikan inovasi ramah lingkungan.
B. Jenis riset yang diterapkan, yaitu : Focus Group tentang produk ramah lingkungan pada
perusahaan elektronik di taiwan
C. Metode analisis data yang digunakan yaitu : quantitative Narrative dengan menggunakan
Teori fuzzy yang menghasilkan PLCA ( Produk Life Circle Assesment )
D. Hasil Telaah secara :
1) Ontology ( fenomena, fakta dan data ):
Merupakan produk elektronik yang memberikan limbah lingkungan yang sangat signifikan
atau sangat berbahaya sedangkan fenomena ini makin bertambah atau meningkat sejak
awal di tahun 90 an.
2) Episthemelogy ( proses penggabungan teori yang menghasilkan teori baru
):
Mengembangkan penggabungan antara AHP dan Interger programing untuk multi objek

AHP
Interger
program
ing

Fuzz
y

PLC
A

3) Axiology ( hasil, penerapan, implikasi, pengaruh, pragmatis) :


Pada studi ini ternyata PLCA ( Produk Life Circle Assesment ) memerlukan pembuktian
bagi pihak perusahan bahwa inovasi manajemen sangat membuktikan bagi perusahaan
bahwa inovasi manajemen secara sistematis dapat sebagai factor masukan yang sukses bagi
perusaan di abad 21.
E. Point-point yang terdapat pada jurnal berikut :
1) Alur pikiran Jurnal :
a. Penelitian ini dimulai (reasoning) dari :
fenomena prusahaan elektronik di Taiwan menghasilkan limbah yang berbahaya secara
signifikan yang dapat mencemari lingkungan
b. Dasar teorinya yang digunakan antara lain :
mengembangkan penggabungan antara AHP dan Interger programing untuk multi objek
c. Dari penelitian terdahulu beberapa hal dikembangkan oleh si peneliti, antara lain :
- Zhu dan Sarkis 2004 menemukan bahwa level manajer menengah sangat mempengaruhi
pelaksanaan dari kesuksesan manajemen lingkungan internal yang didefinisikan bahwa
inovasi produk ramah lingkungan, inovasi proses ramah lingkungan dan inovasi
manajerial ramah lingkungan sangat penting bagi industry manufaktur di cina.
- Xia dan Wu 2007 mengembangkan penggabungan antara AHP dan Interger programing
multi objek. Pada akhirnya

-Wang dan Che 2007 menjelaskan model penggunaan indicator kinerja fuzzy, dan
menjelaskan integrasi dari kriteria supplier yang berbeda dan membuat model.
d. Sesuatu yang ingin dikembangkan, yaitu :
Proses penilaian dengan metode fuzzy PLCA ( Produk Life Circle Assesment )
2) Apa saja construct atau variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dan
untuk menjawab masalah penelitian apa?
Variabel yang digunakan adalah AHP sebagai variabel independen, Integer programming
multi object sebagai variabel independen, Teori Fuzzy sebagai variabel antara (intervening)
dan PLCA merupakan variabel hasil
3) Dalam hal menjawab masalah penelitian si peneliti mempunyai beberapa jawaban
sementara (hipotesis). Bagaimana si peneliti menyusun jawaban jawaban tersebut ? adakah
dasar teori dan penelitian terdahulu yang dipergunakan ? usulan prosedur cara mengurangi
limbah
Inovasi ramah lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori utama, yaitu : inovasi
manajerial; inovasi produk; proses inovasi; dan inovasi teknologi (Tseng et al, 2009a;.. Yung et al,
2011). Chen et al. (2006a, b) menyatakan bahwa produk ramah lingkungan dan inovasi proses
manufaktur yang positif terkait dengan keunggulan kompetitif perusahaan. Chen (2008)
memperkenalkan kompetensi konsep inti ramah lingkungan sebagai pembelajaran kolektif, dan
kemampuan inovasi dan pengelolaan lingkungan yang memiliki pengaruh positif pada kemampuan
perusahaan untuk mengembangkan produk ramah lingkungandan proses inovasi.

4) Dari hasil temuannya teori tersebut didukung/ justifikasi dan memiliki keterkaitan
dengan penelitian terdahulu antara lain :
- Zhu dan Sarkis 2004 menemukan bahwa level manajer menengah sangat mempengaruhi
pelaksanaan dari kesuksesan manajemen lingkungan internal yang didefinisikan bahwa
inovasi produk ramah lingkungan, inovasi proses ramah lingkungan dan inovasi manajerial
ramah lingkungan sangat penting bagi industry manufaktur di cina.
- Xia dan Wu 2007 mengembangkan penggabungan antara AHP dan Interger programing
multi objek. Pada akhirnya
-Wang dan Che 2007 menjelaskan model penggunaan indicator kinerja fuzzy, dan
menjelaskan integrasi dari kriteria supplier yang berbeda dan membuat model.
5) Keterbatasan dari penelitian ini adalah dari studi ini PLCA ( Produk Life Circle
Assesment ) dibutuhkan untuk perusahaan di abad 21 sehingga memerlukan pembuktian
bagi perusahan bahwa inovasi manajemen secara sistematis dapat sebagai faktor masukan
yang sukses bagi perusahaan di abad 21.
6) Yang menjadi (a) theoritical recommendations, yaitu : hasil studi PLCA ( Produk Life
Circle Assesment ) (b) practical recommendations bagi pengembangan ilmu
pengetahuan , yaitu dalam penggunaan PLCA ( Produk Life Circle Assesment ) dengan
hati2, dan applikasinya pada keperluan praktis, serta bagi penelitian berikutnya. Untuk
menilai life circle produksi pada produk yang berwawasan ramah lingkungan yang
berujung pada ISO

Penerapan Kinerja Perbaikan Inovasi Ramah


Lingkungan
Abstrak
Isu-isu tentang lingkungan merupakan perhatian bagi perusahaan yang peduli akan
ramah
lingkungan. Penerapan tentang lingkungan telah dipelajari secara baik tapi hanya sedikit
untuk
inovasi ramah lingkungan bagi perusahaan. Studi ini bertujuan mengevaluasi kegiatan
inovasi
ramah lingkungan dengan focus pada beberapa aspek antara lain managerial, proses,
produk
dan inovasi teknologi. Analisis ini focus pada perusahaan manufktur papan PCB Taiwan.
Studi
ini mengidentifikasi aspek2 inovasi yang penting dan kriteria bagi kasus-kasus
perusahaan,
pengembangan metode hybrid yaitu : 1. Evaluasi tentang bobot aspek-aspek dan kriteria
yang
digambarkan melalui bahasa, 2. Menggunakan proses analitik jaringan dengan bobot
untuk
mengevaluasi kerangka tujuan. Studi ini menjelaskan kejadian dari kegiatan inovasi
ramah
lingkungan dan tertarik pada penrrapan riset manajemen operasi. Hasil ini memberi
kontribusi
untuk pengambilan keputusan dan penerapan kegiatan inovasi ramah lingkungan.

1. Pendahuluan.
Uni eropa telah menerbitkan kebijakan lingkungan, termasuk RoHS (pembatasan
limbah
elektronik dan peralatan elektonik ) dan WEEE ( elektronik bekas dan peralatan
elektronik ).
Secara langsung membatasi manufaktur, penjualan, distribusi dan daur ulang tentang
perlatan
elekrtik dan elektronik . dari pengemasan awal sampai ke pasar. WEEE secara langsung
mendapatkan daur ulang produk, RoHS ditargetkan pada taraf desain. Perusahaan

manufaktur
elektronik mempertimbangkan tentang polusi lingkungan. Hal ini merupakan produk
elektronik
yang memberikan limbah lingkungan yang sangat signifikan dan fenomena ini makin
bertambah
atau meningkat sejak awal di tahun 90 an. Jadi semua perusahaan semua aktivitasnya
berkaitan
dengan inovasi ramah lingkungan. Kinerja penembangan lingkungan suatu perusahaan
telah
diatur menjadi regulasi sebagai daya saing perusahaan. Inovasi ini merupakan
kemampuan
yang dinamis, contoh : tentang kegiatan opersi yang selalu stabil dalam aktivitasnya dan
selalu
belajar untuk mingkatkan kinerja organisasi secara sistematik. Meskipun pemahaman
kegiatan
inovasi ramah lingkungan terbatas dalam pengembangan secara luas untuk kategori
kegiatan
inovasi ramah lingkungan. Namun demikian ada beberapa hasil studi yang bias
ditemukan

sebagai pedoman inovasi ramah lingkungan. Perusahaan harus memperbaiki inovasi


ramah
lingkungan supaya memperkuat daya saing menghadapi situasi yang selalu berubah dan
daur
hidup produk yang pendek. Sangat disayangkan, inovasi ramah lingkungan termasuk
sesuatu
yang tidak menentu dan beresiko, dan banyak sumberdaya yang digunakan dalam
proses. Jadi
melalui studi ini, penertian inovasi ramah lingkungan sangat layak untuk memenuhi
kebutuhan
secara teknis dan sebagai penuntun.
Sharma dan Wu menganjurkan strategi lingkungan yang berbeda dapat ditemukan
melalui pemahaman manajerial, sebagai kekuatan atau peluang untuk isu-isu atau
berbagai
masalah lingkungan. Juga menganjurkan bahwa saat ini inovasi managemen merupakan
satu
hal yang sangat penting dan dayasaing berkelanjutan bagi perusahaan untuk secara
alami dan
lain-lain. Menurut mereka perusahaan yang sudah menerapkan strategi lingkungan yang
pro
aktif dan menggunakan manajemen inisiatif untuk mendukung aktivitas inovasi
penemuan
lingkungan. Studi lain juga menemukan tentang lingkungan dan teknologi yang
bersahabat dan
investasi dalam proteksi lingkungan dari perusahaan-perusahaan elektronik lagi pula
perancangan standart lingkungan yang baik dapat meningkatkan insentive manufaktur
untuk
memperkenalkan produk dan teknologi ramah lingkungan, dan membedakan produk dan
menekan biaya produksi melalui inovasi proses. Sehingga, inovasi ramah lingkungan
dapat di
lkasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu inovasi manajerial, inovasi produk, inovasi
proses dan
inovasi teknologi . Chen dan kawan-kawan menjelaskan bahwa produk ramah

lingkungan dan
inovasi proses manufaktur merupakan daya saing perusahaan. Chen memperkenalkan
konsep
inti kompetensi sebagi pembelajaran secara kolektif, dan kemampuan inovasi ramah
lingkungan
dan manajemen lingkungan berpengaruh positif bagi kemampuan perusahaan untuk
mengembangkan prodek ramah lingkungan dan inovasi proses. Chiou dan kawan-kawan
memperkenalkan pentingnya implementasi rantai pasok ramah lingkungan dan inivasi
ramah
lingkungan dan untuk memperbaiki kinerja lingkungan dan tentu saja daya saing di
pasar. Studi
ini memperkenalkan inovasi lingkungan secara khusus bagi kinerja lingkungan sebagai
pengendali proses manufaktur dan rantai pasok. Singkatnya, evaluasi ini memerlukan
identivikasi beberapa pengukuran untuk melengkapi studi yang handal dan mengkatkan
pengetahuan dalam bidang akademik dan praktis. Secara akademik perhatian terbesar

difokuskan pada multi kriteria pekerjaan, penilaian validitas isi dan pemurnian melalui
telaah
literature untuk mendapatkan studi empiric dan teori di lapangan.

2. Telaah Literature
2.1 Inovasi Ramah Lingkungan
Inovasi ramah lingkungan dikategorikan dalam aspek teknologi, fungsi
manajemen,
desain produk dan proses produksi selama proses penilaian daur hidup produk termasuk
modifikasi desain produk yang sudah ada, betujuan untuk mengurangi dampak negative
pada
lingkungan. Zhu dan Sarkis menemukan bahwa level manajer menengah sangat
mempengaruhi
pelaksanaan dari kesuksesan manajemen lingkungan internal yang didefinisikan bahwa
inovasi
produk ramah lingkungan, inovasi proses ramah lingkungan dan inovasi manajerial
ramah
lingkungan sangat penting bagi industry manufaktur di cina.
Pada dasrnya telaah literature menunjukkan bahwa pengkondisian ramah
lingkungan
sangat berpengaruh positif terhadap inovasi ramah lingkungan. Bahkan inovasi ramah
lingkungan berpengaru positif terhadap daya saing. Pengkondisianramah lingkungan
berpengaruh positif pada kinerja lingkungan dan daya saing. Studi ini untuk
mengevaluasi aspek
inovasi ramah lingkungan dan kriteria inovasi manajemen, proses, produk dan teknologi.
Studi
sebelumnya berbentuk kerangka analitik dan dilanjutkan oleh studi ini.
2.2 Usulan Metode
Humphreys dan kawan-kawan mengusulkan model system hirarki fuzzy. Lu dan
kawankawan membentuk proses MCDM untuk manajemen rantai pasok ramah lingkungan.
Yang
beguna untuk menilai pengukuran dan evaluasi kinerja supplier dengan menggunakan
fuzzy

analitik hirarki proses. Xia dan Wu mengembangkan penggabungan antara AHP dan
Interger
programing multi objek. Pada akhirnya Wang dan Che menjelaskan model penggunaan
indicator kinerja fuzzy, dan menjelaskan integrasi dari kriteria supplier yang berbeda dan
membuat model.
2.3 Usulan Kerangka Kerja
usulan evaluasi kerangka kerja ditunjukkan dalam 4 aspek dan 22 kriteria yang
dievaluasi pada studi ini. 4 aspek itu meliputi inovasi menejemen, inovasi proses, inovasi
produk, inovasi teknologi.

3. Hasil
Studi ini fokus pada pengembangan evalusi kuantitati terhadap inovasi ramah
lingkungan dengan menggunakan metode fuzzy. Empat aspek yang harus
dipertimbangkan dan
di evaluasi secara simultan. Model keputusan hirarky sebagai alat evaluasi utilitas secara
kuantitatif, secara kualitati denggan menggunakan ekspresi linguistic. Bagaimanapun
semua
kriteria tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan.
Managemen dapat menggunakan model ini untuk mengevaluasi dan menentukan
pelaksanaan inovasi ramah lingkungan yang dapat memperbaiki kinerja lingkungan
perusahaan,
dan merupakan informasi bagi manajer sebagai pengaruh utama untuk mengurangi
masalah
yang tidak menentu. Metode ini sangat berguna untuk evaluasim kinerja agregat suatu
perusahaan.
Pelaksanaan inovasi lingkungan ada 2 cara 1, manajemen inovasi berasal dari
interaksi
berikut yaitu inovasi produk ramah lingkungan, mengukur desain yang efisien. Yang ke 2
studi
ini memperlihatkan pelaksanaan manajemen ramah lingkungan tidak hanya kapan
mengukur
inovasi produk ramah lingkungan dan desain produk tapi juga pelaksanaan untuk
mengurangi
limbah yang berbahaya emisi dan lain-lain.
Pada akhirnya peningkatan dalam kapasitas bagi inovasi manajemen terjadi sesuai
dengan bidang ilmu yang relevan. Khususnya pengenalan akan produk ramah lingkungsn
dan
pengukuran desain yang evisien. Dapat membantu implenentasi penilaian daur hidup
produk
( PLCA ) Produk Life Circle Assesment. PLCA ini mengurangi limbah dan emisi yang
berbahaya
danmerupakan kunci sukses pelaksanaan ramah lingkungan. Jadi PLCA secara
organisasional

harus dipertimbangkan sangat berhati-hati karena sangat mempempengaruhi aktivitas


inovasi
dan pengembangan ramah lingkungan. Studi ini ( PLCA ) memerlukan pembuktian bagi
perusahan bahwa inovasi manajemem sangat membuktikan bagi perusahaan bahwa
inovasi
manajemen secara sistematis dapat sebagai faktor masukan yang sukses bagi perusaan
di abad
21.

Anda mungkin juga menyukai