Anda di halaman 1dari 7

ARIKEL LITERATURE REVIEW

“Implementasi Green Lean Manufacturing dalam Efisiensi Produksi yang


Berkelanjutan dan Mengurangi Pemborosan”

Ditujukan untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Seminar Manajemen Operasi dan Rantai Pasok

Disusun Oleh :
Ilham Adipratama 042011233192

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
Abstrak
Saat ini keberlanjutan menjadi suatu hal yang penting. Konsep Green Lean
Manufacturing mengintegrasikan prinsip-prinsip Lean Manufacturing dengan praktik dan
produk ramah lingkungan yang berfokus pada pengurangan pemborosan. Adanya penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas implementasi Green Lean Manufacturing dalam
meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi pemborosan di lingkungan manufaktur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan studi kasus pada
perusahaan manufaktur yang telah menerapkan Green Lean Manufacturing. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi Green Lean Manufacturing dapat meningkatkan efisiensi
produksi dan mengurangi pemborosan dengan melakukan pendekatan Circular Economy dan
Triple Bottom Line. Dengan demikian, implementasi Green Lean Manufacturing dapat
membantu perusahaan mencapai efisiensi produksi yang berkelanjutan dan meminimalkan
dampak lingkungan dari kegiatan bisnis mereka.

1.Introduction
Pemanasan global dan masalah lingkungan saat ini telah mendorong perusahaan untuk
mengembangkan strategi produksi yang berkelanjutan. Keberlanjutan memiliki tiga dimensi
yaitu dimensi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Perusahaan untuk meminimalkan dampak
lingkungan dan meningkatkan efisiensi produksi adalah dengan menerapkan Green Lean
Manufacturing sehingga dapat mencapai tujuan keberlanjutannya. Konsep lean berasal dari
produsen Jepang bernama Toyota Motor Company, yang berfokus terutama pada
pengurangan limbah selama produksi (Herron dan Hicks, 2008). Tujuan dari lean
manufacturing adalah untuk meningkatkan produktivitas dan pengurangan biaya operasi,
tetapi masalah keberlanjutan tiga dimensi termasuk ekonomi, sosial dan lingkungan telah
dimunculkan (Liu et al., 2020; Resta et al., 2016; Hao et al. , 2021; Ahmad et al., 2016).
Dalam mencapai kinerja berkelanjutan perusahaan, organisasi menerapkan berbagai
upaya saat ini. Lean dan Green adalah beberapa paradigma mutakhir yang sering diterapkan
dalam memastikan kinerja berkelanjutan organisasi oleh sektor korporasi (Azevedo et al.,
2016). Konsep manajemen Lean dan Green telah diadopsi oleh banyak organisasi untuk
meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan dan mempertahankan posisi kompetitif
mereka di industri (Caldera et al., 2017; Chugani et al., 2017). Beberapa strategi telah
dikembangkan, seperti Green Lean Manufacturing (GLM), Circular Economy (CE), dan
Triple Bottom Line (TBL). GLM menekankan pada pengurangan limbah dan penggunaan
sumber daya yang efisien, sementara CE mengedepankan penggunaan sumber daya yang
dapat didaur ulang dan mendorong perubahan siklus hidup produk. Di sisi lain, TBL
menyatakan bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya dinilai dari aspek finansial, tetapi juga
sosial dan lingkungan.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk melakukan keterkaitan antara GLM, CE,
dan TBL sebagai strategi dalam peningkatan efisisensi produksi dan pengurangan
pemborosan pada prosesnya. Dalam penelitian ini, membahas tentang GLM, CE, dan TBL
untuk mengembangkan sebuah kerangka konseptual yang terintegrasi dan holistik. Pertama,
akan dianalisis konsep Circular Lean, yang merupakan gabungan antara GLM dan CE, serta
bagaimana konsep ini dapat membantu dalam mencapai tujuan TBL. Selanjutnya, akan
diperlihatkan bagaimana implementasi praktik GLM dan CE dapat memengaruhi kinerja
berkelanjutan organisasi, termasuk aspek lingkungan, sosial, dan finansial. Dengan begitu
dapat membantu organisasi mencapai tujuan berkelanjutan yang lebih luas.

2. Research Question and Objectives


Pada penerapan Green Lean Manufacturing sebenernya masih memiliki sebuah
pertanyaan apakah dapat meningkatkan efisiensi produksi yang berkelanjutan dan
mengurangi pemborosan dalam proses produksinya dengan efektif. Meskipun masih banyak
perusahaan yang belum menerapkan Green Lean, namun semakin banyak perusahaan yang
mulai menyadari pentingnya keberlanjutan dan lingkungan dalam proses produksi mereka.
Kemudian ini juga didasari karena tidak adanya regulasi yang memaksa. Beberapa
perusahaan mungkin tidak merasa perlu untuk menerapkan GLM jika tidak ada regulasi atau
undang-undang yang memaksa mereka untuk melakukannya. Hal ini dapat membuat
perusahaan enggan untuk memulai penerapan GLM jika mereka tidak melihat manfaat jangka
panjang dari penerapan tersebut.
Dengan adanya penelitian ini, bertujuan untuk menjelaskan konsep Green Lean
Manufacturing (GLM) sebagai strategi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan
mengurangi pemborosan dalam proses produksi dengan konsep konsep yang digunakan.
Dengan begitu sebuah perusahaan dapat yakin dalam menjalankan Green Lean
Manufacturing untuk praktik manajemen keberlanjutannya atau Sustainable Management.

3.Review Methodology
Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai “Implementasi Green Lean
Manufacturing dalam Efisiensi Produksi yang Berkelanjutan dan Mengurangi Pemborosan”
menggunakan litterature review dan conceptual review sebagai metodologi penelitiannya. Hal
ini bertujuan untuk melakukan tinjauan terhadap literatur yang ada mengenai Green Lean
Manufacturing, Circular Economy, dan Triple Bottom Line, serta aplikasinya dalam industri.
Kemudian pada conceptual review sebagai pemahaman penulis mengenai konseo konsep
yang digunakan dalam membantu meningkatkan efisiesi penerapan Green Lean
Manufacturing.
Selanjutnya tinjauan literatur yang dilakukan dengan menggunakan artikel pada jurnal
internasional yang di publikasikan pada emerald dan scrince direct yang sudah terindeks
scopus Q1 dan Q2 di scimago journal rankings. Kombinasi kata kunci untuk mencari literatur
review adalah Green Lean Manufacturing, Sustainable Management, Sustainable Production,
Triple Bottom Line, dan Circular Economy. Dengan menggunakan review methodology yang
tepat, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai implementasi
Green Lean Manufacturing dalam meningkatkan efisiensi produksi dan pengurangan
pemborosan, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan strategi dalam proses
produksi berkelanjutan.

4.Review Results
Berdasarkan hasil analisis review jurnal yang penulis lakukan dengan keliam jurnal
tersebut, memiliki keterkaitan satu sama lain, yaitu tentang penerapan Green Lean
Manufacturing. Penggunaan GLM memberikan dampak yang cukup signifikan pada
perusahaan yang menerapkannya. Adanya GLM ini sangat berdampak pada CE dan Triple
Bottom Line. Circular Economy menekankan pada penggunaan kembali sumber daya dan
limbah secara efektif sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan mentah dan pembuangan
limbah. Dalam konteks GLM, Circular Economy dapat meningkatkan penggunaan sumber
daya secara efisien dan mengoptimalkan pengurangan limbah dengan memanfaatkan kembali
bahan mentah yang masih layak pakai.
Dengan demikian, penggunaan Circular Lean dalam penerapan GLM dapat
meningkatkan keberlanjutan perusahaan secara keseluruhan, termasuk penghematan biaya,
peningkatan efisiensi produksi, pengurangan limbah dan emisi, serta menciptakan nilai
tambah bagi produk dan layanan perusahaan. Namun, penerapan pendekatan Circular Lean
memerlukan perubahan paradigma dalam pengelolaan sumber daya dan limbah, sehingga
diperlukan komitmen dan dukungan yang kuat dari seluruh pihak yang terlibat dalam proses
produksi.
Selanjutnya TBL sendiri suatu konsep yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
suatu organisasi atau perusahaan dalam tiga dimensi yang berbeda yaitu ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Konsep ini menunjukan gagasan bahwa keberhasilan suatu organisasi atau
perusahaan tidak hanya diukur dari aspek keuangan atau ekonomi semata, tetapi juga harus
memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnisnya.
Dengan demikian, Triple Bottom Line dapat membantu perusahaan untuk lebih
memperhatikan dan mengelola dampak sosial, lingkungan, serta menilai apakah kegiatan
bisnis yang dilakukan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Triple Bottom Line juga dapat membantu perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih
berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Hal ini dibuktikan bahwa
perusahaan manufaktur yang mengadopsi praktik Green Lean Manufacturing menunjukkan
kinerja keberlanjutan yang tinggi. Masalah pemberian sumbangan terus-menerus kepada
perusahaan amal dan masyarakat sebagai tanggapan atas tindakan perusahaan terutama
memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keberlanjutan sosial. Menebang konsumsi
bahan bakar fosil untuk mengurangi emisi berkontribusi signifikan untuk meningkatkan
kinerja kelestarian lingkungan. Masalah yang terkait dengan penurunan pengeluaran dan unit
biaya produksi, penanganan keluhan pelanggan dan memiliki produksi yang tinggi dengan
peningkatan kualitas memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan keberlanjutan
ekonomi.

5.Conclusion
Berdasarkan hasil analisis dari kelima jurnal yang telah direview, dapat disimpulkan
bahwa penerapan Green Lean Manufacturing (GLM) memberikan dampak positif pada
perusahaan. GLM mengoptimalkan efisiensi produksi, mengurangi pemborosan, dan
berkontribusi pada pengurangan limbah dan emisi. Adapun Circular Economy (CE) dapat
memperkuat penerapan GLM karena CE menekankan penggunaan kembali sumber daya dan
limbah secara efektif untuk mengurangi penggunaan bahan mentah dan pembuangan limbah.
Dengan menerapkan pendekatan Circular Lean dalam GLM, perusahaan dapat menciptakan
nilai tambah pada produk dan layanan, meningkatkan efisiensi produksi, serta mengurangi
limbah dan emisi secara efektif.
Selain itu, Triple Bottom Line (TBL) dapat membantu perusahaan untuk mengevaluasi
kinerja dalam tiga dimensi yang berbeda, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan
memperhatikan aspek TBL, perusahaan dapat menilai dampak sosial dan lingkungan dari
kegiatan bisnisnya, sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih berkelanjutan dan
bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
perusahaan yang menerapkan GLM menunjukkan kinerja keberlanjutan yang tinggi dalam
aspek TBL.
Dalam integrasi antara penerapan GLM, CE, dan TBL, perusahaan dapat
meningkatkan efisiensi produksi secara berkelanjutan, mengurangi pemborosan, dan
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Selain itu, perusahaan
juga dapat meningkatkan keuntungan finansial dan kinerja keberlanjutan dengan
mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan dalam setiap keputusan bisnis. Oleh karena
itu, perusahaan harus memperhatikan pentingnya pengelolaan sumber daya dan limbah secara
efisien dan bertanggung jawab, sehingga dapat meningkatkan kinerja keberlanjutan
perusahaan dalam jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Kalemkerian, F. S.-R. (2022). Analysing the alignment between the Green Lean and
Circular strategies: towards a Circular Lean approach. Journal of
Manufacturing Technology Management, Vol. 33 No. 6, pp. 1059-1079.
https://doi.org/10.1108/JMTM-11-2021-0480.

Kovilage, M. (2021). Influence of lean–green practices on organizational sustainable


performance. Journal of Asian Business and Economic Studies, Vol. 28 No. 2,
pp. 121-142. https://doi.org/10.1108/JABES-11-2019-0115

Luay Jum'a, D. Z. (2022). Towards a sustainability paradigm; the nexus between lean
green practices, sustainability-oriented innovation and Triple Bottom Line.
International Journal of Production Economics, Vol. 245.
https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2021.108393

P. Teixeira, J. S. (2021). Connecting lean and green with sustainability towards a


conceptual model. Journal of Cleaner Production, Vol. 322.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2021.129047

Ananya Bhattacharya, A. N. (2019). Lean-green integration and its impact on


sustainability performance: A critical review. Journal of Cleaner Production,
Vol. 236. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.117697

Anda mungkin juga menyukai