Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Akuntansi & Bisnis

Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen Vol. 5 No. 1 Januari –
April 2018

PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DAN MATERIAL FLOW COST


ACCOUNTING (MFCA)TERHADAP SUSTAINABLE DEVELOPMENT

Mishelei Loen

ABSTRACT

This study aims to determine whether there is a relationship and


influence between Green Accounting Implementation, Material Flow
Cost Accounting (MFCA) to Sustainabale Development and Resource
Eficiency as moderation. The sample used consists of five cement
companies listed in Indonesian Cement Association in 2017. The
method used in this research is purposive sampling. To measure
Green Accounting Implementation, Material Flow Cost Accounting
(MFCA) on Sustainabale Development and Resource Eficiency as
moderation is used multiple analysis. The results show that Green
Accounting Implementation, Material Flow Cost Accounting (MFCA)
has a positive effect on Sustainabale Development and Resource
Eficiency as moderation. Resource Efficiency strengthens the
Implementation of Green Accounting and Material Flow Cost
Accounting (MFCA) against Suistainabale development (SDv).
Keywords: Green Accounting, Material Flow Cost Accounting
(MFCA), Sustainabale Development

PENDAHULUAN pembangunan. Azapagic (2003)


Keberlanjutan sangat penting untuk merumuskan konsep dari Corporate
memastikan memiliki sumber daya untuk Sustainability Management System
melindungi kesehatan manusia dan (CSMS) kedalam lima tahap, yaitu
lingkungan. Sustainable development pengembangan kebijakan, perencanaan,
adalah pembangunan yang memenuhi pelaksanaan, komunikasi, evaluasi dan
kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemajuan. Kelima tahap ini akan
kebutuhan generasi mendatang, (The dirumuskan untuk menunjukan empat
World Commission on Economic indikator yaitu ekonomi, teknologi, sosial,
Development (WCED) 1987, p.43 dalam dan lingkungan.
Linnenluecke, Griffiths, 2010). Dalam hal
ini, pembangunan berkelanjutan Perusahaan saat ini dituntut untuk
menitikberatkan pada upaya memelihara meningkatkan dan memperbaiki
atau mempertahankan kegiatan kinerjanya yaitu dengan cara meningkat-
membangun (development) secara kan produktivitasnya. Produktivitas dapat
berkelanjutan. Hal yang dapat menjamin diukur dengan membandingkan output dan
terpeliharanya kegiatan membangun input selama proses produksi. Dalam hal
adalah tersedianya sumberdaya secara ini perusahaan dituntut untuk
berkelanjutan untuk melaksaanakan memperhatikan selera konsumen dangan

Hal | 1
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan keberkelanjutan


produksinya. Dalam hal peningkatan perusahaan (corporate sustainable
produksi,perusahaan banyak mengalami development).
permasalahan yang timbul pada dimensi
keberlanjutan perusahaanyaitu ekonomi, Penelitian MFCA sebelumnya
teknologi, sosial, dan lingkungan mulai dilakukan oleh Marota (2017) yang
dari level efisiensi dan efektifitas biaya melakukan penelitian di perusahaan yang
produksi juga proses produksi limbah. memproduksi peralatan medis dan
Perusahaan dalam proses produksinya perabotannya dan memiliki pabrik. Dari
harus mampu untuk mengembangkan hasil penelitian menunjukan bahwa Green
konsep berkelanjutan dan industri ramah Concept dan MFCA berpengaruh
lingkungan yang terintegrasi, menyeluruh, signifikan terhadap dimensi keberlanjutan.
dan efisien. Green Accounting merupakan Dalam hal ini fokus green concept adalah
konsep dimana perusahaan dalam proses kepada penerapan produksi yang ramah
produksinya mengutamakan efisiensi dan lingkungan. Rieckhof, Bergmann, and
efektifitas penggunaan sumber daya secara Guenther (2014) dari hasil penelitian
berkelanjutan sehingga mampu menunjukan bahwa MFCA akan
menyelaraskan pembangunan perusahaan mendorong strategi perusahaan menuju
dengan fungsi lingkungan hidup serta atau kearah efisiensi sumberdaya.
dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Nakajima, Kimura, dan Wangner (2014)
dari hasil penelitian menyatakan
Dalam hal ini, Material Flow Cost pentingnya meningkatkan kesadaran isu-
Accounting (MFCA) adalah salah satu alat isu lingkungan dalam kelancaran berbagi
yang paling mendasar dan alat pengelolaan informasi, karena pada saat bersamaan
lingkungan untuk mengukur arus dan stok kerangka kerja suatu perusahaan akan
material dalam proses atau jalur produksi terbentuk dan efisiensi sumberdaya juga
di unit baik fisik dan moneter (Kristus dan terbentuk. Tajelawi, dan Garbharran
Burritt 2014:2). Material Flow Cost (2015) menyatakan bahwa MFCA terbukti
Accounting merupakan penggabugan menyediakan informasi limbah terbaik
informasi fisik dan moneter dalam satu untuk memungkinkan manajer perusahaan
model akuntansi. Konsep ini didasarkan membuat keputusan manajemen limbah
pada input yang terdiri dari material cost yang terinformasi, sehingga keberlanjutan
(kuantitas fisik dari bahan yang terlibat perusahan tercapai. Mont (2002)
dalam proses produksi berbagai seperti menyatakan bahwa Kecenderungan baru
harga pembelian); system cost (semua sistem layanan produk yang berpotensi
biaya penanganan dalam organisasi seperti memperkecil dampak lingkungan baik dari
personel, depresiasi, transportasi, dan produksi maupun konsumsi. Dalam hal ini
biaya pemeliharaan); dan waste cost (biaya temuan utamanya adalah bahwa sistem
yang dikeluarkan dalam memastikan layanan produk yang sukses memerlukan
bahwa barang-barang yang positif dan infrastruktur masyarakat, struktur manusia
negatif dapat meninggalkan perusahaan dan tata letak organisasi yang berbeda agar
dalam bentuk air limbah, energi, oleh- berfungsi secara berkelanjutan.
produk dan emisi). Keuntungan dari
penggunaan model MFCA adalah dapat Penelitian ini berbeda dengan penelitian
meningkatkan laba dan produktivitas terdahulu, penelitian ini menggunakan
(internal) serta mengurangi dampak variabel moderating Resource Eficiency.
negatif ke lingkungan (eksternal) yang Penelitian ini menerapkan Implementasi
selanjutnya berkontribusi dalam Green Accounting dan MFCA kepada

2 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

Perusahaan, menganalisa pengaruh mereka TINJAUAN PUSTAKA


di dalam dimensi sustainable development
yang dimoderasi oleh Resource Eficiency, Green Accounting
dan memformulasikan saran untuk Green Accounting merupakan konsep
perkembangan perusahaan dalam dimana perusahaan dalam proses
mengembangkan keberlanjutannya, produksinya mengutamakan efisiensi dan
sedangkan pada rujukan utama penelitian efektifitas penggunaan sumber daya secara
Marota (2017) tidak menggunakan berkelanjutan sehingga mampu
variabel moderating. Penelitian ini menyelaraskan pembangunan perusahaan
diharapkan dapat berguna untuk dengan fungsi lingkungan hidup serta
perusahaan dalam hal meningkatkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
keberlanjutan perusahaan selama proses Dalam hal ini Implementasi Green
produksi dengan penerapan Green Accounting memberi perhatian penuh pada
Accounting dan Material Flow Cost konsep penghematan, yaitu penghematan
Accounting sebagai alat acuan dalam lahan, penghematan bahan, dan
pengembangan penenelitian, dengan penghematan energi (saving land, saving
resource efficiency sebagai variabel yang material, and saving energy). Hal ini
memperkuat atau memperlemah hubungan didasarkan pada konsep ekosistem.
keduanya. Implementasi Green Accounting tujuannya
adalah meningkatkan efisiensi pengelolaan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lingkungan dengan melakukan penilaian
Mengetahui pentingnya Implementasi kegiatan lingkungan dari sudut pandang
Green Accounting, Material Flow Cost biaya (environmental costs) dan manfaat
Accounting (MFCA) dan Resource atau efek (economic benefit), serta
Eficiency mempengaruhi keberlanjutan menghasilkan efek perlindungan
perusahaan semen, menganalisa penerapan lingkungan (environmental protection).
pengaruh mereka didalam dimensi Secara singkat, Implementasi Green
keberlanjutan perusahaan, dan Accounting dapat memberikan informasi
memformulasikan saran untuk mengenai sejauh mana organisasi atau
perkembangan performa perusahaan dalam perusahaan memberikan kontribusi positif
mengembangkan keberlanjutannya. maupun negatif terhadap kualitas hidup
Penelitian ini diharapkan dapat berguna manusia dan lingkungannya.
untuk perusahaan semen secara umum
dalam meningkatkan keberlanjutan Material Flow Cost Accounting (MFCA)
perusahaan, terutama dalam pengurangan Material Flow Cost Accounting MCFA
limbah dan penggunaan bahan baku dan adalah salah satu dari metode-metode
energi yang tidak efisien dengan akuntansi manajemen lingkungan yang
penerapan Green Accounting dan MFCA bertujuan untuk menurunkan baik dari
menjadi acuan dalam pengembangan dampak lingkungan maupun biaya di
penelitian perkiraan pengelolaan waktu yang sama. Namun, dasar dari
lingkungan. Ruang lingkup dari penelitian MFCA adalah mencari cara untuk
ini termasuk proses produksi, rincian dari menurunkan biaya melalui penurunan
biaya produksi, dan produksi aliran bahan limbah, yang nantinya akan mengarah ke
baku juga variabel yang akan diamati dan perkembangan produktivitas bisnis.
dianalisis untuk meningkatkan Prosedur singkat implementasi MFCA
keberlanjutan perusahaan dari segi adalah sebagai berikut (detail yang sama
ekonomi, sosial, lingkungan, dan dapat ditemukan di Guide for Material
teknologi.

Hal | 3
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

Flow Cost Accounting oleh Environmental penurunan kerugian material dari


Industries Office, 2011) : masing-masing alternatif harus
a. Persiapan dilakukan. Setelah itu, perhitungan
Selama tahap persiapan, target produk, efek pemotongan biaya dan penaksiran
jalur, dan proses-proses, harus melalui penurunan kerugian material
diidentifikasi secara jelas. Lalu, (penghitungan MFCA) dilakukan
dianalisis kasar mengenai target proses untuk menentukan prioritas untuk
dan penentuan mengenai pusat-pusat perbaikan dan merumuskan rencana
kuantitas dan cakupan studi MFCA perbaikan.
yang akan ditentukan. Nantinya, f. Implementasi perbaikan
material yang digunakan dalam target Di langkah ini, rencana perbaikan
proses/produk akan dicatat dan diimplementasikan dalam situasi nyata.
pengumpulan data direncanakan. Kumpulan data setelah perbaikan harus
b. Pengumpulan data dan kompilasi dilakukan untuk mengevaluasi masing-
Selama proses pengumpulan data dan masing rencana di langkah selanjutnya.
kompilasi dari tipe material, penentuan g. Evaluasi dampak perbaikan
input dan kuantitas limbah di setiap Di langkah ini, identifikasi kuantitas
proses, dan penghitungan data input dan limbah material setelah
mengenai biaya sistem dan biaya perbaikan dilengkapi, dan
tenaga kerja akan dilakukan. penghitungan MCFA dilakukan lagi
Kemudian, jalur alokasi untuk sistem untuk membandingkan proses yang
dan biaya tenaga kerja akan ditentukan. telah diperbaiki dengan yang
sebelumnya. Biaya total dan biaya
c. Penghitungan MFCA produk negatif mengikuti perbaikan ini
Di langkah ini, sebuah model akan diperhitungkan, dan digunakan
penghitungan MFCA akan disusun dan untuk evaluasi dampak perbaikan.
kumpulan data akan diinput. Biaya
produk positif dan negatif dapat Sustainability Development
dialokasikan berdasarkan konsep Menurut US EPA, sustainability atau
penyeimbangan masal. Biaya dari keberlanjutan didasarkan pada sebuah
produk positif adalah biaya yang prinsip sederhana yang dapat diartikan
digunakan untuk proses produk sebagai segala sesuatu yang kita butuhkan
dilepaskan untuk proses selanjutnya, untuk kelangsungan hidup dan
sedangkan biaya produk negatif adalah kesejahteraan hidup yang secara langsung
biaya yang berakhir pada limbah atau maupun tidak langsung terhadap
barang daur ulang. Hasil dari lingkungan alam (www.epa.gov).
penghitungan MCFA diterima dan Keberlanjutan menciptakan dan
dianalisis untuk menunjukkan biaya memelihara sebuah kondisi dimana
produk negatif dan penyebabnya dari manusia dan alam dapat hidup secara
proses tersebut. harmonis, yang memungkinkan memenuhi
d. Identifikasi ketentuan perbaikan kebutuhan sosial, ekonomi dan lainnya
Ketentuan untuk perbaikan, termasuk dari generasi saat ini dan generasi
kerugian material dan pengurangan mendatang. Konsep sustainability mulai
biaya, diidentifikasi dan dicatat di dikenalkan secara global oleh sebuah
langkah ini. entitas yang bernama Brutland Commision
e. Rencana rumusan perbaikan pada kegiatan pelaporan Our Common
Dalam mebuat rencana perbaikan, Future yang diselenggarakan oleh World
pemeriksaan luasan dan kemungkinan Commission on Environment and

4 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

Development (WCED, 1987). WCED 3. Kekuatan pemasaran (Marketing


menghubungkan sustainability dengan strength).
integritas lingkungan dan sosial dengan Salah satu yang termasuk dalam
membuat sebuah istilah bernama kekuatan pemasaran suatu perusahaan
sustainable development yang adalah merek, hak paten, hubungan
didefinisikan sebagai pembangunan yang yang baik dengan distributor atau
memenuhi kebutuhan saat ini tanpa pengecer, tenaga penjual, ahli internet.
mengurangi kebutuhan generasi Pemahaman yang baik tentang pasar
mendatang (WCED, 1987, p.43 dalam sasaran akan memberikan keunggulan
Linnenluecke, Griffiths, 2010). bagi perusahaan.

Efisiensi Sumber Daya (Resource Rerangka Konseptual


Eficiency) Dalam penilitian ini menggunakan tiga
Resource Eficiency adalah suatu nilai variabel, yang diwakili oleh Implementasi
potensi yang dimiliki oleh suatu materi Green Accounting dan Material Flow Cost
atau unsur tertentu dalam kehidupan yang Accounting, sebagai variabel Bebas
diolah secara minimun untuk memperoleh (Indipendent) Variabel terikat (Dependent)
hasil yang optimum. Sumber daya tidak dalam penelitian ini diwakili oleh
selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik keberlanjutan perusahaan (Sustainable
(intangible). Development). Sedangkan Variabel
Beberapa hal yang berkaitan dengan Moderating dalam penelitian ini diwakili
sumber daya perusahaan adalah sebagai oleh efisiensi sumberdaya (Resource
berikut : Eficiency). Berdasarkan hasil uraian di
1. Kekuatan keuangan (Financial atas, maka kerangka konseptual dapat
strength). Diperlukan permodalan yang disajikan sesuai dengan baganyang
besar untuk memulai suatu jenis usaha, digambarkan sebagai berikut:
termasuk penelitian dan
pengembangan, penelitian pemasaran, Rerangka Konseptual
fasilitas produksi, dan periklanan.
2. Kemampuan produksi dan Fleksibilitas
MFCA
(Producing capabilities and flexibility).
BP
Hal ini berkaitan dengan economies of
S Dv
scale. Economies of scale adalah LALCP
pemahaman dimana peningkatan
produksi akan berakibat terhadap NP EKO

penurunan biaya per unit yang


APM TEK
direalisasikan melalui efisiensi
operasional. Perusahaan yang besar SOS

dan kecil mempunyai keunggulan dan IGA

kelemahan masing-masing dalam hal LGK

kemampuan produksi dan fleksibilitas. GPRS

Perusahaan besar mempunyai


GPRD
kemampuan produksi yang lebih besar RE
tetapi fleksibilitas yang lebih rendah.
Perusahaan kecil mempunyai
kemampuan produksi yang lebih kecil
tetapi fleksibilitas yang lebih besar.

Hal | 5
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

Pengembangan Hipotesis rendah karbon dan pentingnya


Penelitian ini meneliti mengenai meningkatkan kesadaran isu-isu
Implementasi Green Accounting, Material lingkungan serta membantu kelancaran
Flow Cost Acconting MFCA pada dimensi berbagi informasi dengan pemasok,
keberlanjutan perusahaan (Company terutama dept pembelian maka pada saat
Sustainability) dengan variabel moderating bersamaan kerangka kerja juga ikut
efisiensi sumberdaya (Resource terbentuk dan efisiensi sumberdaya juga
Efficiency). Dalam hal ini peneliti meneliti terbentuk. Dapat dikemukakan hipotesis
beberapa perusahaan semen yang ada di keempat adalah sebagai berikut :
Indonesia. Pada penelitian sebelumnya
Marota, Marimin dan Sasongko (2015) H3 = Resource Efficiency memperkuat
yang meneliti tentang perancanggan dan Material Flow Cost Acconting MFCA
penerapan MFCA untuk peningkatan terhadap Suistainabale development
keberlanjutan perusahaan. Dengan tempat (SDv)
penelitian pada perusahaan minyak kelapa
sawit CPO. Hasilnya menunjukan Mont (2002) Kecenderungan baru
pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem layanan produk yang berpotensi
MFCA dan keberlanjutan perusahaan. memperkecil dampak lingkungan baik dari
Berdasarkan penelitian sebelumnya produksi maupun konsumsi. Dalam hal ini
peneliti mencoba meneliti pengaruh temuan utamanya adalah bahwa sistem
Material Flow Cost Acconting MFCA layanan produk yang sukses memerlukan
terhadap Suistainabale development. infrastruktur masyarakat, struktur manusia
Dengan demikian hipotesis yang pertama dan tata letak organisasi yang berbeda agar
adalah sebagai berikut : berfungsi secara berkelanjutan.Dapat
dikemukakan hipotesis keempat adalah
H1= Terdapat pengaruh positif Material sebagai berikut :
Flow Cost Acconting MFCA terhadap
Suistainabale development (SDv) H4 = Resource Efficiency memperkuat
Implementasi Green Accounting
Menurut Marota (2017) “Green terhadap Suistainabale development
conceptsdan Material Flow Cost (SDv)
Acconting MFCA berpengaruh signifikan
terhadap dimensi keberlanjutan. Fokus
green concepts adalah kepada penerapan METODE PENELITIAN
produksi yang ramah lingkungan”. Dapat Penelitian ini dilakukan di perusahaan
dikemukakan hipotesis kedua adalah semen yang berada di Indonesia. Penelitian
sebagai berikut : ini untuk membuktikan dan mengkaji
hipotesis dari penelitian terdahulu apakah
H2 = Terpadat pengaruh positif terdapat pengaruh penerapan Implementasi
Implementasi Green Accounting Green Accounting dan Material Flow Cost
terhadap Suistainabale development Accounting (MFCA) terhadap dimensi
(SDv) Sustainable
development (keberlangsungan
Berkaitan dengan lingkungan perusahaan), dengan variabel moderating
Nakajima, Kimura, dan Wangner (2014) Resource Efficiency (efisiensi
mengemukakan bahwa Pada saat sumberdaya). Penelitian ini dilakukan
memperkenalkan MFCA ke rantai supply menggunakan metode kuantitatif. Dimana
dengan tujuan membangun rantai supply bentuk dari penelitian ini adalah analisa

6 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

diskriptif dan inferensial. Analisis HASIL DAN PEMBAHASAN


inferensial menggunakan purposive
sampling dan analisis kausalitas. Data Sample perusahaan diperoleh dari
yang digunakan dalam penelitian ini menyebarkan kuesioner kepada 13
adalah data primer, dengan menggunakan perusahaan semen di Indonesia pada tahun
metode analisis statistik dan menggunakan 2017 yang terdaftar di Asosiasi Semen
bantuan software IBM SPSS Statistics 21. Indonesia, dari 13 kuesioner yang disebar
Perusahaan yang akan di teliti sebanyak 5 hanya 5 responden PT Semen Jawa, PT
perusahaan semen. Data diperoleh dari
Semen Bosowa Maros,
menyebarkan kuesioner kepada 13
perusahaan semen yang terdaftar di PT Semen Batu Raja, PT Sinar Tambang
asosiasi semen indonesia, dari 13 Artha Lestari, PT Semen Cemindo
kuesioner hanya 5 responden yang Gemilang yang dikembalikan dan dapat
dikembalikan dan dapat diolah. diolah. Data termasuk data crossectional.
Pengukuran dari masing masing variabel
Sample yang diperoleh adalah lima
disajikan dalam tabel
perusahaan semen, sehinggatotal terdapat
Tabel terdapat 80 observasi.
Pengukuran variabel Ite N Mea Max Min Standrt. Dev
Variabel Dimensi Ukuran Skal Refere
a Nsi m n
Implementas 1. Biaya Produksi 1. Unit Inter Marota Material Flow Cost 800 0.9125 5 0 1.655017
i Green (BP), Moneter val (2017)
Accounting 2. Luas Lahan 2. Luas Unit Acconting
dan Material Cakupan Produksi Area
Flow Cost (LLCP), 3. Unit Implementasi 800 0.35 4 0 0.982119
Accounting 3. Nilai Produksi Produksi Green Accounting
(MFCA) (NP), 4. Unit
4. Arus Produksi Material
Material (APM), 5. Proses Resource Efisiency 800 0.65 5 0 1.303355
5. Green Proces Produksi
(GPRS), 6. Kualitas
Suistainabale 80 3.5375 5 1 0.885091
6. Green Product Produk
(GPRD).
Development
Suistainabal 1. Ekonomi (EKO) 1. Penjualan, Inter Azapa
e 2. Teknologi (TEK) pemasukan val Gic (Ujistatistik diskriptif)
Development bersih, dan (2003)
3. Sosial (SOS)
(SDv) investasi
4. Lingkungan 2. Biaya Material Flow Cost Accounting
penyediaan,
(LGK).
pengemban
(MFCA) pada hasil statistic diskriptif
1.
gan
penelitian
dan
menunjukkan nilai minimum nol, nilai
3. Biaya gaji,
tunjangn
maksimum sebesar 5, rata-rata sebesar
dan pensiun 0.9125 dengan standard deviasi sebesar
4. Biaya
pemeliharan 1.655017. Hal ini berarti komponen
limbah, K3
dan biaya Material Flow Cost Accounting yang
perlengkapa
n lainnya terdapat di perusahaan semen di Indonesia
Resource Supplay Chain Supplay chain Inter Nakaji masih relativ rendah. nilai standard deviasi
Efisiency
(RE)
Management (low carbon) val ma,
Kimur
yang tidak mendekati nol berarti data
a, dan
Wangn
terdistribusi heterogen. Implementasi
er
(2014)
Green Accounting pada hasil deskriptif
menunjukkan nilai minimum nol, nilai
maksimum sebesar 4, rata-rata sebesar
0.35 dengan standard deviasi sebesar
0.982119. Hal ini berarti komponen
Implementasi Green Accounting yang

Hal | 7
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

terdapat di perusahaan semen di Indonesia


masih relativ rendah. nilai standard deviasi
yang tidak mendekati nol berarti data
terdistribusi heterogen. Resource
Effisiency memiliki nilai minimum sebesar
nol, nilai maksimum sebesar 5, rata-rata
sebesar 0.65 dengan standard deviasi (Uji Reabilitas)
sebesar 1.303355. Hal ini berarti
komponen Resource Effisiency yang Nilai realibilitas dilihat dari nilai alfa.
terdapat di perusahaan semen di Indonesia Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas
masih relativ rendah. nilai standard deviasi sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90
yang tidak mendekati nol berarti data maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 –
terdistribusi heterogen. Data Suistainabale 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha
Development memiliki nilai minimum < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha
sebesar 1, maksimum sebesar 5, rata-rata rendah, kemungkinan satu atau beberapa
sebsar 3.5375 dengan standard deviasi item tidak reliabel. Tabel Reability
0.885091. Data Suistainabale Statistics diatas menunjukan bahwa nilai
Development cenderung memiliki standard Cronbach’s alfa sebesar 0.789. > 0.7.
deviasi yang tidak terlalu tinggi. Karena Dapat disimpulkan bahwa kuisioner
nilai standard deviasi berada di bawah tersebut reliabilitas tinggi
nilai rata-rata. Item Skewnes Kurtosis
s
Material Flow 0.47 0.034
CosAccounting
Green Accounting 0.39 0.726
Resource Efisiency 0.64 0.64
Suistainabale 0.36 0.36
Development Lestari
Multivariate 1.86 1.76
(Uji Normalitas)
(Uji Validitas)
Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji
Berdasar tabel output diatas didapat variable dependen dan variable independen
nilai p-value variabel Material Flow Cost mempunyai distribusi normal atau tidak
Accounting (MFCA) sebesar 0.000 < 0.05, dalam suatu model regresi. Model regresi
p-value variabel Implementasi Green yang baik memiliki data normal atau
Accounting (IGA) sebesar 0.000 < 0.05, p- mendekati normal. Data dikatakan
value variabel Resource Eficiency (RE) berdistribusi normal apabila nilai C.R.
sebesar 0.000 < 0.05, dan p-value variabel skewness maupun kurtosis lebih kecil dari
Sustainable Development (SDV) sebesar nilai kritis tabel ± 1,96 dengan tingka
0.000 < 0.05. P-value yang lebih kecil dari tsignifikansi 0,05 (p-value5%). Pengujian
nilai α (0.05) menandakan tolak H0, yang
normalitas data diperoleh nilai 1.76 (lebih
berarti item pertanyaan ke-i berkorelasi
kecil dibandingkan dengan nilai
dengan skor total atau pertanyaan tersebut
valid.

8 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

krisis tabel) yakni 1.96. Sehingga, asumsi 8.719 < 10 moderating Resource
normalitas terpenuhi (1.76<1.96). Efficiency (efisiensi sumberdaya) sebesar
9.916<10. Dapat disimpulkan seluruh
variabel tidak ada yang melebihi 10.
Sehingga asumsi tidak adanya
multikoleniaritas terpenuhi.

(Uji Determinasi)

Dari output SPSS model summary


(Uji Heterokedastisitas) 2
diatas dapat dilihat bahwa nilai R atau
yang biasa kita sebut koefisien determinasi
Berdasarkan plot di atas, tidak terdapat
sebesar 0.75 atau sebesar 75%. hal ini
pola tertentu, dan plot titik-titik tidak
berarti 75 % variabel Sustainable
berkumpul di satu tempat. Sehingga dapat
Development (SDV) dipengaruhi oleh
asumsi tidak adanya heterokedastisitas variabel Implementasi Green Accounting
terpenuhi. (IGA), Material Flow Cost Accounting
(MFCA), Resource Eficiency (RE),
moderasi MFCA dan RE, dan moderasi
IGA dan RE sedangkan sisanya 25%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan ke dalam model

(Uji Linieritas)

Berdasarkan nilai Signifikansi di atas,


diperoleh nilai Sig 0.000 < 0.05. Sehingga
dapat asumsi linearitas terpenuhi.
Item VIF (Uji Statistik F)
Material Flow 8.719
CostAccounting Dari uji anova diatas memperlihatkan
Green Accounting 9.099 informasi mengenai pengaruh variabel
Resource Efisiency 9.916 Implementasi Green Accounting (IGA),
(Uji Multikolienaritas) Material Flow Cost Accounting (MFCA)
dan Resource Eficiency (RE) sebagai
Nilai VIF yang lebih dari 10 variabel moderating terhadap variabel
menandakan adanaya mulikoleniaritas Sustainable Development (SDV) secara
(adanya hubungan antara variabel simultan atau bersama-sama. Tabel di atas
dependent). Nilai VIF untuk Implementasi memiliki nilai signifikasnsi sebesar 0.00 <
Green Accounting 9.099 <10 dan Material α =0.05 sehingga Tolak H0. Maka dapat
Flow Cost Accounting (MFCA) sebesar disimpulkan, secara simultan Green
Accounting (IGA), Material Flow Cost

Hal | 9
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

Accounting (MFCA) dan Resource M.RE) + ε

Eficiency (RE), moderasi MFCA dan RE,


moderasi IGA dan RE dan Total Score
SDv = β0+β5 GPS+ β6 H4 0.168 0.000
berpengaruh terhadap Sustainable GPR + Diterima
Development (SDV). β7(GPS.RE+GPR.RE) +
ε

(Uji Hipotesis)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
didapat nilai signifikansi P-value variabel
Material Flow Cost Accounting sebesar
0.000 < 0.05. Sehingga hipotesis H1
diterima, variabel ini berpengaruh positif
(UjiStatistik t) terhadap Suistainabale development
dengan nilai koefisien sebesar 1.534.
Berdasarkan hasil output di atas, dapat Setiap kenaikan variabel Material Flow
dilihat dari kolom Sig (Signifikansi) Cost Accounting sebesar satu satuan, maka
bahwa seluruh variabel independent Suistainabale development akan naik
(MFCA, GA, RE, M_RE dan G_RE) sebesar 1.534 satuan dengan asumsi
berpengaruh secara parsial terhadap variabel lain tetap.
variabel dependen (SVD). Dimana nilai
signifikansi Material Flow Cost Dari hasil persamaan kedua,didapat
Accounting (MFCA) sebesar 0.000 <0.05, nilai signifikasnsi P-value sebsar 0.000 <
Implementasi Green Accounting sebesar 0.05. Sehingga hipotesis H2 diterima,
0.000 < 0.05, Resource Eficiency sebesar variabel Green Accounting memberi
0.000 < 0.05, moderasi MFCA dan RE pengaruh terhadap Suistainabale
sebesar 0.000 < 0.05 dan moderasi IGA development dengan nilai koefisien sebesar
dan RE sebesar 0.000 < 0.05 hal ini 1.241. Setiap kenaikan Green Accounting
menandakan Tolak H0 yaitu variabel sebesar satu atuan, maka Suistainabale
Sustainbale Development (SDV) development akan naik sebesar 1.241 satuan
dipengaruhi oleh Green Accounting (IGA), dengan asumsi variabel lain tetap.
Material Flow Cost Accounting (MFCA), Berdasarkan persamaan ketiga, didapatkan
Resource Eficiency (RE), moderasi MFCA nilai signifikasni P-value sebesar
dan RE dan moderasi IGA dan RE. 0.000<0.05. Sehingga hipotesis H3
Sedangkan variabel Total Score tidak diterima, variabel Resource Efficiency
berpengaruh secara parsial terhadap memperkuat Material Flow Cost
Sustainbale Development (SDV) karena Accounting terhadap Suistainabale
nilai Signifikansi sebesar 1.00 > α =0.05. development secara positif dengan nilai
koefisien sebesar 0.244.
P-
Model Hipotesa Beta
value Berdasarkan persamaan keempat,
didapatkan nilai signifikasni P-value
SDv =β0+β1BP+β2 H1 1.534 0.000
LLCP+β3 NP + β4
sebesar 0.000 < 0.05. Sehingga hipotesis
Diterima
APM +ε H4 diterima, variabel Resource Efficiency
SDv =β0+β5 GPS+β6 H2 1.241 0.000
GPR+ε Diterima
memperkuat Material Flow Cost
SDv =β0+β1BP+β2 H3 0.244 0.000 Accounting terhadap Suistainabale
LLCP+β3 NP+β4 APM Diterima development secara positif dengan nilai
+ koefisien sebesar 0.168.
β7(BP.RE+NP.RE+AP

10 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

Sehingga persamaan model dalam Implikasi yang dapat dikemukakan adalah,


penelitian ini adalah: untuk kepentingan akademik, penelitian ini
diharapkan memberikan analisis
SVD = 0.994 +1.534 MFCA + 1.241 GA + pengembangan model dan menjelaskan
1.828 RE + 0.244 M_RE + 0.168 G_RE pengaruh antar variabel penelitian yang
bermanfaat pada ilmu pengetahuan
terutama dalam bidang akuntansi. Analisis
KESIMPULAN, KETERRBATASAN dalam penelitian bahwa Material Flow
DAN IMPLIKASI Cost Acconting MFCA bermanfaat bagi
Dari hasil analisis dan pembahasan perusahaan untuk peningkatan
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, keberlanjutan perusahaan khususnya
penulis menarik beberapa kesimpulan dalam mengurangi masalah dampak
sebagai berikut,terdapat pengaruh positif limbah, penggunaan material dan energi
Material Flow Cost Acconting MFCA yang tidak efisien dan mengurangi biaya
terhadap Suistainabale development (SDv) keuangan perusahaan.
dengan nilai p-value sebesar 0.000 < 0.05
dan nilai koefisien sebesar 1.534.
Terhadap pengaruh positif Implementasi DAFTAR PUSTAKA
Green Accounting terhadap Suistainabale
development (SDv) dengan nilai p-value Azapagic A. 2003. Systems approach to
sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai koefisien corporate sustainability: a general
sebesar 1.241. Resource Efficiency management framework. Trans
IChemE Journal 81 (B): 303–316.
memperkuat Material Flow Cost
Acconting MFCA terhadap Suistainabale Ayes Daniel, 2009, Environmental and
development (SDv) dengan nilai p- Material Flow CostAccounting,
valuesebesar 0.000 < 0.05 dan nilai Issues in Social and Environmental
koefisien sebesar 0.244. Resource Accounting 3 (1) 95-97
Efficiency memperkuat Implementasi
Green Accounting terhadap Suistainabale Bernd Wagner, 2015, A report on the
development (SDv) dengan nilai p-value origins of MFCA research activities
sebesar 0.000 < 0.05 dan nilai koefisien Journal of Cleaner Production.
sebesar 0.168.
Bierer Annett, Götze Uwe, 2012 Energy
Keterbatasan yang dapat penulis Cost Accounting: Conventional and
kemukakan untuk penelitian ini dan Flow-oriented Approaches, Journal
perbaikan penelitian selanjutnya agar dapat of Competitiveness, 4(2), 128-144.
memperoleh hasil yang lebih baik adalah,
Pada penelitian ini perusahaan yang Chompoonoot Kasemset, Jintana
dijadikan sampel hanya pada perusahaan Chernsupornchai, Wannisa Pala-ud
semen yang jumlahnya terbatas. Pada (2014), Application of MFCA In
penelitian ini variabel yang digunakan Waste Reduction: Case Study On a
hanya satu moderasi yakni Resource Small Textile Factory In Thailand,
Efficiency, yang sebenarnya terdapat Journal of Cleaner Production,
banyak variabel yang memoderasi http://dx.doi.org/10.1016/j.jclepro.2
hubungan antara Material Flow Cost 014.09.071
Acconting MFCA terhadap Suistainabale
development (SDv) yang tidak dimasukkan Christ KL, Burritt RL, 2014 Material
dalam model penelitian. Flow Cost Accounting: A Review and

Hal | 11
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

Agenda for Future Research, Methodology and Indicators of


Journal of Cleaner Production. Economy-wide Material Flow
Accounting, Journal of Industrial
Fakoya MB. 2014. An adjusted Material Ecology, 15 (6), 855-876
Flow Cost Accounting framework
for process waste-reduction Marota R, Marimin, Sasongko H. 2015.
decisions in the South African Perancangan dan Penerapan MFCA
brewery industry [Disertasi]. untuk Peningkatan Keberlanjutan
Pretoria: University of South Africa Perusahaan PT XYZ. Jurnal
Manajemen dan Agribisnis 12(2):
Hyrslova J, Vagner M, Palasek J. 2011. 92–105.
Material Flow Cost Accounting
(MFCA) – tool for the opti¬mization Marota Rochman. 2017. Green Concepts
of corporate production processes. and Material Flow Cost Accounting
Business, Management and Application For Company
Education Journal 9(1): 5–18. Sustainability. Indonesian Journal of
https://doi.org/10.3846/bme.2011.01 Business and Entrepreneurship, 3
(1), 43-51.
Katherine Leanne Christ Roger Burritt ,
(2017)," Material Flow Cost Ministry of Economy, Trade and Industry
Accounting for food waste in the of Japan (METI). Environmental
restaurant industry ", British Food Management Accounting: MFCA
Journal, 119 (3) http://dx.doi.org/ Case Examples; METI: Tokyo,
10.1108/BFJ-07-2016-0318 Japan, 2010.

Kokubu K, Kitada H. 2009. Conflicts and Mishelle Doorasmy, 2014, The


Solutions Between Material Flow Effectiveness Of Material Flow Cost
Cost Accounting and Conventional Accounting (MFCA) In Identifying
Management Thinking. Paper on 6th Non-Product Output Costs And Its
Asia-Pacific Interdisciplinary Impact On Environmental
Perspectives on Accounting Performance In Paper
Research (APIRA) Conference at Manufacturing Companies: A Case
University of Sydney on 12-13 July Study In Kwa-Zulu Natal
2010.
Nakajima M, Kimura A, Wagner B, 2014,
Linnenluecke, M. K., & Griffiths, A. Introduction of MFCA to the Supply
(2010). Corporate sustainability and Chain:A Questionnaire Study on the
organizational culture. Journal of Challenges of Constructing a Low-
world business, 45(4), 357-366 Carbon Supply Chain to Promote
Resource Efficiency, Journal of
Lynch KD. 2011. Measuring corporate Cleaner Production.
sustainability performance:
influences and issues to consider in Nakajima, M.; Kimura, A. Promotion of
metric conceptualization [disertasi]. innovative improvement integrated
Benedictine University. MFCA with budgeting (in Japanese).
J. Cost Account. Res. 2012, 36, 15–
M. Fischer-Kowalski, F. Krausmann, S. 24.
Giljum, S. Lutter, A. Mayer, S.
Bringezu, Y. Moriguchi, H. Sch¨utz, Omolola A. Tajelawi, Hari L. Garbharran,
H. Schandl, and H. Weisz. 2011 2015 MFCA: An Environmental

12 | Hal
Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana Mishelei Loen

Management Accounting Technique http://dx.doi.org/10.1016/j.jclepro.20


for Optimal Resource Efficiency in 14.10.039
Production Processes, International
Scholarly and Scientific Research & Schmidt, M., 2014 The interpretation and
Innovation 9(11), 3699-3704. extension of Material Flow Cost
Accounting (MFCA) in the context of
Rieckhof R, Bergmann A, Guenther E, environmental material flow
2014, Interrelating Material Flow analysis, Journal of Cleaner
Cost Accounting with Management Production, http://dx.doi.org/
Control Systems to Introduce 10.1016/j.jclepro.2014.11.038
Resource Efficiency into Strategy,
Journal of Cleaner Production Schmidt M, Nakajima M. 2013. Material
Flow Cost Accounting as an
Rungchat Chompu-inwai, Benyaporn approach to improve resource
Jaimjit, Papawarin Premsuriyanunt, 2014, efficiency in manufacturing
A Combination of Material Flow Cost companies. International Journal
Accounting and Design of Experiments 2(2): 358–369. https://doi.org/
Techniques in an SME: The Case of a 10.3390/resources2030358.
Wood Products
Manufacturing Company in Schmidt, M. Material Flow Cost
Northern Thailand, Journal of Accounting in der produzierenden
Cleaner Production Industrie. In Industrial Ecology
Management; Von Hauff, M.,
Schaltegger S, Zvezdov D, 2014, Isenmann, R., Müller-Christ, G.,
Expanding Material Flow Cost Eds.; Springer Gabler: Wiesbaden,
Accounting. Framework, review and Germany, 2012; pp. 24
potentials, Journal of Cleaner
Production. Shen-Ho Chang, 2015, Material Flow Cost
Accounting System for Decision
Making: The Case of Taiwan SME
Schmidt A, Hache B, Herold F, Götze U. in the Metal Processing Industry,
2013. Material Flow Cost Asian Journal of Finance &
Accounting with umberto®. Paper Accounting , 7 (1), 117-134
on Workshop of the cross-sectional
group 1 “Energy related technologic
Soemon Takakuwa, Run Zhao, Hikaru
and economic evaluation” of the Ichimura (2014), Analysis Of
Cluster of Excellence eniprod,
Manufacturing Systems Using
Wissenschaftliche Scripten, Simulations In Terms Of Material
Auerbach, Germany. Flow Cost Accounting, International
Schmidt, A., et al., 2014, Extending the Journal of Computational
scope of Material Flow Cost Intelligence Systems, 7:sup2, 44-
Accounting e methodical refinements 51,http://dx.doi.org/10.1080/187568
and use case, Journal of Cleaner 91.2014.947112
Production,

Hal | 13

Anda mungkin juga menyukai