Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan Green Accounting
dan Material Flow Cost Accounting terhadap Sustainable Development.
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 89 perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang
terdaftar di BEI periode 2018-2022 dan total sampel yang diperoleh sebanyak
15 perusahan. Pengambilan sampel penelitian mengunakan metode purposive
sampling dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa
laporan keuangan tahunan perusahaan. Teknik analisa data menggunakan uji
statistik deskriptif, uji t dan uji F dengan menggunakan SPSS 25. Hasil
penelitian ini membuktikan secara parsial penerapan Green Accounting tidak
berpengaruh terhadap Sustainable Development. Hal ini terjadi dikarenakan
perusahaan belum sepenuhnya menerapkan secara konsisten praktik green
accounting dalam operasional bisnis mereka sehingga tidak mempengaruhi
Sustainable Development. Selain itu hasil penelitian ini juga membuktikan
penerapan Material Flow Cost Accounting berpengaruh terhadap sustainable
development. Hal ini terjadi apabila perusahaan melakukan MFCA maka
perusahaan dapat mengelola biaya dan melakukan efisiensi dan mengurang
limbah produksi sehingga profit perusahaan meningkat sehingga berpengaruh
terhadap pembangunan berkelanjutan. Dan secara simultan penelitian ini
membuktikan Green Accounting dan Material Flow Cost Accounting
berpengaruh terhadap Sustainable Development
Kata kunci: Green Accounting, Material Flow Cost Accounting,
Sustainable Development.
Abstract
The aim of this research is to analyze the application of Green
Accounting and Material Flow Cost Accounting to Sustainable Development.
The research method uses quantitative descriptive methods. The population in
this study was 89 basic industry and chemical sector companies registered on
the IDX for the 2018-2022 period and the total sample obtained was 15
companies. The research sample was taken using a purposive sampling method
and the data source used was secondary data in the form of the company's
annual financial report. Data analysis techniques use descriptive statistical
tests, t tests and F tests using SPSS 25. The results of this research partially
prove that the implementation of Green Accounting has no effect on
Sustainable Development. This happens because companies have not fully
implemented green accounting practices consistently in their business
operations so that it does not affect Sustainable Development. Apart from that,
the results of this research also prove that the application of Material Flow Cost
Accounting has an effect on sustainable development. This happens if the
company carries out MFCA, the company can manage costs and achieve
efficiency and reduce production waste so that company profits increase, thus
influencing sustainable development. And simultaneously, this research proves
that Green Accounting and Material Flow Cost Accounting have an effect on
Sustainable Development.
Keywords: Green Accounting, Material Flow Cost Accounting (MFCA) ,
Sustainable Development.
845
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DAN MATERIAL FLOW COST
ACCOUNTING TERHADAP SUSTAINABLE DEVELOPMENT | Hal 845-854
PENDAHULUAN
Sektor industri memegang peran penting dalam pertumbuhan perekonomian
nasional. Di Indonesia sektor industry adalah sector yang memiliki kontribusi terbesar
dalam Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 50%. Pada kuartal III tahun 2023
BPS melaporkan bahwa industry manufaktur berhasil tumbuh sebesar 5,2% year on year
dan berkontribusi sebesar 18,75% terhadap PDB (AntaraNews.com)
Akan tetapi semakin majunya pertumbuhan sector industry di Indonesia ternyata
menimbulkan dampak positif dan negative. Dampak postitif dari sector industry adalah
terciptanya banyak lapangan pekerjaan baru , terjadinya peningkatan pendapatan
masyarakat, penyediaan barang dan jasa, kontribusi yang besar terhadap PDB dll.
Sementara dampak negative dari sector industry adalah terjadinya kerusakan lingkungan
seperti polusi udara, suara air dan tanah, pembuangan limbah beracun, emisi gas rumah
kaca dll. Hal ini terjadi karena perusahaan berupaya mencari laba yang sebesar-besarnya
tetapi mengabaikan permasalahan lingkungan (Abdullah & Amiruddin, 2020)
Permasalahan lingkungan merupakan isu yang dapat mudah di akses oleh
masyarakat pada masa sekarang ini. Untuk itu sector industry harus berupaya mengurangi
dampak negative usahanya terhadap lingkungan dengan menerapkan proses produksi
yang lebih ramah lingkungan (Damayanti & Harti Budi Yanti, 2023). Dengan perusahaan
mengurangi dampak negative usahanya dengan mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan maka hal ini merupakan tahapan penting di dalam mencapai pembangunan
berkelanjutan.
Saat ini pembangunan berkelanjutan menjadi topik yang semakin penting.
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk mempertahankan kegiatan membangun
dengan menjamin ketersediaan sumberdaya secara berkelanjutan dimana pembangunan
harus dapat memenuhi kebutuhaan saat sekarang dengan tidak mengurangi kebutuhan
generasi yang akan datang (Loen, 2018). Dengan kata lain, perusahaan akan melakukan
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka waktu yang
panjang.
Perusahaan harus menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan untuk
mengimbangi pertumbuhan ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Di dalam
sector industry terdapat sub sector Industri dasar dan kimia memiliki target untuk
mencapai keuntungan perusahaan, semakin besar target maka perusahaan semakin
bertumbuh ke arah yang positif dalam hal ini salah satu cara perusahaan untuk melakukan
pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development).
Penerapan pembangunan berkelanjutan (Suistanable Development) dalam industri
dasar dan kimia menjadi sangat penting karena industri ini memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap lingkungan, kesejahteraan karyawan, masyarakat dan stakeholder
lainnya. Dalam pengambilan keputusan investasi, para pemilik modal tidak hanya
mempertimbangkan kinerja perusahaan dalam memperoleh profit saja tetapi juga
menyadari pentingnya perusahaan memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan tata
kelola perusahaan (Rakesa & Werastuti, 2023). Investasi yang baik adalah mencakup
pembiayaan proyek-proyek yang ramah lingkungan, inovasi teknologi hijau, dan
pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan. Sehingga hal ini mendorong perusahaan
agar memiliki peran penting dalam memacu transformasi menuju perekonomian yang
rendah karbon dan berkelanjutan secara global.
846
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DAN MATERIAL FLOW COST
ACCOUNTING TERHADAP SUSTAINABLE DEVELOPMENT | Hal 845-854
847
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DAN MATERIAL FLOW COST
ACCOUNTING TERHADAP SUSTAINABLE DEVELOPMENT | Hal 845-854
848
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DAN MATERIAL FLOW COST
ACCOUNTING TERHADAP SUSTAINABLE DEVELOPMENT | Hal 845-854
Berdasarkan data pada grafik diatas kondisi rata-rata Material flow Cost
Accounting (MFCA) mengalami fluktuatif. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum
pandemi, MFCA mengalami peningkatan dari tahun 2018 ke tahun 2019, namun ketika
pandemi melanda pada tahun 2020 terjadi penurunan yang sangat signifikan. Akibat
pandemi ini, banyak perusahaan yang mengalami penurunan aktivitas produksi, yang
secara langsung berdampak pada perubahan konsumsi material, limbah, dan biaya.
Namun pada tahun 2021 hingga 2022, MFCA meningkat secara signifikan karena
perusahaan belum menyadari pentingnya mencapai efisiensi biaya lingkungan melalui
MFCA untuk mendukung upaya manajer perusahaan dapat berkontribusi secara
signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan.
Penelitian (Marota, 2017) (Loen, 2018),(Selpiyanti & Fakhroni, 2020) dan
(Lestari & Alim, 2021) menemukan bahwa Material Flow Cost Accounting memiliki
pengaruh terhadap pembangunan berkelanjutan jika perusahaan dalam proses produksi
menggunakan bahan material yang lebih hemat untuk mecegah terjadi banyaknya limbah
produksi yang dapat berdampak pada keberlanjutan pembangunan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini adalah untuk menganalisis
penerapan akuntansi hijau berdampak terhadap sustainable development dan bagaimana
pengaruh penerapan material flow cost accounting terhadap sustainable development pada
perusahaan sub sector dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahaun 2018-2022.
KAJIAN TEORITIK
Stakeholder Theory
Teori stakeholder menurut (Phillips et al., 2003) menunjukkan bahwa perusahaan
tidak hanya harus meningkatkan keuntungan perusahaan tetapi juga meningkatkan
kesejahteraan para pemangku kepentingan. Hal ini menjelaskan bahwa perusahaan
harus mempertimbangkan kesejahteraan para pemangku kepentingan karena
kesejahteraan mereka mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
Teori Legitimasi
Teori legitimasi adalah teori yang menjelaskan adanya nilai-nilai yang berbeda yang
dianut perusahaan dengan nilai masyarakat. Sehingga perusahaan harus peka dengan
menjalankan operasi perusahaannya telah sesuai dengan nilai yang berlaku di
849
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DAN MATERIAL FLOW COST
ACCOUNTING TERHADAP SUSTAINABLE DEVELOPMENT | Hal 845-854
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang
digunakan adalah data sekunder berupa annual report (laporan keuangan tahunan) dan
laporan keberlanjutan yang tersedia di website masing-masing perusahaan. Pengambilan
sampel data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling
terhadap populasi 89 perusahaan sub sektor industri dasar dan kimia selama periode 5
tahun dari tahun 2018- 2022 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang
diperoleh berjumlah 75 data (15x 5 tahun) dari 15 perusahaan. Dengan menggunakan
program SPSS versi 25, penelitian ini bertujuan menguji hipotesis melalui metode regresi
linier berganda. Adapun variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah
pembangunan berkelanjutan dan variabel independennnya adalah akuntansi hijau dan
akuntansi biaya aliran material (MFCA).
Uji t atau yang dikenal dengan uji parsial adalah uji statistik yang digunakan untuk
menentukan apakah adanya pengaruh satu variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Hasil pengujian ditunjukkan sebagai
berikut :
b. Uji F (Simultan)
Uji F (simultan) digunakan untuk mengukur pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen (Sugiyono, 2019). Hasilnya ditunjukkan dalam tabel
berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 55.627 2 27.814 4.382 .016b
Residual 456.977 72 6.347
Total 512.605 74
a. Dependent Variable: SD
b. Predictors: (Constant), MFCA, GA
Pada tabel 5 diatas nilai F hitung diperoleh nilai 4,382 > nilai ftabel sebesar 3,12
dengan nilai signifikan 0,016 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan
akuntansi hijau dan akuntansi biaya aliran material (MFCA) secara bersama-sama
(simultan) berdampak terhadap pembangunan berkelanjutan.
851
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DAN MATERIAL FLOW COST
ACCOUNTING TERHADAP SUSTAINABLE DEVELOPMENT | Hal 845-854
PEMBAHASAN
Penerapan Akuntansi Hijau (Green Accounting) tidak Berpengaruh Terhadap
Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)
Berdasarkan hasil uji t tentang penerapan akuntansi hijau (X1) nilai thitung 0,850
< nilai ttabel 1,993 dengan nilai signifikan 0,398 > 0,05, maka H0 diterima dan H1
ditolak. ini menunjukkan bahwa penerapan akuntansi hijau tidak berdampak terhadap
pembangunan berkelanjutan(Y). Hal ini terjadi karena perusahaan belum sepenuhnya
memberikan informasi terkait akuntansi hijau dalam kegiatan produksi, ekonomi,
lingkungan, sosial dan teknologi pada laporan keberlanjutannya sehingga green
accounting tidak memiliki dampak terhadap Sustainable Development. Hal ini
menunjukan bahwa para pemangku kepentingan belum menjadikan konsep akuntansi
hijau sebagai factor yang harus dipertimbangkan pada saat membuat keputusan investasi
mereka.
Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian (Damayanti & Harti Budi
Yanti, 2023) dan (May et al., 2023) yang menyatakan penerapan akuntansi hijau tidak
mempengaruhi pembangunan berkelanjutan. Namun hasil penelitian berbeda dengan
penelitian (Loen, 2018), (Selpiyanti & Fakhroni, 2020) dan (Lestari & Alim, 2021) yang
menyatakan bahwa penerapan akuntansi hijau berpengaruh signifikan terhadap
pembangunan berkelanjutan.
Penerapan Akuntansi Hijau (Green Accounting) dan Material Flow Cost Accounting
secara bersama-sama berpengaruh Terhadap Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development)
Menurut hasil perhitungan statistik diperoleh nilai f hitung 4,382 > nilai f tabel 3,12
dengan signifikan 0,016 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H3 diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa penerapan akuntansi hijau dan Material Flow Cost Accounting secara
bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh terhadap pembangunan berkelanjutan.
852
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DAN MATERIAL FLOW COST
ACCOUNTING TERHADAP SUSTAINABLE DEVELOPMENT | Hal 845-854
Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh (Lestari & Alim,
2021) bahwa secara bersama-sama (simultan) akuntansi hijau dan Material Flow Cost
Accounting pada perusahaan sub sektor Industri dasar dan kimia berpengaruh signifikan
terhadap pembangunan berkelanjutan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan daiatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Penerapan Green Accounting berpengaruh terhadap pembangunan berkelanjutan di
perusahaan di subsektor industri dasar dan kimia, hal ini disebabkan masih banyak
perusahaan yang belum mengungkapkan aktivitas pelestarian lingkungan dalam
laporan tahunannya katena pengungkapan ini bersifat kerelaan dan bukan paksaan
sehingga tidak berdampak terhadap pembangunan berkelanjutan.
2. Material Flow Cost Accounting berpengaruh terhadap pembangunan berkelanjutan di
perusahaan di subsektor industri dasar dan kimia, dengan menerapkan MFCA maka
perusahaan dapat menekan biaya lingkungan dengan meminimalkan dampak negatif
dari kegiatan produksinya. Dengan menekan atau melakukan efisiensi biaya
lingkungan, profit perusahaan akan meningkat karena perusahaan akan tetap bertahan
dan stabil dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan
3. Secara Simultan Green Accounting dan Material Flow Cost Accounting memiliki
pengaruh terhadap pembangunan berkelanjutan. Dengan menerapkan akuntansi hijau
dan Material Flow Cost Accounting memiliki dampak yang positif bagi keberlanjutan
pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. W., & Amiruddin, H. (2020). Efek Green Accounting Terhadap Material Flow Cost
Accounting Dalam Meningkatkan Keberlangsungan Perusahaan. EKUITAS (Jurnal
Ekonomi Dan Keuangan), 4(2), 166–186.
https://doi.org/10.24034/j25485024.y2020.v4.i2.4145
Damayanti, R. S., & Harti Budi Yanti. (2023). Pengaruh Implementasi Green Accounting Dan
Material Flow Cost Accounting Terhadap Sustainable Development. Jurnal Ekonomi
Trisakti, 3(1), 1257–1266. https://doi.org/10.25105/jet.v3i1.16014
Dowling, J., & Preffer, J. (1975). Organizational Legitimacy: Social Values And Organizational
Behavior. Pacific Sociological Journal Review, 1, 122–136.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP Undip.
Khotimah, T. A. N., Nurlaili, Ekawati, E., & Sisdianto, E. (2022). The Effect of Green
Accounting and Material Flow Cost Accounting on Corporate Sustainability in Islamic
Economic Perspective: Study on Manufacturing Companies Listed on the Sri-Kehati Index
2016-2020. Islamic Economics and Business, 2(1), 233–243.
Lestari, W., & Alim, M. (2021). Pengaruh Green Accounting, Materiaiil Flow Cost Accounting
(MFCA) terhadap Sustainable Development. Jurnal Digital Akuntansi (JUDIKA), 2(2), 59–
67. http://ojs.itb-ad.ac.id/index.php/JUDIKA/article/view/1952%0Ahttp://ojs.itb-
ad.ac.id/index.php/JUDIKA/article/download/1952/428
Loen, M. (2018). Penerapan Green Accounting Dan Material Flow Cost Accounting
(Mfca)Terhadap Sustainable Development. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Krisnadwipayana,
5(1), 1–14. https://doi.org/10.35137/jabk.v5i1.182
Marota, R. (2017). Green Concepts and Material Flow Cost Accounting Application for
853
PENERAPAN GREEN ACCOUNTING DAN MATERIAL FLOW COST
ACCOUNTING TERHADAP SUSTAINABLE DEVELOPMENT | Hal 845-854
854