Anda di halaman 1dari 10

DEMAM

BERDARAH
DENGUE (DBD)
KELOMPOK 6 :

Daffa Surya Mahendra (1PA22005)


Inggrit ana jawa (1PA22034)
Irfa Rania Isara (1PA22002)
Desia Aulia (1PA22028)
Susilawati (1PA22001)
Sesilia Wada Tanggu (1PA22008)
OUTLINE
Pengertian

Tempat Perkembangbiakan

DEMAM BERDARAH Tanda-tanda


DENGUE (DBD)

Fase-fase

Teknik-teknik pengendalian nyamuk


Pengertian Demam Berdarah Dengue

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit


yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang
mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler
dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
pendarahan-pendarahan.
Tempat Perkembangbiakan
1. Tempat Penampungan Air (TPA) untuk keperluan sehari-
hari seperti drum, bak mandi, bak WC, ember, dan
sejenisnya.
2. Tempat Penampungan Air (TPA) bukan untuk keperluan
sehari-hari seperti tempat minuman hewan, ban bekas,
kaleng bekas, vas bunga, perangkap semut, dan
sebagainya
3. Tempat Penampungan Air (TPA) alamiah yang terdiri
dari lubang pohon, lubang batu, pelepah daun,
tempurung kelapa, kulit kerang, pangkal pohon pisang,
dan lain-lain
GEJALA-GEJALA YANG
DIALAMI
1. Demam tinggi yang mendadak (38 – 40 derajat
Celsius).
2. Tekanan darah menurun hingga menyebabkan syok
3. Mual muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia),
diare,dan menggigil
4. Pegal/sakit pada persendian akibat demam yang
dialami
5. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit
6. Mengalami pendarah pada hidung (mimisan) dan gusi
FASE-FASE DBD
Fase Demam (1-3 hari)
• Demam tinggi sampai 40 °C
• Nyeri otot/diseluruh tubuh, sakit kepala, nyeri sekitar bola mata,
mual dan muntah

Fase kritis (4-5 hari)


• Penurunan suhu tubuh hingga 37°C
• Trombosit turun secara drastis dan pendarahan yang tidak disadari

Fase penyembuhan (6-7 hari)


• Kembali merasakan demam
• Trombosit kembali naik/normal
• Nafsu makan kembali meningkat
TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN NYAMUK
1. Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M Plus
• Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi
penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air
lainnya.
• Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang
bekas di dalam tanah
• Mendaur ulang limbah barang bekas yang bernilai ekonomis, disarankan untuk
memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi
tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
• Plus, yang dimaksud plus adalah upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain
menggunakan obat anti nyamuk, gotong royong membersihkan lingkungan, tidak
menggantung pakaian terlalu banyak, memberikan larvasida pada penampungan air, dsb.
2. Secara Fisik
Pengendalian terhadap nyamuk dewasa Aedes Aegypti.
● Tidak menggantung baju secara bertumpuk dalam rumah
● Pasang kawat pada ventilasi
● Perbaiki saluran air yang tidak lancar
Pengendalian terhadap jentik nyamuk Aedes Aegypti.
● Rutin mengganti tempat-tempat yang memiliki genangan air
● Menggunakan kelambu pada saat tidur
3. Secara Kimia
Pengendalian terhadap nyamuk dewasa Aedes Aegypti.
Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu teknik
pengendalian yang populer di masyarakat, yaitu penggunaan insektisida. Penentuan jenis insektisida,
dosis dan metode aplikasi merupakan syarat yang penting untuk dipahami masyarakat dalam melakukan
pengendalian. Selain penggunaan insektisida, masyarakat juga dapat menggunakan obat nyamuk untuk
mencegah gigitan nyamuk dan menggunakan lotion anti nyamuk.

Pengendalian terhadap jentik nyamuk Aedes Aegypti.


Pengendalian jentik nyamuk dapat dilakukan dengan menggunakan larvasida terutama di
daerah yang banyak menampung air dan pada penampungan air terbuka yang sulit untuk
dibersihkan/dikuras. Manfaat kegiatan larvasidasi adalah memberantas jentik-jentik nyamuk aedes
aegypti. Dengan menggunakan bubuk abate terutama di daerah yg banyak menampung air/susah air
dan pada penampungan air terbuka yang susah dikuras/dibersihkan.
4. Manajemen Lingkungan
Manajemen lingkungan adalah upaya pengelolaan lingkungan sehingga tidak
kondusif sebagai habitat perkembangbiakan nyamuk aedes aegeptyi seperti gerakan 3M
plus. Selain itu dapat juga melakukan beberapa kegiatan untuk menghambat
pertumbuhan/perkembangbiakan jentik seperti (menjaga kebersihan lingkungan rumah,
mengurangi tempat-tempat yang gelap dan lembab di lingkungan rumah, tidak
menggantung baju dll).

Anda mungkin juga menyukai