Bab 3 B
Bab 3 B
1. PERANG
Perang merupakan tindakan yang merugikan banyak orang, baik dari segi
moril maupun materil.
Negara yang selalu terlibat dalam perang dapat dipastikan bahwa warganya
pastilah kurang berkembang karena perang sangat mengganggu aktivitas
kehidupan mereka, baik itu aktivitas kerohanian, aktifitas sosial, aktivitas
ekonomi, dan lain sebagainya.
Perang sudah pasti merugikan banyak orang.
Perang merenggut kebebasan setiap orang dan membatasi kreativitas untuk
membangun nilai-nilai kehidupan.
Perang juga dapat menghilangkan nyawa manusia yang tidak bersalah.
Karena itu, orang Kristen seharusnya terus-menerus menentang perang dan
pengadaan persenjataan yang dapat membinasakan hidup bangsa-bangsa.
2. ABORSI
o Aborsi adalah tindakan menghilangkan nyawa seseorang sebelum dilahirkan.
o Padahal, kehidupan manusia harus dihormati dan dilindungi secara absolut sejak
saat pembuahannya di dalam rahim.
o Sudah sejak saat pertama keberadaannya, satu makhluk manusia harus dihargai
karena ia mempunyai hak-hak pribadi, terutama hak atas hidup.
o Tidak seorang pun yang berhak mengambil hak hidup dari seseorang dengan
alasan apa pun.
o Kalau ada alasan yang mengatakan bahwa kehidupan hanya diperhitungkan jika
seseorang telah dilahirkan, itu merupakan kesalahan besar, karena kehidupan
manusia sudah diperhitungkan sejak masa pembuaha dalam rahim Ibu.
o Dalam Kitab Yeremia 1:5 dikatakan "Sebelum Aku membentuk engkau dalam
rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari
kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau
menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.“
o Ini menggambarkan bahwa kehidupan dan rancangan akan kehidupan sudah
ditetapkan Allah sejak awal mula kehidupan.
3. EUTHANASIA
Euthanasia adalah tindakan secara medis yang dilakukan secara sadar untuk
mengakhiri hidup seseorang yang menderita secara fisik tanpa rasa sakit.
Tindakan mengakhiri hidup orang lain, apa pun bentuknya, merupakan
tindakan yang bertentangan dengan hak asasi manusia.
Tindakan euthanasia jelas sangat bertentangan dengan budaya kehidupan,
sekalipun bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit dan penderitaan.
Rasa sakit dan penderitaan adalah bagian dari hidup manusia dan siapa pun
tidak dapat menjadikannya sebagai alasan untuk mengakhiri hidup.
Rasa sakit dan penderitaan dapat menjadi bagian hidup yang membawa
seseorang untuk semakin dekat dengan Allah.
Melalui rasa sakit dan penderitaan, manusia disadarkan akan keterbatasannya
dan menuntun manusia untuk bergantung kepada Allah.
Euthanasia bukanlah tindakan kemanusiaan, euthanasia justru sangat
bertentangan dengan hak-hak mendasar dalam hidup manusia.
4. BUNUH DIRI
Bunuh diri adalah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian diri sendiri.
Bunuh diri seringkali dilakukan akibat putus asa, yang penyebabnya seringkali dikaitkan
dengan gangguan jiwa, misalnya depresi, stress, ketergantungan, dan lain sebagainya.
Tindakan bunuh diri sudah pasti sangat bertentangan dengan budaya kehidupan.
Tidak ada seorang pun yang berhak atas nyawanya sendiri, karena nyawa dan kehidupan
manusia adalah milik Allah.
Allah memberikan kehidupan kepada manusia dan tetap menjadi pemilik atas kehidupan
tersebut.
Dalam Kejadian 2:7 dikatakan bahwa Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu
tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu
menjadi makhluk yang hidup.
Karena hidup adalah anugerah Allah, maka setiap orang bertanggungjawab atas
kehidupan itu dan berusaha untuk menjaga dan mengisinya dengan hal-hal yang baik.
Tindakan bunuh diri bertentangan dengan kodrat manusia supaya memelihara dan
mempertahankan kehidupan.
Bunuh diri juga melanggar cinta akan sesama dan cinta akan Allah, karena merusak
ikatan solidaritas kasih dengan keluarga, sesama, dan juga Allah.
DASAR KRISTIANI
DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA KEHIDUPAN
Selama hidup-Nya, Yesus selalu menghargai dan menjunjung nilai-nilai kehidupan.
Dalam karya-Nya, Yesus selalu berkeliling untuk mengajar dan menyembuhkan orang
sakit, mengusir setan dan membangkitkan orang mati.
Mari kita baca Matius 12:9-15 “Yesus Menyembuhkan Orang pada Hari Sabat.”
Bacaan tersebut sangat jelas menunjukkan sikap Yesus yang tegas untuk membela hak-
hak hidup manusia.
Kehidupan manusia jauh lebih berharga dari aturan apa pun yang ada.
Bukan berarti kita dapat secara bebas melanggar aturan. BUKAN. Aturan yang ada harus
ditegakkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan.
Selain teks tersebut, ada begitu banyak teks dalam Alkitab yang menunjukkan sikap
Yesus yang senantiasa membela dan memperjuangkan kehidupan manusia, baik itu
dalam tindakan penyembuhan, pengusiran setan, mau pun membangkitakan orang mati.
Dasar lain yang dapat kita lihat adalah KEJADIAN 2:7. Kitab tersebut menegaskan
bahwa kehidupan adalah anugerah Allah, maka tak seorang pun berhak untuk
mengakhirinya.
KESIMPULAN
Hidup adalah ANUGERAH ALLAH.
Karena hidup adalah anugerah Allah, maka manusia bertanggungjawab untuk menjaga,
mempertahankan, dan memeliharanya.
Kehidupan harus senantiasa dijaga dan diisi dengan hal-hal yang positif, sehingga hidup itu menjadi
berguna dan bermanfaat bagi kita sendiri dan bagi sesama.
Aktivitas hidup yang sekarang ini harus senantiasa diarahkan kepada kehidupan yang akan datang,
yakni hidup abadi di surga.
Karena itu, kita harus berusaha membangun budaya kehidupan dengan tetap meneladan sikap dan
tindakan Yesus yang senantiasa memperjuangkan kehidupan manusia.
Hidup manusia itu sangat bernilai dan tidak dapat dikorbankan untuk kepentingan apa pun dan
oleh siapa pun.
Melindungi dan membela kehidupan secara bertanggungjawab harus dinyatakan dengan tindakan
kasih yang konkret kepada sesama.
Mari kita mulai, mengembangkan budaya kehidupan dengan:
1. Membiasakan hidup sehat melalui GERAKAN HIDUP SEHAT, terutama di masa pendemi covid-19 ini.
2. Mewujudkan BUDAYA KASIH, selaras dengan tindakan Yesus.