Anda di halaman 1dari 10

LAMBANG NEGARA INDONESIA

BURUNG GARUDA PANCASILA


GarudaGaruda, kendaraan (wahanaGaruda, kendaraan (wahana)
WishnuGaruda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi
Garuda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi kuno
di Indonesia, seperti PrambananGaruda, kendaraan (wahana) Wishnu
tampil di berbagai candi kuno di Indonesia, seperti Prambanan,
MendutGaruda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai
candi kuno di Indonesia, seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan
Garuda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi kuno
di Indonesia, seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan, PenataranGaruda,
kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi kuno di
Indonesia, seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan,
SukuhGaruda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi
kuno di Indonesia, seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran,
Belahan, Sukuh dan CethoGaruda, kendaraan (wahana) Wishnu
tampil di berbagai candi kuno di Indonesia, seperti Prambanan,
Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh dan Cetho dalam
Setelah Perang Kemerdekaan IndonesiaSetelah Perang Kemerdekaan
Indonesia 1945–1949, disusul pengakuan kedaulatan Indonesia oleh
BelandaSetelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945–1949, disusul
pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi
Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya Indonesia (saat itu
Republik Indonesia SerikatSetelah Perang Kemerdekaan Indonesia
1945–1949, disusul pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda
melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan
perlunya Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki
lambang negaraSetelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945–1949,
disusul pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui
Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya
Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang
negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan
nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara
Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis
Muhammad YaminSetelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945–
1949, disusul pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui
Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya
Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang
negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan
nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara
ARTI LAMBANG GARUDA
Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi
Hindu yang berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia
sejak abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri melambangkan
kekuatan, sementara warna emas pada burung garuda itu
melambangkan kemegahan atau kejayaan. Pada burung
garuda.
1.Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah 17 yang
mempunyai makna, tanggal kemerdakaan negara kita yakni tanggal
17.
2.Bulu ekor memiliki jumlah 8 yang melambangkan bulan
kemerdekaan negara kita bulan Agustus yang merupakan bulan ke-
8.
3.Bulu-bulu di pangkal ekor atau perisai berjumlah 19 helai dan di
lehernya berjumlah 45 helai.
Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan karena
pemikiran orang zaman dahlu yang ingin Indonesia menjadi
negara yang benar dan bermaksud agar Indonesia tidak
menempuh jalan yang salah. Dan anggapan bahwa arah ke
kanan adalah arah yang baik lah yang membuat kepala
Garuda dibuat menghadap ke kanan. Biasanya banyak
anggapan yang mengatakan bahwa jalan yang benar itu
dilambangkan dengan arah kanan, makanya kepala garuda
Indonesia selalu mengarah ke kanan.
Burung Garuda dengan sayap yang mengembang siap
terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat
untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara
Bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang
melambangkan sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang
Maha Esa. Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah
cahaya, seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya
kerohanian bagi setiap manusia.
Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan
sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa
setiap manusia, membutuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang
melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia. pohon
beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-
mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama,
seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di
bawah nama Indonesia.
Di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang
melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan. Lambang banteng digunakan karena banteng
merupakan hewan sosial yang suka berkumpul.
Di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang
melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena
merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan
dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai
kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila
kelima ini.

Anda mungkin juga menyukai