Anda di halaman 1dari 8

Pencegahan

/Bundles Infeksi
Daerah Operasi
(Surgical Site
Infections )
Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah infeksi
akibat tindakan pembedahan, dapat
mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh,
superfisial atau dalam.

IDO dapat menyebabkan peningkatan angka


morbiditas, mortalitas, peningkatan lama
rawat serta biaya dan tuntutan pasien yang
tentu saja berkaitan erat dengan mutu dan
layanan rumah sakit, yang juga akan
berpengaruh pada kredibilitas suatu layanan
kesehatan
Meningkatnya angka kejadian IDO dibeberapa penelitian
dikaitkan dengan peningkatan penggunaan antibiotika..
Infeksi Daerah Operasi paling banyak bersumber dari patogen
flora endogenous kulit pasien, membrane mukosa. Bila
membrane mukosa atau kulit di insisi, jaringan tereksposur
risiko dengan flora endogenous. Selain itu terdapat
sumber exogenous dari infeksi daerah operasi.
Sumber exogenous tersebut adalah :
 1. Tim bedah
 2. Lingkungan ruang Operasi
 3. Peralatan, instrumen dan alat kesehatan
 4. Daya tahan tubuh lemah
 5. Lama rawat inap pra bedah
 6. Kolonisasi mikroorganisme
Infeksi Daerah Operasi di klasifikasikan menjadi 3 bagian
yaitu:
1. Infeksi Insisional Superfisial
Infeksi daerah operasi superfisial harus memenuhi paling
sedikit satu kriteria berikut ini :
 a. Infeksi yang terjadi dalam waktu 30 hari pasca bedah
dan hanya meliputi kulit, subcutan, atau jaringan lain
diatas fascia.
 b. Terdapat paling sedikit satu keadaan berikut :
 Ø Adanya Pus
 Ø Terdapat tanda-tanda peradangan (minimal 1 (satu)
tanda-tanda infeksi ; nyeri, bengkak lokal, kemerahan dan
hangat lokal), kecuali jika hasil biakan negatif
 Ø Dokter yang menangani menyatakan infeksi
2. Infeksi Insisional Dalam/Profunda
Harus memenuhi paling sedikit satu kriteria berikut :
 a. Terjadi dalam waktu 30 hari pasca bedah atau sampai satu tahun
pasca bedah (bila ada implant berupa non human derived
implant yang dipasang permanen) dan meliputi jaringa lunak yang
dalam (misal lapisan fascia dan otot) dari insisi.
 b. Terdapat paling sedikit satu keadaan berikut
 Ø Pus keluar dari luka insisi dalam tetapi bukan beral dari komponen
organ/rongga dari daerah pembedahan
 Ø Wound dehisens pada insisi dalam atau sengaja dibuka oleh ahli
bedah bila pasien mempunyai paling sedikit satu dari tanda-tanda
berikut; demam(>38°C) atau nyeri lokal, terkecuali biakan insisi
negatif
 Ø Ditemukan abses atau bukti lain adanya infeksi pada pemeriksaan
langsung, waktu pembedahan ulang atau dengan pemeriksaan
histoptologis atau radiologis.
 Ø Dokter yang menangani menyatakan terjadi infeksi
3. Infeksi Daerah Operasi Organ/rongga
a. Terjadi 30 hari post operasi bila tidak dipasang
implant atau dalam waktu 1 (satu) tahun bila
dipasang implant
b. Insisi tidak mengenai bagian tubuh manapun,
kecuali insisi kulit, fascia atau lapisan otot yang
dibuka atau dimanipulasi selama prosedur
pembedahan
c. Memiliki minimal 1 gejala berikut :
Ø Drainase purulen dari drain yang dipasang
melalui luka tususk ke daam organ/rongga
Ø Hasil biakan kuman positif
Ø Dokter menyatakan sebagai IDO organ/rongga
Bagaimana cara meminimalisir terjadinya Infeksi Daerah Operasi?

 1. Pre-operative P
 Mandi 2x (Sore hari ,H-1 dan pagi sebelum Operasi)
 No cukur2, kecuali mengganggu area Operasi.
 Gunakan CLIPPER
 Kendalikan Gula Darah/BSS
 2. Intra Operasi
 Ø Petugas kamar bedah :
 · Kontrol suhu tubuh pasien
 · Berhenti merokok min 30 hari sebelum OP
 • Petugas yang sakit dilarang masuk kamar bedah
 • Bekerja dengan tehnik aseptik
 • Lakukan kebersihan tangan bedah (NO kutek,cincin,gelang n jam tangan)
 • Gunakan baju dan sandal khusus kamar bedah dan gunakan APD steril
setelah didalam kamar bedah

Ø Lingkungan kamar bedah
· Tekanan positif
· Kelembaban 40 -60
· Suhu 20 – 25 º C
· Pertukaran udara 15 x/jam
· personil yang bekerja di
kamar bedah minimum dan tamu hanya
maximal 2 orang
· Kamar operasi /lingkungan di
bersihkan menggunakan desinfektan (tidak
ada fogging atau UV)

Anda mungkin juga menyukai