Isu Strategis 2015
Isu Strategis 2015
1
AGENDA
2
AKREDITASI
UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 ayat 22
SPME
EVALUASI-DIRI
SPMI
EVALUASI EKSTERNAL/
AKREDITASI
REKOMENDASI
PEMBINAAN
4
►►►budaya mutu
MANFAAT AKREDITASI BAGI
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
PEMERINTAH
Penjaminan mutu PT/PS
Penjaminan mutu tenaga kerja
Informasi untuk pembinaan PT/PS (beasiswa/hibah)
CALON MAHASISWA/ORANG TUA
Informasi mengenai mutu PT/PS dan lulusannya
PASAR KERJA
Informasi mengenai mutu PT/PS dan lulusannya
ORGANISASI PENYANDANG DANA
Informasi mengenai mutu PT/PS dan lulusannya
PERGURUAN TINGGI/PROGRAM STUDI/PROGRAM PENDIDIKAN
PROFESI
Informasi untuk peningkatan mutu dan perencanaan
Informasi untuk kemitraan
dsb
5
PERATURAN DAN KEBIJAKAN MENGENAI
AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI (sejak tahun 2003) - 1
Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen
Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Rencana Strategis Depdiknas/Kemdiknas 2005-2009, 2010-2014
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28/2005 tentang Badan
Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17/2009 tentang Perangkat
Akreditasi Program Studi Sarjana
Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Peraturan Pemerintah No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
Peraturan Pemerintah No. 66/2010 tentang Perubahan atas PP No.
17/2010
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 6/2010
Peraturan Presiden No. 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
6
PERATURAN DAN KEBIJAKAN MENGENAI
AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI (sejak tahun 2003) - 2
Undang-Undang No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59/2012 tentang
Badan Akreditasi Nasional
Peraturan Pemerintah No.32/2013 tentang Perubahan atas PP
No.19/2005
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73/2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Peraturan Pemerintah No. 4/2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49/2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50/2014 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 87/2014 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi
7
PERUBAHAN (UU 20/2003 s/d UU 12/2012)
AKREDITASI DAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI
8
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI
Ijasah
Pasal 28
(3) Gelar akademik dan gelar vokasi dinyatakan tidak sah dan
dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh:
a. Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak
terakreditasi; dan/atau
b. perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan
Tinggi yang tanpa hak mengeluarkan gelar akademik dan gelar
vokasi.
9
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI
Izin dan Akreditasi Program Studi
Pasal 33
(1) Program pendidikan dilaksanakan melalui Program Studi.
(2) Program Studi memiliki kurikulum dan metode pembelajaran
sesuai dengan program Pendidikan.
(3) Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah
memenuhi persyaratan minimum akreditasi.
(4) Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelola yang
ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
(5) Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mendapatkan akreditasi pada saat memperoleh izin
penyelenggaraan.
10
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI
Izin dan Akreditasi Program Studi
Pasal 33 (lanjutan)
(6) Program Studi wajib diakreditasi ulang pada saat jangka waktu
akreditasinya berakhir.
(7) Program Studi yang tidak diakreditasi ulang sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) dapat dicabut izinnya oleh Menteri.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai metode pembelajaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemberian izin Program
Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dan pencabutan izin
Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatur dalam
Peraturan Menteri.
11
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI
Penjaminan Mutu
Pasal 52
(1) Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan
sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara
berencana dan berkelanjutan.
(2) Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi.
(3) Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan
Tinggi dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(4) Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) didasarkan pada Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi.
12
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI
SPMI dan SPME
Pasal 53
13
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI
Akreditasi
Pasal 55
Pasal 55 (lanjutan)
(4) Akreditasi Perguruan Tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi.
(5) Akreditasi Program Studi sebagai bentuk akuntabilitas publik
dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri.
(6) Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) merupakan lembaga mandiri bentukan Pemerintah atau
lembaga mandiri bentukan Masyarakat yang diakui oleh
Pemerintah atas rekomendasi Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi.
15
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI
Akreditasi
Pasal 55 (lanjutan)
16
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI
PDDikti
Pasal 56
(2) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berfungsi sebagai sumber informasi bagi:
a. lembaga akreditasi, untuk melakukan akreditasi Program Studi
dan Perguruan Tinggi;
17
PERATURAN PERUNDANGAN TERKINI
UU NO. 12/2012 PENDIDIKAN TINGGI
Ketentuan Peralihan
Pasal 95
18
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
PP No. 19/2005 Standar Nasional Pendidikan 2005
Pasal 2
20
STANDAR PENDIDIKAN TINGGI
UU No. 12/2012 Pendidikan Tinggi 2012
Pasal 54
21
PENDIDIKAN TINGGI
STANDAR NASIONAL
Permendikbud No. 49/2014
2014
22
INSTRUMEN AKREDITASI
(yang berlaku saat ini
Naskah Akademik
Standar dan Prosedur Akreditasi
Borang Program Studi
Borang Institusi Pengelola Program Studi
Panduan Pengisian Borang
Pedoman Penilaian Borang
Matriks Penilaian Borang
Pedoman Asesmen Lapangan
Pedoman Evaluasi Diri
BAN-PT
►►►kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi
23
PROSEDUR AKREDITASI
PENGIRIMAN ASESMEN
KECUKUPAN
EVALUASI DIRI (Asesor BAN-PT)
DAN BORANG
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SERTA HASIL ASESMEN KECUKUPAN
LAMPIRAN (Pleno BAN-PT)
PENGUMUNAN
BANDING DAN KELUHAN 24
HASIL AKREDITASI
PRODI/PT/MASYARAKAT (Ka/Sek BAN-PT)
PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
Tidak
< 200 < 200 < 200 < 200
Terakreditasi
26
DATA
KA)
ANG
Lebih dari 4.000 PT AM
Lebih dari 20.000 program studi (DAL
Penanggungjawab: A
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi NESI
Kementerian Agama
INDO
GI DI
Kementerian Kesehatan TING
Kementerian Pertahanan KAN
Kementerian Dalam Negeri DIDI
Kementerian Perhubungan PEN
dsb
27
AKREDITASI OLEH BAN-PT (30 Oktober 2015)
AKREDITASI PROGRAM STUDI
A = 1946
B = 8040
C = 8839
Jumlah = 18825
29
Akreditasi Program Studi
Jawa
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
4.00
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama 3.00 Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
2.00
1.00
0.00
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Std 4. Sumber Daya Manusia
30
30. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
Akreditasi Program Studi
Luar Jawa
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
4.00
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama 3.00 Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
2.00
1.00
0.00
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Std 4. Sumber Daya Manusia
31
31. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
Akreditasi Program Studi
Peringkat A
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
4.00
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama 3.00 Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
2.00
1.00
0.00
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Std 4. Sumber Daya Manusia
32
32. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
Akreditasi Program Studi
Peringkat B
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
4.00
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama 3.00 Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
2.00
1.00
0.00
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Std 4. Sumber Daya Manusia
33
33. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
AkreditasiProgram Studi
Peringkat C
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
4.00
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama 3.00 Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
2.00
1.00
0.00
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Std 4. Sumber Daya Manusia
34
34. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
Akreditasi Program Studi
Tidak Terakreditasi
Std 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
4.00
Std 7. Penelitian, Pelayanan/PPM, dan Kerjasama 3.00 Std 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
2.00
1.00
0.00
Std 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik Std 4. Sumber Daya Manusia
35
35. BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU
UU12/2012 Pasal 33 ayat 3
Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi
persyaratan minimum akreditasi.
BAN-PT
36
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
UU12/2012 Pasal 53
Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas:
a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan
Tinggi; dan
b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi.
BAN-PT
DITJEN BELMAWA
37
PENGEMBANGAN SISTEM AKREDITASI NASIONAL
UU12/2012 Pasal 55 ayat 3
Pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
untuk mengembangkan sistem akreditasi.
DASAR HUKUM
• Permendikbud No. 49/2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNDikti)
• Permendikbud No. 50/2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi (SPMDikti)
• Permendikbud No. 87/2014 tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi
38
AKREDITASI PERGURUAN TINGGI
UU12/2012 Pasal 55 ayat 4
Akreditasi Perguruan Tinggi dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi.
BAN-PT
Instrumen AIPT
(Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi)
39
AKREDITASI PROGRAM STUDI
UU12/2012 Pasal 55 ayat 5
Akreditasi Program Studi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan
oleh lembaga akreditasi mandiri.
BAN-PT
40
PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI BARU
UU12/2012 Pasal 60 ayat 4
Perguruan Tinggi yang didirikan harus memenuhi standar minimum
akreditasi.
BAN-PT
41
IMPLEMENTASI
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
Perpres 8/2012
Permendikbud 73/2013
BAN-PT
DITJEN BELMAWA
Instrumen Akreditasi
Berbasis Capaian Pembelajaran
42
PELUANG UNTUK
PENINGKATAN SISTEM AKREDITASI
Evaluasi:
Sumatif
Formatif
Basis evaluasi:
Input
Process
Output
ASESMEN AKREDITASI
Outcome
Informasi untuk evaluasi:
Borang
JENIS/MODEL
Portofolio
Instrumen akreditasi program studi/profesi:
Generik
Spesifik/profesi
43
KECENDERUNGAN GLOBAL
44
HARMONIZATION, REFERENCING, ALIGNING
INTERNATIONAL
ASIA-PACIFIC
ASEAN
46
KETENTUAN UMUM (Pasal 2)
47
KEBIJAKAN AKREDITASI (Pasal 3) - 1
Pasal 4
Akreditasi Perguruan Tinggi dapat dilakukan setelah semua Program Studi
di Perguruan Tinggi yang bersangkutan terakreditasi.
Pasal 5
Status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi merupakan
salah satu syarat dalam pengakuan dan pengalihan satuan kredit semester
antar Perguruan Tinggi.
Pasal 6
(1) Masa berlaku status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi
dan Perguruan Tinggi adalah 5 (lima) tahun.
(2) Status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi wajib diumumkan kepada masyarakat.
49
KEBIJAKAN AKREDITASI (Pasal 7)
(1) Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi dilakukan dengan menggunakan
instrumen akreditasi.
(2) Instrumen akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Instrumen akreditasi untuk Program Studi; dan
b. Instrumen akreditasi untuk Perguruan Tinggi.
(3) Instrumen akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi disusun berdasarkan
interaksi antarstandar di dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(4) Instrumen akreditasi Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
disusun berdasarkan:
a. jenis pendidikan, yaitu vokasi, akademik, profesi;
b. program pendidikan, yaitu program diploma, sarjana, sarjana terapan, magister,
magister terapan, profesi, spesialis, doktor, dan doktor terapan;
c. modus pembelajaran, yaitu tatap muka dan jarak jauh; serta
d. hal-hal khusus.
(5) Instrumen akreditasi Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
disusun berdasarkan pengelolaan perguruan tinggi, yaitu: PTS, PTN, PTN dengan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, atau PTN Badan Hukum.
50
KEBIJAKAN AKREDITASI (Pasal 8)
51
PDDikti
52
KELEMBAGAAN AKREDITASI
Permendikbud No. 87/2014
53
KELEMBAGAAN AKREDITASI MENDATANG
BAN-PT
• Akreditasi institusi
• Akreditasi program studi (jika belum ada LAM yang serumpun)
• Pemberian rekomendasi/penjaminan/evaluasi LAM
• Pembukaan program studi baru (bersama Ditjen Dikti)
• Pendirian perguruan tinggi baru (bersama Ditjen Dikti)
Contoh:
• LAM Bidang Kesehatan - HPEQ Project (World Bank, Ditjen Dikti Kemdikbud)
LAMPTKes
• LAM Bidang Teknik – pendanaan dari JICA, target Washington Accord signatory
IABEE
Kerjasama BAN-PT dengan
54
asosiasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan
BAN-PT (Pasal 9)
55
CONTOH PEMRAKARSA LAM-PS
LAMPTKes (Kesehatan)
Asosiasi Profesi: IDI, PDGI, PPNI, IBI, dsb (sementara 7
profesi kesehatan)
Asosiasi Institusi Pendidikan: AIPKI, AFDOKGI, AIPNI,
AIPKIND, dsb (sementara 7 profesi kesehatan)
57
LAM – UMUM (Pasal 25)
(1) LAM dibentuk oleh Pemerintah atau masyarakat.
(2) LAM dibentuk berdasarkan rumpun, pohon, dan/atau
cabang ilmu pengetahuan yang berkedudukan di Ibu Kota
Provinsi.
(3) LAM sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
membentuk perwakilan di setiap wilayah kerja Lembaga
Layanan Pendidikan Tinggi.
(4) LAM sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berfungsi
memberikan dukungan teknis dan administratif pelaksanaan
akreditasi Program Studi.
(5) Rumpun, pohon, dan/atau cabang ilmu pengetahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam
Peraturan Menteri.
58
LAM – PEMERINTAH (Pasal 27)
59
LAM – MASYARAKAT (Pasal 36)
60
KOORDINASI
DAN PENGAWASAN
Permendikbud No. 87/2014
61
KOORDINASI KELEMBAGAAN AKREDITASI
(Pasal 41)
62
PENGAWASAN (Pasal 47)
63
MEKANISME AKREDITASI
Permendikbud No. 87/2014
64
MEKANISME AKREDITASI (Pasal 42)
65
SELESAI
66