Parasitologi Cacing
Parasitologi Cacing
Pendahuluan
Ascaris lumbricoides (cacing perut / cacing gelang) - Nemathelminthes
?
Ascaris lumbricoides
Ascaris
Ascaris lumbricoides
Linnaeus, 1758
hingga ke paru-paru. Sampai paru-paru cacing perut ini terus berjalan ke trakea
Siklus hidup
Siklus hidup Ascaris Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris. Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru. Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa. Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya.
Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa. Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru-paru akan menyebabkan sindrom Loeffler. Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak napas, eosinofilia, dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu. Pada stadium dewasa, di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen.
Cara diagnosis
Telur Ascaris yang berisi embrio Diagnosis askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung, atau mulut.
Pengobatan Pengobatan askariasis dapat digunakan obat-obat sepreti pirantel pamoat, aspirin, paracetamol, decolgen. Prognosis Pada umumnya, askariasis memiliki prognosis yang baik. Kesembuhan askariasis mencapai 700 hingga 999%. Epidemiologi Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak ceue. Penyakit ini dapat dicegah di indonesia dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.
- askaris lumbri koides adalah nama lain dari cacing gelang. - masuk ke dalam kelas nelmintes - berkembang didalam usus manusia - termasuk golongna nematoda - organ reproduksi pada jantan adalah gulungan single testis, jika pada betina adalah vagina. - pertumbuhannya telur menjadi larva masuk ke dalam tenggorokan lalu diam ke paru-paru dan menjadi cacing dewasa di usus - penyakit yang disebakan oleh askaris lumbri coides adalah penyakit askariasis - penyakit asakariasis adalah penyakit terbesar kedua di dunia. - gejala pada penyakit ini umunya mual, muntah, kadang kala BAB berlendir - penyebabnya sanitas ilinkungan yang buruk, kurangnya kesadaran untuk hidup sehat. - pencegahannya cuci tangan yang benar, mejaga kebersihan lingkungan, menjaga makana yang baik. - pengobatan dengan mebendazol, pyranthel phalmeat 6 bulan sekali efeknya mennghambat pertumbuhan cacing.
Mengapa pengobatan dilakukan selama 1 tahun ? Dalam masalah di temukan, mengapa cacingnya tidak dapat di angkat secara keseluruhan ? Apa nama obat yang di gunakan dalam pengobatan 1 tahun satu kali ? Apakah siklus hidupnya dapat di musnah kan ? Apakah pada wanita hamil , bayi tersebut dapat terjangkit penyakit ascariasis ? Apakah pengobatan yang di lakukan hanya 1 tahun sekali itu dapat membunuh secara keseluruhan ? Apakah ada obat spesifik untuk penyakit ascariasis ? Apakah cacing ini saling membunuh dengan cacing yang lain atau saling hidup bersama ? Apakah penyakit ascariasis hanya menyerang anak anak saja? Jika seseorang dalam keadaan imun yang tinggi, apakah masih akan tetap dapat menyerang orang tersebut ? Dimanakah tempat yang sering di jumpai penyakit ascariasis ? Berapa lama kah cacing ascaris dapat bertahan didalam usus ?
ISU ISU
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
ascariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacng ascaris lumbricoides dengan beberapa gejala seperti mual-mual, muntah, diare berlendir. penyakit ini timbul disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang tidak baik. cara pencegahannya membiasakan diri pada hidup sehat dan mebiasakan mengolah makanan yang baik. selain itu
DAFTAR PUSTAKA
1. Gandahusada, Srisasi, Prof. dr. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2. Padmasutra, Leshmana, dr. 2007. Catatan Kuliah:Ascaris lumbricoides. Jakarta:Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta.