Anda di halaman 1dari 10

Cacing ascariasis

Pendahuluan
Ascaris lumbricoides (cacing perut / cacing gelang) - Nemathelminthes
?

Ascaris lumbricoides

Ascaris lumbricoides atau yang lebih


dikenal dengancacing perut merupakan salah satu cacing yang merugikan bagi manusiadari kelas Nematoda dalam Filum Nemathelminthes. Ascaris lumbricoides hidup di dalam tubuh tepatnya di dalam usus halus. Ascaris lumbricoides hidup di dalam usus halus karena di dalam usus halus cacing perut ini dapat memperoleh makanan dengan mudah. Ascaris lumbricoides masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang telah terkontaminasi telur cacing perut. Biasanya telur cacing perut dibawa oleh lalat, ketika lalat itu hinggap di makanan dan makanan itu kita makan maka kemungkinan besar cacing ini akan tumbuh di dalam tubuh kita. Setelah telur masuk ke dalam tubuh, telur akan menetas dan akan menjadi cacing ke dalam usus halus. Karena ukurannya yang microscopis, maka cacing ini dapat menembus dinding-dinding usus, jalan terus lalu kembali lagi ke dalam usus halus melalui esofagus. Cacing dewasa betina. Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Nematoda Secernentea Ascaridida Ascarididae

Ascaris

Spesies: A. lumbricoides Nama binomial

Ascaris lumbricoides
Linnaeus, 1758

hingga ke paru-paru. Sampai paru-paru cacing perut ini terus berjalan ke trakea

Askariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh Nemathelminthes

Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang


disebabkan oleh makhluk parasit. Hospes dan distribusi Hospes atau inang dari Askariasis adalah manusia. Di manusia, larva Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan menagdakan kopulasi serta akhirnya bertelur. Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat hampir di seluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-80%. Morfologi Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 2235 cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina, pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi. Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia.

Siklus hidup

Siklus hidup Ascaris Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris. Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru. Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa. Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya.

Patologi klinik Askariasis

Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal


ICD-10 ICD-9 DiseasesDB B77. 127.0 934

Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa. Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru-paru akan menyebabkan sindrom Loeffler. Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak napas, eosinofilia, dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu. Pada stadium dewasa, di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen.

Cara diagnosis

Telur Ascaris yang berisi embrio Diagnosis askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung, atau mulut.

Pengobatan Pengobatan askariasis dapat digunakan obat-obat sepreti pirantel pamoat, aspirin, paracetamol, decolgen. Prognosis Pada umumnya, askariasis memiliki prognosis yang baik. Kesembuhan askariasis mencapai 700 hingga 999%. Epidemiologi Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak ceue. Penyakit ini dapat dicegah di indonesia dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.

APA YANG DI KETAHUI

- askaris lumbri koides adalah nama lain dari cacing gelang. - masuk ke dalam kelas nelmintes - berkembang didalam usus manusia - termasuk golongna nematoda - organ reproduksi pada jantan adalah gulungan single testis, jika pada betina adalah vagina. - pertumbuhannya telur menjadi larva masuk ke dalam tenggorokan lalu diam ke paru-paru dan menjadi cacing dewasa di usus - penyakit yang disebakan oleh askaris lumbri coides adalah penyakit askariasis - penyakit asakariasis adalah penyakit terbesar kedua di dunia. - gejala pada penyakit ini umunya mual, muntah, kadang kala BAB berlendir - penyebabnya sanitas ilinkungan yang buruk, kurangnya kesadaran untuk hidup sehat. - pencegahannya cuci tangan yang benar, mejaga kebersihan lingkungan, menjaga makana yang baik. - pengobatan dengan mebendazol, pyranthel phalmeat 6 bulan sekali efeknya mennghambat pertumbuhan cacing.

APA YANG TIDAK DIKETAHUI

Mengapa pengobatan dilakukan selama 1 tahun ? Dalam masalah di temukan, mengapa cacingnya tidak dapat di angkat secara keseluruhan ? Apa nama obat yang di gunakan dalam pengobatan 1 tahun satu kali ? Apakah siklus hidupnya dapat di musnah kan ? Apakah pada wanita hamil , bayi tersebut dapat terjangkit penyakit ascariasis ? Apakah pengobatan yang di lakukan hanya 1 tahun sekali itu dapat membunuh secara keseluruhan ? Apakah ada obat spesifik untuk penyakit ascariasis ? Apakah cacing ini saling membunuh dengan cacing yang lain atau saling hidup bersama ? Apakah penyakit ascariasis hanya menyerang anak anak saja? Jika seseorang dalam keadaan imun yang tinggi, apakah masih akan tetap dapat menyerang orang tersebut ? Dimanakah tempat yang sering di jumpai penyakit ascariasis ? Berapa lama kah cacing ascaris dapat bertahan didalam usus ?

ISU ISU

Mengapa bisa penyakit ascaris ini menjadi penyakit terbesar didunia?

PEMBAHASAN

KESIMPULAN
ascariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacng ascaris lumbricoides dengan beberapa gejala seperti mual-mual, muntah, diare berlendir. penyakit ini timbul disebabkan oleh sanitasi lingkungan yang tidak baik. cara pencegahannya membiasakan diri pada hidup sehat dan mebiasakan mengolah makanan yang baik. selain itu

DAFTAR PUSTAKA

1. Gandahusada, Srisasi, Prof. dr. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2. Padmasutra, Leshmana, dr. 2007. Catatan Kuliah:Ascaris lumbricoides. Jakarta:Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai