Anda di halaman 1dari 11

DIAGNOSIS

1. Anamnesis
Perlu ditanyakan riwayat keluarga akan skoliosis atau suatu catatan mengenai beberapa kelainan selama kehamilan atau persalinan, kejadian penting dalam perkembangan harus dicatat. Secara umum, anamnesis harus menyingkirkan penyebab potensial scoliosis yang lain dan dapat memperkirakan derajat kematangan skeletal. Anamnesis meliputi umur dan jenis kelamin. Perlu ditanyakan adanya riwayat skoliosis dalam keluarga penderita karena tendensi untuk menderita adalah 20 kali lebih besar. Keluhan nyeri biasanya jarang ditemukan, tetapi jika diperhatikan, biasanya penderita.skoliosis akan lebih cepat lelah/pegal bila terlalu lama duduk atau berdiri. Pada kurva yang lebih besar kadang-kadang disertai dengan keluhan nyeri dan sesak. Pada pasien dengan deformitas lanjut, biasanya sudah akan mengeluh adanya deformitas, bentuk badan yang asimetris dan keluhan kosmetis lainnya. Status kesehatan saat itu juga didokumentasi, seperti nyeri, gejala neurologik, kondisi jantung dan paru dan sistem organ lain. Selain itu perlu dicatat mengenai riwayat kesehatan umum seperti penyakit sebelumnya, operasi, trauma, riwayat selama dalam kandungan, cacat lahir dan terapi yang sudah diterima.

2. Pemeriksaan Fisik
Screening di sekolah pada usia resiko tinggi. Pemeriksaan screening ini hanya.memakan waktu 1 menit untuk setiap anak, dengan pemeriksaan berdiri (dilihat dari belakang) dan membungkuk(forward bending test.Adam's Test). Anak membuka baju dan bagi anak perempuan dapat tetap, memakai bra.

Gambar. 4. Adam's forward bend test

A. Pemeriksaan khusus
Baju dan alas kaki penderita harus dilepas. Penderita pada posisi berdiri, tungkai bawah rapat, kepala tegak dan melihat ke depan, kedua lengan tergantung santai di sisi badan. a. Dilihat dari belakang: Asimetri bahu Pada penderita yang belum kompensasi akan terlihat bahu pada sisi cembung akan lebih tinggi. Penonjolan scapula. Pembengkokan tulang belakang terlihat jelas dengan memberi tanda pada masing masing processusspinahs. Penonjolan rib Inimp pada sisi cembung, terutama pada apex di atas C7, karena scapula ikut terdorong. Garis pinggang atau tinggi pinggul tak sama. Pinggang pada sisi cembung rata, terlihat penuh dan lekuk pinggang hilang. Pada scoliosis lumbal terdapat penonjolan paravertebra pada sisi cembung kurva pinggang. Dilihat adanya deviasi kepala dan leher terhadap celah lekuk pantat. Pelvic obliquity Kedua tungkai dinilai apakah sama panjang.

Gambar 5. Soliosis dari belakang b. Dilihat dari depan Dapat dilihat asimetris pada bahu dan payudara. Pada bagian yang cembung, akan terlihat payudara lebih menonjol.

B. Pemeriksaan neurologik.
Harus juga diperiksa terhadap gangguan neorologik, seperti pemeriksaan reflek, sensasi, fungsi motorik

C. Scoliometer.
Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurvatura. Cara pengukuran dengan skoliometer dilakukan pada pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur posisi pasien karena posisi ini akan berubahubah tergantung pada lokasi kurvatura, sebagai contoh kurva dibawah vertebra lumbal akan membutuhkan posisi membungkuk lebih jauh dibanding kurva pada thorakal. Kemudian letakkan skoliometer pada apeks kurva, biarkan skoliometer tanpa ditekan, kemudian baca angka derajat kurva. Pada screening, pengukuran ini signifikan apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari 5 derajat, hal ini biasanya menunjukkan derajat kurvatura > 200 pada pengukuran cobbs angle pada radiologi sehingga memerlukanevaluasiyanglanjut.

Gambar 6. Scoliometer dan Pengukuran dengan Scoliometer

3. Pemeriksaan Imaging
3.1. X-Ray Saat ini merupakan suatu pemeriksaan yang murah untuk menegakkan diagnosis scoliosis. Yang dapat dinilai pada pemeriksaan X Ray. 3.1.1. Kurva: Letak dan Bentuk Kurva 1. letak kurva bisa di cervical, thoracal, lumbal, atau beberapa area 2. bentuk kurva o Kurva C : umumnya di thoracolumbal, tidak terkompensasi, kemungkinan karena posisi asimetri dalam waktu lama, kelemahan otot, atau sitting balance yang tidak baik. o Kurva S : lebih sering terjadi pada scoliosis idiophatic, di thoracal kanan dan lumbal kiri, ada kurva mayor dan kurva kompensatori, umumnya struktural Deskripsi Kurva 1. Arah scoliosis ditentukan berdasarkan letak apexnya. 2. Kurva mayor/kurva primer adalah kurva yang paling besar, dan biasanya struktural. Umumnya pada scoliosis idiophatic terletak antara T4 s/d T12 3. Kurva kompensatori adalah kurva yang lebih kecil, bisa kurva struktural maupun non struktural. Kurva ini membuat bahu penderita sama tingginya. 4. Kurva mayor double, disebut demikian jika sepadan besar dan keparahannya, biasanya keduanya kurva struktural. 5. Apex kurva adalah vertebra yang letaknya paling jauh dari garis tengah spine.

a.Lumbal curve

b. Thoracic curve

c.thoracolumbal curve

d. Double major curve

Gambar 7. Beberapa pola skoliosis 3.1.2. Pengukuran sudut a. Risser-Ferguson Yang diukur adalah sudut yang dibentuk olch garis dari pusat (center) vertebra batas atas ke pusat dari apek, dengan garis dari pusat vertebra batas bawah ke pusat dari apeks. b. Coob Ditarik garis lurus yang melalui tepi (end plate) atas vertebra batas atas dan tepi bawah vertebra batas bawah. Sudut Cobb adalah sudut vang dibentuk oleh perpotongan garis tersebut, atau perpotongan garis yang ditarik tegak lurus terhadap kedua garis tersebut. Scoliosis Research Society's Committee on Terminology memilih cara ini sebagai sebagai cara yang lebih baik Jika end plate sukar ditentukan, garis dapat melalui atas atau bawah pedikel. Yang penting adalah harus dicatat, vertebra mana yang dipilih dalam mengukur, karena pengukuran berikutnva untuk follow up harus menggunakan level yang sama. Tingkat kesalahan pengukuran dengan menggunakan level yang sama adalah 3-5 oleh pemeriksa yang sama, dan 5-7 untuk pemeriksa yang berlainan.

Gambar 10. Pengukuran sudut Cobb Gambar Pengukuran kurva dan rotasi scoliosis

Klasifikasi dari derajat kurva scoliosis


o o o

Scoliosis ringan : kurva kurang dari 20 Scoliosis sedang : kurva 20 40 /50 . Mulai terjadi perubahan struktural vertebra dan costa. Scoliosis berat : lebih dari 40 /50 . Berkaitan dengan rotasi vertebra yang lebih besar, sering disertai nyeri, penyakit sendi degeneratif, dan pada sudut lebih dari 60 - 70 terjadi gangguan fungsi kardiopulmonal bahkan menurunnya harapan hidup.

3.1.3. Rotasi Rotasi dinilai berdasarkan metode Perdriolle atau Nash-Moe pada apex dari kurva. Cara Nash-Moe adalah dengan menilai hubungan antara pedikel dengan garis tengah

Gambar 11. Mcnghitung besarnya rotasi pada skoliosis dcngan metode Nash-Moe 3.1.4. Penilaian maturitas dengan foto pelvis AP Foto ini untuk menilai maturitas dari skeletal dengan menilai capping iliac apophysis. Bila telah tejadi capping dan fusi, berarti pertumbuhan tulang telah berhenti (Risser Ferguson 1936).

Gambar 12. Risser sign


o

Risser 1: Osifikasi 25%. Terlihat pada saat pubertas.

Risser 2: Osifikasi 50% iliac Ossification extends halfway across iliac wing Seen immediately before or during growth spurt o Risser 3: Osifikasi 75%. Mengidikasikan pertumbuhan lambat o Risser 4: Osifikasi 100%, tanpa penggabungan dengan SIAS. Mengindikasikan pertumbuhan sudah akan terhenti. o Risser 5: Apofisis iliac telah bergabung dengan SIAS. Mengindikasikan pertumbuhan telah o terhenti.
o

2. Magnetic Resonance Imaging. (MRI) . MRI merupakan suatu pemeriksaan lanjut yang berguna untuk menilai kelainan di medulla spinalis, dan batang otak, pasien dengan nyeri yang progresif Namun pemeriksaan ini cukup mahal. Terutama diperlukan sebelum melakukan tindakan operasi

Gambar 13. Pemeriksaan MRI

Anda mungkin juga menyukai