Anda di halaman 1dari 7

TUGAS GEOGRAFI REGIONAL NEGARA BERKEMBANG

NEGARA ANGOLA

Disusun oleh: Nama:Albertus Kristianto.N Nim:3201410005

FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

ANGOLA

Ibu kota:Luanda Bahasa resmi :Portugis Pemerintahan : Demokrasi multi-partai Presiden :Jos Eduardo dos Santos Perdana Menteri :Paulo Kassoma Kemerdekaan : Tanggal Dari Portugal 11 November 1975 Luas : Total 1,246,700 km2 Mata uang : Kwanza Geografi dan Kondisi Alam: Terletak di bagian barat daya benua Afrika, berbatasan dengan Republik Kongo dan Republik Demokrasi Kongo, bertetangga dengan Zambia di bagian timur dan Namibia di bagian selatan, menghadap Samudera Atlantik di barat, dengan garis pantainya sepanjang 1.650 kilometer. Luasnya 1juta 246,7 ribu kilometer persegia. Kebanyakan wilayah adalah dataran tinggi yang berada di 1.000 meter di atas permukaan laut. Keadaan medan tinggi di timur dan rendah di barat. Daerah pantai Samudera Atlantik adalah dataran. Sebagain besar daerah Angola beriklim padang rumput tropis, bagian selatan beriklim subtropis. Walaupun dekat dengan khatulistiwa, namun dengan tingginya keadaan medan dan pengaruh arus dingin dari Samudera Atlantik, maka suhu udara maksimal tidak melampaui 28 derajat Celsius, sedang suhu udara rata-rata setiap tahun hanya 22 derajat Celsius, dengan hawa sejuk itu Angola sering dijuluki sebagai "negara musim semi".

Lebih dari sebagian besar Angola cuaca dan iklim yang khas dari dataran tinggi tropis, dengan musim hujan yang tunggal pada saat matahari tinggi antara bulan Oktober dan Maret dan musim kering yang panjang. Tabel untuk Huambo menunjukkan ini dengan sangat jelas. Di sini baik siang hari dan, terutama, malam waktu suhu dikurangi dengan ketinggian untuk menghasilkan berbagai iklim tropis yang menyenangkan. Daerah pesisir Angola memiliki iklim yang paling tidak biasa untuk lintang. Suhu dan curah hujan jauh berkurang dalam strip sekitar lima puluh mil lebar, sebagai konsekuensi langsung dari arus Benguela dingin, yang mengalir dari selatan ke utara di sepanjang pantai. Arus ini bertanggung jawab atas hampir tidak ada total hujan di pantai Namibia di selatan. Kekeringan ekstrim yang sama berlaku di kabupaten pesisir selatan Angola seperti yang ditunjukkan oleh tabel untuk Mossamedes. Wilayah pesisir adalah padang pasir atau semi gurun sejauh utara Luanda tetapi ada peningkatan secara bertahap utara curah hujan sampai, di ujung utara, adalah lebih dari 24 tahun per tahun.

Populasi: Kira-kira 14 juta jiwa, dan terdiri dari 30 suku etnik. Bahasa Portugal adalah bahasa resmi. Setiap suku etnik mempunyai bahasa nasionalnya sendiri. 49% penduduk menganut agama Khatolik Roma, 13% penduduk menganut agama Kristen, sedang yang lain kebanyak beragama primitif.

Politik: Undang Undang Dasar sekarang diberlakukan pada tanggal 11 November tahun 1975, dan berturut-turut direvisi empat kali masing-masing pada Januari 1978, Agustus 1980, Maret 1991 dan Agustus 1992. UUD menetapkapkan Angola melaksanakan sistem multi parti. Presiden dipilih melalui pemilihan umum dengan masa jabatan selama lima tahun, dan boleh dipilih kembali. Presiden merangkap kepala pemerintah dan panglima tertinggi Angkatan Bersenjata. Presiden berhak mengumumkan atau membatalkan pemberlakuan hukum, mengumumkan perang atau status perdamaian, melantik dan memecat menteri pemerintah serta jenderal senior tentara, gubernur provinsi, ketua kejaksaan agung dan hakim mahkamah agung. UUD juga menetapkan, Angola tidak mengikuti organisasi militer apa pun, juga tidak mengizinkan negara asing mendirikan pangkalan militer di wilayahnya. Majelis Nasional Angola adalah lembaga legislatif tertinggi negara, dan independen dari pemerintah. Pengadilan dan hakim berhak secara independen melaksanakan hak peradila. Agustus tahun 1992, parlemen Angola mengambil keputusan untuk mengubah nama negara dari Republik Rakyat Angola menjadi Republik Angola, dan Parlemen Rakyat menjadi Majelis Nasional.

Ekonomi dari Angola berada dalam kekacauan karena perang yang berkepanjangan selama hampir seperempat abad. Angola sebenarnya mempunyai sumber daya, tapi pendapatan per kapita negara ini termasuk yang terendah di dunia. Sekitar 85% dari penduduk bekerja di bidang agrikultur/pertanian. Produksi minyak merupakan sumber ekonomi terbesar negara ini, dengan kontribusi 45% dari GDP dan 90% dari ekspor negara. Pengawasan di industri minyak dikontrol oleh Sonangol Group, sebuah konglomerat yang dimiliki oleh pemerintah Angola. Meskipun perjanjian damai sudah ditandatangani pada tahun November 1994, tapi jutaan lahan tetap terbengkalai, dan kemungkinan pertempuran masih mungkin terjadi, dan petani-petani masih enggan untuk menggarap sawahnya. Maka, kebanyakan persediaan makanan pun masih banyak yang harus diimpor. Ekonomi negara ini bertumbuh 4% kira-kira dalam setahun, dari mulai tahun 1999. Pemerintah memberlakukan denominasi mata uang baru pada tahun 1999, termasuk pecahan 1 dan 5 kwanza. Produksi minyak memulai prospek yang bagus di tahun 2000, tapi di sektor yang lain tetap tidak berkembang. Dengan adanya perjanjian ekonomi strategis di tahun 2002 dengan China, maka investasi besar-besaran oleh perusahaan China sekarang berada di sektor konstruksi dan metalurgi Angola kaya akan sumber daya alam, antara lain minyak bumi dan gas alam. Industri minyak adalah soko guru ekonomi nasional Angola. Produksi minyak Angola pada tahun 2004 tercatat 1,2 juta barel per hari. Tambang intan juga mempunyai posisi penting dalam ekonomi nasional. Tahun 2004 nilai produksi berlian mencapai kurang lebih 800 juta dolar Amerika. Areal hutan Angola adalah 53 juta hektar (tutup hutan mencapai 40%). Dengan tanah yang subur dan sungai yang banyak, pertanian Angola sangat potensial. Sumber perikanan Angola juga sangat kaya. Pendapatan valas dari ekspor produk perikanan mencapai puluhan juta dolar Amerika. Diplomasi: Menjalankan politik luar negeri yang damai, hidup berdampingan secara rukun dan non blok. Menganjurkan pembinaan hubungan dplomatik dengan berbagai negara di atas dasar saling menghormati kedaulatan, saling tidak mengintervensi urusan dalam negeri, sama derajat dan saling menguntungkan. Mendukung pembinaan tata baru ekonomi internasional.

Pembagian administratif

Angola terbagi atas 18 provinsi (provncias) dan 158 kotamadya (municpios). Provinsi-provinsinya ialah:
1 2 3 4 5 6

Bengo Benguela Bi Cabinda Cuando Cubango Cuanza Norte

7 Cuanza Sul 8 Cunene 9 Huambo 10 Huila 11 Luanda 12 Lunda Norte

13 14 15 16 17 18

Lunda Sul Malanje Moxico Namibe Uige Zaire

SEJARAH ANGOLA
Ratu Nzinga dalam perundingan perdamaian dengan gubernur Portugis di, 1657. Pemukim awal daerah ini ialah suku pemburu-pengumpul Khoisan. Secara besarbesaran mereka digantikan oleh suku Bantu selama migrasi Bantu. Di Angola hari ini, Portugal singgah pada 1483 di Sungai Kongo, di mana Negara Kongo, Ndongo dan Lunda berada. Negara Kongo membentang dari Gabon modern di utara sampai Sungai Kwanza di selatan. Pada 1575 Portugal mendirikan koloni Portugis di Luanda yang berbasis pada perdagangan budak. Secara bertahap bangsa Portugis mengambil kontrol di garis pantai sepanjang abad ke-16 melalui serangkaian perjanjian dan perang. Mereka membentuk koloni Angola. Bangsa Belanda menduduki Luanda antara 1641-48, memberikan dorongan untuk negara-negara anti-Portugis. Pada 1648 Portugal mengambil kembali Luanda dan mengawali proses penaklukan militer di negara Kongo dan Ndongo yang berakhir dengan kemenangan Portugis pada 1671. Kendali administratif penuh Portugis atas urusan dalam negeri tidak terjadi sampai awal abad ke-20. Pada1951 koloni itu dibenahi kembali sebagai provinsi seberang lautan, juga disebut Afrika Barat Portugis. Saat Portugal menolak proses dekolonisasi decolonization 3 gerakan kemerdekaan bermunculan:

Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (Movimento Popular de Libertao de Angola MPLA), yang berbasis di Kimbundu dan kaum terpelajar ras campuran Luanda, berhubungan dengan partai komunis di Portugal dan Blok Timur; Front Pembebasan Nasional Angola (Frente Nacional de Libertao de Angola, FNLA), dengan dasar etnis di kawasan Bakongo di utara dan berhubungan dengan Amerika Serikat dan rezim Mobutu di Zaire; dan Persatuan Nasional untuk Kemerdekaan Total Angola (Unio Nacional para a Independncia Total de Angola, UNITA), dipimpin oleh Jonas Malheiro Savimbi dengan basis etnis dan tempat di jantung kota Ovimbundu di tengah negeri.

Setelah 14 tahun perang gerilya untuk kemerdekaan, dan jatuhnya pemerintahan fasis Portugal oleh kudeta militer, partai nasionalis Angola mulai merundingkan kemerdekaan pada Januari 1975. Kemerdekaan akan didklarasikan pada November 1975. Hampir segera, perang saudara pecah antara MPLA, UNITA dan FNLA, diperburuk oleh campur tangan asing. Pasukan Afrika Selatan bersekutu dengan UNITA dan menyerang Angola pada Agustus 1975 untuk memastikan bahwa di sana tidak ada gangguan (oleh negara Angola merdeka yang baru) di Namibia, yang saat itu masih di bawah pendudukan AfSel (Hodges, 2001, 11). Uni Soviet mulai membantu MPLA dan memberi banyak dukungan ekonomi, sedangkan pasukan Kuba datang untuk mendukung MPLA pada Oktober 1975, membuatnya bisa mengendalikan ibukota, Luanda, dan menjauhkan pasukan AfSel. MPLA mendeklarasikan diri untuk menjadi pemerintahan de facto atas negeri saat sedangkan secara resmi kemerdekaan diumumkan pada bulan November, dengan Agostinho Neto sebagai presiden pertama. Pada 1976, FNLA dikalahkan oleh gabungan MPLA dan pasukan Kuba, meninggalkan UNITA (dideking oleh Amerika Serikat dan AfSel) dan MPLA yang Marxis berseteru untuk kekuasaan.

Konflikpun pecah, dipicu oleh geopolitik Perang Dingin dan oleh kemampuan kedua partai itu mengakses SDA Angola. MPLA melahirkan pajak atas SDA minyak lepas pantai, sedangkan UNITA mengakses berlian aluvial yang dengan mudah diselundupkan melalui perbatasan negeri itu yang keropos (LeBillon, 1999). Pada 1991, faksi-faksi itu menyetujui Persetujuan Bicesse yang mengubah Angola menjadi negara multipartai, namun setelah presiden saat itu (dan kini) Jose Eduardo dos Santos dari MPLA memenangkan pemilihan yang diawasi PBB, UNITA menyatakan adanya penipuan dan perang pecah kembali. Persetujuan damai 1994 (protokol Lusaka) antara pemerintah dan UNITA menyediakan integrasi bekas pemberontak UNITA ke dalam pemerintahan. Pemerintahan persatuan nasional dibentuk pada 1997, namun perang meletus lagi pada akhir 1998, meninggalkan jutaan ribu orang tuna wisma. Presiden Jos Eduardo dos Santos mencabut fungsi tetap instansi demokrasi akibat konflik. Pada 22 Februari 2002, Jonas Savimbi, pemimpin UNITA, ditembak mati dan gencatan senjata dicapai antara 2 faksi. UNITA membubarkan sayap bersenjatanya dan menerima peran partai oposisi utama. Meski nampaknya keadaan politik negeri itu akan kembali pulih, presiden dos Santos tetap tidak mengizinkan proses demokrasi tetap terjadi. Di antara masalah utama Angola ialah krisis kemanusiaan yang serius (akibat perang berkepanjangan), berlimpahnya pertambangan, dan aksi gerakan gerilya yang berperang buat kemerdekaan eksklaf Kabinda yang terletak di utara (Frente para a Libertao do Enclave de Cabinda). Akhirnya Angola menjadi salah satu dari sedikitnya negara Afrika yang bergabung dengan blok Soviet dan menjadi komunis, bersama dengan koloni Portugis Mozambique. Angola, seperti banyak negara Sub-Sahara, ialah tempat berjangkitnya penyakit menular secara perodik. Pada April 2005, Angola di tengah-tengah berjangkitnya virus Marburg yang dengan cepat menjadi tempat berjangkitnya penyakit berdarah terburuk dalam catatan sejarah, dengan lebih dari 237 orang mati dilaporkan dari 261 kasus yang dilaporkan, dan telah menyebar ke 7 dari 18 provinsi dari 19 April 2005.

Anda mungkin juga menyukai