Anda di halaman 1dari 4

ALAT PERJERNIH AIR TANPA MESIN

Krisis air bersih sudah melanda di sejumlah Kecamatan-kecamatan di Jawa Barat , Jawa Tengah, Jawa Timur, maupun sebagian wilayah-wilayah di luar Jawa. Untuk mengatasi masalah kelangkaan air bersih, seorang pensiunan hakim, Ibu Soelidarmi yang beralamat di Plumbon No. 280 RT 11 RW 15, Banguntapan, Bantul berhasil menemukan alat penjernih air yang diberi nama TWP (Traditional Water Purefier) atau PAT (Penjernih Air Tradiional, atau APATM ( ALAT PERJERNIH AIR TANPA MESIN). Pengujian secara kimiawi terhadap air sumur yang sangat tidak berkwalitas setelah di lewatkan ke dalam APATM oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Yogyakarta,, dengan suratnya PM 07.04.7.403 tanggal 21 Maret 2005 menyatakan bahwa Air Sumur setelah dilewatkan Alat Penjernih Air Konvensional memenuhi syarat air minum, menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MenKes/AK VII/2002. Penelitian oleh LIPI menyatakan bahwa APATM dapat menjernihkan air hujan , air laut air sungai serta dapat menghilangkan bau amis, segala bau yang tidak sedap. Berikut cara pembuatan APATM.

BAHAN/STRUKTUR APATM APATM terbuat dari : Pipa Pralon Keran Kaleng bekas (misalnya bekas cat tembok)

Dan diisi oleh 4 lapisan dari bahan-bahan : 1. Lapisan I Spons / Kapas 2. Lapisan II Batu Ziolit 3. Lapisan III Arang Tempurung kelapa 4. Lapisan IV Spons / Kapas

Pipa

Keran

Kaleng bekas

Batu Zeolit

Arang tempurung kelapa

Spon

Kapas filter

PEMBUATAN Bahan diatas dirangkai sebagai berikut:

1. Siapkan pipa pralon berdiameter ukuran besar, misalnya 4 inci, panjangnya minimal 80 cm. 2. Salah satu ujung pipa ditutup dengan tutup dop pralon, serta diberi lubang diameter 1-2 cm. Lubang disusun konsentris dan radial, dengan jumlah misalnya 24 lubang. 3. Siapkan kaleng beralas. Pada tutup kaleng dibuat lubang sesuai diameter pipa paralon. Kaleng bekas dapat berupa kaleng berdiameter 15 cm, misalnya kaleng bekas cat tembok. 4. Bagian tutup kaleng yang tidak ditembus pipa diberi beberapa lubang konsentris dengan diameter 1-2 cm, misalnya 8 lubang. 5. Pipa pralon yang telah dibuat sebelumnya, dimasukkan ke dalam tutup kaleng berlubang, dengan posisi berdiri, sehingga ujung pipa yang telah diberi tutup dop berlubang dapat menyentuh dasar kaleng. 6. Pada bagian sela antara pipa dan kaleng diberi serpihan arang aktif hingga setengah tinggi kaleng. 7. Lalu diikuti dengan tumpukan serpihan zeolit aktif sehingga dekat dengan permukaan kaleng. 8. Pada bagian dekat permukaan kaleng diberi lapisan kapas filter, selanjutnya kaleng ditutup dengan tutup kaleng yang telah melingkar pada pipa pralon 9. Selanjutnya bagian dalam pipa pralon diberi kapas filter untuk menyaring kotoran sehingga air yang keluar menjadi bersih. 10. Penggantian kapas filter dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila kualitas air yang masuk relative sangat buruk

Bentuk luarnya menjadi seperti ini:

APATM ini telah diujicoba dengan masukan : Air Sumur, Air Hujan, Air Sungai, Air Laut Air Payau, Air Keruh, Air PDAM. Sistem Pemrosesannya ialah: 1. Lapisan I (Spons/Kapas) berfungsi sebagai Penyaring Awal. 2. Lapisan II (Batu Ziolit) berfungsi sebagai Penghilang Bau tidak sedap. 3. Lapisan III (Arang tempurung kelapa) berfungsi sebagai Penghilang sifat-sifat Keracunan. 4. Lapisan IV (Spons/Kapas) berfungsi sebagai Penyaring Akhir. Hasilnya, Air Bersih Jernih terbebas dari Bebauan, Pewarnaan Pencemaran

SUMBER : Hj. Soelidarmi, SH, Membuat Alat Penjernih Air Bebas Penyakit, Yogyakarta: Progresif Book, 2010 http://soebrontokollek.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai