1
BAGIAN AWAL TUGAS AKHIR (Front matter)
Sampai sekarang belum ada penyeragaman format proposal penelitian. Kesulitan menyusun Format proposal penelitian dalam bentuk yang seragam ini menurut Widodo (2004: 5), disebabkan masing-masing perguruan tinggi mempunyai kekhasan sendiri. Bahkan fakultas-fakultas di satu universitas memilikin format proposal penelitian yang berbeda. Perbedaan itu terutama disebabkan atau terkait dengan kekhasan masing-masing disiplin ilmu. Oleh sebab itu, tidak perlu bingung dengan variasi format penelitian tersebut. Kita dapat memilih salah satu format yang paling sesuai atau berdekatan dengan format proposal yang terdapat dalam pedoman yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi (Fakultas Teknik Sipil). Contoh dari ketidak seragaman berbagai penulisan antara lain, seperti uraian berikut ini. A.
tertinggi dari suatu Tugas akhir. Menurut (Day dalam Abdullah, 2004: 17), judul yang baik adalah yang menggunakan kata-kata sedikit mungkin tetapi cukup menjelaskan isi Tugas Akhir. Judul tidak boleh terlalu pendek hingga menyebabkan pembaca bingung. Ir. Rony Ardiansyah, MT 1
B.
Latar Belakang
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mencerminkan langkah operasionalisasi penelitian sebagaimana diisyaratkan arah ruang lingkup dan aksentuasinya oleh masing-masing rumusan masalah identifikasi masalah yang yang bersangkutan. Dengan lain perkataan makin menuju kepada pemikiran penjabaran teknik persiapan penelitian, termasuk ketepatgunaan pilihan desain penelitiannya (Atmadilaga, 2004:12). Tujuan penelitian, dalam konteks penyusunan proposal penelitian, bukanlah tujuan dalam artian untuk kepentingan apa proposal tersebut dibuat misalnya sebagai persyaratan awal penulisan tugas akhir, melainkan terkait dengan masalah apa yang akan diteliti. Sehingga, tujuan penelitian harus sejalan dan sinkron dengan masalah penelitian yang sudah ada (Widodo, 2004: 31). Dengan mengambil contoh permasalahan di atas, maka dapat diberikan contoh tujuan penelitian sebagai berikut ini. a. Menentukan pengaruh peningkatan mutu beton terhadap efisiensi biaya komponen struktur bangunan. b. Menentukan sampai seberapa jauh pengaruh efisiensi biaya terhadap komponen struktur bagunan ruko. c. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pemakaian mutu beton terhadap masing komponen strutur dari tipe ruko yang ada
E.
Batasan Penelitian
F.
2
BATANG TUBUH TUGAS AKHIR A. Tinjauan Pustaka
Sering dipertanyakan manakah yang benar itu. Tinjauan Kepustakaan atau Tinjauan Pustaka. Untuk menjawabnya lebih baik kita kembali kepada istilah asalnya, yaitu Literature Review. Mengenai tinjauan sebagai padanan kata riview tiada yang mempermasalahkannya. Tinggal literature lazim juga diindonesiakan sebagai literatur atau bacaan ilmiah. Sedangkan pustaka dikonotasikan dengan kumpulan buku, sehingga kepustakaan cenderung diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut materi atau isi
Landasan Teori
Teori ialah ungkapan pendapat yang terdiri dari atas sejumlah peryataan yang menghubungkan berbagai konsep menjadi kesatuan yang masuk akal untuk membuat penafsiran dan peramalan tentang suatu segi tertentu dari suatu gejala (Notohadiprawiro, 1982:33 dalam Suhardjo, 2003:8). Teori merupakan alat science yang penting sekali. Fungsi nya menurut (Nasution, 2003: 3-4), antara lain sebagai berikut ini. a. Teori Mengarahkan Penelitian Teori memberi orientasi atau arah kepada peneliti dan dengan demikian membatasi fakta-fakta yang harus dipelajari dari dunia kenyataan yang luas. Tiap ilmu pengetahuan dan spesialisasi membatasi gejala-gejala bidang penelitiannya sehingga dapat dikuasai. Teori dapat membantu menentukan fakta-fakta mana yang relevan bagi suatu penelitian. b. Teori Merangkum pengetahuan Teori merangkum fakta-fakta dalam bentuk generalisasi dan prinsipprinsip, sehingga fakta-fakta dalam bentuk generalisasi dan rangka regeneralisasi itu. Teori juga mencoba melihat hubungan antara regeralisasi-regeneralisasi yang serba kompleks dengan membentuk sistem-sistem pemikiran ilmiah. c. Teori Meramal fakta Dengan teori dicoba meramalkan kejadian yang akan datang dengan mempelajari kondisi-kondisi yang menuju kepada kejadian itu. Teknologi di dunia barat dan perkembangan industri menimbulkan urbanisasi dan gejala ini merenggangkan hubungan kekeluarga tradisional. Majunya
Metodologi penelitian
Metodolodi penelitian adalah studi mengenai metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian. Sutrisno hadi (dalam Widodo, 2004:45) menyebutnya sebagai pelajaran yang memperbincangkan metode-metode ilmiah untuk research. Metodemetode ilmiah tersebut meliputi metode penelitian, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Menurut Manulang (2004:34). pada subjudul Metode penelitian, penulis tugas akhir diharapkan mengemukaan hal-hal sebagai berikut ini. a. Tempat atau Objek penelitian b. Metode penelitian 1). Library Research 2). Fild Research c. Teknik Pengumpulan Data 1). Data Primer, diperoleh dengan cara misalnya observasi, wawancara atau angket. 2). Data Sekunder, dijelaskan bagaimana cara memperoleh informasi, tentang pendapat pakar, prinsip-prinsip dan teori atau rumus dan dari jenis karya ilmiah mana. Langkah-langkah penelitian disusun dalam suatu diagram alir, seperti contoh Gambar 4.3.
MULA I
PENENTUAN ARAH ANALISIS
INPUT
SPESIFIKASI TEKNIS (EXISTING)
ANALISIS HUBUNGAN LUAS TULANGAN KOMP. STRUKTUR TERHADAP BIAYA PER M3 BETON BERTULANG UNTUK RUKO STANDAR
(ANALISA HUBUNGAN LUAS TULANGAN DENGAN BERAT PER M3 BETON BERTULANG KOMPONEN STRUKTUR EXISTING)
DAFTAR LUAS TULANGAN KOMPONEN STRUKTUR TERHADAP BIAYA PER M3 BETON BERTULANG
ANALISIS PENINGKATAN MUTU BETON TERHADAP EFISIENSI BIAYA BETON BERTULANG DAFTAR HUBUNGAN PENINGKATAN MUTU BETON TERHADAP EFISIENSI BIAYA PER M3 BETON BERTULANG
INPUT ANALISIS
TIDA K
APAKAH OPTIMAL ? SYARAT OPTIMUM: TULANGAN MINIMUM PENINGKATAN BIAYA BETON < EFISIENSI BIAYA TULANGAN BAJA
YA
MUTU OPTIMAL
SELES AI
K- 400 9.12 0.429 0.794 3.65 Sumber : Laboratorium Konstruksi Beton Fakultas Teknik Universitas Islam Riau
1.35 1.42
Dari hasil penelitian perlu diberikan pembahasan, merupakan komentar-komentar yang berkaitan landasan teori terhadap hasil penelitian, bisa juga merupakan intisari yang dapat ditarik dari hasil penelitian. Contoh berikut ini adalah, memberikan pembahasan terhadap hasil penelitian pada tabel 5.27 (Ardiansyah,2005).
K-175 K-225 K-250 K-300 K-350 K-400 K-175 K-225 K-250 K-300 K-350 K-400 K-175 K-225 K-250 K-300
Kolom tengah lantai 1 (Type A) 3,891.81 11.928% 3,906.57 -0.379% 11.541% 3,374.25 13.299% 23.554% 2,870.55 26.241% 35.334% 2,858.47 26.552% 34.430% 2,897.71 25.543% Kolom tepi lantai 1 (Type B) 4,440.94 10.625% 3,906.57 12.033% 21.208% 3,374.25 24.019% 31.908% 3,385.35 23.769% 42.400% 2,858.47 35.634% 41.595% 2,897.71 34.750% Kolom tepi lantai 1 (Type C) 2,827.87 -0,531% -1,136% -1,156% 2,842.63 2,859.44 2,870.55 -0,522% -1,116% -1,509.%
Berdasarkan Tabel 5.2 terlihat bahwa efisiensi biaya akibat peningkatan mutu beton pada kolom bernilai positif. Hal ini menandakan bahwa pada kolom yang merupakan komponen struktur berunsur tekan terjadi efisiensi biaya. Harga satuan minimum yaitu Rp. 2.808,57 juta pada mutu beton K-350 dan mutu tulangan baja U-24 kolom lantai 1 yang rinciannya adalah sebagai berikut ini. Berdasarkan Tabel 5.27 terlihat bahwa efisiensi biaya akibat peningkatan mutu beton pada kolom bernilai positif. Hal ini menandakan bahwa pada kolom yang merupakan komponen struktur berunsur tekan terjadi efisiensi biaya. Harga satuan minimum yaitu Rp. 2.808,57 juta pada mutu beton K-350 dan mutu tulangan baja U-24 kolom lantai 1 yang rinciannya adalah sebagai berikut ini. a) Efisiensi biaya maksimum pada kolom tepi lantai 1 sebeasr 42,4% adalah lebih besar dibandingkan efisiensi biaya maksimum kolom tengah lantai 1 yakni sebesar 35,334%. Kedua-duanya terjadi pada mutu beton K-350. b) Hal ini terjadi karena biaya beton bertulang K-175 kolom tepi Rp 4.876,00 juta lebih besar dibandingkan dengan biaya kolom tengah yakni sebesar Rp. 4.343,170 juta c) Baik kolom tepi maupun kolom tengah sama-sama optimum pada biaya beton Rp 2.808.570 juta menyebabkan kolom tepi mempunyai efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan kolom tengah. Seharusnya efisiensi terbesar pada komponen struktur kolom adalah pada luas tulangan komponen struktur minimum, yaitu pada mutu beton K-400. Tetapi karena pengaruh diameter tulangan yang dipakai dalam penelitian ini, maka efisiensi terbesar biaya terjadi pada komponen struktur kolom pada mutu beton K-350.
375
575
775
Kolom tengah lantai. 1 Kolom tepi lantai. 1 Kolom tengah lantai. 2 Kolom tepi lantai. 2 Kolom tengah lantai. 3 Kolom tepi lantai. 3 Balok Lantai Balok Dag
Efisiensi
Berdasarkan Gambar 5.8, dapat diketahui prediksi hubungan antara peningkatan mutu beton dengan besarnya efisiensi biaya komponen struktur beton bertulang dari mutu beton K-175 sampai dengan K-775 untuk berbagai komponen struktur dalam bentuk persamaan garis regresi. Beberapa hal yang berkaitan dengan persamaan garis regresi ini dapat dijelaskan antara lain, sebagai berikut ini. 1. Persamaan garis regresi untuk komponen struktur unsur tekan adalah positif, artinya semakin besar peningkatan mutu beton maka efisiensi biayapun akan semakin besar. Efisiensi biaya terbesar untuk kolom seharusnya terjadi pada mutu beton K-400, karena pada mutu beton ini luas tulangan tulangan kolom telah dibatas minimum, yakni 1.230,88 mm2, dimana luas tulangan minimumnya adalah 1.000 mm2(dapat dilihat pada Lampiran G.23). 2. Berbeda halnya dengan komponen struktur unsur tekan, komponen struktur unsur tarik mempunyai persamaan garis regresi yang negatif, artinya semakin besar peningkatan mutu beton maka efisensi biaya akan semakin kecil. Efisiensi biaya komponen struktur unsur tarik pada umumnya terjadi pada mutu beton yang rendah yaitu mutu beton K-175, karena pada komponen struktur unsur tarik seperti balok dan pelat, penambahan biaya akibat peningkatan mutu beton selalu lebih besar dibandingkan pengurangan biaya yang disebabkan oleh pengurangan tulangan baja. 3. Efisiensi biaya pada komponen struktur tarik tidak dipengaruhi oleh tulangan minimum seperti yang terjadi pada komponen struktur unsur tekan, karena akibat peningkatan mutu beton secara normal hampir tidak pernah menghasilkan luas tulangan komponen struktur yang minimum. Hal ini dapat dilihat pada lampiran L. Seandainya Ir. Rony Ardiansyah, MT 15
3
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka adalah daftar karya tulis yang isinya relevan dan dikutip dalam tugas akhir, yang disusun berdasarkan abjad nama penulisnya. Menurut Manulang (2004:59), pedoman penyusunan daftar pustaka adalah sebagai berikut ini. a. b. c. Daftar pustaka disusun menurut abjad dari nama pengarang. Bila nama pengarang tidak ada, maka sebagai gantinya tulisan nama lembaga, badan, komisi, dan lain sebagainya. Dalam hal karya tulis tidak menunjukkan nama penulis, dan tidak ada nama lembaga, maka penulisan dalam Daftar Pustaka langsung dimulai dengan judul karya tulis.
4
FORMAT DAN TRIK-TRIK PENULISAN Bagian Awal Tugas Akhir (Front Matter)
Halaman Motto
Seringkali penulisan tugas akhir ingin mencantumkan motto, yakni semacam semboyan berupa kalimat pendek yang merupakan pndangan hidup penulis, pada tugas akhir Motto dapat juga berupa satu atau beberapa ayat Kitab Suci Alquran yang sangat berperan dalam hidup penulis atau sebuah kalimat berupa kata-kata mutiara (contoh, dapat dilihat pada Lampiran.3).
Kata Pengantar
Di amerika serikat, Kata Pengantar dinamakan Acknowleddgement yang secara harfiah bermaknapengakuan. Terjemahan yang tepat untuk istilah tersebut adalah Ucapan terima Kasih, tetapi di Indonesia terlanjur diganti dengan istilah kata Pengantar. Isi Kata Pengantar adalah ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing, pemberi data, dan orang-orang lain yang telah membantu (secara langsung) pembuatan tugas akhir. Akan tetapi, ada pembimbing tugas akhir yang mengkehendaki agar ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua dosen dan pegawai tanpa menyebutkan namanya. sebenarnya, ucapan terima kasih yang diberikan secara global tersebut mengurangi rasa terima kasih kepada orang-orang yang betul-betul telah membantu pembuatan tugas akhir. Oleh karena itu, masalah tersebut diserahkan kepada kebiasaan
Berat/m3 Beton Bertulang Analisis (kg/m3) ((3)/(4))x(5) 300.3593 250.2994 250.2994 200.2395
Tabel 5.15 (Lanjutan) ( 1 ) (2) (3) 5 K-350 1230.88 6 K-400 1230.88 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 K-175 K-225 K-250 K-300 K-350 K-400 K-175 K-225 K-250 K-300 K-350 K-400 2009.6 2009.6 1607.68 1230.88 1230.88 1230.88 2009.6 2009.6 1607.68 1230.88 1230.88 1230.88
(4) (5) 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593 Mutu tulangan baja U-32 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593 Mutu tulangan baja U-39 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593 2411.52 300.3593
((3)/(4))x(5) 153.3084 153.3084 250.2994 250.2994 200.2395 153.3084 153.3084 153.3084 250.2994 250.2994 200.2395 153.3084 153.3084 153.3084
b. Cara Penilisan/Pembuatan Gambar Ada beberapa ketentuan-ketentuan dalam membuat gambar dalam tugas akhir, antara lain sebagai berikut ini. 1) Nomor dan nama gambar ditulis di sebelah bawah di tengahtengah gambar yang bersangkutan. 2) Tulisan gambar dan nomor gambar dibuat cetak tebal (lihat Tabel 5.15......Tabel 3.1), judul gambar diketik seperti biasa. 3) Apabila nama gambar lebih dari satu baris, maka jarak baris pertama dengan beris berikutnya dibuat 1 spasi. 4) Contoh penulisan gambar dapat dilihat pada, contoh gambar 3.1 (Ardiansyah, 2005).
Gambar 3.1 Sistem Rangka Beton Bertulang Struktural Tipikal (Nawy, 1990:61) 5) Apabila dalam satu nomor gambar yang sama terdapat 3 buah gambar, maka penulisannya dapat dilihat Gambar 3.2 (Ardiansyah, 2005).
d As h As b (a) s
s'
c'=0,003 c a
0,85 fc
Cs CC
d-d T (c)
(b)
Gambar 3.2 Beton Bertulang dengan Tulangan Rangkap (a) Penampang Balok (b) Diagram Regangan Beton dan Baja c)GayaGaya yang Bekerja Tegangan pada Balok
Referensi Abdullah. M., 2004, Menembus Jurnal Ilmiah Nasional & Internasional, Cetakan Pertama, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ardiansyah. R., 2005, Pengaruh Pemakaian Mutu Beton dan Baja terhadap Efisiensi Biaya Komponen Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung Kantor Di Kota Pekanbaru, Tesis Program Magister Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. , 2004, Mutu Beton v Efisiensi Biaya Struktur Gedung, Riau Pos, hal.35, 4 April 2004, Pekanbaru. Atmadilaga. D., 2004, Buku Pintar Panduan Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi, Cetakan Pertama, Pionir Jaya, bandung. Manulang. M., 2004, Pedoman Teknis menulis Skripsi, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta. Purbo. M. M, dan Hadiwidjoyo, 1993, Menyusun Laporan Teknik, Cetakan Pertama, ITB, Bandung. Djuroto. T, dan Bambang Supridadi, 2005, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah, Cetakan Ketiga, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Nasution. S., 2003, Metode Research Penelitian Ilmiah, Edisi Pertama, cetakan keenam, Bumi Aksara, Jakarta.
Sevilla, C.G., Jesus A. Ochave, Twilla G. Punsalan, Bella P. Regata, dan Gabriel G. Uriarte, 1993, Pengantar Metode Penelitian, Terjemahan oleh Alimuddin Tuwu, Cetakan pertama, U.I. Press, Jakarta. Suharto, Buana Girisuta, dan Y.I.P Arry Miryanti, 2004, Perekayasaan Metodologi penelitian, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta. Suhardjo. D., 2003, Metodologi Penelitian dan Penulisan Laporan Ilmiah, Edisi Pertama, Cetakan pertama, UII Press, Yogyakarta. Widodo, 2004, Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis dan Disertasi, Cetakan pertama, yayasan Kelopak, Jakarta.