Anda di halaman 1dari 39

Redaksi

Majalah Nano Center Indonesia


Pemimpin Umum Suryandaru
(suryandaru@nano.or.id)

Pemimpin Redaksi Sulton Amna


(sulton@nano.or.id)

Pembaca yang terhormat,

Editor Febby Ariawiyana


(aria@nano.or.id)

Media, baik online maupun offline merupakan ujung tombak sebuah organisasi. Media sangat besar pengaruhnya terhadap pencitraan yang dibangun tentang sebuah organisasi. Organisasi kecil yang memiliki media yang kuat dan hebat akan membuat orang luar berkeyakinan bahwa organisasi itu besar, sebesar dan sekuat pencitraan yang dimainkannya. Dengan memahami peran penting media itulah Nano Center Indonesia, organisasi nir laba dibidang transfer teknologi dan edukasi aplikasi nanoteknologi merasa bertanggung jawab untuk mengabarkan aktivitas yang dilakukan kepada masyarakat. Melalui jejaring media, salah satunya dengan menerbitkan majalah online Nano Center Indonesia. Pada edisi perdana ini. Redaksi menyapa pembaca dengan

Kreatif Layout Rengga Adi Nugraha Cover Design Rengga Adi Nugraha Kontributor Nurwenda Novan Maulana, Nofrizal, Radyum Ikono, Muhammad Rizal, Fikri Wicaksana, Iwan Irawan, Tito Prasetyo, Dwi Wahyu Nugroho, Sigit Hermanto, Nur Hendrasto, Arif Iskandar, Sulthoni Akbar Kontak Iklan :
Sulton Amna

memperkenalkan Organisasi, pengurus, dan sejarah pendirian Nano Center Indonesia. Secara tematik, Majalah Online Nano Centre Indonesia akan mengabarkan ragam aplikasi nanoteknologi secara umum dalam memanfaatkan potensi daerah di Indonesia agar mampu berdaya saing dengan produk dari luar. Akhir kata, selamat membaca.

Diterbitkan Oleh : CV. Transfer Inovasi Masyarakat Nano Indonesia -------------------------------------Alamat : Balai Inkubator Teknologi, Kawasan Puspiptek, Gedung 410. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Indonesia Telp/Fax: 021-75870479 Email: infocenter@nano.or.id Web : http://center.nano.or.id

Salam, Sulton Amna


Pemimpin Redaksi

Redaksi

Daftar Isi
Fokus |
Transtek |
Pelatihan Personal Good Care Berbasis Katekin

Edukasi |
Nano Center Indonesia adalah organisasi non-profit yang didirikan di bawah payung Nanotech Indonesia. Nano Center Indonesia pertama kali didirikan sebagai sebuah organisasi yang berfokus pada penelitian dan pengembangan berbasis Nanoteknologi.

Pendidikan Dini Nanoteknologi Beasiswa S2 & Tugas Akhir

Riset |

Sabun Madu & Lilin Aromaterapi

Profil | 100 Doktor Nano

Nano Club |

Simposium Nano Club Indonesia Kolaborasi NCI & NWI

Se

Journal Club |

Perkembangan Teknologi Herbal Ekstraksi Titania pada saat hidrolisis Gold nanopartikel

MNI Update |
Pada 2004, Nurul kembali ke Indonesia dengan membawa segudang impian, yaitu membangun Indonesia dengan kemampuannya sebagai ahli pembuat baja dengan teknologi nano.

Martha Tilaar & MNI Diskusikan Herbal Indonesia

Redaksi menerima tulisan berupa opini dan artikel berita yang sesuai dengan rubrik yang ada dalam media ini. Silakan kirimkan melalui email : infocenter@nano.or.id dilengkapi dengan identitas yang jelas. | Kontak Iklan : sulton@nano.or.id

Fokus

Richard Feynman

adalah seorang ahli fisika dan pada tahun

1965 memenangkan hadiah Nobel dalam bidang fisika. Ia yang kali pertama memperkenalkan konsep Nanoteknologi dalam sebuah pidato ilmiah yang diselenggarakan oleh American Physical Society di Caltech (California Institute of Technology), 29 Desember 1959 dengan judul Theres Plenty of Room at The Bottom

Satu nanometer sama dengan satu-per-milyar meter (0.000000001 m), yang berarti 50.000 lebih kecil dari ukuran rambut manusia.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Fokus

Lebih Dekat Dengan

Nano Center

Indonesia

anoteknologi telah diakui sebagai new growth innovator yang menjanjikan, karena nanoteknologi memberikan manfaat dalam perkembangan sains dan teknologi yang berdampak pada

industri. Hingga saat ini telah terjadi perubahan dari tahapan eksplorasi pengetahuan nanoteknologi menjadi sebuah fase eksploitasi yang akan melahirkan komersialisasi yang begitu meluas. Di saat yang bersamaan, Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang berupa kekayaan sumber daya alam baik berupa berbagai mineral alam sebagai bahan baku pembuatan produk dan sumber energi, dan keragaman hayati flora dan fauna dalam jumlah yang luar biasa. Namun, sumber daya tersebut masih belum banyak diberikan nilai tambah sehingga belum dapat dijadikan sebagai penentu daya saing bangsa. Nano Center Indonesia adalah organisasi non-profit yang didirikan di bawah payung Nanotech Indonesia. Nano Center Indonesia pertama kali didirikan sebagai sebuah organisasi yang berfokus pada penelitian dan pengembangan berbasis Nanoteknologi, Disamping itu juga berfokus pada upaya pengembangan masyarakat, diseminasi teknologi, dan pendidikan nanoteknologi di Indonesia.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Fokus
Visi
Menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Nanoteknologi Kelas Dunia

Misi
1. 2. 3. 4. Menjadi Pusat Penelitian Nanoteknologi Indonesia (research oriented) Menjadi Pusat Pendidikan Nanoteknologi Indonesia (Education oriented) Menjadi Pusat Transfer teknologi dan Komersialisasi produk nanoteknologi Indonesia (tech-transfer oriented) Menjadi Pusat Informasi, Komunikasi, dan jaringan nanoteknologi Indonesia dan dunia (Network and Media oriented)

Motto : Earthing Technology


Elemen Organisasi : Edukasi Research and Development Transfer Teknologi Media, Informartion, and Communication (MIC)

Struktur Nano

Center Indonesia

Advisor Board : Dr. Setyo Purwanto, M.Eng. Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng. Dr. Etik Mardliyati, M.Eng. Executive Board : Executive Director : Suryandaru, ST Finance Manager : Saadi, SE Research and Development Director (R&D Director) : Radyum Ikono, M.Eng. Vice R&D Manager : Nurwenda Novan Maulana, MS Material R&D Manager : Dwi Wahyu Nugroho, S.Si. Biomaterial R&D Manager : Tito Prasetyo, S.Si. Secretariat R&D Manager : Nofrizal, ST Education Manager : Fikri Wicaksana, SE Vice Education Manager : Iwan Irawan, Amd. Technology Transfer Manager : Muhammad Rizal, ST Media, Information and Communication Manager : Sulton Amna, ST MIC Specialist : Sigit MIC Specialist : Rengga MIC Specialist : Odi Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Fokus
Pendiri
Nano Center Indonesia
Dr. Nurul Taufiqu Rochman Bekerja di Pusat Penelitian Fisika-LIPI sejak tahun 1989 dan menjadi Kepala Bidang Sarana Penelitian, Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI Puspiptek pada Desembar 2010. Tugas belajar ke Jepang sejak tahun 1990 dengan Program Pak Habibie (STMPD II: Science and Technology Man Power Development Program). Lulus dari Kagoshima University, Jepang untuk S1, S2, S3 dalam bidang Ilmu Material dan Rekayasa Produksi. Pada tahun 2000, bekerja di Industri Jepang sebagai konsultan R & D selama 1 tahun dan Pusat Penelitian Daerah sebagai peneliti istimewa selama 3 tahun. Menjadi Advisor pada Proyek Konsorsium Daerah di Khusyu tahun 20022003. Telah mempublikasikan 12 Paten (dua diantaranya terpilih dalam buku 100 Inovasi Indonesia) dan Hak Cipta (di antaranya 1 Paten Jepang yang telah di-granted dan diterapkan di Perusahaan Kyushu Tabuchi sejak 2003) dan lebih dari 100 publikasi dan pemakalah internasional dan 180 publikasi dan pemakalah nasional. Mendapat Penghargaan Hatakeyama Award sebagai mahasiswa terbaik dan Fuji Sankei Award sebagai peneliti terbaik tahun 1995. Setelah pulang, pada 2004 mendapat penghargaan dari LIPI sebagai Peneliti Muda Terbaik dan Penghargaan dari Persatuan Insinyur Indonesia (Adhidarma Profesi) tahun 2005 dan The Best Innovation and Idea Award dari Majalah SWA. Delegasi Indonesia untuk menghadiri pertemuan Pemenang Nobel di Lindau Jerman, 2005. Tahun 2009 memperoleh perhargaan ITSF-Science and Technology Award dari Industri Toray Indonesia sebagai Outstanding Scientist dan Ganesha Widya Adiutama dari ITB pada Dies Natalis ke-50 serta menerima Habibie Award di bidang Ilmu Rekayasa 11 November 2009. Pada 2010, Dr. Nurul menerima penghargaan Inovasi Award I pada ulang tahun HKI ke-10 sedunia yang diselenggarakan oleh Dirjen HKI, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pada 2011, Dr. Nurul mendapat anugerah iptek Widyasilpawijana, sebagai Duta IPTEK pada Hakteknas dari Kementrian Riset dan Teknologi, Puspiptek, Serpong. Pada Juli 2011 Dr. Nurul juga menyelesaikan Program Doktor yang kedua pada Bidang Manajemen dan Bisnis di Institut Pertanian Bogor. Kini menjabat sebagai ketua Masyarakat Nano Indonesia sejak 2005.

Direktur Eksekutif

Nano Center Indonesia

Suryandaru. Kelahiran Belitung, 25 Maret 1989. Suryandaru lulus dengan predikat Cume Laude dari Teknik Kimia Universitas Diponegoro tahun 2010. Kemudian Ia melanjutkan berkarier di Nanotech Indonesia sebagai peneliti sekaligus PR Masyaratakat Nano Indonesia (MNI). Tahun 2011, Ia melanjutkan studi non-degree di Berlin, Jerman dan Internship di Stuttgart, Jerman untuk mengikuti Program Modular Training Concept Innovation (MTCI) dari Kementerian Riset dan Teknologi RI. Ia mempelajari tentang konsep sistem inovasi, innovation management, dan entrepreneurship. Penghargaan yang pernah diterima adalah tahun 2009 sebagai leader of the best group EDMAT di Malaya University Malaysia, tahun yang sama menerima penghargaan MITI Award dari Menteri Riset dan Teknologi RI, Tahun 2008 dan tahun 2009 mendapat Hibah 2 (dua) kali penelitian dari Kemendiknas, dan pernah meraih penghargaan dari Dirut PLN sebagai Peringkat 4 Nasional Catur Pelajar se-Indonesia. Saat ini , Suryandaru dipercaya memimpin Nano Center Indonesia sebagai Direktur Eksekutif sambil menyelesaikan program Mater Teknik Industri di Universitas Indonesia.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Fokus

Sejarah Pendirian Nano Center Indonesia

Deklarasi pembentukan Nano Center Indonesia 2012

Insiasi

awal pendirian Nano Center Indonesia dengan bentuk legalitas

berupa Yayasan Pusat Penelitian dan Pengembangan Nanoteknologi Indonesia, pada akhir tahun 2012. Berangkat dari komitmen awal menyelesaikan permasalahan bangsa dalam bidang iptek dan pendidikan di Indonesia. Nano Center Indonesia lahir dari rangkaian sejarah organisasi profesi Masyarakat Nano Indonesia (MNI) dan dukungan Nanotech Indonesia, Inc. Visi MNI sebagai organisasi profesi yang mampu menjadikan Indonesia berkemampuan iptek yang berdaya saing secara global melalui jejaring nanoteknologi telah bertransformasi memunculkan spirit kontribusi yang lebih nyata, yaitu dengan membentuk Nano Center Indonesia (NCI). Pengalaman empiris MNI di bidang iptek dan pendidikan telah menjadi track record panjang bahwa pendirian Nano Center Indonesia dibangun di atas pondasi pengalaman yang selama ini didapat. Sejak didirikan tahun 2005 hingga saat ini, MNI telah berhasil menghimpun lebih dari 150 tenaga ahli nanoteknologi di berbagai bidang, membuka jaringan ke para pembuat kebijakan, Balai Riset Departemen Perindustrian, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Kementerian Riset dan Teknologi, Organisasi Profesi, dan Perguruan Tinggi

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Fokus
di seluruh Indonesia. Berbagai Nota Kesepahaman kerjasama juga sudah dihasilkan. Seperti MOU dengan lembaga riset di PUSPIPTEK, MoU dengan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya). MoU dengan Departemen Metalurgi FTUI, dan MoU dengan Rektor Universitas Diponegoro. MNI juga telah menyusun Roadmap Industri Berbasis Nanoteknologi bersama-sama dengan Departemen Perindustrian. Di tingkat internasional, MNI menjadi vocal point di Asian Nano Forum Summit yang telah dilaksanakan. NCI dibentuk sebagai upaya menjadikan Indonesia yang lebih baik di bidang pendidikan, penelitian dan pengembagan iptek nano secara khusus dan iptek secara umum hingga kemudian ditransfer kepada society (masyarakat), business (Industri dan dunia usaha), dan government (pemerintah). Karena peranannya yang dianggap cukup vital dalam memberikan kontribusi real di tengah-tengah masyarakat, maka dibentuklah sebuah wadah baru yang menjadi ujung tombak MNI untuk terjun langsung mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi ke masyarakat. Semoga dengan hadirnya NCI, akan memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan iptek dan pendidikan Indonesia.

Nanotechnology Research and Development (R & D)


Di Nanotechnology Research and Business Center. kami percaya bahwa keunggulan komparatif berupa sumber daya alam dan mineral bangsa Indonesia tersebut dapat diolah dengan prinsip nanoteknologi untuk meningkatkan nilai tambah produk tersebut. Kami memiliki 3 divisi yang akan menekuni beberapa fokuspengembangan yang kami kerjakan di Nano Center sebagai berikut:
Charcoal developed municipal waste from

1) Divisi Metalurgi: pemanfaatan teknologi (Nano dan Mikro) untuk mengolah mineral dan bahan tambang (metalurgi) untuk menjadikan produk yang memiliki nilai tambah yang jauh lebih besar. 2) Divisi Nano Herbal Technology: peningkatan nilai tambah herbal asli Indonesia dengan mikro dan nanoteknologi untuk memenuhi kebutuhan obat dan pangan nasional 3) Divisi Waste Treatment: pemanfaatan teknologi (Nano dan Mikro) untuk mengolah bahan limbah/sampah yang tidak bernilai menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Fokus
Direktur R & D
Radyum Ikono, B.Eng., M.Eng., anak muda yang lahir di Jakarta dan sempat melalui
masa kecilnya selama 5 tahun di Jepang ini memiliki pengalaman internasional yang segudang. Beliau mendapatkan beasiswa prestisius dari kementrian pendidikan singapura untuk menempuh S1 di Teknik Material, Nanyang Technological University (NTU), Singapura, setelah melewati seleksi ribuan pendaftar se-Indonesia. Setelah selesai di Singapura dan mendapatkan gelar B.Eng. (Hons.), beliau langsung melanjutkan studinya di University of Tsukuba, bekerja sama dengan National Institute for Material Science (NIMS), yang merupakan pusat riset material dan nanoteknologi terbaik se-Jepang. Beliau memiliki pengalaman riset material dan nanoteknologi yang cukup bervariasi : metal, keramik dan juga polimer. Prestasinya meliputi beberapa publikasi di jurnal ilmiah, prosiding dan presentasi di berbagai konferensi internasional. Beliau juga pernah terpilih untuk mengikuti program seminar atau summer school yang bergengsi, seperti summer school yang diadakan oleh Berlin School of Regenerative Therapies (BSRT), Jerman, atas keterlibatannya dalam riset irisan materials science dengan biomedis. Selain itu juga beliau pernah mendapatkan full financial support dari Abdus Salam International Center for Theoritical Physics, Trieste, Italy pada Southeast Asian International Advances in Micro/Nano-technology (SAIAM). Prestasi non-akademiknya meliputi juara kompetisi esai bahasa jepang se-singapura, 3 besar lomba esai PPI Jepang, Keynote dalam penataran guru bahasa jepang se-singapura dan lainnya. Selain itu beliau juga aktif diberbagai organisasi kemahasiswaan seperti : ketua PPI NTU (PINTU), dewan penasehat PPI Singapura, majelis Syuro NTU Muslim Society, sekretaris simposium internasional PPI Dunia, Ketua PPI Jepang komsat ibaraki.

Wakil Direktur R & D


Nurwenda Novan Maulana, S.Si, M.S. Lahir di Sukabumi pada tanggal 11 November. Sifat alaminya yang haus akan ilmu membuat dia menjadi orang tekun dan pekerja keras. Jurusan Biokimia S1 diambilnya di Insititut Pertanian Bogor (IPB) karena kesukaannya bekerja dalam bidang kesehatan, khususnya herbal. Predikat sangat memuaskan diraihnya selama S1 disertai dengan pengalamannya di bidang keorganisasian untuk mengasah soft skill yang tidak diperoleh dari perkuliahan formal. Empat bulan setelahdinyatakan lulus dari IPB dibawah bimbingan Dr. Hasim, DEA dan Prof, Maria Bintang, dia diterima di Universitas di Taiwan, yakni National Chiayi University (NCYU) dengan status beasiswa penuh (full scholarship). Jurusan Microbiology, Immunology, and Biopharmaceuticals diambilnya juga sebagai salah satu manifestasi keinginannya yang kuat untuk mempelajari herbal dan hal-hal lain yang terkait dengan itu. Berbagai konferensi nasional Taiwan dan internasional diikuti sebagai bukti keseriusannya dalam dunia riset. Lulus dengan predikat Cum laude dari NCYU dibawah bimbingan Prof. Chishih Chu, Ph.D membawa dia kesebuah dunia riset dan bisnis bertaraf nasional yang sudah akan go international dibawah naungan Nanotechnology Research and Business Center Indonesia (NRBC) atau dikenal dengan nano center.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Fokus
Nanotechnology Transfer Technology (Transtek)
Divisi TransTek (Technology Transfer) adalah salah satu divisi yang memiliki peran penting di dalam Nano Center Indonesia untuk mentransfer hasil penelitian dan pengembangan iptek kepada kalangan akademisi, usahawan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan Konsep Technology Push dan Market Demand. Maka, Divisi Transtek senantiasa mengedepankan sisi transfer manfaat berbasis iptek kepada pada stakeholder. Dengan konsep Technology Push maka divisi ini mendorong hasil penelitian dan pegembangan iptek kepada stakeholder (akademisi, dunia usaha, masyarakat dan pemerintah). Sedangkan konsep Market Deman adalah konsep yang melayani kebutuhan permintaan dari stakeholder menjawabnya. Saat ini divisi transtek memiliki beberapa track record penting sebagai bukti kontribusi Nano Center berbasis Indonesia teknologi kepada nano masyarakat. herbal telah beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat diaplikasikan dan diajarkan kepada masyarakat di daerah lembang, padang, cilenggang dan lainnya. dengan potensi yang dimiliki oleh masyarakat berupa hasil pertanian sebagai sumber daya alam lokal. Maka Iptek dari Nano
Pelatihan Pembuatan Sabun Herbal se Kota Tangerang Selatan Divisi Transtek NCI

yang

kemudian

dicarikan

iptek

yang

cocok

untuk

Center Indonesia telah berhasil mengolah hasil pertanian berupa tomat, timun, beras, dll menjadi produk bernilai tinggi seperti kosmetik, body care, dll. Satu hal penting lainnya, melalui divisi transtek, Nano Center sudah menjalin banyak kerjasama kepada industri dan usahawan (Business). Menghasilkan beberapa kesepakatan kerjasama hingga menghasilkan produk berbasis teknologi, seperti Oryzano dengan PT Qolbi, Gizi Super Cream dengan PT Gizi Indonesia, Pigmen warna dengan PT Sigma Utama, pengembagan teknologi nanofilter dengan Nanotech Indonesia dan lain sebagainya. Sehingga divisi transfer teknologi senantiasa membuka kerjasama dengan berbagai pihak untuk mentransfer dan mengekspansi manfaat lebih luas berbasis iptek hasil karya bangsa Indonesia.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Fokus
Nanotechnology Education Division
Salah satu parameter untuk melihat kemajuan suatu bangsa adalah tingginya pendidikan tingkat suatu pendidikan Bangsa, masyarakat. dapat Semakin dipastikan tinggi bahwa tingkat tingkat maka

kesejahteraan masyarakatnya pun akan meningkat. Sejalan dengan hal ini, Nano Center Indonesia (NCI), melalui divisi Edukasi ikut mengambil peran dalam memajukan pendidikan Indonesia dengan basis penguatan sisi ilmu pengetahuan dan teknologi. Track record divisi edukasi adalah dengan memberikan kontribusi penting terhadap generasi Indonesia melalui inisiasi pembentukan wadah edukasi bernama Nano Club Mahasiswa. Saat ini sudah diinisiasi beberapa nano club dengan nama khas masing-masing yaitu, Fordinagama di UGM, Nasafor di UNDIP, Nanomat Society di UI, NanoKits di ITS, BNC di UNIBRAW, Nano Club UNS di UNS dan beberapa nano club yang saat ini sedang proses inisiasi adalah di ITB, USU, Unsri, Unair, dan UNY. Bahkan Edukasi telah menyalurkan banyak program beasiswa magang riset, tugas akhir dan sekolah master (S2). Beasiswa Tujuan diberikannya beasiswa ini adalah untuk membantu generasi muda (pelajar dan mahasiswa) yang memiliki potensi tinggi dalam hal pengembangan riset dan meningkatkan taraf pendidikan mereka. Beberapa beasiswa beasiswa magang yang pernah dan diberikan antara lain : Beasiswa S2, tugas akhir, Magang Riset.
Dr. Nurul Taufiqu Rochman bersama penerima beasiswa S2 dan Tugas Akhir Divisi Edukasi Pelatihan, Seminar dan Training Kegiatan yang diadakan berupa pelatihan yang dipandu langsung oleh para pakar yang berpengalaman di bidanganya. Kegiatan yang sudah dilakukan adalah Training Nanocamp 2012, Seminar Nasional, Training dan Workshop Nanoteknologi dan lainnya.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Transtek

Pelatihan Pembuatan Produk Personal Good Care Berbasis Katekin Gambir


Delapan puluh persen kebutuhan gambir dunia disuplai dari Provinsi Sumatera Barat. Namun hal ini berbanding terbalik dengan tingkat kesejahteraan petani gambir di sana

Pelatihan pembuatan produk berbasis katekin. Sumatera Barat Desember 2012

arga gambir yang rendah menjadi faktor utama masyarakat lebih memilih menjadi buruh tani daripada bertani gambar. Kondisi ini mendorong perluanya inisiasi pengembangan produk hilir dari ekstrak gambir (katekin) menjadi produk personal good care. Karena produk personal good care merupakan produk yang digunakan secara harian oleh semua orang. Produk yang dibuat adalah facial wash, sabun padat, shampoo, toner dan sabun cuci tangan. Pada tanggal 15-18 Desember 2012 Nano Center bersama Pemerintah Daerah Sumatera Barat bekerja sama mengadakan Pelatihan Pembuatan Produk Personal Good Care Berbasis Katekin dan Pelatihan Marketing Online sebagai alternatif pemasaran produk personal good care berbasis katekin (Gambir). Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai kalangan, yaitu 8 orang dari akademisi (Unand, UNP dan Politani Payakumbuh), 4 orang dari Asosiasi Petani Gambir, 4 orang dari UKM, 2 orang dari Agro Technopark, dan sisanya dari berbagai instansi pemerintahan (Bappeda Sumbar, Dinas

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Transtek
Koperasi dan UMKM Sumbar, dan Perusda Solok Selatan). Antusiasme peserta dalam kegiatan ini sangat tinggi. Peserta selalu berperan aktif dalam praktek pembuatan produk dan seminar marketing online. Pada saat akhir kegiatan, diberikan apresiasi bagi para peserta yang aktif berupa produk personal good care yang telah dibuat saat pelatihan.

Produk Personal Good Care Berbasis Katekin. Nano Center Indonesia

Pelatihan Pembuatan Berbahan Aktif Katekin

Sabun

Herbal

Pada 27 januari 2013 Nano Center Indonesia dengan divisi Transfer Teknologinya kembali menggelar pelatihan kepada ibu- ibu warga RT 011/004 dan RT 012/004 di kelurahan Cilenggang, Serpong Tangerang Selatan. Nano Center Indonesia adalah sebuah organisasi non-profit yang didirikan oleh beberapa pakar teknologi nano Indonesia, fokus kerja Nano Center Indonesia adalah Pendidikan, Riset dan Pengembangan dan Transfer Teknologi.
Salah satu contoh produk sabun herbal berbahan aktif katekin

Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan yang akan terus dilakukan oleh Nano Center Indonesia untuk menjawab kondisi bangsa yang masih banyak tergantung dengan produk- produk dari luar negeri padahal bangsa kita yang memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah ini mampu mengusahakan sendiri. Oleh karena itu kami mengambil tema dari kegiatan ini yakni Menuju Kemandirian Bangsa.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Transtek
Dihadiri oleh banyak tokoh masyarakat disana, diantaranya bapak Majeni, bapak Khairul, Bapak Kusnadi dan Ibu Ibrahim. Pelatihan pembuatan sabun herbal ini mendapatkan respon yang luar biasa. Ibu- ibu yang tergabung dalam majelis talim di dua RT tersebut sangat antusias mengikutinya. Banyak diantara mereka turut terlibat didalam pembuatan secara langsung. Tim pelatihan yang langsung dipimpin oleh Dr. Etik Mardliyati dan dibantu ibu Yayuk Rosita dengan cekatan menjelaskan cara pembuatan sabun herbal berbahan aktif katekin yang bermanfaat sebagai anti oksidan bagi kulit. Proses demi proses pembuatan dilakukan hingga akhirnya sabun herbal tersebut siap untuk dicetak seperti bentuk yang diinginkan. Nantinya ibu- ibu majelis talim yang sudah mampu membuat sabun herbal ini akan membentuk kelompok usaha bersama (KUBE) yang bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah atau kementrian social sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Dengan demikian kemandirian masyarakat yang menjadi konsern kami bisa terwujud sehingga akan berdampak kepada kemandirian bangsa ini. Semoga.

Pelatihan ibu-ibu majlis taklim dipimpin oleh Dr. Etik Mardliyati

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Edukasi

Winni salah satu siswa SMA BPK Penabur malakukan magang di Nano Center, Puspiptek, Serpong

Magang Pelajar Nanoteknologi

SMA:

Pendidikan

Dini

ebagai wujud kepedulian Nano Center Indonesia pada Pendidikan ditanah air, pada hari Rabu, 9 Januari 2013 Nano Center Indonesia menerima kunjungan dari salah seorang siswi dari SMA BPK Penabur yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Nano Sains dan Teknologi serta perkembangannya di Indonesia. Winni, siswi SMA yang berlokasi di Jakarta Pusat itu sangat tertarik dengan ilmu Nano Sains dan Teknologi sehingga membuatnya berkeinginan untuk melanjutkan studinya ke Singapur. Nano Center Indonesia bersama para pakar Nanoteknologi yang ada di lingkungan Puspiptek Serpong dengan senang hati menerima dan menjelaskan mengenai Nanoteknologi dan perkembangannya di Indonesia. Karena keterbatasan waktu dan kesempatan, Winni yang didampingi orang tuanya hanya diajak berkunjung ke Laboratorium Pusat Penelitian Metalurgi (LIPI) dan Pusat Penelitian Farmasi dan Medika (BPPT) untuk melihat berbagai aktivitas yang ada di kedua laboratorium tersebut, sehingga nantinya dia akan bisa mempersiapkan dirinya secara optimal untuk mempelajari ilmu yang saat ini menjadi trending riset dunia. Terakhir, Dr Nurul Taufiqu Rochman memberikan saran kepada murid ini untuk giat belajar dan tidak lupa untuk pulang dan membangun Indonesia menjadi negara yang lebih baik kedepannya.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Edukasi

Penerima Beasiswa S2 dan Tugas Akhir

Nano Center Indonesia

ano Center Indonesia pada bulan Mei 2012 lalu telah melakukan seleksi mahasiswa/i terbaik dari beragam kampus/universitas dalam program beasiswa S2. Untuk Angkatan pertama telah terpilih tiga penerima beasiswa untuk melanjutkan studi untuk dua bidang yang terkait erat Nanoteknologi yakni, (1) Teknik Metalurgi dan Material (FT) dan (2) Ilmu Material (FMIPA). Selain beasiswa pendidikan pasca sarjana tersebut. Nano Center juga mengadakan beasiswa rset tugas akhir yang terkait dengan bidang Nanoteknologi. Untuk melakukan penelitian di Pusat penelitian Metalurgi, LIPI dan laboratorium terkait di kawasan Puspiptek Serpong. Tujuan diberikannya beasiswa ini adalah untuk membantu generasi muda (pelajar dan mahasiswa) yang memiliki potensi tinggi dalam hal pengembangan riset dan meningkatkan taraf pendidikan mereka.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Edukasi
Berikut testimoni dari para peserta beasiswa tugas akhir yang telah menyelesaikan risetnya bersama Nano Center Indonesia

Testimoni Peserta
Nama Lengkap : Mutimah Asal Universitas : Universitas Airlangga Judul Riset : Pembuatan dan Karakterisasi Zirkonia (ZrO2) Berbahan Dasar Pasir Zirkon Lokal (ZrSiO4). Testimoni : Pengalaman yang menyenangkan dapat berkumpul dan sharing dengan orang orang hebat.

Nama Lengkap : Himmatun Wisda Asal Universitas : Universitas Jendral Sudirman Judul Riset : Propolos Testimoni : Penelitian di Nano Center memberikan manfaat bagi saya. Berbagi pengalaman, teman - teman dan orang - orang hebat disini menjadikan saya ingin terus belajar dan belajar. Terimakasih saya banyak belajar dari proses ini.

Nama Lengkap : Kurniawan Eko S Asal Universitas : Universitas Brawijaya Judul Riset : Optivasi Produksi Karageran Testimoni : Ada dua hal yang saya dapatkan selama saya magang disini, yaitu tantangan berinovasi dan berpikir bisnis.

Nama Lengkap : Riahna Br Kembaren Asal Universitas : IPB Judul Riset : Pigmen Daun Jati Testimoni : Selama penelitian di Nano Center Indonesia ini menambah pengetahuan seputar nano dan keterampilan dalam research.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Edukasi
Nama Lengkap : Sesotya Putriliniar Asal Universitas : UNSOED Judul Riset : Pigmen Daun Jati Testimoni : Riset disini memberikan kesan sendiri karena berada disekitar orang -orang hebat. Mendapat pengalaman dan pelajaran yang tidak ternilai Nama Lengkap : Betty Ika Hidayah Asal Universitas : Universitas Muhammadiyah Purwokerto Judul Riset : Karagenan Testimoni :Penelitian disini memberikan pengalaman baru, tapi sayang kurang lengkapnya alat- alat yang dibutuhkan

Nama Lengkap : Lutfiana Dysi Setiawati Asal Universitas : Universitas Airlangga Judul Riset : Ekstraksi Titanium Dioksida (TiO2) Berbahan Baku Pasir Besi dengan Metode Hidrometalurgi Testimoni : Senang berada disini, banyak ilmu yang didapat dari orang orang hebat dan banyak teman teman baru dari berbagai universitas

Nama Lengkap : Titik Indrawati Asal Universitas : Universitas Airlangga Judul Riset : Ekstraksi Titanium Dioksida (TiO2) Berbahan Baku Limbah Peleburan Pasir Besi (Slag) dengan Metode Kaustik. Testimoni : Banyak ilmu baru yang saya peroleh, pengalaman, dan juga teman teman baru.

Nama Lengkap : Muhammad Firmansyah Asal Universitas : Universitas Sumatera Utara Judul Riset : Isolasi Dan Karakterisasi Montmorillonite Menjadi Nanopartikel Montmorillonite dari Bentonit. Testimoni : Riset di Nano Center Indonesia sangat menyenangkan karena dibimbing dengan orang orang yang berpengalaman serta peralatan yang lengkap

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Edukasi
Nama Lengkap : Alwiyah Asal Universitas : Universitas Airlangga Judul Riset : Pengaruh Variasi Magnesium Oxide Terhadap Karakterisasi Semen Gigi ZOE (Zing Oxide Eugenol). Testimoni : Banyak pengalaman yang saya dapat dan berketrja dengan orang orang professional sehingga memudahkan dalam mengerjakan penelitian saya

Nama Lengkap : Kukuh Dwi Septiyana Asal Universitas : UNDIP Judul Riset : Pembuatan Karakterisasi Pigmen Besi Oksida Fe2O3 dari Bijih Besi Alam dengan Metode Presitipasi. Testimoni : Selama magang banyak tambahan ilmu dan untuk diskusi bagus.

Salah satu parameter untuk melihat kemajuan suatu bangsa adalah tingginya tingkat pendidikan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu Bangsa, maka dapat dipastikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakatnya pun akan meningkat

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Riset

Nano Center Indonesia dan Universitas Teknologi Sumbawa

Kembangkan Sabun Madu & Lilin Madu Aromaterapi

ampir semua wilayah Pulau Sumbawa memiliki kekayaan alam yang dihasilkan oleh lebah, seperti madu dan lilin madu yang dikenal memiliki kualitas yang cukup baik. Namun sampai saat ini produk turunan madu yang memiliki nilai tambah tinggi belum banyak dikembangkan. Oleh karena itu, Nano Center Indonesia bekerja sama dengan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) mengembangkan produk turunan dari madu asli Sumbawa berupa sabun madu dan lilin madu. Pada penelitian ini, Divisi Herbal Nano Center Indonesia bersama peneliti dari UTS telah berhasil mengembangkan sabun madu dan lilin aromaterapi sebagai inovasi dalam pemanfaatan sumber daya alam khas Sumbawa. Sabun herbal yang dihasilkan merupakan sabun sehat bebas dari zat kimia berbahaya seperti

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Riset
SLS (Sodium Lauryl Sulfate) yang dapat memberikan efek samping merugikan. Sementara lilin aromaterapi ini tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagaimana lilin pada umumnya, namun dapat menciptakan sensasi rileks dengan aroma parfum yang menenangkan. Dua produk tersebut didesain dengan unik dan cantik sehingga tampak lebih menarik sehingga akan lebih memudahkan dalam penetrasi pasar. Peneliti Divisi Herbal, Himmatun Wisda S.Si berharap agar produk-produk turunan untuk peningkatan nilai tambah dari madu lebih banyak dikembangkan lagi. Perlu adanya peran pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan nilai guna dari sumber daya alam yang ada. Selain juga daya tarik masyarakat Indonesia terhadap produk-produk herbal yang semakin tinggi, tambah Himmatun yang merupakan alumnus Universitas Jenderal Soedirman ini. Nano Center berharap agar inovasi berupa sabun madu dan lilin aromaterapi ini bisa memantik semangat untuk membuat inovasi lain berbasis kekayaan alam di pulau Sumbawa.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Nano Club

Nano Center Indonesia Gelar Simposium Nano Club Mahasiswa se-Indonesia

ertempat di Wisma Tamu PUSPIPTEK, Serpong. Nano Club Indonesia yang merupakan mahasiswa binaan dan jaringan Nano Center Indonesia melakukan kunjungan sekaligus Rapat Kerja bersama Nano Center untuk kegiatan ditahun 2013. Acara yang dilaksanakan selama dua hari (21-22 Januari 2013) itu dihadiri oleh 22 orang mahasiswa yang terdiri dari beberapa kampus di Indonesia : Universitas Sriwijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Teknologi Yogyakarta, Sekolah Tinggi Manjemen Industri Kemenperin. Setelah melakukan check in, para peserta menuju Hutan Propinsi kawasan PUSPIPTEK untuk melakukan santap siang bersama sekaligus perkenalan antar peserta. Selepas santap siang mereka menuju ke Gedung Widya Bakti untuk mendapatkan penjelasan mengenai PUSPIPTEK dan penyambutan secara simbolis pihak PUSPIPTEK. Setelah itu, peserta melanjutkan kunjungan ke Sentra Teknologi Polimer (STP) BPPT, di sana mereka disambut oleh pihak

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Nano Club
STP dan diberikan penjelasan mengenai fasilitas yang ada di Sentra Teknologi Polimer. Selesai dari Sentra Teknologi Polimer, para peserta melanjutkan perjalanan menuju Pusat Teknologi Farmasi dan Medika (PTFM) BPPT, di sana mereka diterima oleh Pak Sjaehurrijal Muttaqien selaku staff bidang teknologi dan pengembangan formula dan sediaan farmasi. Di PTFM mereka menerima penjelasan mengenai kaitan nanoteknologi dengan bidang farmasi atau yang lebih dikenal dengan bidang nano medicine. Setelah itu mereka diajak berkeliling dan menyaksikan beberapa alat seperti Particle Size Analyzer, High Pressure Homogenizer dan peralatan lainnya. Sore harinya, para peserta diajak refreshing bermain futsal di Prima Futsal untuk menjalin keakraban diantara peserta. Pada keesokan harinya, Selasa, 22 Januari 2013 bertempat di Wisma Tamu PUSPIPTEK lantai 2 diadakan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) Nanoclub se-Indonesia untuk membahas program apa saja yang bisa dikolaborasikan bersama ditahun 2013. Dalam acara tersebut nanoclub dari masing masing universitas melaporkan capaian yang telah mereka lakukan selama satu tahun terakhir dan program yang akan dilakukan selama tahun 2013.
Peserta Nano Club jalin keakraban usai bermain futsal

Dari beberapa paparan yang disampaikan oleh nanoclub, ada yang sudah menelurkan produk seperti nanoclub UNDIP yang sudah membuat nano silica komersial. Selepas selesai Rakernas, peserta mendapatkan motivation speech dari Dr. Nurul Taufiqu Rochman selaku Ketua Masyarakat Nano Indonesia. Nanoclub dan Nano Center Indonesia merumuskan beberapa MoU diantaranya adalah penyusunan database tentang aktivitas nanoteknologi di kampus masing-masing, riset kolaborasi antar unversitas dengan membawa nama nanoteknologi, merencanakan kegiatan besar bersama yang diusung oleh rekan rekan nanoclub. Selain itu, sesuai dengan komitmen Nano Center Indonesia dalam memajukan bidang nanoteknologi maka ada beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh rekan rekan nanoclub antara lain akses jurnal nasional dan

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Nano Club
internasional terkait dengan bidang nanoteknologi, akses pembicara untuk acara seminar mengenai bidang nanoteknologi yang diselenggarakan oleh rekan rekan nanoclub, peluang melakukan magang riset di PUSPIPTEK dan adanya pelatihan guna menambah kapasitas keilmuan rekan rekan nanoclub.

Kolaborasi NCI dan NWI : Rencana Strategis Pasca Rakernas


Menindaklanjuti hasil dari Rakernas pada 21-22 Januari 2013 lalu, Pengurus Nano World Indonesia (NWI) yang diwakili oleh Direktur NWI sendiri, Muhammad D. Aziz, dengan didampingi oleh Dito Haryudanto mendatangi kantor Nano Center Indonesia (NCI) yang berada di Kawasan Pusat Penelitian, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong pada Senin, 11 Februari 2013.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Nano Club
Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut langsung dihadiri oleh Direktur Eksekutif NCI, Suryandaru, S.T., serta beberapa orang yang tergabung dalam Tim Edukasi NCI.Inti dari pertemuan tersebut adalah menindaklanjuti hasil dari Rakernas yang tertuang dalam 10 Poin Kesepakatan Bersama NCI dan Nano Club seIndonesia sekaligus membahas rencana strategis (renstra) ke depan yang akan dilakukan demi mewujudkan program kerja masing masing agar sesuai dengan harapan dan cita cita bersama. Dalam paparan beliau dalam rapat, Pak Suryandaru menjelaskan bahwa pada dasarnya nanoteknologi di Indonesia ini sudah mengalami perkembangan yang cukup bagus dan prospektif. Terkait kerja sama antara NWI dengan NCI, sejatinya beliau menjelaskan bahwa NCI sangat mendukung setiap langkah dari NWI dalam mengenalkan nanoteknologi kepada pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum melalui ragam program kerja yang telah disampaikan sebelumnya. NCI pun berjanji akan membantu dan memfasilitasi dengan seoptimal mungkin demi tercapainya cita- cita bersama, yaitu memajukan nanoteknologi di Indonesia. Pemahaman ini diamini oleh Tim Edukasi NCI yang diwakili oleh Pak Fikri. Beliau memaparkan bahwa secara visi, NCI dan NWI memiliki kesamaan, sehingga untuk menjalankan misi-misi bersama, diperlukan sinergisitas dan kerja sama yang baik di antara kedua belah pihak. Terakhir, Pak Aziz pun menjelaskan panjang lebar terkait rencana ke depan dan segala yang berkaitan dengan teknis untuk kemudian diimplementasikan bersama. Seusai rapat, Perwakilan NWI tersebut menuju ke Pusat Penelitian Metalurgi, kantor dari Dr. Nurul Taufiqu Rachman, DMB., Ketua Masyarakat Nano Indonesia. Di sana mereka disambut oleh Pak Radyum Ikono dan Pak Wahyu, karena kebetulan Dr. Nurul sedang berada di Jakarta. Banyak hal yang didiskusikan dalam pertemuan nonformal dengan beliau berdua, sembari sesekali diselingi dengan kelakar yang mengakrabkan. Pertemuan pun diakhiri dengan acara makan siang bersama di kawasan Muncul. Setelah makan siang, Beliau berdua (Perwakilan NWI, red) pun pamit undur diri dengan membawa segunung semangat baru demi memajukan perkembangan dan riset nanoteknologi di Indonesia.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Journal Club

Jurnal Club 1 : Perkembangan Nanoteknologi dan Pengaruhnya dalam Teknologi Herbal

Rabu, 9 Januari 2013 Tim R&D Nano Center Indonesia mengadakan rapat mingguan dengan agenda rutin: Progres report selama 1 pekan dan Journal Club. Salah satu yang sangat ditekankan dalam rapat mingguan ini adalah pelaksanaan Journal Club. Journal Club merupakan sebuah sarana pembelajaran yang sudah turun temurun dijalankan di dunia sains dan penelitian. Bahkan hampir semua grup riset di negara maju mengadopsi program ini dalam rapat mingguan mereka. Format Journal Club secara umum adalah ada salah seorang yang membedah (dalam bentuk presentasi) salah satu paper yang berhubungan dengan riset di grup tersebut, kemudian anggota grup lain mendiskusikan.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Journal Club
Pada pekan ini, Vice Director R&D Nano Center, Nurwenda Novan Maulana, MS membedah paper berjudul Influence of nanotechnology on herbal drugs: Review yang dipublish di Journal of Advanced Pharmaceutical Technology and Research di tahun 2012 oleh peneliti di India. Secara umum paper ini membahas mengenai perkembangan nanoteknologi dan pengaruhnya dalam teknologi herbal terkini. Secara singkat, nanoteknologi adalah sebuah bidang keilmuan yang membahas tentang sifat-sifat dan aplikasi material di ukuran nanometer. Penulis menjelaskan bahwa ada beberapa keunggulan yang didapatkan ketika ukuran material herbal dijadikan dalam skala nanometer, diantaranya: peningkatan solubilitas dan availabilitas, peningkatan anti-toksisitas, peningkatan stabilitas dan aktivitas farmakologi dan lain sebagainya. Dalam ranah aplikasi, beberapa yang sangat menjanjikan saat ini misalnya adalah nanoteknologi dalam drug delivery system (DDS). Penulis kemudian menambahkan penjelasan mengenai beberapa metode dalam men-sintesa material nano herbal. Beberapa yang dijelaskan secara ringkas adalah metode High pressure homogenizer (HPH), complex coacervation method, solvent emulsification-emulsion method, dan lain sebagainya. Hingga kini, metode HPH adalah salah satu yang paling banyak diterapkan, salah satunya di grup Dr. Etik Mardliyati di Pusat Teknologi Farmasi dan Medika BPPT yang merupakan mitra Nano Center Indonesia. Paper ini ditutup dengan urgensi untuk melakukan quality control terhadap nano herbal. Nano herbal yang akan diaplikasikan pada manusia harus melalui proses uji yang lengkap sesuai dengan prosedur yang tepat agar tidak terjadi malfungsi. Menanggapi paper ini, Direktur R&D Nano Center, Radyum Ikono M.Eng berujar, Nano herbal ini adalah salah satu bidang riset unggulan Nano Center. Sehingga tim R&D, terutama di divisi herbal ini diharapkan untuk dapat berpikir inovatif, tanpa mengesampingkan aspek kualitas dan keamanan. Paper original: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3459443/
Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Journal Club

Jurnal Club 2 : Ekstraksi Titania dari Ilmenit Menggunakan Metode Sulfat dengan Bantuan EDTA pada Saat Hidrolisis

Rabu, 16 Januari 2013. manager bidang metalurgi Nano Center Indonesia mempresentasikan paper berjudul : Preparation of TiO2 from ilmenite using sulfuric acid decomposition of the titania residue combined with separation of Fe 3+ with EDTA during hydrolysis yang dipublish pada jurnal Advanced Powder Technology di tahun 2012 oleh peneliti asal Cina. Secara umum, paper ini membahas tentang pengembangan teknologi pengolahan ilmenit menjadi TiO2 menggunakan metode sulfat yang lebih ramah lingkungan karena limbah hasil proses dapat digunakan kembali. Pada paper ini,peneliti mencari parameter optimum pada proses leaching dengan asam sulfat, dan hidrolisis dengan air. Proses leaching merupakan proses pelarutan material menggunakan larutan

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Journal Club
yang umumnya bersifat asam. Sedangkan pada proses hidrolisis, dilakukan penambahan EDTA. Penulis menjelaskan bahwa pengaruh EDTA (etilen diamin tetra asetat) dapat membantu memisahkan Fe3+ dari TIO2+ sehingga didapatkan TiO2 yang lebih murni. Hal tersebut disebabkan Nilai LogK FeEDTA- lebih besar dibandingkan TiOEDTA2- sehingga pembentukan kompleks besi dengan EDTA lebih stabil dibandingkan TiO EDTA. Di samping itu, penambahan EDTA juga memberikan efek pada titania tidak teraglomerasi karena EDTA terserap di permukaan partikel titania. Kedepannya, hasil bedah paper ini akan menjadi salah satu bahan acuan tim metalurgi untuk optimasi pengolahan pasir besi menjadi produk turunannya.

JURNAL CLUB 3 : Biosintesisi Gold Nanoparticles Dengan Bakteri Rhodopseudomonas capsulata

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Journal Club
Rabu, 23 Januari 2013. Tim R&D Nano Center Indonesia kembali melangsungkan program jurnal club. Judul jurnal yang didiskusikan kali ini adalah Biosynthesis of gold nanoparticles using the bacteria Rhodopseudomonas capsulata yang dipublikasikan di Materials Letters Journal di tahun 2007 oleh peneliti-peneliti di China. Secara umum paper ini membahas mengenai biosintesis nanoplate emas menggunakan bakteri fotosintesis Rhodopseudomonas capsulata. Sintesis nanopartikel dapat dilakukan secara kimiawi, fisika dan biologis. Sintesis nanopartikel emas umumnya adalahdengan kimiawi, namun metode sintesis ini memerlukan suatu resin kimia yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan sehingga timbul tekanan untuk mengembangkan teknologi sintesis nanopartikel yang tidak beracun dan ramah lingkungan. Beberapa mikroba memiliki kemampuan resinten terhadapa ion logam berat dengan cara mereduksi ion logam tersebut. Penggunaan mikroorganisme dalam sintesis nanopartikel timbul sebagai pendekaatan sintesis yang ramah lingkungan. salah satu bakteri yang dapat mereduksi ion logam emas adalah Rhodopseudomonas capsulata. Metode biosintesis nanopartikel emas dijurnal ini tidak rumit dan tahapan nya juga singkat, bakteri Rhodopseudomonas capsulata dikulturkan kemudian ditambahkan HAuCl4sebagai sumber ion AU3+. Pada jurnal ini, peneliti menjelaskan adanya pengaruh pH terhadap ukuran dan bentuk nanopartikel emas yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis menggunakan TEM, peneliti mendapatkan bahwa pada pH 7, nanopartikel emas yang dihasilkan berbentuk spherical dengan ukuran 10-20 nm, sedangkan pada pH 4, sebanyak 60 % nanopartikel emas berbentuk triangular dengan ukuran 50-400 nm. Metode biosintesis nanopartikel ini memiliki prospek yang bagus untuk dapat diterapkan di Indonesia karena kekayaan jenis mikroba di Indonesia yang melimpah sehingga dapat dihasilkan nanopartikel dengan bentuk yang berbeda sesuai dengan tujuan dan keperluan aplikasinya.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Profil

DDoktor

100 Doktor Nano

Pendiri Nano Center Indonesia : Kontribusi bagi Bangsa Indonesia

i ruangan kerja berukuran kurang lebih 4 x 5 meter persegi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Puspiptek, Serpong, Tangerang, peneliti senior bidang metalurgi, Nurul Taufiqu Rochman, 42, mengeluarkan beberapa produk hasil penelitiannya yang sudah diproduksikan seperti kosmetik, spidol, dan cat. Beberapa produk sudah memiliki merek sebab dia bekerja sama dengan industri dalam memproduksi. Pria yang ramah itu beberapa kali menggelengkan kepala, seolah tidak percaya bahwa setelah bertahun-tahun dirinya belajar soal metalurgi di Kogosihima University,Jepang, hingga mendapat gelar doktor, ketika kembali ke Indonesia lebih banyak berkutat dengan pembuatan produk kosmetik dan produk lainnya, bukan mengembangkan produksi pembuatan besi atau baja. Nurul sendiri menyebut kegiatan yang dilakukannya saat ini yaitu memproduksi hal

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Profil

DDoktor

100 Doktor Nano

yang ecek-ecek. Ya, yang ecek-ecek inilah yang saya lakukan sekarang, ujarnya sambil menunjukkan salah satu produk kosmetik ternama hasil kerja sama salah satu industri dengan dirinya.

Pada 2004, Nurul kembali ke Indonesia dengan membawa segudang impian, yaitu membangun Indonesia dengan kemampuannya sebagai ahli pembuat baja dengan teknologi nano.
Selama kuliah di Jepang, Nurul memang secara spesifik belajar dan menjadi ahli teknologi nano baja. Namun, saat tiba di Indonesia, Nurul malah sangat kecewa. Ternyata, keahlian yang dimilikinya tidak mendapat prioritas dalam rencana kerja pemerintah dan industri. Saat itu, tuturnya, dirinya bagai orang mabuk yang kebingungan dan tidak tahu harus ke mana. Sampai di Indonesia saya seperti mabuk. Ketika bertemu dengan industri-industri di Indonesia dan pemerintah, semua tidak terlalu serius. Ngapain saya di sini karena saya ahli baja, tapi tidak diprioritaskan? Ngapain saya sekolah tinggitinggi dan kemudian tidak aplikasikan ilmu saya? ujarnya. Padahal, di Jepang, Nurul sudah empat tahun bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan kemampuannya di bidang teknologi nano baja termasuk yang terbaik. Harapan untuk mengabdikan diri sepenuhnya pada teknologi pembuatan bijih besi dan baja pun pudar. Dirinya akhirnya tidak mengharapkan mukjizat bahwa pemerintah atau industri akan mengeluarkan dana besar untuk membantunya membangun teknologi nano baja. Nurul pun mulai berkreasi dengan mengaplikasikan pengetahuannya pada hal yang disebutnya ecek-ecek, seperti pembuatan powder atau bubuk untuk semua bahan baku di Indonesia, misalnya kosmetik dan cat, yang berbasis teknologi nano. Saya akhirnya berpikir, semua hal yang ada di Indonesia pasti dibuat dari powder atau bubuk. Mengapa keahlian saya dalam bidang teknologi nano tidak diaplikasikan saja ke pembuatan powder? Padahal, dulu saya kuliah di bidang powder metalurgi yang jauh lebih sulit, tuturnya.

Rubrik Profil dalam majalah ini mengangkat profil 100 Doktor Nano bekerjasama dengan Masyarakat Majalah Nano Centre Indonesia | MaretNano 2013 Indonesia

Menjadi Anggota MNI


( Masyarakat Nano Indonesia)
Dengan menjadi anggota MNI, berarti anda talah bergabung dengan komunitas yang ingin memperjuangkan pembangunan IPTEK bangsa dengan nanoteknologi

Daftar Online :

bit.ly/DaftarMNI

Beberapa fasilitas yang dapat dimiliki, yaitu : Kartu Anggota Eksklusif Newsletter Berkala Masa Keanggotaan 1 tahun Diskon 5% untuk setiap registrasi acara MNI (Seminar, Workshop, dll) Potongan khusus untuk setiap publikasi MNI (buku, jurnal, prosiding)

Ikuti langkah mudah berikut untuk bergabung dengan kami :


Mengirimkan Data diri (Nama, Institusi dan alamanya, Email, Telp/fax/HP), Foto diri (format jpg) via email di : sekretariat@nano.or.id Transfer uang pendaftaran sebesar Rp. 200,000 ke no Rekening Bank Mandiri Cab. Tengerang Serpong No. Rek: 128 000 575 07 88 a/n Perkumpulan Masyarakat Nano Indonesia dan kirimkan bukti pembayaran via email atau fax ke (021) 7587 0479

Konfirmasi ke sekretariat melalui melakukan proses pendaftaran.

email atau telp di (021) 7587 0479 bahwa anda telah

MNI Update

Martha Tilaar dan Masyarakat Nano Indonesia Diskusikan Pengembangan Herbal


Berawal dari pertemuan di ITB Fair pada tanggal 4 Februari 2012 di Institut Teknologi Bandung. DR HC Martha Tilaar dan Dr. Nurul Taufiqu Rochman, DMB, M.Eng. secara bersamaan menjadi narasumber. Hasil dari pertemuan tersebut ternyata menjadi pintu terbuka untuk bersama berdiskusi lebih jauh tentang pengembangan herbal di Indonesia.

Jakarta, 29 Februari 2012. Berselang beberapa pekan dari pertemuan tersebut (Dr HC Martha Tilaar dan Dr. Nurul Taufiqu Rochman, DMB, M.Eng). Tim Masyarakat Nano Indonesia (MNI) memenuhi undangan khusus dari Ibu DR HC Martha Tilaar. Beliau adalah perintis sekaligus pemilik dari Martha Tilaar Group. Melalui beberapa perusahaan yang dikembangkan, Martha Tilaar Group memproduksi Produk-produk perawatan tubuh dan kecantikan
Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

MNI Update
berkualitas yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia khususnya kaum wanita. Tim MNI yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum MNI, Dr. Nurul Taufiqu Rochman, DMB, M.Eng. Turut serta dalam delegasi Dr. Etik Mardliyati, M.Eng. (Ketua Divisi Nano Farmasi dan Medika), Suryandaru, S.T. dan M. Arif Iskandar (Public Relation Officer MNI). Diskusi berlangsung di ruang pertemuan khusus yang juga dihadiri oleh Tim R&D Martha Tilaar Group dan rekan MNI, PT Zstar Global. Ibu DR HC Martha Tilaar menyampaikan kilas balik perjuangan beliau merintis perusahaan dan berupaya bersabar dalam setiap tantangan yang dihadapi hingga mencapai hasil yang patut dibanggakan bangsa ini. Berbekal keyakinan tentang warisan berharga dari nenek moyang yang selalu menggunakan bahan herbal untuk merawat tubuh dan kecantikan. Maka Ibu DR HC Martha Tilaar setia menggunakan bahan herbal yang terbukti memiliki banyak khasiat setelah diuji secara ilmiah. Seiring perkembangan iptek, Produkproduk Martha Tilaar Group terus dikembangkan oleh para ahli yang dimiliki dan juga memiliki Divisi khusus, yaitu Research and Development (R&D) yang bekerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi membentuk Martha Tilaar Innovation Center (MTIC). Ibu DR HC Martha Tilaar juga memiliki harapan pada pengembangan pure herbal, rekayasa herbal dengan iptek yang salah satunya dengan nanoteknologi, swasembada bahan baku herbal, dan perlu memberdayakan potensi orang-orang pintar di Indonesia untuk terlibat bersama mengembangkan hal-hal yang saat ini telah dicapai Martha Tilaar Group. Kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia, tutur beliau. Ibu yang masih semangat walau umurnya sudah lebih dari 70 tahun ini memang penuh inspirasi. Ketika beliau bersama dengan presiden Soeharto saat memimpin, beliau menyampaikan bahwa Setelah 50 tahun merdeka, Aku ingin menjadi nyonya di Negeri Sendiri. Rasa percaya diri itulah yang membuat beliau bersama timnya di Martha Tilaar Group menerima banyak penghargaan nasional bahkan Internasional hingga sekarang. Ibu DR HC Martha Tilaar adalah orang yang terbuka dengan perkembangan termasuk kemajuan teknologi. Nanoteknologi juga

Setelah 50 tahun merdeka, Aku ingin menjadi nyonya di Negeri Sendiri

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

MNI Update
diharapkan beliau mampu memberikan nilai tambah bagi produkproduk Martha Tilaar. Ayoo What can we do ?, begitulah gaya beliau menantang delegasi yang hadir untuk bekerjasama dalam hal tersebut. Beliaupun menyampaikan, misalnya bisa jadi ke depan kita mendirikan company baru terkait pengembangan herbal dengan nanoteknologi. Namun hal ini perlu dibicarakan lebih lanjut terkait dengan hal teknis dilapangan. Selepas berdiskusi hangat dan bersahabat dengan Ibu DR HC Martha Tilaar. Tim MNI diajak berkunjung dan berkeliling Museum Sejarah perjalanan Martha Tilaar Group. Museum tersebut sangat tertata rapi dengan berbagai bukti sejarah beserta transformasi produk dari awal hingga saat ini. Lebih takjubnya, Museum tersebut dilengkapi dengan banyaknya penghargaan nasional dan internasional. Terbaru adalah penghargaan langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Di tengah-tengah Museum juga terdapat lukisan seorang wanita cantik inspirasi beliau, yaitu Ken Dedes. Itu juga menjadi salah satu semangat beliau untuk turut bangga menjadi putri Indonesia dan mengajak wanita Indonesia lainnya menjadi berdaya. Beliau juga mendirikan Woman Training Center sebagai pusat pelatihan bagi wanita-wanita Indonesia yang patut diberikan saluran kontribusi bagi bangsa ini dengan tetap mengedepankan kearifan lokal dan potensi Indonesia. Kami, Tim MNI kemudian berkeliling fasilitas pabrik, ruang pengembangan produk, dan ruang-ruang khusus yang akan kita jajaki dalam hal kerjasama ke depan. Kosmetik berbasis bahan baku lokal Indonesia dengan sentuhan nanoteknologi akan menjadi produk kecantikan yang diharapkan dapat menciptakan kemandirian dan mengalahkan produk-produk luar negeri. MNI berkomitmen terus berkomunikasi dan mengirimkan beberapa bahan baku berbasis nano yang sudah mapan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah dari produk Martha Tilaar Group saat ini.

Majalah Nano Centre Indonesia | Maret 2013

Majalah Nano Center Indonesia


Alamat : Balai Inkubator Teknologi, Kawasan Puspiptek, Gedung 410. Serpong, Kota Tangerang Selatan Indonesia Telp/Fax: 021-75870479 Email: infocenter@nano.or.id Web : http://center.nano.or.id

Anda mungkin juga menyukai