2011.061.078 2011.061.083
PREEKLAMPSIA
Tekanan darah sistolik 140 mmHg Tekanan darah diastolik 90 Hg serta adanya proteinuria
KLASIFIKASI
Preeklampsia ringan
tekanan darah > 140/90 mmHg proteinuria 300mg/24 jam atau > +1 dipstik
Preeklampsia berat
tekanan darah sistolik 160/110 mmHg Proteinuria > 2g/24 jam atau > +2 pada dipstick
ETIOLOGI
Invasi trofoblas abnormal Faktor imunologis Vaskulopati (kerusakan endotel) dan perubahan inflamasi
Faktor nutrisi
Faktor genetik
PATOFISIOLOGI
Gangguan Plasentasi
Trofoblas Berlebihan
Aktivasi Endotel
Vasospasme
Kebocoran kapiler
Aktivasi koagulasi
Hipertensi
oliguria
Iskemia hepar
Edema
Proteinuria Trombositopenia
Kejang
Solusio
Hemokonsentrasi
KOMPLIKASI
Solusio plasenta Kelainan mata Edema paru-paru Sindroma HELLP Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intrauterin
PREEKLAMSIA BERAT
TD >= 160/110 mmHg Proteinuria lebih dari 2g/24 jam atau +2 dalam pemeriksaan kualitatif (dipstick). Oligouria (produksi urin kurang dari 500cc/24 jam) Kenaikan kadar kreatinin plasma Gangguan visus dan serebral (penurunan tingkat kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur) Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen Edema paru dan sianosis Trombositopenia berat (<100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dengan cepat) Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoselular) : kenaikan kadar alanine dan aspartate aminotransferase Pertumbuhan janin intrauterine yang terhambat Sindrom HELLP (hemolysis, elevated liver enzim, low platelet)
TATALAKSANA
Prinsip tatalaksana preeklamsia yaitu dengan pemberian medikamentosa maupun dengan perawatan kehamilan (diterminasi). Tatalaksana preeklampsia dan eklamsia berupa pencegahan kejang, pengobatan hipertensi, pengelolaan cairan, pelayanan suportif terhadap penyulit organ yang terlibat dan saat yang tepat untuk persalinan. Pemberian MgSO4 loading dose : initial dose 4gram MgSO4 IV (40% dalam 10cc) selama 15 menit. Maintenance dose diberikan infus 6 gram dalam larutan ringer laktat/6jam atau diberikan 4-5gram IM tiap 4-6jam. STOP MgSO4 bila timbul gejala intoksikasi dan setelah 24 jam pasca persalinan atau 24 jam setelah kejang terakhir. Diuretikum (furosemid). Antihipertensi : nifedipin dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30
Nama Usia Agama Pendidikan Pekerjaan Suku Bangsa Status Warga Negara Alamat
: Ny. NM : 42 tahun : Islam : SMA : Ibu Rumah Tangga : Sunda : Sudah menikah : Indonesia : Gunung Karang RT 04/10, Boros, Sukabumi RM : A 154235 Tgl masuk IGD : 28 Oktober 2013 pukul 11.00
AUTOANAMNESIS
Keluhan Utama : Pasien mengeluhkan keluarnya cairan dari alat kelamin yang tidak bisa ditahan bewarna hijau encer sejak satu jam sebelum masuk rumah sakit Keluhan Tambahan : -
Selama kehamilan pasien mengaku mengalami bengkak pada kedua kaki. Menjelang sembilan bulan pasien bisa merasakan gerakan janin di dalam kandungannya. Satu jam sebelum masuk rumah sakit, keluar cairan dari alat kelamin pasien yang tidak dapat ditahan, kemudian pasien dibawa ke IGD RS Syamsudin SH
Riwayat TB paru disangkal Riwayat tekanan darah tinggi (HT) disangkal Riwayat kencing manis (DM) disangkal Riwayat operasi sebelumnya disangkal Riwayat trauma pada daerah perut dan pinggang disangkal Alergi makanan dan obat-obatan disangkal Riwayat asma disangkal Riwayat penyakit jantung disangkal Riwayat penyakit hati disangkal Pasien mengaku keempat kehamilan sebelumnya cukup bulan dan lahir spontan dengan bantuan bidan
RIWAYAT KEBIASAAN
Kebiasaan merokok disangkal Kebiasaan meminum alkohol disangkal
STATUS GINEKOLOGI
Menarche Siklus haid Lamanya haid Dismenorrhea
STATUS OBSTETRI
Gravida ke HPHT Tafsiran Partus Usia kehamilan Riwayat menikah Riwayat kontrasepsi Riwayat ANC
:5 : 22 Juni 2012 : 29 maret 2013 : 36-37 minggu : 1 kali : suntik 3 bulan : tidak pernah kontrol ke bidan atau ke RS
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum Kesadaran Tekanan darah Nadi
: sakit sedang : compos mentis : 140/100 mmHg : 86 x/menit, kuat angkat, isi cukup, regular : 20 x/menit : 36.5C : 96 kg : 156 cm
STATUS GENERALIS
Kepala dan Wajah Kepala : normosefali, deformitas Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor, diameter pupil 3 mm/3 mm, refleks cahaya +/+ Telinga : serumen -/-, sekret -/-, membran timpani intak +/+ Hidung : septum nasi di tengah, sekret -/-, konka N/N Mulut : mukosa bibir basah, malampati 1 Gigi : gigi goyang (-), gigi palsu (-)
STATUS GENERALIS
LEHER a. Trakea b. Thyroid-Mental Distance c. Range of Movement
d.
KGB
STATUS GENERALIS
Thorax Paru I : gerakan napas simetris statis dan dinamis Pa : stem fremitus kanan = kiri Pe : sonor pada kedua lapang paru A : bunyi napas vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
STATUS GENERALIS
Jantung I : iktus kordis tidak terlihat Pa : iktus kordis tidak teraba Pe : batas atas pada ICS III midklavikula sinistra, batas kanan pada linea sternalis dekstra, batas kiri pada midklavikula sinistra A : BJ I dan II reguler, murmur -, gallop
STATUS GENERALIS
Abdomen I : tampak cembung, striae gestasional (+), linea nigra (+) Pa : supel, Nyeri tekan (-) Pe : timpani seluruh lapang abdomen A : Bising usus +
STATUS GENERALIS
Punggung dan Ekstremitas Punggung : deformitas (-), skoliosis (-), kifosis (-), kedua fremitus simetris, nyeri ketok CVA (-) Ekstremitas : akral hangat, CRT 2 detik, edema pada kedua tungkai, kekuatan motorik 5/5 5/5
STATUS GENERALIS
Genitalia Vulva tak ada kelainan Portio lebar, lunak, diameter 2 jari Ketuban (+), jernih, warna kuning muda
STATUS OBSTETRI
Inspeksi
berat janin
Leopold 1 : Tinggi fundus uteri teraba 3 jari bawah processus xipoideus, Teraba masa besar dan lunak (bokong) Leopold 2 : Tahanan terbesar di kiri (punggung kiri) Bagian-bagian kecil di kanan Leopold 3 : Teraba masa besar bulat dan keras (kepala) Leopold 4 : Bagian terbawah janin belum masuk PAP Perkusi : Timpani Auskultasi : Denyut jantung janin 148 x/menit
Pemeriksaan dalam : Vulva vagina tidak ada kelainan, portio tebal lunak pembukaan 2, ketuban (+), kepala masih tinggi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CTG : tidak dilakukan Darah rutin (28/2/13) :
Hb Ht Leukosit Trombosit
DIAGNOSIS KERJA
Perempuan 42 tahun, G5P4A0, gravida 36 37 mgg menurut HPHT dengan ketuban pecah dini, Preeklamsia berat, dan gawat janin
INTRA OPERASI
Tanggal Operasi : 1 Maret 2013 Tanda Vital :
TD N R SpO2 S
: 152/86 mmHg : 118 x/m : 20 x/m : 97-99% dengan O2 via nasal canule 3 Lpm : 36.5oC
: Supine : Ranitidine 50 mg, Ondansetron 4 mg : Spontan dengan O2 3 L/menit via nasal kanul
INTRA OPERASI
Teknik Anestesi : Anestesi spinal dengan spinal needle no. 26G Anestesi : Bupivacaine spinal 0,5% 3cc Mulai anestesi : 10.40 Mulai operasi : 10.45 Selesai operasi : 11.20 Lama operasi : 35 menit
INTRAOPERASI
Medikasi Intraoperasi : Ketorolac 30 mg IV (pukul 11.15) Pemberian cairan : 1. RL 500 cc 2. RL 500 cc + Asam Tranexamat 500 mg + Chrome 50 mg + Oxytocin 20 IU
PASCA OPERASI
Bromage score: 3 Pasien tidak mampu menggerakkan lutut maupun pergelangan kaki
PASCA OPERASI
Lama pasien berada di ruang PACU : 3 jam 50 menit Tindakan di ruang PACU :
Monitor
tanda-tanda vital dan kesadaran pasien O2 2 L/menit via nasal kanul Pasien dihangatkan
PASCA OPERASI
BAB III
TERIMA KASIH