Anda di halaman 1dari 11

NUTRISI BERAT BADAN ANAK Berat Badan yang digunakan BB aktual, kecuali pada kasus kegemukan , menggunakan BB ideal/

standar. Menghitung BBI (< 10 thn) : Bayi = (umur /bulan : 2) + 4 Anak = (umur/tahun x 2) + 8

KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK 1. ENERGI Kebutuhan bayi dan anak relatif lebih besar bila dibandingkan dengan orang dewasa karena pertumbuhan yang pesat. Untuk tiap 3 tahun pertambahan umur, kebutuhan energi turun 10 kkal/kg BB. Pertumbuhan dan perkembangan cepat pada usia remaja kebutuhan energi meningkat (Nelson, 1983). Kecukupan Energi (Widya Karya Pangan Dan Gizi) Golongan Umur (Kg) 01 13 46 69 10 14 14 18 Pria (Kkal/KgBB) 110 120 100 90 80 90 50 70 40 - 50 Wanita (Kkal/KgBB) 110 120 100 90 60 80 40 55 40 menyebabkan

Contoh perhitungan energi dari tabel WKPG (untuk anak sehat) : 1. Umur 4 bulan : BBI = (4 : 2) + 4 = 6 kg Kebutuhan energi = 6 x 110 = 660 kkal 2. Umur 2 tahun : BBI = (2 x 2) + 8 = 12 kg Kebutuhan energi = 12 x 100 = 1200 kkal

2. METABOLISME BASAL Metabolisme basal dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh, kira2 sesuai dengan 1500 kkal/24 jam untuk tiap m2 luas permukaan tubuh atau 55 kkal/kg BB/hr. Kenaikan suhu tubuh 1 derajat Celsius, menaikkan basal 10 %. Rumus BMR = (55 2 x umur) x BB (kg) Kebutuhan Kalori Basal (Umur 11 36 Bulan) Berat (Kg) 9,0 9,5 10,0 10,5 11,0 11,5 12,0 12,5 Laki laki (Kkal/ jam) 22,0 22,8 23,6 24,4 25,2 26,0 26,8 27,6 Perempuan (Kkal/jam) 21,2 22,0 22,8 23,6 24,4 25,2 26,0 26,9

Faktor Selain Basal Metabolisme Pertumbuhan jaringan memerlukan energi sebesar 5 kkal/ gram jaringan yang dibentuk 12 % untuk pertumbuhan. SDA (Spesifik Dinamic Action) jumlahnya diperkirakan 16 kkal/kg BB/hr, SDA = 5 - 10 % dari basal Energi yang terbuang melalui feses dan air kemih = 2 10 % total energi

Aktifitas Seashore (1984) Aktifitas = 0 - 50 % basal 25 % = hospitalised child 50 % = aktif non hospitalised child

Lea dan Nieman (1996) Istirahat di tempat tidur : 1,2 Aktivitas ringan : 1,3 Aktivitas sedang : 1,5 1,75 Aktivitas tinggi : 2

Faktor Stres Kelaparan ringan : 1 Pemulihan pasca operasi tanpa komplikasi : 1 Sepsis (sedang) : 1,3 Sepsis (berat) : 1,6 Trauma (ringan) : 1,2 Trauma : susunan syaraf pusat : 1,3 Trauma sedang atau berat : 1,5 Luka bakar : 2

(Kerner, 1996) Demam : 12% (setiap 1 derajat) Gagal jantung : 15% 25% Operasi besar : 20% - 30% Sepsis berat : 40% - 50% Gagal tumbuh yang lama : 50% - 100% KEP : sampai 2 kali kebutuhan basal

Perhitungan Energi Simposium Pediatrik gawat darurat (1999)

1. Anak 6 12 tahun BMR sebesar 50% : pertumbuhan 12-15%; aktifitas : 25-30% ; pembuangan feses 8 -10% ; SDA 5% 2. Bayi dan anak balita Pertumbuhan mencapai 20-30%; SDA bayi 7-8%

3.KEBUTUHAN PROTEIN Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino essensial yang diperlukan sebagai zat pembangun. Kebutuhan protein bayi dan anak relatif lebih besar bila dibanding orang dewasa. Angka kebutuhan protein tergantung mutu protein, semakin baik mutu protein semakin rendah angka kebutuhan protein.

Kebutuhan Protein Bayi & Anak (Wkpg) Umur (Tahun) 0-1 13 46 6 10 10 - 18 Protein (gr/Kg BB/hari) 2,5 2 1,8 1,5 1 1,5

Contoh perhitungan kebutuhan protein : Anak sehat (sesuai kebutuhan tubuh) 1. Umur 1 tahun (BBI = 10 kg) Kebutuhan protein = 10 x 2,5 = 25 g 2. Umur 2 tahun (BBI = 12 kg) Kebutuhan protein = 12 x 2 = 24 g Kebutuhan Protein Anak Sakit Perbandingan energi dan nitrogen = 150 250 : 1 (24 40 kkal/g protein)

Contoh : total energi 1500 kkal Protein = 610 g nitrogen = 3962,5 g protein Protein tidak boleh > 30% total kalori Kebutuhan protein diatas kebutuhan normal protein sesuai umur, disesuaikan jenis penyakit

OKSIGEN Indikasi utama Hipoksemia PaO2 arteri <60 mmHg atau SaO2<90%

Kondisi lain misalnya: gas CO, pasca anestesi

trauma berat, infark miokard akut, renjatan, sesak napas, keracunan

Tujuan

Mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat. Menurunkan kerja nafas Menurunkan kerja jantung.

Efek Samping

Belum diketahui ambang konsentrasi dan waktu paparan untuk menimbulkan toksisitas FiO2 Hiperkarbia pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Retinopathy of prematurity Pada penggunaan kanul hidung: iritasi mukosa hidung, kongesti nasal, epistaksis, dan alergi

Metode Pemberian Oksigen harus diberikan dengan cara sesederhana mungkin dan fraksi insipirasi oksigen (FiO2) serendah mungkin, namun tetap dapat mempertahankan nilai PaO2 > 60 mmHg dan SaO2 > 90% Pilihan metode tergantung : Besar FiO2 , kenyamanan pasien, tingkat kelembaban yang dibutuhkan, dan kebutuhan terapi nebulisasi Terbagi menjadi low flow dan high-flow devices

Low Flow Memberikan konsentrasi oksigen yang lebih sedikit daripada yang dihirup oleh pasien, bervariasi menurut gas yang keluar dari alat dan pola pernapasan pasien Alat : kanula hidung dan sungkup oksigen a. Kanul Hidung : Ditujukan untuk pasien tanpa hiperkapnia yang memerlukan oksigen suplementasi hingga 40%, kecepatan 2-6 L/menit. Alat ini nyaman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien.

b. Masker Pada kecepatan > 6l/menit digunakan masker Tipe: 1. Masker sederhana (simple mask): kecepatan 5-12 l/menit, juga berguna untuk pasien dengan obstruksi hidung dan bernapas lewat mulut

2. Masker rebreathing dan masker nonrebreathing memiliki reservoir dibawah dagu masker nonrebreathing memakai katup untuk memastikan udara yang masuk pada saat inspirasi adalah udara oksigen (VARIABLE PERFORM

High Low Konsentrasi oksigen yang masuk stabil dan sesuai dengan yang dihirup oleh pasien Alat : sungkup venturi dan continuous positive airway pressure (CPAP) a. Masker Venturi Oksigen mengalir dengan kecepatan tinggi lewat lubang kecil di dasar masker sehingga membentuk tekanan negatif mendesak keluar udara atmosfir sehingga oksigen dapat diberikan dengan angka pasti.

B. Continous Positive Airway Pressure/CPAP Pemberian tekanan positif untuk seluruh siklus respirasi (inspirasi dan ekspirasi) pada saat bernapas secara spontan Penggunaannya mengurangi kerja untuk bernapas, mengeliminasi/mengurangi hipoksia dan mencegah atelektasis

Menentukan Kebutuhan Konsentrasi Oksigen PAO2 = {(PB PH2O) x FiO2} (1,25 x PaCO2 astrup)

Alat yang digunakan Kanula hidung

O2 (L/menit) 1-2 2 3 4 5-6

FiO2 0,21-0,24 0,23-0,28 0,27-0,34 0,31-0,38 0,32-0,44 0,24-0,28 0,35-0,40

Venturi

4-6 8-10

8-12 Simpel 5-6 7-8 Rebreathing 7 10 Non rebreathing 4-10

0,50 0,30-0,45 0,40-0,60 0,35-0,75 0,65-1,00 0,40-1,00

Anda mungkin juga menyukai

  • Leaflet Hovi 2
    Leaflet Hovi 2
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Hovi 2
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Sop
    Sop
    Dokumen2 halaman
    Sop
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Aturan Pemakaian Drip Herbeser
    Aturan Pemakaian Drip Herbeser
    Dokumen1 halaman
    Aturan Pemakaian Drip Herbeser
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Aturan Pemakaian Drip Herbeser
    Aturan Pemakaian Drip Herbeser
    Dokumen1 halaman
    Aturan Pemakaian Drip Herbeser
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Leafleat Penkes PDF
    Leafleat Penkes PDF
    Dokumen2 halaman
    Leafleat Penkes PDF
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Sop Mengganti Balutan
    Sop Mengganti Balutan
    Dokumen3 halaman
    Sop Mengganti Balutan
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Leafleat Penkes Poli
    Leafleat Penkes Poli
    Dokumen2 halaman
    Leafleat Penkes Poli
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • LK Panti
    LK Panti
    Dokumen9 halaman
    LK Panti
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • LP KB
    LP KB
    Dokumen13 halaman
    LP KB
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Analisis Jurnal Bedah Anak
    Analisis Jurnal Bedah Anak
    Dokumen9 halaman
    Analisis Jurnal Bedah Anak
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Askep Broncho
    Askep Broncho
    Dokumen23 halaman
    Askep Broncho
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan Preeklampsia
    Penatalaksanaan Preeklampsia
    Dokumen9 halaman
    Penatalaksanaan Preeklampsia
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • LP Klimakterium
    LP Klimakterium
    Dokumen10 halaman
    LP Klimakterium
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Analisis Jurnal
    Analisis Jurnal
    Dokumen8 halaman
    Analisis Jurnal
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Kasus Karies Akibat Coca Cola
    Kasus Karies Akibat Coca Cola
    Dokumen2 halaman
    Kasus Karies Akibat Coca Cola
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Dokumen1 halaman
    Analisa Data
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Leafleat Penkes Poli Rev
    Leafleat Penkes Poli Rev
    Dokumen2 halaman
    Leafleat Penkes Poli Rev
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Materi 1
    Refleksi Materi 1
    Dokumen1 halaman
    Refleksi Materi 1
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • LP KB
    LP KB
    Dokumen13 halaman
    LP KB
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Leafleat Plaprev
    Leafleat Plaprev
    Dokumen3 halaman
    Leafleat Plaprev
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Dokumen3 halaman
    Analisa Data
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Rumah Sehat
    Rumah Sehat
    Dokumen16 halaman
    Rumah Sehat
    Raditya Pradnyana
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian Komunitas
    Format Pengkajian Komunitas
    Dokumen12 halaman
    Format Pengkajian Komunitas
    Diah Wisda
    Belum ada peringkat
  • Tugas Resume Kasus
    Tugas Resume Kasus
    Dokumen27 halaman
    Tugas Resume Kasus
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Obat
    Obat
    Dokumen12 halaman
    Obat
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kasus 3
    Tugas Kasus 3
    Dokumen3 halaman
    Tugas Kasus 3
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Askep
    Askep
    Dokumen5 halaman
    Askep
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Pos Bindu
    Pos Bindu
    Dokumen3 halaman
    Pos Bindu
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen1 halaman
    Tugas
    Febrina Viselita
    Belum ada peringkat