Kelompok
KETUA :
RIZKY GUMPITA VIDARSAH (0661 11 090) MUTIA FEBRIANI EVI JULIATI GANI YUNITA SEPTYANA KUMALASARI SEPTI ANGGRAENI (0661 11 129) (0661 11 149) (0661 11 152) (0661 11 153) (0661 11 164)
ANGGOTA :
Latar Belakang
Diabetes Insipidus
Merupakan penyakit yang sangat jarang dijumpai, akibat defisiensi ADH/vasopresin. Produksi urin spesifik sangat rendah dan tidak meningkat dengan pembatasan air. Cairan boleh diberikan di malam hari dan dihentikan di pagi hari. Berbahaya bila kehilangan lebih 2-3 % berat badan. Vasopresin mengoreksi kelainan pada diabetes insipidus akibat defisiensi ADH namun tidak pada jenis yang nefrogenik.
Ada beberapa hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit diabetes, diantaranya: Pola Makan Obesitas ( Kegemukan ) Faktor Genetis Bahan-bahan Kimia dan Obat-obatan Penyakit dan infeksi pankreas Pola Hidup Defiensi ADH / vasopresin
Desmopresin (DDAP atau vasopresin arginin) semprot hidung 10-20 g b.d. telah menggantikan vasopresin lisin dalam pengobatan defisiensi ADH. Karbamazepin 200-400 mg/hari bisa meningkatkan respons ginjal terhadap ADH. Klorpropamid (100-300 mg/hari) bekerja dengan cara yang sama namun kuno karena ada resiko hipoglikemia. Diuretik tiazid mungkin bekerja menurunkan laju filtrasi glomerulus dan juga digunakan dalam diabetes insipidus nefrogenik.
Yaitu diabetes yang diketahui pertama kali saat hamil. Di Inggris , keadaan ini terjadi pada sekitar 4% kehamilan. Pengendalian diabetes dan glikemik harus optimal dan harus dipertahankan selama kehamilan. Suplemen asam folat harian (5 mg) harus di konsumsi selama sedikitnya 12 minggu pertama kehamilan. Pengobatan biasanya berupa pemberian insulin disertai diet (jika kadar glukosa plasma > dari 6 mmol/liter).