Anda di halaman 1dari 14

VASODILATOR

Nama Kelompok :
1. Syafira Nabila F . Z (1617000601)
2. Bilqis Tahna Rizqina (1617000671)
3. Dian Rizki (1617000791)
VASODILATOR adalah golongan obat yang berfungsi
untuk membuka atau melebarkan pembuluh darah. obat
ini bekerja pada otot dinding pembuluh darah (arteri dan
vena) dengan mencegah otot tersebut berkonstraksi
sehingga rongga pembuluh darah akan melebar.
KEGUNAAN OBAT OBATAN VASODILATOR

Obat obatan vasodilator untuk mencegah, mengobati atau meringankan gejala


penyakit penyakit berikut:
1. Tekanan darah tinggi.
2. Tekanan darah tinggi pada masa kehamilan atau persalinan (preeklampsia atau
eklampsia).
3. Gagal jantung.
4. Tekanan darah tinggi yang terjadi pada pembuluh arteri paru paru (hipertensi
pulmonary).
OBAT OBATAN VASODILATOR YANG BEKERJA LANGSUNG PADA PEMBULUH
DARAH ADALAH HYDRALAZINE DAN MINOXIDIL.

1. HYDRALAZINE

Adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal
jantung .

Mekanisme kerja: Efektif sebagai antihipertensi terutama jika dikombinasi dengan


obat lain yang mengurangi peningkatan tonus simpatik serta retensi garam dan air.
Digunakan juga pada CHF ( gagal jantung kongestif)  mengurangi afterload ventrikel kiri
dan kanan dan memiliki aktivitas inotropik positif.
PENGGUNAAN

Hidralazin biasanya digunakan sebagai obet kedua atau ketiga


setelah diuretic dan β blocker karena takifilaksis akibat retensi cairan
dan reflex simpatis akan mengurangi efek anti hipertensinya. Β
blocker dapat mengatasi retensi cairan oleh diuretic dan menghambat
reflex takikardia. Dosis pemberiannya 25-100 mg dua kali sehari.
Untuk hipertensi darurat seperti pada glomerulonefritis akut dan
eklampsia, dapat juga diberikan secara i.M. Atau i.V. Dengan dosis 20-
40 mg. Dosis maksimal per hari 200 mg/hari kecuali untuk individu
dengan asetilator cepat, dosis maksimum 300 mg/hari dapat
digunakan. Dosis untuk asetilator lambat adalah 2 mg/kg/hari dan
asetilator cepat adalah 30 mg/kg/hari.
Indikasi ddari hidralazin :
 hipertensi sedang sampai parah
 darurat hipertensi
 Gagal jantung
 Monoterapi bagi ibu hamil yang menderita
hipertensi

Kontra indikasi
• Gagal jantung iskemik
• Lupus eritematosus
FARMAKOKINETIK

hidralazin diabsorbsi dengan baik melalui saluran cerna,


bioavailibitasnya krang lebih mencapai 25%. Metabolismenya dengan
cara asetilasi grup hidrazino atau amino. Reaksi ini dikatalisis oleh n-
asetil transferase-2, suatau enzim dalam sitosol hati yang memindahkan
grup asetil dari asetil koenzim a obat tersebut. Pada asetilator lambat
dicapai kadar plasma yang lebih tinggi dengan efek hipotensi
berlebihan dan efek samping yang lebih sering.
EFEK SAMPING

Sakit kepala, mual, flushing, hipotensi, takikardia, palpitasi, angina


pectoris, iskemia miokard (diatasi dg pemberian bersama β blocker),
retensi air dan natrium (diatasi dg penggunaan bersama diuretic),
sindorm lupus (lebih sering pada asetilator lambat dengan dosis
tinggi), dll.
TOKSISITAS HIDRALAZINE
 Sakit kepala
 Mual
 Anoreksia
 Palpitasi
 Berkeringat
 Flushing
 Pada pasien dengan penyakit jantung iskemia, refleks takikardi dan
stimulasi simpatis dapat menyebabkan angina atau aritmia iskemik
 Dengan dosis 400mg/hari atau lebih  sindroma artralgia, mialgia, ruam
pada kulit, demam yang menyerupai SLE
MINOXIDIL
 Mekanisme kerja: membuka kanal K pada membran otot polos oleh
MINOXIDIL SULFATE
 Akibatnya menstabilkan membran pada potensial istirahat 
menyebabkan sedikit mungkin kontraksi.
 Mendilatasi arteriol bukan vena.
 Efek anti hipertensinya sangat kuat
 Efektif pada pasien dengan gagal ginjal dan hipertensi parah yang
tidak memberi respon hidralazine dengan baik.
FARMAKOKINETIKA MINOXIDIL
 Diabsorpsi dengan baik dari saluran cerna
 Dimetabolisme dengan cara konjugasi di hati
 Tidak terikat protein
 T1/2 rata-rata 4jam tapi efek antihipertensinya pada dosis
tunggal bertahan lebih dari 24 jam.
 Tersedia dalam bentuk topikal dan oral, dengan dosis awal
5 atau 10 mg/hari dalam 2 dosis yang dapat ditingkatkan
bertahap menjadi 40mg/hari
 Harus digunakan dalam kombinasi dengan β blocker dan suatu
diuretik loop.
Indikasi

Hipertensi parah
Hipertensi parah dengan gangguan fungsi
ginjal
Pada sediaan topikal digunakan untuk
mengatasi kebotakan pada pria
TOKSISITAS
 Takikardi
 Palpitasi Bila dosis penyakat β dan
 angina Diuretik tidak memadai
 Edema
 Sakit kepala
 Berkeringat
 Hipertrikosis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai