OSWAR MUNGKASA
SEMILOKA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK BAGI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)
Fakta
PPID yang dibentuk di tingkat kementerian/Lembaga baru mencapai 42%, Provinsi 54% , dan tingkat Kota/Kab. 22%. Total 29% (2013).
Uji petik sebagai pengguna pada 1 (satu) kementerian permintaan data ke email, sms, telepon bahkan datang langsung tidak mendapat tanggapan. Padahal PPID sudah terbentuk.
Fakta
Pengalaman sebagai pengelola data menunjukkan masih sulitnya mengumpulkan data, komitmen pimpinan belum jelas, belum menjadi prioritas, belum tersedianya SOP, belum menjadi bagian penilaian kinerja
Padahal
input bagi proses perencanaan, termasuk pemantauan dan evaluasi.
bagian dari pertanggungjawaban publik transparansi, akuntabilitas. input bagi terbentuknya pengetahuan
Jika mau
memperbanyak pahala Berbagi Data dan Informasi (DI) Berdampak besar meningkatkan kinerja individu, lingkungan kerja, dan masyarakat mencegah timbulnya penyalahgunaan kekuasaan
Hambatan
kekurangpahaman berujung kurangnya komitmen
Psikologis/Cara Pandang
sikap tidak mau ber-bagi data dianggap sebagai milik pribadi keterbukaan identik dengan membuka kesalahan ancaman dimaknai sekedar komputerisasi data
6
Hambatan
proses bertumpu pada regulasi UU, PP, Permen
masih dianggap pekerjaan tambahan bukan bagian dari penilaian kinerja belum menjadi prioritas belum terinternalisasi dalam kegiatan institusi masih dilakukan secara normatif layanan ala kadarnya
7
Birokrasi
Tantangan
menjadikan para pelaku (PPID) memahami filosofi dari Keterbukaan Informasi Publik
mendorong terjadinya internalisasi Keterbukaan Informasi Publik kedalam proses birokrasi institusi
Tantangan
memantau dan mengevaluasi Keterbukaan Informasi Publik secara berkala
meningkatkan kemampuan para pelaku (PPID) membentuk forum Pelaku Keterbukaan Informasi Publik
Terima kasih
Email: sandi.putra61@gmail.com
10